Hai halooooo, hadir lagi dengan postingan giveaway! Siapa yang mauuuu? Masak sih nggak mau? Hehehehe, rugi banget karena hadiah kali ini nggak boleh kalian lewatkan, salah satu buku favorit saya tahun ini, dari penulis favorit juga. Dengan baik hati mbak Prisca Primasari bekerjasama dengan Kubikel Romance akan membagikan buku terbarunya yang berjudul Love Theft #1. Buku ini hanya bisa didapatkan di toko online, diterbitkan secara self published, nggak bakalan ada di toko buku, cukup spesial bukan?
Seperti biasa, saya orangnya kepo banget dan perfeksionis, hahahaha, kok rasanya ada yang kurang kalau hanya menampilkan postingan giveaway, harus ada yang beda dan memorable nih! Saya pun punya ide untuk tanya-tanya mbak Prisca Primasari perihal buku terbarunya karena banyak banget yang menganjal di pikiran, kali pertama juga saya mewawancarai penulis yang sering banget membuat setting di luar ngeri ini, sejak membaca Eclair, tulisan mbak Prisca selalu saya tunggu-tunggu, tulisannya unik dan jalan ceritanya tidak pernah bisa saya tebak.
Wawancara kali ini sangat berfokus pada Love Theft #1, melihat saya kepo dengan kehidupan penulis sendiri sehingga kadang pertanyaan mencar kemana-mana. Sama seperti mbak Prisca di mana Love Theft menjadi karya yang paling dia sayang, buku ini menjadi karya paling favorit dari mbak Prisca (walau belum punya French Pink dan Evergreen masih ditimbun #plakkk), saya ingin tahu dengan detail, semua pertanyaan di pikiran ingin terjawab, jadi jangan kaget kalau wawancaranya akan panjang, dan saya senang bahkan sangat antusias ketika membaca jawaban mbak Prisca. Dan bagi kalian yang cukup penasaran dengan Love Theft #1 atau bagi yang sudah membaca mempunyai pertanyaan yang sama dengan saya, kalian tidak boleh melewatkan wawancara ini.
Selengkapnya wawancara saya dengan mbak Prisca Primasari.
Cerita dong kak kisah dibalik proses penulisan Love Theft ini, mulai dari ide awal, lama penulisan, sampai proses penerbitannya.
Ide awalnya datang pada awal tahun 2014. Sebelum menulis Love Theft, novel yang saya tulis sangat mellow dan realis, untuk segmen dewasa pula. Menuliskannya lumayan menguras energi. Saya jadi ingin kembali ke diri saya yang sebenarnya :>. Sejauh ini, novel yang paling menggambarkan diri saya adalah Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, Paris: Aline, serta French Pink. Saya ingin kembali ke ‘aura’ itu. Saya pun mulai membuat outline Love Theft, yang tokoh-tokoh utamanya berprofesi sebagai pencuri. Saya pikir asyik juga kalau menulis cerita berbau kriminal untuk segmen young adult.
Saya mulai menulis Love Theft sekitar Februari 2014. Awalnya, novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, terbatas pada Liquor (waktu itu nama aliasnya masih Evening. Judul paling awal novel ini pun Good Evening. Pembahasannya nanti di bawah ya :)).
Namun, di seperempat bagian cerita, saya berhenti. Mendadak, saya berpikir POV Liquor terlalu suram, monoton, dan dingin. Seperti orangnya :>. Ceritanya juga berjalan lamban, padahal awalnya saya ingin membuat tempo cerita yang cepat. Pendeknya, POV Liquor terlalu berat untuk dituangkan di keseluruhan cerita. Maka, saya merevisi Love Theft dari awal dan menggantinya dengan POV Frea. Karakter Frea lebih cerah, pesimis tapi komikal, dan saya pikir sudut pandangnya mewakili sudut pandang saya sendiri serta segmen pembaca yang saya inginkan. Dengan POV Frea, cerita pun mengalir lancar.
Btw, di buku kedua nanti akan ada sedikit POV Liquor. Hanya sedikit (kalau banyak-banyak nanti stres xD). Selebihnya tetap menggunakan POV Frea.
Awal Agustus 2014, ketika draf awal Love Theft sudah 60%, saya mandek lagi, karena situasi di Surabaya kurang kondusif untuk melanjutkan menulis. Panas sekali dan bawaannya pengen marah terus :D. Saya butuh suasana baru. Jadilah saya ‘mengungsi’ sebulan di Bandung untuk merampungkan Love Theft. Alhamdulillah, draf pertama Love Theft selesai sekitar akhir Agustus 2014. Saya menyerahkannya pada Mbak Nur Aini untuk diedit dan meminta masukan-masukannya.
Saya kontinyu merevisi Love Theft sepanjang tahun 2015. Alasannya karena mood-nya masih terlalu crime, masih terlalu terpusat pada kasus dan bukan karakternya. Pendeknya, novel ini baru selesai revisi sekitar November 2015. Saya memutuskan untuk self-publishing dan mensupervisi sendiri semua keperluan penerbitannya—mulai dari editing, layout, desain kover, deal dengan percetakan, sampai distribusinya.
Ironisnya, pertengahan November 2015 saya kembali lagi ke Bandung—tempat draf pertama novel ini diselesaikan—untuk menyerahkannya ke percetakan.
Seperti yang sebelumnya kakak katakan kalau Love Theft ini adalah novel yang kakak sayang, kenapa sampai segitunya? Bahkan dibelain terbitnya secara self publish, apa perbedaan dengan novel sebelumnya?
Bisa dibilang proses penulisan Love Theft adalah yang paling mendalam dibandingkan novel-novel lainnya. Saya seolah hidup bersama Liquor, Frea, dan Night selama nyaris dua tahun. Pengerjaannya membutuhkan waktu yang panjang, begitu pula dengan pendalaman karakternya. Untuk riset, saya bahkan sempat menemui ahli forensik.
Yang paling parah, saya sulit sekali melepaskan diri dari Liquor setelah novel ini selesai. Saya hangover selama beberapa minggu xD. Intinya, Love Theft adalah novel saya yang prosesnya paling penuh drama. Karena itulah saya memutuskan untuk mendampinginya dari awal sampai akhir saja. Rasanya seperti mempunyai seorang anak kesayangan dan ingin melindunginya sebaik mungkin.
Ngomong-ngomong, Love Theft/ Frea Rinata Series adalah satu-satunya novel self-publishing dari saya. Novel-novel lain tetap berada di naungan penerbit :)
Judul awal Love Theft ini kan Alias, kenapa mengalami perubahan?
Simpel sih… Alias terlalu bernuansa kriminal. Sementara nuansa novel ini young adult dan romance-crime. Saya mendiskusikan beberapa judul yang cocok bersama sahabat saya Elly (salah satu editor Love Theft), dan kami sepakat menggunakan judul Love Theft. Romannya ada di kata ‘love’, kriminalnya ada di kata ‘theft’.
Sebelum terbit, kakak memberikan tujuh side story Love Theft yang nggak ada di buku, kenapa nggak semua dituangkan di buku? Apakah merupakan bentuk promosi?
Jadi ceritanya begini :>.
Usai menulis Alias/ Love Theft, saya mulai menceritakan intisarinya ke beberapa teman. Ingin sharing saja, sih. Namun, hampir semua teman mengatakan bahwa para pembaca akan sulit menyukai cerita semacam ini.
Perasaan saya? Sedih, tentu saja. Dan langsung pesimis.
Dari situlah saya mendapat ide untuk menulis side story. Saya membuat cerpen dengan timeline sebelum Love Theft. Tujuan utamanya, saya ingin memberitahu para pembaca tentang novel terbaru saya ini sejak dini, juga ingin mengetahui bagaimana respons mereka.
Alhamdulillah, respons teman-teman pembaca sangat baik. Bahkan ada teman pembaca yang selalu mengingatkan saya untuk rutin mengunggah cerpen-cerpen tersebut. Saya pun mulai optimis lagi. Saya semakin optimis setelah sahabat saya, Elly, membaca draf Love Theft yang paling akhir (waktu itu). Saya tidak menyangka responsnya sangat bagus, padahal dia penggemar chicklit dan romance kelas berat. Dia bahkan bilang, “Pris, ini romance. Bukan crime. Romance-nya 80 persen, crime-nya 20 persen.” Dari situ, saya berkesimpulan bahwa penggemar romance tidak akan keberatan dengan Love Theft.
Kenapa side story-nya tidak dituangkan di buku, semata-mata karena timeline side story itu cukup acak. Setting waktunya semuanya tahun 2014 (sebelum Love Theft), tapi adegan-adegannya acak. Agak sulit untuk memasukkannya ke dalam buku.
Kenapa Love Theft dijadikan dua bagian? Dan kenapa Love Theft #2 terbitnya baru bulan Februari? huhuhu nggak sabar baca lanjutannya.
Awalnya, Love Theft direncanakan terbit langsung satu buku. Namun, mendadak saya mempunyai pertimbangan lain. Dari yang saya tahu, sebagian besar novel atau manga dengan unsur kriminal—khususnya untuk young adult—terbit secara berseri. Dan saya pikir kalau terbit berseri, tokoh-tokohnya akan lebih lekat di hati pembaca. :)
Kenapa terbit Februari, alasannya klise… karena di bulan Januari ada banyak deadline yang harus saya selesaikan :”D Jadi lebih baik Love Theft #2 terbit Februari agar pengerjaannya bisa lebih fokus.
Merambah karakter para tokohnya, bisa dibilang semua adalah antihero, kenapa kakak memilih karakter yang seperti itu?
Alasan utamanya karena saya sangat menyukai tokoh-tokoh antihero, baik dari novel, film, atau manga. Dari situ, saya ingin sekali membuat novel dengan tokoh antihero.
Nah, lama-lama, saya jadi sangat menikmati menulis tentang Liquor, Frea, dan Night. Terutama Night. Saya selalu percaya, kalau kita menikmati menulis tentang suatu tokoh, berarti ada bagian dari diri kita yang sangat mirip dengan tokoh tersebut. Intermezzo, sejauh ini, selain tokoh-tokoh dalam Love Theft, saya paling nyaman menulis tentang Aeolus Sena (Paris: Aline).
Jadi, alasan lain saya memilih tokoh antihero, barangkali karena jauh di dalam hati, saya sendiri juga antihero xD. Terkadang saya mempunyai pandangan sendiri mengenai ‘moral’. Seperti misalnya, kalau iman saya tidak kuat, saya tidak akan segan-segan mencuri dari orang kaya yang kikir dan menghibahkan hasil curian itu pada orang miskin. Kalau iman saya tidak kuat, saya juga tidak akan segan membalas dendam pada orang-orang yang bikin saya jengkel x).
Kemudian, Liquor dan Night digambarkan sama-sama memiliki masa lalu yang kelam, bisa dijelaskan juga asalan latar belakang karakter mereka? Serta pemilihan nama yang sangat unik.
Saya selalu percaya bahwa masa lalu sangat berperan dalam membentuk karakter seseorang. Kembali ke soal antihero tadi, kalau iman saya tidak kuat dan masa lalu saya kelam, saya mungkin juga akan menjadi pencuri. Tapi syukurlah iman saya cukup kuat, dan masa lalu saya juga tidak kelam-kelam amat, jadi akhirnya saya menjadi penulis dan bukan pencuri xD
Kalau seseorang akhirnya menjadi kriminalis, menurut saya ada yang sangat salah dalam suatu masa di kehidupannya. Some error in the system. Ada sesuatu yang membuat hatinya terluka. People don’t become thieves because of nothing. Hati Liquor terluka sangat dalam, begitu pula Night. Akhirnya mereka pun memilih menjadi pencuri sebagai pelarian.
Untuk nama, awalnya nama alias Liquor adalah Evening. Simpel, karena dia pencuri yang sering beroperasi pada malam hari. Itu juga alasan saya memilih nama Night. Tapi kemudian saya merasanama Evening dan Night sangat mirip; takutnya pembaca akan bingung. Saya kembali memikirkan apa nama alias yang pas untuk tokoh ini.
Sekonyong-konyong, saya teringat nama-nama kode anggota perkumpulan jubah hitam di Detective Conan.Gin, Vodka, Sherry, Vermouth, Calvados, dan lain-lain—semuanya adalah nama minuman keras. Dari situlah saya terinspirasi untuk mengubah nama ‘Evening’ menjadi ‘Likor’.
Tapi kemudian saya merasa ejaan Likor ini kurang lazim dan saya pun agak kurang sreg menggunakannya. Akhirnya, saya mengubahnya ke ejaan bahasa Inggris, Liquor. Saya pikir nama Liquor juga cocok dengan karakternya, yang memabukkan dan bikin saya hangover selama berminggu-minggu. :>
Siapa tokoh di Love Theft ini yang paling susah dibuat? Yang paling disukai?
Yang paling susah adalah Liquor. Saya butuh waktu lama sekali untuk memahaminya. He consists of a great deal of chaos, sangat rumit. Seperti misalnya, dia jatuh cinta pada Frea, tapi pada saat bersamaan juga seorang womanizer. Saya sebal sekali, kenapa sih dia seperti itu? xD Lalu, dia sebenarnya merasa semakin terluka ketika mencuri, tapi dia tetap saja melakukannya. Kenapa?
Menurut saya Liquor itu seperti rumah dengan banyak pintu yang tertutup, dan saya harus membukanya satu per satu untuk mengetahui ada apa di balik pintu tersebut. Berkali-kali saya bertanya, “Maumu apa sih?” Saya butuh membaca ulang Love Theft puluhan kali dan merevisinya puluhan kali sampai bisa memahami Liquor sedalam-dalamnya.
Yang paling mudah ditulis adalah Night. Dia tipe tokoh yang sangat saya sukai, eksentrik, ‘cantik’, lembut. Pola pikirnya pun jauh lebih sederhana dibandingkan Liquor.
Sebenarnya tokoh yang paling saya sukai adalah Night, tapi saya hangover-nya sama Liquor xD. Agak sulit untuk memilih xD
Tokoh di buku ini rata-rata memiliki ciri khas, seperti Liquor dengan ngengat-nya, Night dengan kupu-kupu dan Tarantula dengan laba-laba, alasan apa sampai membuat karakter seunik itu?
Menurut saya, kupu-kupu itu hewan yang menghipnotis. Hampir semua orang akan menoleh kalau ada kupu-kupu lewat, terutama kalau kupu-kupunya besar dan cantik.
Kebetulan saya pernah kecurian satu kali dan nyaris kecurian dua kali; jadi paham bahwa korban pencurian itu lengah karena terlalu fokus pada satu hal. Dan kupu-kupu, menurut saya, sangat bisa mengalihkan perhatian seseorang.
Jadilah saya menggunakan ide ini untuk merancang teknik pencurian di Love Theft. Saya mengaitkan kupu-kupu dengan Night, karena Night sendiri juga ‘cantik’. Kupu-kupu sangat sesuai dengannya.
Ngengat juga indah, tapi lebih muram dan senang berkutat di tempat-tempat gelap. Cocok dengan karakter Liquor. Sementara Tarantula, dia hacker yang seolah punya banyak tangan (dan panjang tangan juga, baik secara harfiah maupun kiasan :)), jadilah saya mengaitkannya dengan labah-labah.
Banyak yang bilang kalau Love Theft ini manga-ish banget dan para tokohnya sangat komikal, apakah emang sengaja karena mbak Prisca sangat menyukai manga sehingga ingin membuat versinya sendiri?
Sebenarnya, sejak dulu pun saya senang menulis dengan gaya yang demikian. Kastil Es, French Pink, dan Paris: Aline juga mempunyai nuansa yang sama. Selain menyukai manga, saya juga penggemar berat Tim Burton dan Wes Anderson. Jadi begitulah. :)
Love Theft bercerita tentang pencurian, bagaimana kak Prisca melakukan riset untuk tema tersebut? Terlebih mendalami profesi tokoh utama buku ini.
Kebetulan saya sudah lama senang membaca dan menonton film yang tokoh utamanya pencuri/ antihero. Saya mencoba memosisikan diri menjadi mereka dan berpikir dengan sudut pandang mereka.Sewaktu merancang Vito, Liquor, Night, dan Tarantula, saya sudah cukup memahami pola pikir seorang pencuri. Dan kembali lagi, barangkali sebenarnya saya pun berbakat menjadi pencuri xD
Selebihnya, saya rajin mengikuti berita tentang pencurian dan riset ke ahli forensik. Saya mendapat banyak sekali inspirasi saat mengobrol dengan beliau.
Bisa dibilang Love Theft ini campuran antara romance dan crime, susah nggak membuat cerita kriminal? Tantangannya apa saja?
Cukup susah dan menantang. Yang paling sulit mungkin memikirkan cara agar cerita ini real bagi pembaca. Sebenarnya ini problema saya sejak dulu… saya tidak terlalu pandai membuat cerita realis. Saya galau sekali saat menulis tentang Yanuar, karena dia sangat realistis.
Pada akhirnya, mood dalam Love Theft ini tidak terlalu realistis—melainkan manga-ish, dan whimsical seperti kata seorang teman. Barangkali karena ilmu saya memang hanya sebatas itu. Rasanya, saya nggak akan mampuuntuk membuat cerita kriminal kelas berat :)
Diceritakan kalau sindikat paman Frea yang bernama Arthropods ini bergerak seperti kisah Robin Hood, kenapa menjadi pencuri yang baik hati?
Kenapa menjadi pencuri yang baik hati, sederhananya karena sejak awal saya ingin menulis tentang antihero. Biasanya antihero itu bertujuan baik, tapi dengan cara yang bertentangan dengan moral yang dipercaya masyarakat. Misalkan Profesor Snape, tujuannya baik, yaitu melindungi Harry. Tapi caranya tidak ortodox. Dia sangat membenci Harry dan senang menghukumnya, berbeda dengan Dumbledore yang jelas-jelas baik terhadap Harry. Namun, tujuan akhir Snape tidak bertentangan dengan Dumbledore dan Harry--karena itulah perannya adalah antihero dan bukan villain.
Kalau saya merancang Arthropods sebagai sindikat yang tidak baik, saya khawatir jatuhnya bukan antihero lagi, melainkan villain. Kalau di Harry Potter, spektrumnya tidak berada di bawah Severus Snape lagi, melainkan Voldemort. Karena itulah saya 'main aman', yaitu menjadikan Arthropods sebagai sindikat pencuri yang bertujuan baik :)
Kenapa covernya bergambar pita? kok kesannya cewek banget :D
Oh, itu sebetulnya hint kalau novel ini ada unsur kriminalnya :D Biasanya simbol pakaian kriminalis itu garis-garis hitam putih, sama seperti jaket yang sering dipakai Liquor. Kenapa dibentuk pita, itu juga hint kalau Love Theft adalah novel berunsur crime yang disajikan dengan ringan, dari sudut pandang wanita :)
Bagian paling favorit di Love Theft versi kak Prisca yang mana?
Sebenarnya bagian paling favorit ada di buku kedua xD Tapi kalau di buku pertama, favorit saya adalah ketika Night dan Frea memodifikasi gaun (menggunakan kain jaketnya Liquor).
Bisa kasih rekomendasi siapa saja tokoh anti hero favorit kakak?
Profesor Severus Snape, (Captain) Jack Sparrow, Loki, L, Light Yagami (meskipun akhirnya dia menjadi villain, bukan antihero lagi), Raffaele (The Young Elites), Robin Hood, semua tokoh di Master and Margarita-nya Mikhail Bulgakov.
Apakah ada rencana Love Theft nggak hanya dijadikan dua buku saja? Apakah nggak ada niat untuk menjadikan beberapa series? Soalnya kalau cuma dua rasanya kurang, nggak mau berpisah dengan Liquor :(
Ah, benarkah? :”D
Saya senang sekali kalau bisa membuat buku ketiga dan keempat. I would love to. Saya bahkan sudah memikirkan outline ceritanya.
Tapi semuanya saya kembalikan lagi ke pembaca. Kalau memang banyak yang belum rela berpisah dengan Liquor dan Night, insya Allah saya akan meneruskan membuat seri ketiga dan keempat. :)
Lewat Love Theft, pesan apa yang kak Prisca ingin suguhkan ke pembaca?
Sehancur apa pun hati seseorang, dia pasti sanggup untuk mengobatinya meskipun perlahan-lahan. Dan sehancur apa pun hati seseorang, dia tetap sanggup untuk mencintai dan dicintai. :)
Kasih bocoran dong kak Love Theft #2 isinya tentang apa?
Semua yang belum terjawab di Love Theft #1 akan terjawab di Love Theft #2. Ada awal mula Frea bertemu dengan Liquor juga :>.
Setelah Love Theft, apakah ada buku yang akan diterbitkan lagi? Kasih bocoran dong tentang apa :)
Ada tiga buku yang insya Allah terbit tahun 2016. Tentang minuman cokelat (lagi), novela (setipe dengan French Pink, tapi dengan setting Norwegia), dan novel romance sederhana berjudul Tulip.
Seru banget kannnnn? Saya seneng banget ketika membaca jawaban mbak Prisca, nggak sabar juga untuk berbagi sama yang lain, sangat antusias dengan postingan ini. Sebelum tahu kalau akan ada buku baru dari mbak Prisca, saya pernah membaca side story tentang Alias -judul pertama Love Theft- yang ada di blog tapi sambil lewat saja, nggak menyangkan bakalan diterbitkan, bahkan secara self publish lagi. Begitu mau membuat reviewnya saya cari-cari nama pernebit, kok nggak ada, langsung saya konfirmasi dengan mbak Prisca, dan jawabannya adalah ingin mendampingi sampai akhir karena merupakan novel yang paling dia sayang, alasan selengkapnya bisa kalian baca di postingan atas.
Jadi, bagi yang ingin membaca Love Theft #1 kalian bisa membelinya secara online (TokoBuku SukaBaca, bukabuku.com, bukubukularis.com, kutukutubuku.com, @letaribook, dan republikfiksi.com) atau bisa langsung pesan lewat mbak Prisca Primasari, ada bonus stiker Night dengan mengirim nama, alamat lengkap dan nomor telepon ke priscaprimasari@gmail.com :D
Atau, kalian bisa mengikuti giveaway Love Theft #1 di Kubikel Romance :p. Bagi followers setia Kubikel Romance berkesempatan mendapatkan satu buku Love Theft #1 dan stiker Night, hanya berlaku yang berdomisili di Indonesia, hadiah akan saya kirimkan langsung ke alamat yang beruntung. Kalian bisa juga membaca review Love Theft #1 di sini kalau penasaran seperti apa ceritanya, boleh juga bekomentar ^^
Caranya:
1. Follow Kubikel Romance via Google Friend Connecy (GFC)
2. Follow akun twitter @priscaprimasari dan @peri_hutan
3. Share postingan giveaway ini di sosial media yang kamu punya, boleh menyertakan kedua akun di atas, jangan lupa memakai hastag #LoveTheft
4. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menyertakan akun twitter kalian, "Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
Sudah, itu saja, gampang kan. Giveaway berlangsung selama dua minggu, sampai tanggal 2 Januari 2016. Pengumuman pemenang di postingan ini juga, saya usahakan segera ya, kemungkinan agak sibuk di awal tahun :D. Pemenang diutamakan yang memenuhi semua persyaratan. Semoga beruntung :D
Tentang penulis:
Prisca Primasari lahir di Surabaya, 22 Februari. Sangat menyukai tokoh-tokoh antihero dan antiheroin. Night adalah tokoh favoritnya di novel ini. Buku-buku Prisca yang sudah diterbitkan antara lain French Pink, Paris: Aline, Evergreen, Kasti Es dan Air Mancur yang Berdansa, Priceless Moment, dan Eclair: Pagi Terakhir di Rusia.
Kunjungi Prisca di:
Blog: www.priscaprimasari.tumblr.com
Instagram: @priscaprimasari
Twitter: @priscaprimasari
Facebook: Prisca Primasari
*UPDATE*
Hai haloooo, maaf ya agak telat pengumuman pemenangnya, seperti biasa, bingung milih pemenang dan kebablasan liburan, hehehe. Terimakasih pada semua yang sudah ikut berpartisipasi, maaf pemenangnya cuma satu, hiks. Setelah bersemedi cukup lama, ini dia nama yang muncul...
Heryani Syafitri
@hersyuuu
@hersyuuu
Selamat ya, nanti saya akan menghubungi kamu untuk konfirmasi pengiriman hadiah langsung dari saya. Untuk yang lain tetap semangat! Masih banyak giveaway di Kubikel Romance, follow terus biar nggak ketinggalan postingan terbaru :D.
Nama: Hana Bilqisthi
BalasHapusakun twitter: @hanabilqisthi
Link share: https://twitter.com/hanabilqisthi/status/678572450234281988
https://plus.google.com/+HanaBilqisthi/posts/QXk46AnRpW8
Belum pernah baca satupun tapi penasaran karena temen2 hana di goodreads kasih bintang 4 dan 5 untuk buku ini :)
makin penasaran setelah baca sinopsis, interview dan review dari Sulis :)
Sulis bahkan kasih 4,5 :)
Hal lain yang bikin penasaran adalah Hana jarang baca cerita cinta dengan karakter antihero, jadi ingin tahu seperti apa..
bagaimana Mba Prisca mengemasnya.
Selain itu, Hana suka baca manga, ketika tahu karakternya komikal justru rasa penasaran Hana makin tambah besar :D
Dias Shinta Devi
BalasHapus@DiasShinta
karena belum pernah baca novel kak Prisca, aku jawab pertanyaan kedua ya..
maaf sekali kak Prisca, mesti sudah lama follow tapi belum pernah baca bukunya.
alasannya ingin baca Love Theft? menurutku judulnya unik. Aku belum pernah baca buku crime dengan bumbu romance atau sebaliknya, so aku penasaran dengan makna judul ini dan pengen baca utuh. apalagi ini self-publishing kan :D jadi sayang untuk dilewatkan... :)
Nama: Hayu Cahya
BalasHapusTwitter: @hayuchn
Link share: https://mobile.twitter.com/account
Udah baca eclair sama paris!
Dan..., parisnya ada dirumah sekarang. Bukunya cuma pinjem, dari sahabat baik aku.
Belum pernah beli bukunya kak prisca 😩
Kalau diantara dua itu, aku suka eclair.
Aku suka banget sama eclair karena puisinya yang cantik banget (menurut aku)
Dan, masih hapal 1 baris. Ini ya,
A host, of golden daffodils.
Padahal baca buku itu waktu kelas 3 SMP.
Terus kalo paris menurut aku lebih lucu daripada eclair. Abis eclair serius.
Yeay!
Nama: Heryani Syafitri
BalasHapusTwitter: @hersyuuu
Link Share: https://twitter.com/hersyuuu/status/678588995522002944
Mbak Prisca Primasari adalah salah satu author yang bukunya wajib ada di rak bukuku. Dari yang sudah aku baca, rata-rata aku suka. Tapi yang paling paling favorit adalah Priceless Moment. Ceritanya benar-benar menyentuh, bikin terharu dan bikin perasaan hangat setelah selesai baca. Bukunya aku peluk dan usap-usap beberapa kali setelah dibaca. Banyak pelajaran dan pemikiran-pemikiran yang bisa aku pelajari dari Priceless Moment.
Nama: Fitra Aulianty
BalasHapusTwitter: @fira_yoopies
Link Share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/678605537534083072
Senang banget ada interview kayak gini ^^
Tapi aku belum pernah baca satupun, tapi keliatannya novel mbak Prisca Primasari novel yang sesuai sama ekspetasi aku tentang novel-novel anti mainstream. Risetnya bener-bener bikin ngerasa 'WOW'. Seribet itukah riset sebuah novel? Padahal kalau ditonton keliatannya gampang, tapi kalau ditulis ternyata gitu ya, susah banget sampai diteliti bagusnya binatang apa yang cocok sama karakter tokohnya.
Jadi alasan aku mau baca novel mbak Prisca itu karena aku penasaran banget sama novel dalam negeri yang temanya 'jarang' kayak gitu.
Kemaren juga liat covernya, imut-imut pudar. Sejauh ini aku jarang banget liat novel romance pake warna pudar kayak gitu *kok malah jadi komen*
Nama : annik anzalni
BalasHapusTwitter : @annickajodha
Aq sih km pernah baca ya novel na mb prisca tp baca review na tadi bikin kepengen punya tu novel. . Kayak na bener " bgs... g terlalu berat..
Eni Lestari | @dust_pain
BalasHapusaku belum pernah baca novelnya mbak prisca, jadi aku jawab pertanyaan kedua ya :) aku pengin novel ini karena aku suka cerita yang gak biasa. apalagi ini tentang pencuri. jarang banget baca novel model begini. oya, aku juga penasaran banget sama liquor. dari review yang kubaca kok banyak yang suka dia. seberapa menawankan sih dia? seganteng apa gitu kok pada tergila2? hehe. makanya pengin baca sendiri dan 'menikmati' liquor (hadeh bahasanya menikmati) xDD
@tasyaamanda95
BalasHapusAku jawab pertanyaan yang kedua berhubung belum pernah baca novel karya mbak prisca. Aku pengen banget baca Love Theft karena dari banyak review yang sudah aku baca di tambah review yang mbak sulis posting ini, buat aku di tambah lagi rasa penasarannya. Pertama kali baca "Liqour" langsung mikir "Ini nama atau jenis minuman keras?Keren juga kasih nama begini". Tema nya juga salah satu favoritku, romance-crime. Di tambah novel mbak prisca ini self-publish, jujur aja aku belum confident untuk menajadikan novel self-published sebagai koleksi, tapi kali ini Love Theft menjadi novel yang worth it untuk dijadikan koleksi pribadi. Kover nya juga manis, romance-crime tapi cewek banget ya..
Terima kasih
Evita | @evitta_mf
BalasHapusAku juga belum pernah baca novelnya kak Prisca. jadi jawab yang pertanyaan kedua.
Aku pengen banget baca karena pengen tau seperti apa tulisan kak Prisca. Aku baca nama-nama tokoh dalam novel ini kok unik-unik ya "Vito, Liquor, Night, dan Tarantula"
Temanya unik tentang pencurian, seperti yang kak Prisca bilang kalau beliau suka yang karakter antihero.
Twitter : @FatrisyAriani
BalasHapusSaya belum pernah baca novel Kak Prisca dan sebenernya gak pernah sekalipun bersentuhan dengan novel bergere romance-crime karena biasanya kejahatan itu rumit untuk dinikmati alur ceritanya.
tapi ketika baca wawancara Kak Sulis dengan Kak Prisca bagaimana proses dibalik penulisan Love Theft saya jadi tertarik, karena kak Priska seperti berusaha menyederhanakan kerumitan kejahatan dalam sentuhan cinta. Terbukti sampek bela-belain surabaya - Bandung untuk menyelesaikan Novel ini. Apalagi novel ini di terbitkan self-publish jadi terkesan eksklusive sekali. Semakin membuat saya tertarik dengan novel Love Theft.. :)
Twitter : andinarima
BalasHapusAku pertama kali baca bukunya Kak Prisca tuh yang Paris:Aline, pertama kali lihat di gramedia kepincut sama cover dan embel-embel Parisnya. Dan saat itu bukunya nggak dibawa pulang. Tapi seneeeeng banget akhirnya ada kesempatan buat baca seri STPC ini. Dan aku langsuuuuung jatuh cinta sama ceritanya, sama bukunya, dan sama sisi lain dari Paris. Biasanya kan yah, Paris tuh identik dengan hal-hal yang romantiiis mulu. Nah buku kali ini, yang berlatar Paris, malah membawa aku ke tempat yang sedikit 'seram' sih. Anti mainstream banget. Gimana nggak seram kalau Aline dan Sena malah 'kencan' di pemakaman? Tapi, setidaknya aku jadi tahu, sisi lain dari Paris, dan tentunya pengin ngunjungin tempat menarik yang disebutkan dalam novel. Tentu saja, bukan pada tengah malam.
Nama : Fannia Veronica
BalasHapusTwitter : @nycto28
Link Share : https://twitter.com/nycto28/status/678898420594008064
Buku mbak Prisca yang paling saya sukai itu "Paris: Aline" dan "Evergreen" (maaf, gak bisa milih >.<). Kenapa? Soalnya cuma novel "Paris: Aline" yang saya baca sampai dua kali dari semua novel yang saya punya, padahal saya orang yang nggak bisa baca buku sampai dua kali >.< (karena terlanjur tahu ceritanya). Gaya bercerita mbak Prisca mengalir dengan santai dan lembut, nggak terburu-buru tapi bikin saya hanyut ke dalam ceritanya--membuat saya nggak bosan padahal sudah tahu ceritanya seperti apa. Serta Sena dan tingkahnya yang bikin geregetan(ketemuan di tengah malam dan di bekas penjara (?))--siapa yang bisa lupa? ;).
Lalu "Evergreen"; tipis memang, tapi berhasil membuat saya menitikkan air mata. Lagi-lagi gaya penuturan mbak Prisca yang membuat saya hanyut ke dalam novel tersebut juga pada karakter-karakternya (terutama Fumio dan Toshi).
Buku-buku mbak Prisca merupakan salah satu yang saya nantikan hadir di toko buku--lalu berakhir di rak buku rumah saya :D
Nama: Kiki Suarni
BalasHapusTwitter:@Kimol12
Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?
Jawaban:
Belum pernah hiks..hiks..Dan semoga aku bisa cicipi Love Theft sebagai perkenalanku denga karya Mba Prisca. Suka banget sama covernya, manis. Reviewnya juga buat ngiler dan penasaran. Ide ceritanya tentang sekelompok pencuri ganteng jadi keinget sama film Brad Pitt dan George Clooney yang Elevent Ocean dan beberapa sekuelnya. Wah, apa lagi pencurinya Mba Prisca gak cuma pencuri berlian tapi juga pencuri hati, dan hatiku sudah tercuri membaca sinopsis dan reviewnya. Pokolnya pengen banget baca novel ini sebagai karya Mba Prisca perdanaku. Hope i am the lucky one
Terima kasih
@anandanf07
BalasHapusBaru baca yang Paris: Aline, jadi ya otomatis paling suka yang itu xD
Aku suka dengan karyanya kak Prisca karena sangat mengalir dan penuh kejutan. Buktinya aku mampu menghabiskan Paris hanya dalam beberapa jam (ditengah sibuknya jadwal ujianku waktu itu), dan itu tuh ga kerasa banget! Taunya sudah abis saja :3 konfliknya juga tak terduga, mengesankan! intinya jadi ingin nyicipin karyanya kak prisca lagi ^^ covernya cantik dan sinopsisnya cukup jelas untuk membuatku penasaran, apalagi komentar para pembaca positif terhadap novel ini :D
Naning Pratiwi
BalasHapus@chelseas_lovers
https://twitter.com/chelseas_lovers/status/679193928818556928
Belum pernah baca dan belum ada pajangan di rak buku karyanya mbak Prisca.
Tertarik?? Kenapa?
Lah,, nggak perlu ditanya. Dari review nya aja udah menggambarkan kalau ceritanya nggak bakal ngecewain. :D :D :D Seru, sweet, sama ada action-actionnya gitu. Bisa bayangin Liquor itu pemerannya Captain America. Hohohohh...
Sebenarnya aku suka semua novel karangan kak Prisca walaupun baru baca Paris, Eclair, Priceless Momment, Evergreen, Spring in Autumn (Ini novel pertama kak Prisca yaaa?:3), Kastil es dan air mancur yang berdansa, dll. Tapi dari semua yang pernah ku baca, aku terlanjur jatuh cinta dengan dua tokoh di Evergreen yaitu Yuya Fukushima dan Fumio Kitahara. Aku juga jatuh cinta dengan Evergreen yang memiliki nuansa Jepang yang begitu terasa sebagai settingnya. Aku suka dengan gaya tulisan kak Prisca yang mampu mengemas setiap ceritanya menjadi cerita yang benar-benar luar biasa. Di mulai pada musim semi saat sakura bermekaran dengan keindahan helai-helai tajuknya hingga musim gugur tahun berikutnya yang melankolis. Cerita ini mampu membuat saya meneteskan air mata, seakan membawa saya ke dalam cerita ini. Persahabatan dan kehilangan, kesalahan dan keinginan memperbaiki diri, memaafkan dan menerima kehidupan apa adanya, membahagiakan dan mengembalikan semangat hidup sesama, kenangan dan impian serta bagaimana mempertahankannya. Dan tentu saja cinta. Semua di kemas menjadi satu. Setiap membaca cerita ini saya seolah merasakan kehangatan, mengetahui pengorbanan seseorang dan rasa kehilangan yang terdalam. Setiap tokoh yang memiliki ceritanya tersendiri, seperti Rachel yang berubah menjadi kepribadian yang tidak menyenangkan. Setelah melewati sederet duka dalam plot yang membuat mata berkaca-kaca, kita akan menemukan kebahagiaan dan tekad mewujudkan impian yang tidak pernah mati. Kenangan akan selalu berada di dalam hati kita jika otak tak lagi bisa mengigat:"
BalasHapusKalau love theft aku belum baca tapi masih penasaranT_T novel yang kak Prisca buat tidak pernah mengecewakan, selalu ada kesan tersendiri dengan cerita yang di buat kak Prisca. Selalu terselip pesan antara penulis dan pembaca. Apakah aku boleh menggenggam novel ini? Meraihnya dan membacanya? Apalagi genrenya kali ini menurutku agak beda, di sini ada unsur crime yang membuatku penasaran:3 kayanya seru, ada action nya kali yaa kak? Tapi nama tokohnya unik, Liquor, Night, Frea. Apalagi ini self-publishing, semakin susah aku mendapatkannya, karena sama orang tua ga boleh beli buku di toko onlineT_T andaikan punya atm sendiri. Makanya ketika melihat GA ini, hatiku sedikit berbunga-bunga, setidaknya ada kesempatan untuk mendapatkan novel ini tanpa merengek ke mamah-,- sekian, Arigatou Gozaimasu^^
@AuliaaRez
Paris: Aline dong! Karena.. itu adalah satu-satunya buku Prisca Primasari yang pernah kubaca :p
BalasHapusBercandaaa x))
Alasan seriusnya: Karena buku tersebut merupakan pembuka dari seri #STPC yang artinya beban yang ditanggung cukup berat. Tapi sebagai sebuah buku pembuka dari rangkaian seri #STPC, menurutku Paris sudah melakukan tugasnya dengan baik, saya nggak bakalan berani buat baca buku-buku selanjutnya kalo dulu saya nggak suka sama Paris duluan.
@ariansyahABO
Nama : Veny
BalasHapusTwitter : @yutakaNoYuki
Lin : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/679322565400113153
Aku belum pernah baca karya mbk Prisca makanya ingin mendapatkan novel ini untuk tau gimana cara menulis atau bercerita mbk Prisca. Dan lagi novel ini bergenre romance-crime, aku suka yang berbau-bau crime gitu :D Nama karakternya juga unik, kira-kira para karakter tersebut punya habit yang unik seperti nama mereka juga gak ya ? :)
Ten | @ten_alten
BalasHapus"Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
-->>
karena aku belum pernah baca, jadi aku pilih pertanyaan yang kedua.. hehe :D
aku bingung mau jawab apa, yang pasti karena aku suka baca, dan aku suka buku, ehehe.. *disepak*
"Sehancur apa pun hati seseorang, dia pasti sanggup untuk mengobatinya meskipun perlahan-lahan. Dan sehancur apa pun hati seseorang, dia tetap sanggup untuk mencintai dan dicintai." <<-- dari pesan itu, aku ingin baca bukuna sampe kelar dan pengen tau seperti apa cara pandang mbak Prisca mengenai cinta.. untuk seseorang yang ingin mencintai dan seseorang yang ingin dicintai... terutama di cerita Love Theft :3
aku penasaran, apa di dalam Love Theft ada cara untuk mencuri hati seseorang, atau bertahan supaya hati tidak sampai dicuri seseorang.. :D
- Karna aku belum pernah baca satupun karya ka Prisca, maka akan kujawab pertanyaan nomer 2. Kenapa aku pingin baca novel #LoveTheft ini?
BalasHapusAku suka baca dan aku berharap novel ini bisa jadi teman untuk akhir tahun nanti, yaa anggap aja sebagai perantara untuk perkenalan yang manis antara aku dan kak Prisca.
Reviewnya cakepp bangett, detail dan sangat mengundang. Pertama baca aku langsung jatuh cinta dengan sosok Liquor, pencuri ganteng yang telah mencuri hatiku. :D
Aku ingin merasakan bagaimana kak Prisca meramu tema 'pencurian' dengan kisah cinta yang manis dengan baik. Sangat menarik pasti.
Iya, aku mau baca. Pake banget lagi.
@cahyawid
Nama: Alya Nurfakhira Zahra
BalasHapusTwitter: @Alyanfz
Link Twitter: https://twitter.com/Alyanfz/status/679640503709650944
Pertanyaan: "Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya."
Jawaban: Ada tiga novel mbak Prisca yang sudah saya baca;Priceless Moment, Paris:Aline, Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, sedangkan Evergreen baru dalam tahap membaca.
Dari ketiga novel di atas yang paling saya sukai adalah Priceless Moment. Novel ini berhasil membuat saya jatuh cinta dengan kisah Yanuar bersama keluarganya. Saya sangat tersentuh ketika Yanuar mau berubah menjadi sosok ayah yang lebih baik untuk anak-anaknya. Saya juga sangat suka dengan tingkah manis anak-anak Yanuar yang sangat menggemaskan. Membuat saya ingin mencubit pipi mereka.
Novel ini berhasil membuat saya ingin menangis. Saya ini mudah sekali tersentuh dengan cerita keluarga. Karena menurut saya, cinta yang paling tulus itu datangnya dari sebuah keluarga. Dan, tidak ketinggalan dongeng-dongeng klasik yang mempermanis novel ini sehingga novel ini menjadi lengkap.
Nama : Jesiani Tantino
BalasHapusEmail : jesiani.tantino@yahoo.co.id
Twitter : @jesianitantino
Link : https://twitter.com/jesianitantino/status/679574161094643712
Saya sudah baca novel karya Kak Prisca yang judulnya Eclair, Paris : Aline, Priceless Moment, French Pink, Evergreen, dan Chokoreto. Yang belum punya tinggal Kastil Es dan Love Theft ini hehe Yang terfavorit diantara buku-buku favorit aku ini adalah Paris : Aline. Ini buku pertama karya Kak Prisca yang saya beli, dan menurut saya gaya penulisan Kak prisca memang khas dan pilihan kata-kata nya terangkai indah. Di buku Paris:Aline ini saya langsung jatuh cinta dengan sosok Sena. Andai saya bisa bertemu sosok nyatanya suatu hari hehe. Ceritanya unik dan memberi kesan hangat saat membacanya. Dan juga, alur ceritanya sulit ditebak. Cara Kak Prisca mendeskripsikan tokoh, latar, dan perasaan sangat kuat namun tidak berlebihan. Pokoknya lupa waktu deh saat membacanya hehe. Kurangnya cuma 1, kurang panjang halamannya hehe
Btw, terima kasih atas interview nya, hampir semua pertanyaan saya terjawab :D Keep blogging!
"Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
BalasHapusBelum. Karena itulah saya ingin membaca salah satu masterpiece dari Mbak Prisca Primasari ini.
Dari cover saya sudah tertarik. APalagi embayangkan dalamnya...
Review dari mba kubikel romance benar-benar membuat orang bernafsu untuk membaca.
JAdi semakinpenasaranlah pada buku ini..
Palagi ini novel ga melulu bercerita tentang cinta saja. Tapi dibumbui dengan crime juga. wuihh...
akun twitternya @MukhammadMaimun
Hapus@putripramaa
BalasHapus"Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
Aku pilih pertanyaan pertama karena aku pernah membaca dua novel Kak Prisca. Aku hanya pernah membaca Evergreen dan French Pink. Dan jujur saja, aku tidak bisa memilih di antara keduanya. Kedua novel itu sama-sama bersetting di Jepang, entah karena apa, aku baca yang sama-sama bersetting di Jepang. Aku suka dengan gaya menulis Kak Prisca yang paragrafnya tidak terlalu panjang.
Di Evergreen, aku suka dengan Riba yang menjadi lebih dewasa seiring bertambahnya halaman yang aku baca. Di Evergreen, aku sebagai pembaca diajarkan untuk menghargai banyak orang, tidak mudah menyerah, dan lain sebagainya. Selain itu, plot twist-nya juga benar-benar menarik. Ternyata penulis yang naskahnya 'dikacangin' sama Riba itu ... *nospoiler*
Di French Pink, aku sangat suka dengan plot twist-nya. Meskipun French Pink bukan novel, melainkan novelet, aku suka sekali dengan alur ceritanya. Apalagi dengan mengusung warna-warna begini, aku jadi browsing warna French Pink di google xD Di French Pink, pembaca dibuat bertanya-tanya, mau dibawa ke mana ceritanya ini? Tapi, setelah tahu, BOM! aku terkejut sekali! Suka deh sama terkaan aneh Hitomi >_<
Nah ini, si Love Theft ini bikin aku kepincut. Novel-novel lainnya juga sih, apalagi yang Eclair (aku suka yang setting Rusia >_<) :3 Semoga si Love Theft mau dibaca sama aku, deh.
Terima kasih untuk giveawaynya, Kak Sulis! ^_^
Dont judge book by the cover
BalasHapusItu kalimat yang sudah sering didengar, bukan?
Tapi pada kenyataannya kita akan selalu menilai buku pertama kali dari covernya wink emotikon
Dan saya langsung tertarik begitu melihat covernya
Berwarna pink soft dengan pita yang membuatnya semakin manis
Rasanya tenang dan gemes sendiri kalo liat covernya
Dan katanya ini novel romance crime??
Omooo >< ga keliatan banget ada crimenya
Hihihihi
Jadi makin penasaran
Itu alasanku mau baca novel ini
Nama: zaharani awandana
BalasHapusAkun TW: @zawandana
Domisili: Palembang
Link share:https://twitter.com/zawandana/status/680803358945357824?s=09
Jawaban:
Bismillah...
Alasan kenapa aku oengen baca Love Theft ada banyak.
1. Aku suka cerita yang ada unsur hero, antihero, bahkan villain
2. Aku penasaran dengan karakter Liquor, seperti apakah dia? Apakah benar-benar memabukan seperti namanya? Hmm...
3. Aku juga pengen belajar, siapa tau bisa kayak mbak Prisca hehe ^^
4. Aku sangat tertarik dengan dunia hitam, meski sebenarnya kehidupanku ini kebanting banget gitu sama kisah ceritanya, aku juga sebenernya orang yang lumayan realis hehe jdi kepengen baca
Masih banya alasanku tapi kyakanya bakalan muter2 ae hehe... ^^
@murniaya
BalasHapusSeingatku aku sudah pernah 2x baca tulisan Mbak Prisca yaitu Éclair dan Beaufitul Mess (Gagas Duet bareng Sefryana Khairil). Aku paling suka Éclair, karena kalau dibandingin yang satunya kan porsinya cuma setengah buku, nggak puas. Hahaha. :p
Aku lebih suka Éclair karena novel itu sukses bikin aku mewek. Trus nuansa crime, roman, musik, dan detektifnya berpadu jadi satu. Kayaknya Mbak Prisca emang ahli bikin cerita yang kayak gitu (ada unsur roman dan crime). Terbukti adanya Love Theft mengangkat tema yang sama. :)
Eh, maaf typo. Maksudnya itu berjudul A Beautiful Mistake yang Gagas Duet bareng Sefryana Khairil. :D
Hapus@hanmuthia
BalasHapusMbak Prisca adalah salah seorang penulis favoritku. Pertama kali baca chocoreto di seri gagas duet. Lalu menekuni Eclair sampai kali kedua (karena belum terbiasa dengan alurnya hehe) hingga jatuh cinta dengan Vinter di Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Membaca novel Mbak Prisca seperti sedang melayang di antara dunia nyata dan dongeng, antara dinginya hujan dan hangatnya secangkir cokelat panas. Membuatku kadang tersenyum simpul atau terkelu,termenung. Emosi yang menguar selalu pas dan tidak berlebihan; manis, kelam, dingin, hangat... semua membaur menjadi jalinan cerita yang Mbak Prisca banget(Red; Evergreen, Kastil Es, Eqlair, Priceless Moment-yang agak berbeda tapi tetap memasukkan unsur dongeng...juga karya lainnya yang belum sempat aku baca :( Dari sekian karya yang sudah aku baca, pilihanku jatuh pada Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Aku suka dengan kesederhanaan jalan ceritanya yang memikat, kisah cinta ala dongeng Florence dan Vinter. Dari namanya saja sudah terasa, tokoh hangat dan dingin. Tokoh Vinter benar-benar seperti hidup dalam kepalaku saat itu, dan mengetahui masa lalu dan luka hatinya benar-benar membuatku ingin menghiburnya (aku wakilkan saja pada Florence, itu sudah tugasnya) Sayangnya aku tidak punya novel Kastil Es ini dan hanya meminjamnya dari seorang sohib :( dan lagi aku tak belum berhasil membaca novel Paris:Aline yang keburu menghilang dari peredaran (padahal sepertinya ini bakal jadi salah satu favoritku juga). Aku sudah membaca beberapa side story Alias di blognya Mbak Prisca dan sudah menantikan buku ini terbit. Dan akhirnya Love Theft terbit! sayang aku tak bisa memburunya di toko buku dan aku agak malas dan takut out of stock kalau beli online :( Hmm.. aku sudah rindu membaca jalinan kata, alur dan karakter-karakter ala Mbak Prisca... semoga bisa secepatnya menyelami novel Love Theft ini. Salam untuk Frea, Liquor, Night dan Vinter (belom bisa move on)
@Widy4_w
BalasHapus"Dari semua buku mbak
Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
"Jujur Aku belum pernah baca buku mbk Prisca. tapi melihat dari review-nya di blog ini, ada rasa penasaran juga dengan karya tulisnya mbk prisca seperti apa. Apalagi setelah melihat dari visualnya novelnya yang berjudul "Love Theft", yg berupa cover warna merah muda sudah bisa ditebak kalo cerita novel ini menggambarkan tentang "cinta" yang sudah sering sekali di baca setiap orang. Lalu ada adegan kriminalnya, mungkin ini poin penting yang menjadi ciri khasnya dari "Love Theft". Dan karena si penulis yaitu mbk prisca begitu sayang banget dengan buku ini, pastinya selama menulisnya berbulan-bulan sungguh menggunakan perasaan dan perjuangan hingga menghasilkan karya luar biasa. Saya juga pernah baca salah satu novel yang seorang penulis, yang begitu penuh perasaannya ketika menulis novelnya sehingga hasilnya sangat memuaskan sekali untuk para pembaca. Sekiranya begitulah, semoga "Love Theft makin sukses mbak.. #goodjob
Konbawa :-)
Twitter : @Jju_naa
BalasHapusAku belum pernah baca bukunya mbak Prisca.Tapi, sewaktu liat review-an -blog & twitter- yang udah baca buku-bukunyanya itu ngasih taggapan yang positiv dan merayu bagi yang belum pernah baca karya mbak Prisca -kaya saya.
Kenapa aku pengen baca novel ini? karena aku kena pelet si Night dan kupu-kupunya sewaktu baca tujuh side story Love Theft -dapet link dari postingan sebelumnya- tapi lama-lama berpindah haluan ke Liquor saking gemesnya :D .Baca serpihannya(?) aja langsung ngefans sama tokoh-tokohnya,apalagi full -bau2 susah move on. Suka sama trik/ciri khas mereka kalo lagi beraksi, gemes nebak perasaan Liquor, Cinta sama karakter night, dan semua itu aku dapet dari review-an & 7 sidenya tadi. Aku pengen baca sampe abis -kalo enggak ganjel di hati- biar tahu masalah Night itu sebenernya apa,Liquor itu kaya gimana sebenernya, semuanya, aku pengen tahu semuanya :'( .
Intinya aku love at fist sight sama 'Love Theft'terutama Night :D *bisa berubah sewaktu-waktu.
'Love Theft,Love Theft, Love Theft, datanglah~ ' *baca mantra.
"Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
BalasHapusAku ingin membaca novel Love Theft ini karena membaca proses penulisannya yang penuh drama, dari masalah cuaca yg membuat penulis ngungsi ke Bandung, bagaimana sang penulis sangat total dalam proyek ini sampai memilih self publishing, aku jadi salut sama Mba Prisca, dan penasaran dengan novel yg menjadi anak kesayangannya ini ;)
Twitter: @nunaalia
Nama: Nila Faizatun Nikmah
BalasHapusTwitter: @nila_nfaiza
Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satupun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?
Aku belum pernah baca novel karangan mbak Prisca, tapi aku lagi cari-cari novel mbak Prisca yang Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa , gara-gara baca review-review di blog jadi pengen banget baca novelnya.
Jadi aku akan menjawab pertanyaan kedua. Alasan aku ingin membaca Love Theft. Pertama, dari covernya manis banget, pink dan ada ribbonnya, cute. Kedua, tema yang diangkat di novel ini aku suka bangeet, crime and romance XD, aku suka nama-namanya juga nama aliasnya (uuh… jadi kangen Detective Conan), favorite deh pokoknya. Ketiga, aku pengen menikmati karya mbak Prisca ini yang katanya dibela-belain self publishing dan disayang banget sama mbak Prisca. Keempat, pengin kenal sama tokoh-tokoh yang diciptakan mbak Prisca di novel ini, bisa jadi bakal jadi tokoh favorite selanjutnya. Pengin ngerasain hangovernya setelah baca novel ini. Suka juga sama ciri khas dari setiap tokoh dan perumpamaan kupu-kupunya.
Pas baca review dan interviewnya gregetan banget, tapi ternyata novelnya tipis ya. Sepertinya gak hanya butuh buku kedua aja, tapi juga ketiga dan keempat. ^^
@delfianti_tiwi
BalasHapusLink : http://www.kubikelromance.com/2015/12/interview-with-prisca-primasari-about.html?m=1
Hmm sebenarnya aku belum pernah baca novel karya mbak Prisca. Tapi lebih tepatnya bukan belum, tapi selalu kehabisan stock di toko buku 😢. Kalau mau beli online, ya gitu deh bawaannya males aja haha XD
Okedeh kalau gitu aku bakalan jawab pertanyaan mbak yang kedua.
"Sehancur apa pun hati seseorang, dia pasti sanggup untuk mengobatinya meskipun perlahan-lahan. Dan sehancur apa pun hati seseorang, dia tetap sanggup untuk mencintai dan dicintai."
Kutipan singkat nan indah inilah yang menjadi penyebab mengapa aku benar-benar ingin membaca Love Theft karya mbak Prisca. Melihat hasil wawancara dengan mbak Prisca diatas, sepertinya mbak Prisca memberikan waena baru dalam dunia kepenulisan Indonesia. Mengapa tidak ? Aku belum pernah menikmati sebuah tulisan (novel) bergenre ini sebelumnya. ( hal ini mungkin karena aku gak tau atau memang gak ada ). Dengan genre yang didominasi oleh "kriminalitas" dan sekaligus dipayungi oleh cinta diantara mereka, membuatku begitu ingin mencicipi novel mbak anggun yang satu ini.
Selain itu aku juga penasaran bagaimana cara mbak Prisca menghadirkan sosok Liquor, Night, Tarantula dan juga Frea yang nama-nama mereka begitu unik sehingga menambah rasa penasaran yang hadir. Ide-ide kreatif mbak Prisca begitu membuat rasa penasaran ini kian membuncah loh mbak 😂
Kemudian aku juga begitu tertarik pada Night si kupu-kupu, Liquor si Ngengat, Tarantula si laba-laba bersama aksi-aksi mereka dalam novel ini yang sudah diperjuangkan mbak Prisca secara serius agar pembaca merasakan bagaimana realistis nya novel ini.
Dan yang terakhir akubjuga ingin ngerasain bagaimana mbak Prisca menghadirkan cinta diantara mereka dengan genre unik yang belum pernah ku baca sebelumnya.
Waah, semoga aja aku beruntung deh 😍
Evergreen. Itu buku Kak Prisca yang berhasil membuatku menangis. Kovernya (yang hijau) cantik, banget. Hanya kurang di font saja yang terlalu kecil dan kurang enak dibaca. Kak Prisca sudah terkenal dengan penulisannya yang sangat, sangat bagus. Pokoknya buku apapun yang ditulisnya sudah semacam kewajiban untuk aku beli. Sebenarnya aku juga suka French Pink, twist-nya, sumpah, nggak ketebak, sangat menarik. Sayangnya, bukunya terlalu tipis. >.<
BalasHapusNah, di Evergreen, yang paling kuingat adalah betapa karakter Rachel hampir menyerupai diriku. Aku seakan tersindir saat membacanya, Rachel yang egois, pengeluh, dsb, apalagi saat bagian teman-teman Rachel meninggalkan Rachel karena tidak tahan dengan sifat pengeluhnya, membaca kisah Rachel sedikit mengusikku. Aku sempat berpikir, apa mungkin teman-temanku pernah capek meladeni kelakukanku yang dulu? Suka menyalahkan orang, kadang nggak mau mengakui kesalahan, suka merasa aku-lah orang paling malang sedunia.
Selain itu, aku suka perubahan sifat Rachel perlahan-lahan, seiring hal-hal yang didapatkannya dari kafe tersebut. Kehangatan yang terjadi di kafe Evergreen sangat membekas. Uniknya, pembaca juga diajak mengenal arti kehidupan dan menghargainya dari masing-masing kisah para tokoh yang dituturkan. Favoritku adalah kisah Fumio, seperti semua orang, aku juga tersentuh dengan kegigihannya merawat adiknya dan mencari ayahnya. Tentang keluarga, kisah Fumio-lah yang membuatku menitikkan air mata.
Kak Prisca, kalau aku boleh bilang, paling jago membuat kisah tentang kehidupan dan keluarga (dan, setting Jepang-nya itu paling cocok) Kita seakan sedang 'dinasehati' dengan cara yang menyenangkan. Nggak membuat jenuh dan merasa digurui. Dari novel semacam itu kita dapat memetik pesan dengan lebih memahami apa yang seharusnya kita lakukan. Menurutku, memasukkan pesan ke dalam novel itu nggak mudah, kadang karena sudah membuat kerangka kisah, kita melupakan apa yang harus disampaikan kepada pembaca agar novel nggak cuma jadi penghibur saja. Tapi, novel yang ditulis Kak Prisca pesannya selalu 'ngena', itu yang membuatku selalu menunggu kelahiran karya-karyanya. Aku bisa mendapatkan pelajaran berharga hanya dengan membaca sebuah buku. :)
@fazidaa_
Belum pernah baca sama sekali>.< tapi karena berhubung kemarin baru saja stalking penulis favorite saya, Orizuka. Ternyata Orizuka menyukai novel ini dan tentu membuat saya penasaran. Orizuka merupakan novelis terkenal dengan karya-karyanya namun dia jatuh hati dengan novel ini dan menunggu Love Theft #2 yaaa tentu novel ini sangat bagus pastinya. Novel ini membuat Orizuka suka dan tentu membuat saya sangat sangat penasaran. Gimana yaa alasan saya memang hanya itu, bermodal dari kesukaan penulis favorite saya sendiri dan Orizuka ga mungkin salah menilai novel ini dan mungkin Prisca Pimasari akan menjadi penulis favorite saya juga nantinya 😁 terima kasih GAnya hehe:)
BalasHapus@aulyarzky
Buku pertama yang saya baca dari Prisca Primasari itu Eclair, tapi jalan cerita dan inti cerita sudah lupa (karena sudah terlalu lama dan buku fisiknya pun belum punya). Tapi, Buku favorit, yaitu Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa. Selain sudah punya buku dalam bentuk fisiknya (bukan pinjeman :D). Dibuku itu Prisca menceritaka dari dua sudut pandang (Flashback) tokoh utama yang keduanya saling berkaitan. yang bikin "genius" dibuku ini, diselipan beberapa karya sastra klasik (hanya kutipan atau sebagian cerita yang diceritakan kembali oleh tokoh utama).
BalasHapusSukses buat Prisca dan terima kasih.
@rhidayat04
Wahyuni | @unhyukie_m
BalasHapuslink share : https://twitter.com/Unhyukie_m/status/683050472391876608
"Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?"
Baru pernah baca satu novel dari mbak Prisca, Paris:Aline, Serial STPC yang paling saya suka. Jarang-jarang saya bisa melahap buku dengan sekali baca, tapi Paris selalu bikin saya penasaran dan jatuh cinta. Teman saya juga selalu rekomen karya mbak Prisca, makanya pas Love Theft rilis saya jadi pengen baca. Semoga saya beruntung :)
Aku paling suka yang French Pink. Melalui buku ini mbak Prisca mengajak saya untuk mengikuti hari-hari Hitomi, seorang perempuan yang membuka sebuah toko pita di Jiyugaoka. Meskipun di kelilingi ratusan warna, Hitomi selalu muram. Dulu, Hitomi bisa mengenali dan menyebut warna apa pun dengan mudah. Kini, Hitomi hanya tahu hitam dan dia berkali-kali berpikir mengenai kematian. Lalu saya juga dipertemukan dengan tokoh bernama Hane, lelaki misterius yang berpakaian serba hitam dan matanya bercelak, yang ternyata hanya bisa mengenali warna hitam dan putih. Membaca novel ini seperti mengobrol lama dengan teman dekat yang punya banyak kesamaan. Apalagi dalam novel ini mbak Prisca menyajikan sesuatu yang jarang sekali ditemukan dalam fiksi-fiksi Indonesia, semacam realisme magis seperti Midnight In Paris atau Be With You. Twist-twist yang dihadirkan penulis dalam novella ini juga sukses membuat saya menyukainya.
BalasHapus@Rany_Dwi004
Alasan saya ingin buku ini karena tema ceritanya yang sangat menarik. Love Theft karya mbak Prisca ini seperti mengabulkan permintaan saya untuk membaca kisah cinta antara Kaito Kid dan seorang perempuan. Meski Kaito sendiri mencuru bukan untuk tujuan yang baik... hehe Tapi saya merasa harapan saya bisa terkabul dari buku ini. Itu sebabnya saya ingin sekali membaca buku ini kak. Selain itu dari revie dan Side story yang saya baca dari kak Sulis, saya langsung jatuh hati sama Liquor. Liquor ini tipe cowok pengen dijitak biar sadar abis itu dipeluk biar gak kesakitan krn udh dijitak... hahah...
BalasHapusSemoga punya kesempatan baca buku ini dan memenangkan giveawaynya... Aamiin... :)
Terima kasih kak ^^
@n0v4ip
Saya paling suka PARIS. Buat saya, PARIS itu cantik banget. Narasinya lembut tapi filmis. Detilnya mengayakan banget. Eksotisme Parisnya kental dan terasa riil banget. Narasinya, renyah, lincah, lucu, jadinya page turning banget. Dan yang paling saya sukai adalah karakter-karakternya yang sempurna dengan ketidaksempurnaannya dan semuaya loveable. Ah, ada lagi! Buku berkonsep epistolarinya (kalo ini pake diary) didesain dengan cermat. Okay, saya suka banget mood-multiple-choice-nya Aline. Dan lebih suka lagi sama teka-teki tentang suami Aline. Bikin nebak-nebak di sepanjang cerita, bikin saya menggonta-ganti spekulasi sampai akhir, dan lalu... DIA! Kalau saya jadi Aline, saya....
BalasHapusYah, pokoknya gitu! :D
Akun twitter: @biblionervosa
Rini Cipta Rahayu
BalasHapus@rinicipta
Pengin banget berkenalan dengan mbak Prisca lewat Love Theft. Setelah kemarin gagal ketemu saat Talkshow di UB, berharap biar bisa baca tulisan beliau segera.
Aku pengin baca karena novel ini sangat spesial, bukankah kesan pertama harus memikat? Aku rasa, Liquor sangat ahli dalam hal ini :)
Aku penyuka genre romance, tapi dengan unsur kriminal seperti ini sih belum pernah. Apalagi tokoh utamanya pencuri. Ngeri, tapi tetep aja pengin kenalan. Ckck..
Setelah baca interview mbak Sulis jadi makin pengin mengapresiasi 'anak kesayangan' mbak Prisca ini. Menulis ternyata perlu niat dan tekad yang kuat. Banyak proses yang dilalui sebelum akhirnya lahir. Dengan membaca dan mungkin dapat memberikan pendapatku, harapannya sih bisa menghargai jerih payah mbak Prisca.
Ken | @orion____
BalasHapusQ : Dari semua buku mbak Prisca Primasari yang sudah kalian baca, mana yang paling disuka? Kasih alasannya juga ya. Kalau belum pernah baca satu pun, bisa menjawab kenapa kalian ingin membaca Love Theft?
A : Jujur saya belum pernah baca buku kak Prisca. Jadi kalau kesempatan ini beruntung, buku ini akan jadi buku kak Prisca pertama untuk saya :) Alasan kenapa ingin baca "Love Theft" adalah:
1) Penasaran dengan pemilihan idenya. Seorang gadis yang berteman dengan sekelompok pencuri, bahkan sepertinya jatuh cinta pada salah satu anggotanya.
2) "Pencuri yang baik hati". Profesi yang unik, menampilkan sisi baik sekaligus sisi buruk di waktu yang sama. Kak Prisca sepertinya memang ingin menuturkan bahwa di dunia ini sebenarnya tidak ada orang jahat yang 100% jahat. Tingkat penasaran saya pun naik satu level lebih tinggi :)
3) Lalu dari interview antara kak Sulis dan kak Prisca sendiri, saya sudah langsung tertarik pada dua nama yang sering disebut, Liquor dan Night; yang sepertinya punya masa lalu kelam sampai harus bergabung dengan Arthropods. Saya ingin berkenalan dengan mereka dan barangkali bisa menjadikan mereka kesayangan sama seperti kak Prisca menyayangi mereka :)
4) Ingin bisa majang "Love Theft" di blog buku saya juga hihi :D