Rabu, 23 Januari 2019

Jurnal Jo 3: Episode Cinta by Ken Terate

Jurnal Jo 3: Episode Cinta (Jurnal Jo #3)
Penulis: Ken Terate
Ilustrasi sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020305691
Cetakan kedua, 7 Januari 2019
240 halaman
Buntelan dari @ken_terate
Wah, ada cowok baru di kelas Jo Wilisgiri: Izzy. Izzy bukan sekadar cowok, tapi selebriti! Cakep, terkenal, lucu, pokoknya perfect! Semua cewek dibuat “demam” olehnya, termasuk Jo. Masalahnya, Jo nggak boleh “demam” gara-gara cowok lain karena dia sudah punya Rajiv yang ganteng dan baik hati.

Seiring waktu Jo sadar si cowok selebriti itu ternyata jail luar biasa. Sebut saja: menciptakan berbagai olok-olok ajaib sampai mengerek baju renang di tiang bendera. Hmm… awalnya lucu sih, tapi lama-lama kok norak ya. Apalagi kalau kamu yang dikerjain. Please deh, lucunya di mana sih?

Parahnya, Sally—sahabat sejati Jo yang sangat memuja Izzy—justru dikerjai oleh Izzy sampai masa depannya terancam suram. Jo pengin menyelamatkannya, tapi Sally justru marah dan memusuhinya. Nabila, sahabat Jo yang lain, juga dikerjai tapi mati-matian melarang Jo buat mengadu.

Aduh, masalah seolah nggak ada habisnya. Hubungan Jo dengan Rajiv gonjang-ganjing karena Mama melarang Jo pacaran. Selain itu, ada proyek besar semester ini: bikin laporan soal kelestarian sungai. Gawat! Dalam proyek ini Jo sekelompok dengan Izzy dan Sally. Bisa-bisa Jo bakal nggak dapat nilai.

Puncaknya: Rajiv harus kuliah di Amerika.

Wow! Benar-benar semester yang gila untuk Jo. Berantakan, galau, kacau balau, tapi tetap seru, lucu, dan penuh cinta!

Selasa, 22 Januari 2019

Jurnal Jo 2: Online by Ken Terate | Book Review

Jurnal Jo 2: Online (Jurnal Jo #2)
Penulis: Ken Terate
Ilustrasi sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 97886020306308
Cetakan keempat, 7 Januari 2019
232 halaman
Buntelan dari @ken_terate
Jo Wilisgiri kembali lagi! Kali ini kehidupan masa SMP-nya heboh dengan... nggak lain dan nggak bukan... Facebook! Gimana nggak? Sekarang rasanya dia dan sahabatnya lebih sering ngobrol via chatting dan FB daripada mengobrol real time di dunia nyata. Belum lagi ayahnya yang guru bahasa Jawa mau ikut-ikutan buka akun FB pula!

Eh, tapi kehidupan dunia nyata Jo juga masih heboh kok. Misalnya saat dia dan Nadine tiba-tiba ditunjuk jadi ketua kegiatan sosial di kelasnya. Waduh, susah banget kan mesti kerja sama kalau di FB saja mereka musuhan?

Belum lagi Rajiv yang rajin meminjamkan ini-itu pada Jo. Mulai dari raket bulu tangkis, sampai ke HP. Jangan-jangan Rajiv suka sama Jo, lagi. Tapi, Jo naksir Rajiv nggak ya?

Hah, mau di dunia nyata mau di dunia maya, hidup Jo sama ribetnya!

Senin, 21 Januari 2019

Jurnal Jo by Ken Terate | Book Review

Judul buku: Jurnal Jo (Jurnal Jo #1)
Penulis: Ken Terate
Ilustrasi sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020306292
Cetakan keempat, 7 Januari 2019
240 halaman
Buntelan dari @ken_terate
Peraturan jadi remaja:
1. Nggak boleh memakai celana pendek (apalagi di depan cowok).
2. Punya baju dan aksesori oke (apalagi yang bisa membedakanmu dari anak-anak SMP yang seragamnya sama membosankannya).
3. Harus memakai deodoran (meski rasanya geli).
4. Memakai pakaian dalam yang seharusnya, sesuai pertumbuhanmu (tahu kan maksudku?).
5. Harus punya geng yang keren (meski mereka sangat menjengkelkan, tahan saja, daripada dianggap kuper).
Harus punya pacar (ini syarat supaya kamu diakui sebagai remaja keren).

Ternyata susah bangeeet jadi anak remaja, sampai-sampai kadang-kadang, aku (Jo Wilisgiri, 12 tahun) berharap nggak perlu tumbuh. Aku kangen banget pada masa SD-ku. Apalagi aku mulai kehilangan sahabat baikku dan dikhianati cowok yang kukagumi. Satu kata untuk masa SMP-ku: MENGERIKAN!

Minggu, 20 Januari 2019

Promise by LalunaKia | Book Review

Promise
Penulis: LalunaKia (Christina Maharani)
Penyunting: Irna Permanasari
Perancang sampul: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020387840
Cetakan pertama, 2018
272 halaman
Buntelan dari @dprihas
Masa kecil Laura dihabiskan di panti asuhan, dengan Arya sebagai sahabat satu-satunya. Ketika diadopsi dan harus meninggalkan Indonesia, Arya berjanji akan kembali ke panti untuk menjemput dan menikahi Laura saat dewasa kelak.

Seiring waktu berlalu, banyak keluarga yang juga ingin mengadopsi Laura, tapi ditolaknya. Gadis itu bertahan tinggal di panti sembari bekerja untuk membiayai kuliahnya. Dan… tetap menunggu Arya kembali.

Namun, kehadiran Daniel, putra pemilik perusahaan tempat Laura bekerja, membuat gadis itu kelimpungan. Sikap Daniel yang arogan berhasil mengguncang dunia Laura yang tenang, mengisi seluruh sudut pikirannya. Pria itu mampu mengalihkan ingatan Laura terhadap janji Arya.

Hingga pada satu titik, Laura bertanya-tanya: Haruskah ia tetap menunggu janji Arya atau menerima cinta dari pria lain untuk pertama kalinya?

Sabtu, 19 Januari 2019

Peluang Kedua by Agnes Jessica | Book Review

Judul buku: Peluang Kedua
Penulis: Agnes Jessica
Desainer cover: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020386898
Cetakan pertama, 17 Desember 2018
208 halaman
Buntelan dari @dprihas
Inez Amrez mengalami kecelakaan karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan meninggal. Semasa hidupnya Inez terkenal sebagai penyanyi laris, party girl, pemakai narkoba, pemabuk, dan penganut seks bebas.

Inez diberi kesempatan kedua untuk hidup kembali dalam diri Anis, gadis lugu yang menjadi asisten rumah tangga. Inez harus memulai kehidupannya dari awal lagi. Namun apa daya, Inez kembali bertemu dengan orang-orang di kehidupannya terdahulu.

Kini ia mulai mengerti, mana orang-orang yang tulus mencintainya dan mana yang berbahagia atas kematiannya.

Jumat, 18 Januari 2019

You Belong To Me by Titi Sanaria | Book Review

Judul buku: You Belong To Me
Penulis: Titi Sanaria
Penerbit: Black Pearl Publisher
Cetakan pertama, Januari 2019
296 halaman
Buntelan dari @TSanaria
Bagi Nayla,
pulang berarti bertemu kembali dengan Vino,
cinta masa remaja sekaligus saudara tirinya.

Bukan sesuatu yang menyenangkan,
tetapi Nayla tahu
jika dia tidak mungkin menghindari Vino selamanya.
Sudah saatnya mereka bicara layaknya dua orang dewasa
untuk melepas ganjalan dan menyingkirkan kemarahan
dari masa lalu.

Hanya saja, pertemuan itu membuat Nayla menyadari
bahwa dia masih mencintai Vino.

Jarak dan waktu yang pernah terbentang
tak mampu membunuh rasa itu

Sanggupkah Nayla
menepis cinta yang merimbun di hatinya
dan merelakan Vino bersama perempuan lain
yang menjadi kekasihnya?

Kamis, 17 Januari 2019

Vakansi by Dinda Trikata | Book Review

Judul buku: Vakansi
Penulis: Dinda Trikata
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-050-479-7
Cetakan pertama, 17 Desember 2018
160 halaman
Buntelan dari @trikata
Perjalanan ini adalah awal perkenalan Aned dan Wisnu, berawal dari tak tahu apa-apa hingga tahu segalanya muncul keraguan, apakah perjalanan ini harus diselesaikan seperti perjanjian awal? Atau ego yang menang dan membiarkan momen "happy-ending-holiday" itu berlalu?

Dua orang yang sama-sama kecewa dengan ekspetasi liburan sebelumnya, akhirnya mennyerah dan memutuskan untuk berlibur bersama, diam-diam, tanpa ada seorang pun yang tahu, dan tanpa ada satu punmomen yang mereka share di sosial media. Cerahnya langit yang mereka intip dari kaca mobil, kereta, kapal, dan pesawat. Tiga pulau destinasi yang mereka pilih secara spontan. Dan ekspresi kebebasan.

Seperti tipikal plan-trip lainnya, perjalanan panjang ini tidak hanya berisi ha ha-hi hi dan ajang foto ria. Setiap pemandangan baru terekam oleh memori dan setiap hitungan hari yang dilalui, hingga mereka yang mereka toreh di peta, semakin terkuak rahasia yang mereka miliki.

Kamis, 10 Januari 2019

Top 8 Most Favorite Books 2018

source: pinterest, edited by me
Hai good readers! Sampai di kategori terakhir, nih, Top 8 Most Favorite Books 2018. Sebelumnya kalian bisa baca; 2018 in Review, Top 8 Book Boy Friends, Top 8 Best Book Covers, Top 8 Most Viewed on Blog Post, dan Top 8 Most Favorite New Authors. Kalau kalian mau ikutan buat boleh banget, kemarin ada yang tanya jadi bebas saja kok, kalau mau ganti kategori sesuai keinginan juga nggak pa-pa, boleh juga kalau mau tag saya biar bisa baca dan komen balik :)

Tahun lalu nggak jauh berbeda dengan tahun 2017, sejak saya mengurangi event blog tour dan memilah tawaran review, saya merasa bebas dan lepas, hehehe. Saya bisa fokus dengan timbunan, dengan buku yang memang benar-benar ingin saya baca. Saya jauh lebih puas dan bahagia. Beruntungnya, dari beberapa buntelan yang saya dapat, sebagian memang dari wishlist, memang ingin saya baca alias sudah pernah baca tulisan penulis sebelumnya dan saya menyukai. Yang kayak gini yang paling saya sukai :p

Sebagian besar buku yang saya baca dari genre romance, pastinya ya. Saya cukup banyak membaca dari penulis debut, baik dalam negeri maupun luar. Saya masih nggak baca historical romance, benar-benar keajaiban, ini sudah bertahun-tahun, padahal dulu saya sangat menggandrunginya. Justru tahun lalu saya sangat menyukai sci-fi, genre yang awalnya biasa saja, belum ada yang benar-benar favorit.

Cukup bingung memilih karena banyak yang saya beri 4-5 sayap, terpaksa saya memangkasnya menjadi 8, memilih dari yang benar-benar endingnya membuat saya puas. Jadi, berikut Top 8 Most Favorite Books 2018 versi Kubikel Romance:

Rabu, 09 Januari 2019

Top 8 Most Favorite New Authors 2018

source: pinterest, edited by me
Di hari ke-4 dalam Book Kaleidoscope ini ada kategori saya paling favorit, Most Favorite New Authors, rasanya kayak pencari bakat, menemukan penulis yang tulisannya bagus dan enak dibaca, hahaha. Penulis baru di sini bukan berarti penulis yang baru menerbitkan karya, memang ada, tapi lebih ke penulis yang bukunya pertama kali saya baca, entah buku pertama atau malah buku terakhir yang diterbitkan. Saya nggak peduli apakah buku yang saya baca dari penulis yang terkenal dengan karya-karyanya yang best seller atau penulis amatir, baru pertama menulis, asal tulisannya enak, dia bakalan saya tandai!.

Saya pernah menulis, poin utama saya dalam membaca adalah feel atau emosi, itu sakral banget bagi saya, harga mati. Baru setelah itu menilai dari karakterisasi para tokohnya dan plot cerita, elemen lain hanya sekadar pendukung. Kalau sebuah buku nggak ada emosinya ya sama aja kayak zombie, nggak hidup tapi hanya eksis. Jadi, belum tentu kalau bukunya best seller atau sudah dibaca berjuta-juta kali saya bakalan suka, tergantung bagaimana tulisannya. Ini khusus bagi saya, karena kriteria penilaian pembaca beda-beda.

Berikut adalah Top 8 Most Favorite New Authors 2018, banyak yang baru menerbitkan buku, jadi semoga saja nanti pada produktif, biar tahu perkembangan tulisannya bagaimana :)

Selasa, 08 Januari 2019

Top 8 Most Viewed on Blog Post 2018

source: pinterest, edited by me
Kategori baru di Book Kaleidoscope! Biasanya di hari ketiga tema yang dipilih cukup random, mulai dari worst book covers, favorite scenes, sampai best quotes. Entah kenapa ketiga tema tersebut tidak seru lagi untuk ditulis, pengen sesuatu yang beda. Tiba-tiba saja terbesit, kenapa nggak posting postingan yang pengunjungnya lebih dari seribu? Dan pas banget ada delapan tulisan yang masuk. Jadi inilah Top 8 Most Viewed on Blog Post 2018.

Ih, baru ribuan pengunjung aja bangga. Jangan salah ya, bagi book blogger, sehari bisa dilihat seratus pengunjung itu udah anugerah banget, apalagi ribuan, hahaha. Ya karena di negara ini buku bukan hal yang diminati masyarakat kebanyakan, jadi yang cari informasi tentang perbukuan pun biasanya dari kalangan terbatas, yang suka baca buku. Makanya saya selalu cari ide postingan yang bisa dibaca luas, nggak hanya untuk kalangan pecinta buku, tapi tetap menyisipkan tentang buku, jadi setidaknya ada rasa tertarik dan penasaran, syukur-syukur bisa ikutan suka membaca.

Saya nggak tahu kriteria atau bagaimana bisa postingan yang saya tampilkan ini memiliki pengunjung cukup banyak. Entah pada kesasar, memang ingin membacanya atau cara penghitungan google yang nglindur, saya nggak tahu bagaimana kerjanya. Kalau di wattpad kan katanya tiap klik dihitung, apakah di blogspot sama? Saya nggak tahu, kalau ada yang paham boleh menjelaskan di kolom komentar. Saya juga sudah tidak menerapkan teknik SEO, bikin pusing. Saya mah nulis nulis aja, page views banyak mah bonus, saya serahkan ke pembaca pokoknya, hehehe.

Langsung saja, berikut Top 8 Most Viewed on Blog Post 2018:

Senin, 07 Januari 2019

Top 8 Best Book Covers 2018


source: pinterest, edited by me

Book kaleidoscope hari kedua, setelah kemarin membahas Top 8 Book Boy Friends, kali ini saya akan menampilkan Top 8 Best Book Covers 2018. Sampul buku favorit saya hasil tangan para desainer dalam negeri! Sekarang ini, desainer sampul dalam negeri nggak kalah kok dari desainer sampul luar, bahkan ada yang lebih bagus daripada sampul asli, untuk buku terjemahan. Sampul buku sangat penting, salah satu aspek pertama kali buku dilirik, jadi harus memikat mata, walau bukan sebagai acuan yang pertama kalau buku tersebut bagus. Tetap isi yang pertama, sampul menjadi pelengkap dan pendukung, apalagi sekarang eranya Instagram, jadi harus bisa bikin eyegasm, dong :p

Di kategori Best Book Covers ini, selain menampilkan sampul favorit saya juga menyertakan nama pembuatnya, salah satu apresiasi yang bisa saya berikan, agar nama mereka dikenal. Saya fokuskan hanya untuk ilustrator dalam negeri, bukunya pun juga buku Indonesia, tak terkecuali buku terjemahan. Harus bangga dong dengan karya anak bangsa.

Berikut sampul buku beserta nama ilustratornya yang menjadi favorit saya di tahun 2018:

Minggu, 06 Januari 2019

Top 8 Book Boy Friends 2018

source: pinterest, edited by me
Hai hallo, tahun baru semangat baru! Ritual setiap awal tahun, selain membuat postingan Year in Review, saya biasanya membuat Book Kaleidoscope dengan lima kategori. Tahun ini ada satu kategori yang saya ganti, biasanya memang ada yang berbeda setiap tahunnya, biar nggak jenuh juga sih, hehehe. Kalau biasanya ada; Best Book Boy Friend, Best Book Covers, Most Favorite New Authors, Most Favorite Books -menjadi tema tetap, satu saya tujukan untuk random, tergantung kondisi bacaan saya tiap tahunnya. Pernah saya pilih kategori Worst Book Covers, Favorte Quotes dan Favorite Scenes. Tahun ini saya akan mengambil tema: Most Viewed on Blog Post. Seruuuu, kan? Saya pilih dari postingan yang lebih dari seribu pengunjung selama setahun kemarin.

Untuk kategori tersebut tunggu tanggal mainnya saja, pantengin terus Kubikel Romance untuk lima hari ini, yap, satu postingan setiap hari, biar terkesan produktif ceritanya, hehehe. Okey, mari kita bahas kategori yang pertama, Best Book Boy Friends. Di kategori ini, kalian akan menemukan cowok-cowok yang pacar-able, suami-able, yang berharap jadi pasangan hidupmu, hahaha. Tokoh cowok yang berkesan dan selalu terbayang-bayang dirinya di setiap kondisi, sedapppp :p

Langsung saja, tahun ini ada delapan, sesuai kuantitas terakhir tahun yang dijalani, jadi cukup banyak juga, hehehe. Siapa saja mereka? Berikut list-nya:

Sabtu, 05 Januari 2019

2018 in Review: Roller Coaster

source: pinterest
Hallo good readers! Selamat tahun baru, semoga tahun ini penuh keajaiban ya, amin. Tema tahun lalu saya ibaratkan seperti roller coaster, karena emang naik turun banget moodnya. Misalnya postingan 2018 in Review ini, agak molor padahal biasanya saya nulis di awal tahun banget. Saya sih berharapnya nggak jenuh ya, mungkin hanya lelah, saya pengen banget konsisten nulis kok, serius, cuma memang berat kalau apa yang kita kerjakan nggak cuma baca buku dan ngeblog saja.

Tahun ini saya jarang nonton anime, sempat nonton ulang Prince of Tennis, sama satu lagi lupa, tapi berhenti di tengah jalan. Nonton KDrama masih tapi nggak seintens dulu, CDrama yang diikuti sampe tamat cuma Meteor Garden saja, serial barat sempat ngikutin Good Doctor tapi ya gitu, mandeg di tengah-tengah. Nonton film masih sesekali, bahkan bikin akun di letterboxd, tapi nggak saya fokusin banget, ngelola satu blog aja sudah empet-empetan, nggak mau nambah beban hidup, LOL. Hanya untuk dokumentasi, film apa saja yang sudah pernah saya tonton dan kasih rating. Sudah nggak baca webtoon, sama sekali.

Selera saya tahun lalu beralih ke wattpad, saya cukup kenceng baca di sana, kalau diikutkan goodreads reading challenge, saya nggak perlu kerja keras di akhir tahun kemarin, hahaha. Entah ya, saya merasa tahun kemarin lebih tidak produktif dari tahun sebelumnya, memang cukup rempong di tempat kerja. Sempat ikut pelatihan dan saya di rotasi di tempat baru, jadi butuh adaptasi. Untuk review pencapaian tahun lalu, nggak terlalu mengecewakan, banyak yang kesampaian. Paling yang gagal, dari tahun ke tahun adalah perihal menjadi langsing kembali dan menikah, hahaha.

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...