Jumat, 27 April 2012

The Winner of BBI 1st Giveaway Hop

Huwooo, ternyata mengadakan giveaway seru juga ya, seseru kalau mengikuti kuis di twitter atau FB apalagi kalau menjadi pemenangnya :D.
Senengnya lagi yang ikut lumayan banyak juga, hehe ada 40 lebih komentar yang masuk dan jawaban kalian seperti pecut agar saya rajin mereview lagi. Tapi, sayangnya hanya ada satu pemenang, siapakah dia??? *jeng jeng jeng*
komentarnya yang ini nih:
Sebelum milih review buku paling bagus dari blog KubikelRomance sama KutuBokek, pertama nyeritain behind the scene-nya dulu *halah*. Tau Blog ini waktu follow akunnya BBI, terus keseringan baca review-nya. Dan udah ku baca semua, Alhamdulillah :). Sayangnya sekarang jarang update, padahal sering ngerengek suruh update :(, dan waktu tau Blog ini ngadain giveaway, nggak mau tau harus ikutan! :D Dari semua review, bingung mau milih mana diantara yang bagus-bagus itu. Beneran. Semuanya bagus dan keren. Setelah ku baca beberapa, ku ulangi, pilihanku jatuh ke beberapa buku ini:
1. Please, Look After Mom ( pling suka kata mrembes mili! :))
2. 13 Reasons Why-nya Jay Asher
3. Catching Fire ( Keren! Sampai distrik-distriknya pun di sebutin! )
4. Believe-nya Morra Quatro ( Buku favoritku, nunggu update review-nya lama :()
5. Our Story-nya Orizuka
Karena di suruh milih salah satu, yang kuajuin adalah 13 Reasons Why-nya Jay Asher.
Nggak sengaja tau buku ini dari tweet-nya Winna Efendi yang bilang buku ini bagus. Penasaran dong kayak apa ceritanya. Searching di Google, artikelnya buku luar. Yah, kecewa waktu itu. aku cari terus, kok ada blog KutuBokek nyempil dan ada review buku ini (waktu itu baru baca archives review Blog KutuBokek sampai halaman 4 kalo nggak salah), ternyata udah di terjemahin Penerbit Mata Hati, langsung klik dong tentunya.
Thirteen Reasons Why, dari judulnya aja udah bikin penasaran. Dan lebih penasarannya lagi, waktu baca review ini. Deg-degan! Itu baru baca review-nya aja padahal, bukunya belum punya. Review buku ini bener-bener bikin ngebeli buku ini, di jelasin inti rekaman sisi perkasetnya. Cuma intinya, penjabarannya itu yang kubutuhkan, ada apa sih sama tokoh ini? Masa lalunya apa? Kenapa? Apalagi dengan adanya tambahan catetan beberapa penghargaan yang di dapat dari Novel debut karya Jay Asher ini. Aku baca review buku ini sampe 3 kali. Dan, MASIH, balum punya bukunya! Nyari di Gramedia kotaku nggak ada. Udah titip temen di luar kota malah nggak ngerti -__-, hiks.
Baru beberapa bulan, tetep belum punya bukunya, penerbit mata hati ngadain diskon 25% sekalian promosi seri bukunya Michael Scott yang Warlock itu. Nggak pernah beli buku online, tapi demi diskon yag melambai-lambai menggiurkan dan saking penasarannya itu, aku beli 13 Reasons Why-nya Jay Asher. Cuma buku itu. ( .sekarang malah jadi keseringan beli buku online -___-)
Sama seperti review Kak Sulis yang bilang nggak bisa lepas dari buku ini, aku juga sama! Nggak penasaran gimana kalau orang yang kamu cintai bunuh diri, terus ngasih alesan kenapa dia bunuh diri melalui rekaman kaset? Apalagi kamulah salah satu alesan orang itu bunuh diri. Bagaimana perasaanmu? Dan bener, Kak Sulis nggak salah pilih kalo buku ini dapet 5 sayap(bintang). Udah baca buku ini 2 kali, dan sama seperti baca review-nya, masih tetep deg-degan!
Tiap buka Blog ini lewat HP, dan kalau ada yang bagus artikelnya selalu disimpen buat di baca ulang. Sekarang sih milih-milih yang bener-bener favorit buat di simpen. Kebanyakan. Memory-nya nggak muat. -___-“
Kalo buku yang diinginkan:
Our Story-nya Orizuka. *panjang bener*
Selamat kepada Ahmad, terima kasih akan komentarnya dan terima kasih juga sudah setia membaca blog buku saya, saya juga deg-degan loh membaca komentar kamu :)). Senang sekali membaca komentar kamu dan komentar teman-teman yang lainnya, benar-bener pecutan karena akhir-akhir ini saya lagi males mereview, sedang dalam target melenyapkan timbunan, kecepatan mereview saya masih kalah jauh dari kecepatan membaca, jadi harap bersabar untuk pengemar KutuBokek dan KubikelRomance #hasyahhhhh.
Silahkan kirimkan data diri kamu via email zhuelhiez[at]yahoo[dot]co[dot]id atau via dm twitter di @peri_hutan. Tunggu kedatangan Our Story ya, saya cari dulu bukunya di toko buku dan kalau nggak ada baru meluncur ke tobuk online, hehehe.
Buat yang lainnya jangan sedih, masih banyak kuis di twitter atau di fb (dan jangan kaget kalau saya jadi saingan kalian :p). Doakan saja saya sering menang kuis dan gaji saya nambah, nanti saya adakan giveaway lagi deh dengan hadiah yang nggak kalah seru XDD.

My Partner



Penulis: Retni SB
Cover: maryna_design@yahoo.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-8017-3
Cetakan I, Februari 2012
281 halaman

Sinopsis:

Sudah jatuh, ketimpa tangga, ketumpahan cat, kepeleset, terjungkal masuk sumur, lecet benjol, berdarah-darah, kemudian dicaplok buaya nganga. Begitulah perumpamaan kisah hidup Tita sekarang. Jungkir balik, berantakan secara mengerikan.

Ini bukan mimpi! Papanya dianggap koruptor, jadi tumbal dan masuk penjara. Efeknya? Mama harus dirawat karena depresi, adik mogok sekolah, pacar menghilang, sahabat menjauh, dan ujung-ujungnya, semua aset keluarga disita guna membayar ganti rugi negara. Seperti belum cukup, dia masih harus berhadapan dengan Dido: cowok keren berkedok dewa yang nyaris melahapnya!

Ini bukan sinetron! Karenanya Tita tak sampai banjir air mata hingga ratusan episode. Dia harus tetap berdiri tegak untuk melanjutkan hidup. Dia harus bisa tertawa cerah bagai mercusuar di gelap kehidupan keluarganya. Apalagi akhirnya dia tahu, ada seseorang yang tak membiarkannya sendirian tergulung badai. Seseorang yang tanpa disadarinya, selama ini telah menjaganya!

My Review:

"Mengapa dia tak boleh lari menyerah? Siapalah dia tanpa harus bisa sekuat Superman? Dia kan hanya seorang Tita, gadis muda yang terbiasa hidup nyaman aman damai. Mana mungkin dia bisa tampil gagah perkasa dengan senyum lebar jika di belakangnya ada Papa yang mendekam di lapas selama 6 tahun, membayar kerugian negara 110 milliar, membayar denda tiga puluh juta rupiah subsider tiga bulan kurungan. Mama bermata kosong di Panti, Nena yang lebih berani untuk rapuh duluan, Om Anton yang sudah berkali-kali dapat surat peringatan, nenek yang tak bisa banyak membantu karena ketidakpahamannya soal carut marut dunia hukum, Harry yang bisa mencampakannya seenaknya, Vio dan Lala yang hengkang menjauh. Jodik yang sedang membuat invoice, Pak Amal yang harus digaji, biaya operasional rumah yang harus dibayar tiap bulan, perutnya yang harus diberi makan tiap hari, mobil yang harus diisi."

Itulah masalah besar Tita setelah ayahnya masuk penjara. Hanya Sani dan Butet yang setia menemaninya. Oh ya ada juga Junot yang diam-diam selalu mengawasinya, menawarinya pekerjaan tapi Tita menganggap dia tidak berguna di perusahaan kecil yang baru dirintis Junot itu. Dia malah lebih memilih tawaran Harry untuk bekerja di perusahaan besarnya dengan tempat yang mewah dan gaji yang wah, namun ada udang di balik rempeyek sikap baik harry tersebut.

Setelah kecewa dengan novel sebelumnya Dimi is Married, saya berharap banyak sama novel ini, tapi ternyata sama saja. Udah nggak asing lagi sih sama tema yang diambil, jatuh miskin karena sang ayah dituduh korupsi lalu ada pangeran yang diam-diam memperhatikan dan datang membantu. Saya suka karakter Junot, kelihatannya cuek tapi menaruh perhatian yang besar terhadap orang yang dicintainya. saya juga suka usaha Tita untuk bangkit karena keterpurukan yang dialami keluarganya, dia tidak tinggal diam dan langsung mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Covernya! Satu lagi yang saya suka dari buku ini, untuk judulnya, saya paham waktu baca di akhir-akhir cerita kenapa diberi nama My Patner :)

3 sayap untuk Junot yang seorang arsitek :p

The Heart Speaks


10278553


Angina adalah cara jantung berkomunikasi kepada pemiliknya dengan berseru, “PERHATIKAN!”
Sebenernya bingung mau menulis review buku ini karena pertama buku ini adalah non fiksi yang mengarah ke authobiographi dan kedua buku ini adalah buku kesehatan (di mana saya sudah munek-munek baca buku kuliah saya sendiri :p), mencernanya saja lama apalagi menulis ulang apa yang telah saya dapat setelah membacanya, saya memang tidak berbakat menjadi guru :D.

Awalnya agak males karena tahu pasti lemot mencernanya, tapi ada rasa penasaran besar terhadap buku ini karena bercerita tentang jantung. Selain karna buku ini satu-satunya terbitan serambi yang ada di tumpukan buku yang akan dibaca, yang membuat saya terus melirik kemudian membacanya adalah judul dan gambar stetoskop berbentuk daun hati, trus juga taglinenya yang menyebutkan Kisah Seru Kardiolog Mengungkap Bahasa Rahasia Penyembuhan. Bayangan pertama saya adalah ada cara lain untuk menyembuhkan penyakit jantung selain mengkonsumsi obat-obatan atau kateterisasi jantung!

Pas baca di bagian pendahuluan tentang Riwayat Hidup Jantung yang membuat saya lebih tertarik lagi untuk terus membacanya adalah ada kesamaan antara saya dan dr. Mimi yaitu punya masa lalu yang buruk dengan jantung. Ketika berumur delapan tahun, Mimi kehilangan Ibunya karena serangan jantung, Ibunya terkena Infark Miokard (kematian otot jantung akibat penyumbatan mendadak arteri koroner oleh bekuan darah). Satu dasawarsa berikutnya, dia kehilangan ayahnya karena penyakit jantung juga.
Sebagian alasan saya menjadi dokter adalah untuk mengatasi ketidakberdayaan yang saya rasakan sebagai seorang gadis kecil pada malam itu di Brooklyn, ketika Ibu direnggut dari sisi saya. Mungkin dengan menjadi seorang kardiolog, saya berusaha dalam usaha simbolik untuk kembali ke masa itu dan menyembuhkan sang jantung di tangan keluarga kami yang berhenti berdenyut terlalu cepat.
Oleh karena itu, buku ini adalah kisah bagaimana saya dulu dilatih untuk melihat jantung sebagai pompa mekanis sederhana, kemudian saya dituntun oleh pasien-pasien saya untuk menghargainya sebagai inti dari kompleksitas dan kekuatan yang besar.
Dalam The Heart Speaks, saya akan menjelajahi apa yang pasien-pasien saya  ungkapkan pada saya mengenai sifat sejati organ kompleks dan penuh lapisan ini dengan membagi kisah hidup mereka, selain penemuan terbaru yang menempatkan jantung sebagai pusat kecerdasan, pusat pengambilan keputusan, dan ingatan.
Apa sih rahasia penyembuhan dr. Mimi? Kita akan menemukan jawabannya dari kisah para pasiennya. Saya akan menceritakan dalam dua versi, yaitu versi panjang dan versi singkat. Berikut yang versi panjangnya terlebih dahulu. Siap-siap menerima pelajaran dari ibu guru :p.

Bagian I: Mitos tentang Pompa Mekanis, lebih banyak menceritakan tentang kehidupan Mimi waktu kecil dengan sejarah jantung di keluarganya sampai ia mengambil spesialis di bidang kardiologis. Dikenalkan juga dengan singkat makna jantung bagi kehidupan kita. Tidak terlalu suka bagian ini, karena di bagian Pendahuluan sudah menjelaskan garis besar sejarah jantung keluarga Mimi, tapi ada kalimat dari dosen Mimi, seorang dokter tua yang memberikan pealajaran berharga buat Mimi dan saya:
Jika kalian membiarkan pasien berbicara dan menceritakan kisahnya, dan kalian sungguh-sungguh mendengarkan, mereka akan memberitahu diagnosisnya pada kalian. Tetapi jika kalian terus menyela sehingga mereka enggan menyampaikan kisahnya, kalian terpaksa akan terus menyuruh mereka menjalani ters-tes dan uji lab dan kalian akan melewatkan jawaban yang sesungguhnya, tepat di depan mata kalian.
Bagian II: Bahasa Jantung. Bagian yang paling saya suka. Bagian ini menceritakan kisah hidup pasien-pasien Mimi, kisah penyakit jantung mereka, di mana mereka adalah ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah kita temui di buku pelajaran mana pun.
Paul, dia adalah seorang yang gila kerja, mendapatkan serangan jantung karena stress. Dia terkena penyakit yang disebut ‘windowmaker’, suatu penyumbatan mematikan di salah satu pembuluh darah utama yakni pembuluh anterior yang menurun di bagian kiri.
Bertemu seorang dokter baru, terutama setelah mengalami serangan jantung, boleh jadi terasa seperti bertemu dengan Tuhan. Orang asing ini memiliki tidak hanya data diri Anda tetapi juga memahami arti dari data itu, kunci pengobatan di masa depan. Tetapi saya menganggap bekerja dengan pasien jantung adalah seperti kolaborasi di mana kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Memecahkan masalah jantung membutuhkan lebih dari sekedar keahlian teknis. Agar perubahan jangka panjang dapat terjadi, tidak cukup bagi saya untuk masuk begitu saja ke dalam sebuah masalah seperti seorang montir dengan berusaha menghilangkan sumbatan arteri atau mengatasi kebocoran katup. Pasien harus benar-benar dilibatkan dalam penyembuhannya sendiri.
Melalui Paul juga, Mimi sadar kalau dia juga mempunyai tingkat stress yang tinggi karena pekerjaannya, yang dapat memicu serangan jantung. Selain itu, Mimi juga belajar dari pasiennya yang melakukan diet, olah raga, obar herbal dari Cina, yoga, meditasi bisa sembuh dari penyakit koroner.
Russ, terpuruk karena penyakit arteri koroner yang parah, tidak mampu lagi bekerja, berjalan atau berolah raga tanpa mengalami angina (berkurangnya oksigen secara sementara ke otot jantung sehingga memberi isyarat bahwa otot jantung tidak menerima cukup darah. Biasanya ditandai dengan nyeri dada hebat sampai ke punggung). Ditambah, ia tidak mempercayai dokter manapun karena mereka telah melakukan hal yang yang tak termaafkan: mencabut harapannya dan menghabisinya. Dokter pertama yang ditemuinya mengatakan kalau dia sebaiknya menyelesaikan urusannya sebelum meninggal.
Sebagai kardiolog, saya sadar bahwa tugas terberat yang saya miliki bukanlah mengerjakan angioplasti atau menyisipkan stent ke dalam arteri yang tersumbat. Kenyataannnya, prosedur ini begitu mudah dibandingkan dengan tugas yang menanti di depan saya, yakni berusaha menyalakan harapan di dalam hati pria yang telah membeku ini.
Saya meletakkan alat-alat medis dan buku resep, dan membiarkan pasien saya berbicara.
Budaya kita berakar dari tradisi bercerita.
Ada sesuatu dalam diri setiap orang yang ingin menceritakan kisah hidupnya dan ingin didengarkan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita mendengarkan baik-baik dan merespon baik pula, terjadi pertukaran terapi yang dapat membantu menyembuhkan luka emosi dan fisik.
Joe dan Jean, dua pasien yang mengalami depresi. Depresi bisa menyebabkan penyakit jantung. Karena penyakit jantung, bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi. Hubungan yang rumit.
Mengapa depresi begitu jahat bagi jantung? Depresi dan gangguan kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah, merusak ritme jantung, mengubah pembekuan darah, dan menyebabkan naiknya insulin serta kadar kolesterol. Faktor-faktor ini, bersama dengan obesitas, membentuk kumpulan sinyal dan gejala yang sering kali bertindak sebagai factor pemicu penyakit jantung. Depresi juga membuat kadar hormone stress meningkat secara kronis, seperti kortisol dan adrenalin. Sehingga dapat menaikkan tekanan darah, trigliserida dan LDL atau kolesterol "jahat”.
Milly, ia menderita aritmia jantung yang disebut fibrilasi atrium (ritme jantung yang kacau dan tak teratur di ruang jantung bagian a
tas, penyebab: tekanan darah tinggi atau ketidakseimbangan elektrolit seperti magnesium atau kalium yang rendah. Gejalanya: napas tersengal-sengal, berkeringat, rasa tak nyaman di dada, pusing, pingsan, kelelahan yang ekstrem) yang tak dapat ditangani oleh-obat-obatan. Milly memperkenalkan Mimi pada dimensi spiritual, keajaiban, kekuatan doa.
Pertama kali Anda menyaksikan praktisi non-tradisional berhasil menghilangkan nyeri dada atau membuat pasien yang menderita dapat beristirahat atau dapat menghentikan serangan jantung tanpa obat-obatan atau alat di sisi tempat tidur pasien, Anda akan berkata, ‘kebetulan yang hebat.’ Kalau itu terjadi dua kali, Anda akan berkata, ‘Ini menarik.’ Tetapi, ketika itu terjadi tiga kali, Anda akan berkata, ‘Kita harus mempelajarinya.
Pernah menyangka kalau patah hati, kematian, tenggelam dalam kesedihan bisa menyebabkan penyakit jantung? Ken Rafle, pria yang terlihat sehat ini ternyata mengalami penyumbatan kritis di dua arteri koronernya. Dibalik tampilannya yang sehat, dia mempunyai kisah jantung yang kelam, luka yang tak ingin diungkapkan.
Dalam suasana penuh kepedihan, tubuh dibanjiri oleh limpahan hormone stress dari system syaraf simpatik yang meningkatkan denyut jantung dan mengerutkan arteri.
Terlalu panjang ya? Ambil napas panjang dulu kalau begitu :p. Sebenernya masih ada satu bab lagi nih, Bagian III: Di Balik Jantung Ragawi. Tapi sebaiknya kalian baca sendiri, nggak seru kalau semua bagian terseru saya ceritakan di sini. Lebih mudah menjelaskan isi buku ini dengan mencomot bagian yang saya anggap penting, selain tahu kisah jantung pasien-pasien dr. Mimi dan bagaimana cara dr. Mimi mengatasinya, kita juga akan mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk jantung. Suka cara dr. Mimi bercerita terlebih tentang penjelasan tentang penyakit-penyakit jantung, mudah dipahami, bagi orang awam yang merasa asing dengan istilah asing di buku ini tidak perlu takut, dia menulis seperti menjelaskan kepada pasiennya tentang penyakitnya dengan bahasa yang mudah dicerna. Lalu apa kekurangan buku ini? Saya sempat mandeg baca buku ini karena bosan, seperti halnya buku pelajaran lainnya yang membuat saya tidak pernah betah membacanya, mungkin karena tidak ada konflik XDD.

Ada percakapan dr. Mimi dengan pasiennya yang jleb banget, begini bunyinya:
“Laurie, apa yang paling penting untuk dilakukan seorang dokter agar semua masalah yang kau hadapi selama bertahun-tahun ini menjadi lebih baik?”
“Kau baru saja melakukannya, dr. Guarneri. Kau meluangkan waktu untuk mendengarkan.”

Oh ya, saya belum menuliskan versi singkat buku ini ya? Rahasia penyembuhan yang dilakukan dr. Mimi adalah mendengarkan dan memberi perhatian kepada pasiennya. Itulah obat yang paling mujarab (Jangan dianggap spoiler, ini buku kesehatan yang tidak ada konflik di dalam ceritanya :p).
Setiap orang bertanya mengapa saya memilih untuk mengabil spesialisasi di bidang kardiologi, saya akan menjawab bahwa dengan jantung, ada banyak cara untuk menolong. Ada prosedur seperti stent dan bedah bypass yang benar-benar dapat mengubah hidup seseorang dan memungkinkan mereka untuk menjalani hidup secara produktif selama bertahun-tahun. Apa yang lebih menyenangkan daripada membuka arteri dan membiarkan darah segar mengalir ke dalam jantungnya yang lapar?
Buku ini cocok untuk dokter dan tenaga media lainnya. Buku ini juga cocok untuk orang yang mau mendengarkan isi jantungnya.

3.5 sayap untuk dag dig dug J

The Heart Speaks (Dengarlah Jantung Anda Bicara)
Penulis: Mimi Guarneri, M.D.
Penerjemah: Ella Elviana
Penerbit: Serambi
ISBN: 978-979-1275-09-5
Cetakan pertama, Oktober 2007
257 halaman

Kamis, 26 April 2012

Daisyflo



Penulis: Yennie Hardiwidjaja
Cover: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, 2012
ISBN: 978-979-22-8024-1
254 halaman


Sinopsis

Di mata Junot, Tara adalah a miracle. Namun di mata Tora, Tara tidak lebih dari seseorang yang dapat digunakan dan ditinggalkan kapan pun dia mau. Tora telah menghancurkan sekaligus menguasai hidup Tara. Lalu kehidupan Tara yang abnormal pun dimulai. Dia mengorbankan Junot, manusia yang paling dicintainya di muka bumi ini. Ada yang bilang dia sakit jiwa, tapi hanya Tara yang tahu dia hampir menjadi pembunuh.

Sekarang tidak hanya Tara yang terlibat, tapi ada Alexander yang rela mengorbankan hidupnya yang cemerlang untuk menghitam di penjara karena Tara. Ada Junot, laki-laki yang rela menderita untuk mematri serbuk bintang di matanya. Ada Tora, manusia yang menjadi target bahwa Tara hanya akan bernapas untuk melihatnya mati. Juga Muli, sahabatnya sewaktu kuliah yang menyimpan rahasia terbesar dalam hidup Junot.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tara? Mengapa kisah cintanya bagaikan benang kusut? Mengapa dia begitu berambisi untuk membunuh Tora?


My Review

Saya acungin jempol cara penulisannya yang sejak awal menimbulkan banyak pertanyaan yang jawabannya akan kita temukan lembar demi lembar di halaman selanjutnya. Dengan alur maju mundur, kita akan mengetahui alasan sebenarnya kenapa Tara ingin membunuh Tora. Kita harus cermat membacanya, karena buku ini memang penuh misteri. Kayaknya dulu saya pernah membaca buku karya Yennie yang lain, kalau tidak salah yang judulnya To Love, tapi agak lupa sama ceritanya, hehehe. Yang jelas saya sangat menyukai buku terbarunya ini. Saya nggak suka covernya, mungkin kalau dilihat dari segi cerita memang pas tapi cover ini menginggatkan saya pada cover-cover bukunya Mira W, berasa jadul :D.
Saya akan mencoba mengurai benang kusut yang terjadi diantara mereka

Tara tertarik dengan Junot yang cerdas, pendiam dan tentu saja tampan, dia menjadi incaran teman-temannya, juga sahabatnya Muli. Ketika pas Ospek, Tara mengirimkan surat beserta bunga Daisy dan tulisan yang akhirnya membuat Junot meliriknya, yang waktu itu menjadi salah satu panitia Ospek. Hubungan mereka menjadi dekat ketika di pertemukan di kelas yang sama, perhatian Junot kepada Tara mulai terlihat jelas. Sayangnya, Junot pendiam, dia tipe cowok yang lebih menunjukkan perasaannya daripada mengungkapkannya dan itu membuat Tara merasa sangsi dengan perasaan Junot kepadanya. Junot kurang bisa mengatur kepala batu Tara, merasa lebih galak. Tara membutuhkan seseorang yang bisa mengontrolnya, pilihannya pun jatuh pada Tora, dengan segala pertimbangan dangkal, Tara membunuh perasaannya kepada Junot. Tapi ternyata pilihannya salah, pacarnya gila, matre, pencemburu dan posesif.
"Cinta tak seharusnya dimulai dari keinginan untuk mengubah seseorang demi mencapai kebahagiaan, tetapi keinginan untuk tetap bahagia walau dia nggak bisa berubah."
Pertanyaan terbesar saya adalah kenapa Tara tidak bisa lepas dari Tora padahal dia tidak mencintainya bahkan lebih membencinya? Tora sering kali memanfaatkan Tara, menyuruh membayar makanan ketika makan berdua, menentukan mobil mana yang harus di beli Tara, menyabotase mobilnya dan bercerita kepada teman-temannya kalau itu adalah mobil miliknya. Tara begitu bodoh! Itu adalah pendapat saya tentang Tara, tetapi ketika mengetahui alasan kenapa dia tidak bisa berkutik dan sangat bergantung kepada Tora, saya mengerti, mengerti luka yang dia dapat, apa yang telah Tora lakukan memang tidak bisa termaafkan. Terlebih karena perbuatannya Tara harus menjauhi Junot yang selalu mencarinya, menghindarinya padahal dia ingin selalu bertemu dengannya, melupakan cintanya.

Lalu apa peran Alexander dan Muli di buku ini? Tidak akan saya katakan, karena pengorbanan mereka begitu besar untuk orang yang mereka sangat cintai.

Lalu, bagaimana dengan Junot sendiri? Apakah dia hanya diam saja dan rela kehilangan Tara? Jangan salah, walau tampaknya dia lembek dia akan mencoba merebut kembali Tara dari tangan Tora bagaimana pun caranya, karena Junot lah, alasan kenapa Tara ingin membunuh Tora.

Buku ini benar-benar mengaduk emosi kita. Ceritanya memang benar kayak benang kusut. Awal-awal baca beneran pengen ikut Tara untuk membunuh Tora, tapi balik ke buku yang penuh misteri tadi, pendapat saya akan Tora juga berubah ketika membaca lembar demi lembar sampai ending buku ini. Kita memang harus mendengarkan alasan orang itu sendiri ketika melakukan kesalahan untuk dapat menghukumnya. Itulah yang tidak dilakukan Tara, emosi berkobar karena orang yang dicintainya menderita membuat dia tidak bisa berdiam diri, semua kemarahan masa lalunya ikut terbakar menjadi satu. Junot oh Junot, pengen banget bilang ke kamu kalo suka sama orang katakan! Menunjukkannya juga penting tapi kadang orang itu tidak bisa membaca pikiran kita, Tara butuh pengakuan. Untuk Tora, please deh jadi cowok itu jangan malah mengemis ke ceweknya, modal dikit kek, gentle dikit napa, masak apa-apa yang bayarin harus ceweknya, nanti gimana kalau mau jadi suami? Istri juga yang harus nyari nafkah? Muli, cinta itu nggak dapat dipaksa, apa pun tindakan nekat kita, bila orang itu nggak mencintai kamu dia nggak akan bisa memberikan hatinya lagi karena udah diserahkan ke orang yang benar-benar dia cintai. Untuk Alexander sang bisnisman dan psikolog kita, mau dong jadi pasien kamu :p

Bagian yang paling saya sukai adalah ketika Junot menggambar Tara dalam wujud peri, yang membuat dia mendapatkan ganjaran nilai D dan menjadi bahan tertawaan teman-temannya. Gambar peri kecil yang sedang duduk di tepi danau sambil mencabuti kuntum-kuntum daisy, seolah mengatakan, "He loves me, he loves me not."

"Tara, knowing you is a gift. Holding you now is a miracle, Tara..."

4 sayap untuk bungai daisy yang sudah mengering.

Love in Sunkist




Penulis: Evelyn Jingga
Penerbit: Cinta
ISBN: 979-3800-45-3
Cetakan II, Maret 2007
201 halaman.

Sinopsis:
Cowok Sunkist? Apaan, tuh? Yang jelas, Kimberly Andreas alias Kimmy, 21 tahun, nggak nyangka kalo kedatangannya ke supermarket 365 Days bakal berbuntut panjang. Ia menemukan tipe cowok yang selama ini ada di daftar mimpinya. Cowok perfect dan wangi, laksana Sunkist!
Kimmy harus berharap Miss Fortune berada di pihaknya sekali lagi. Gimanapun, nggak gampang mengetahui nama cowok keren itu! Sayangnya, ketika Kimmy berhasil mengetahui namanya adalah Nicholas Kelvin, terkuak pula rahasia kehidupan cowok itu. Ternyata… Niko… Ya ampyunnn!!! Ah, mending baca aja sendiri perjalanan cinta cewek imut tapi super ceroboh ini! Bohong banget kalo kamu bilang nggak terhanyut saat membacanya.

My Review:
Aku nggak bohong, sumpah, aku nggak terhanyut sama ceritanya, suer wer ewer ewer deh.
Banyak yang aku skip, biasa banget ceritanya. Kimmy ketemu cowok cakep di supermarket dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama trus curhat ke sahabatnya dan diarynya. Beberapa waktu kemudian dia ketemu lagi sama cowok itu di tempat yang sama, kenalan bentar eh Kimmy langsung ngajak ke rumahnya gitu, gampang percaya banget sama orang yang baru dikenal. Trus mereka berteman dekat deh, si cowok Sunkist ini sering curhat kalo dia suka sama cewek tapi ditolak karena nggak romantic. Btw cowok Sunkist ini namanya Niko, dia minta tolong ke Kimmy agar dia bisa menjadi cowok yang romantic, disuruh ngajarin gitu. Si Kimmy kebagian makan jeruk yang asem deh.
Kalo buku ini aku baca pas SMP mungkin masuk kategori lumayan. Buku ini terbitan lama namun ceritanya berasa lama juga, nggak bisa lekang oleh waktu. Rasanya gimana ya bacanya, klise banget deh

2 sayap untuk supermarket 365 days.

Rabu, 25 April 2012

The Imaginarium Geographica #1: Here, There Be Dragons


8758785

Penulis: James A. Owen
Penerjemah: Barliani M. Nugrahani
Penerbit: Matahati
ISBN: 602859018-5
Cetakan Pertama, Juli 2010
445 halaman

Sinopsis:
Tiga orang pemuda, seorang pria eksentrik, dan sepasukan monster Wendigo haus darah dipertemukan dalam sebuah malam kelam dan berkabut di London. Bersama kehadiran si pria eksentrik, terkuaklah rahasia Imaginarium Geographica, sebuah atlas yang menggambarkan seluruh negeri yang tersebar di dunia mitologi dan legenda, fabel dan dongeng.
Ketika keselamatan Imaginarium Geographica terancam, nasib dunia pun berada di ujung tanduk. Malam itu, John, Charles, dan Jack menerima tanggung jawab berat sebagai Juru Kunci Geographica, sebuah tugas yang mengharuskan mereka membelah Dunia menuju Kepulauan Mimpi.
Dengan detail-detail menawan, penuturan menakjubkan, dan humor yang menggelitik, James A. Owen membuktikan diri sebagai penulis kisah fantasi yang menjanjikan pada masa ini.

My Review
Pertama lihat covernya berharap banyak sama buku ini, tapi kok baca di awal-awal nggak seru dan datar, mandeg beberapa saat dulu eh keterusan. Baru dibaca kembali kemaren pas BBI ngadain baca bareng terbitan buku Matahati, lumayan lah ada penyemangatnya untuk menamatkan buku ini.

Sebenernya idenya seru, tiga laki-laki dipertemukan karena alasan yang sama, Profesor Sigurdsson yang mati dibunuh. Setelah bersaksi mereka berkumpul di Beker Street 221B untuk membahas kenapa Profesor meninggal dan mendekatkan diri, bagaimana mereka bisa mengenal Profesor, namun bincang santai mereka diganggu oleh seorang pria yang mirip dengan robekan ilustrasi dalam cerita karya Jacob dan Wilhelm Grimm. Pria yang bernama Bert itu menunjukkan sebuah buku yang berjudul Imaginarium Greographica atau Geografi Imajiner, sebuah atlas geografi imajiner untuk memandu seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya di sebuah dunia imajiner, tempat negeri-negeri dongeng yang disebut Kepulauan Mimpi. Dari situ mereka tahu kalau Prefesor mati dibunuh karena buku itu. Dan Bert berkata kalau John dan kedua temannya adalah Juru Kunci buku tersebut, orang yang bisa membaca altlas Kepulauan Mimpi tersebut. Setelah cukup terkejut mendengar kenyataan tersebut, mereka harus cepat melarikan diri karena dikejar Wendigo, Aven, anak Bert yang sudah menunggu dengan Kapal Indigo Dragon langsung mempercepat laju kapal. Menuju Kepulauan Mimpi.

Petualangan mereka pun dimulai...
Hah, kok sampe disitu aja sinopsis ceritanya? Hehe, biar penasaran aja soalnya petualangan mereka masih sangat panjang. Setelah berlayar kita akan berkenalan dengan para awak kapal Indigo Dragon yang ternyata adalah faun (makhluk setengah manusia setengah kambing), bertemu ksatria hijau, sang penjaga Avalon (sebuah pulau yang merupakan batas antara perairan dunia dengan perairan Kepulauan), bertemu dengan Kapten Nemo dan kapalnya Nautillus, bertempur dengan Black Dragon, kapal Raja Musim Dingin, musuh besar mereka yang tidak mempunyai bayangan, tangan kanannya berkait baja, yang memiliki pasukan Shadow-Born, menginjar Geographica. Bukan itu saja, masih ada kurcaci, Troll, Uruk Ko sang Raja Goblin, Raja Sekop, Ratu Hati. Mereka juga menerima undangan teh dari seorang leluhur naga, Samarath yang memberikan pilihan menerima undangan tersebut atau mati, pilihan yang mudah sekali bukan? yang nggak kalah seru, ketika mereka terdampar di Pulau Byblos, mereka bertemu dengan Ordo Maas, sang leluhur manusia yang meminjamkan salah satu kapal  Dragonship, White Dragon.

Bocoran dikit deh, berkat Samarath juga, John berhasil menguak sedikit peta dan mengetahui cara untuk menemukan kartografer Tempat-tempat yang Hilang dan mengetahui rencana sesungguhnya kenapa Raja Musim Dingin begitu mengingginkan Geographica, yaitu untuk memanggil naga.
Tetapi, terkadang, yang penting bukanlah menjaga sesuatu yang berharga namun menjadi seorang penjaga yang berharga, sehingga jika dikemudian hari sesuatu yang perlu dijaga tiba di sini, tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan.
Bingung ya sama reviewnya? Aku sendiri juga bingung kok sama ceritanya, hehe. Mungkin karena pernah mandeg dan dari awal baca udah nggak ada feel sama buku ini, ditambah disambi baca buku yang lain, bacanya pun jadi nggak konsen. Yang bikin seru buku ini adalah sama seperti seri Nicholas Flamel, banyak tokoh dunia, makhluk mitologi dan dongeng dunia yang nyelip di buku ini. Contohnya saja kematian Profesor, pembunuhan terjadi pada pertengahan Maret, sama persis dengan kematian Julius Caesar yang ditulis oleh Shakespeare, Baker Street 221B flat yang ditinggali Sherlock Holmes, Oxford, Charles Dickens, ada juga Juru Kunci sebelumnya diantaranya adalah Alexander Dumas, Hans Christian Anderson, Arthur Conan Doyle, Edgar Allan Poe, dan masih banyak lagi nama-nama terkenal. Bagian yang paling saya suka adalah Di Dalam Penjara Waktu, hoho permainan waktunya keren.

Sebenarnya saya berharap akan menjumpai petualangan berlayar seru seperti di komik One Piece dengan Geographica sebagai panduannya, tapi sampe akhir pun tidak ada yang berhasil membacanya, yah mungkin John mendapatkan petunjuk sedikit mengenai peta atau atlas tersebut tapi tidak terlalu di sorot, lebih ke pertempuran yang menurut saya tidak seru. Terlebih soal naga, hah masak cuman si Samarath sama yang dipanggil pas pertempuran itu saja? Intinya, jauh dari harapanku. yang udah baca Nicholas Flamel pasti bisa merasakan serunya dimana banyak tokoh dunia di dalam satu buku tersebut, sayangnya membaca buku ini saya tidak mengebu-ngebu seperti membaca Nicholas series. Tadinya pengen ngasih  dua sayap, tapi menilik cover, ilustrasi yang keren dan mengetahui nama asli John, Charles, dan Jack pada ending buku ini dan sukses membuat saya berkata "hah" jadilah saya memberi:
3 sayap untuk petualangan ke Kepulauan Mimpi.

Selasa, 17 April 2012

Xar & Vichattan #3: Empat Tubuh Statera


13506643


Penulis: Bonmedo Tambunan
Penerbit: Adhika Pustaka
ISBN: 978-979-19991-6-8
Cetakan I, Januari 2012
415 halaman

Diawali dengan dengan bangkitnya kembali Kuil Kegelapan yang menjadi momok segenap rakyat Xar dan Vichattan, Tiarawan Barli dan Biarawati Terra berusaha melawan sosok hitan yang telah membantai habis pasukan Xar dan Vichanttan yang  menjaga kuil hitam itu.

Merasakan Kuil Kegelapan telah bangkit dan ada sesuatu yang tidak beres, Biarawati Agung Mirell dmengadakan rapat darurat dengan para ahli waris Cahaya, para pemimpin Xar dan Vichattan untuk memberitahu berita buruk dan menyelidiki keanehan tersebut. Antessa bertugas mengimbuhi kembali Kristal Utama yang berada di Mata Air Para Peri dengan cahaya dengan dibantu oleh lima pimpinan peri masa lalu: Niteo Lucis dari singgasana cahaya, Exuro Flamma dari api, Solum Humus dari tanah, Arbustus Plantoria dari tanaman, Flumen Aqua dari air, dan Ventosus Flaman dari udara. Kara bertugas melakukan penyelidikan di Vesmir, sedangkan Darlin akan pergi ke Vichanttan membantu pertahanan disana.

Setelah Dalrin tiba di Vichanttan, bersama Kara, Gerome, Biarawi Corry dan Tiarawan Keltus mereka menjelajah Vesmir bersama Tiarawati Lisbet, tiarawati gila yang mempunyai kemampuan khusus untuk menjelajah dimensi. Di sana mereka menemukan sebuah retakan yang menuju suatu tempat di mana Kegelapan berkumpul.

Nah, retakan apa itu dan kenapa Antessa merasa tidak puas setelah mengimbuhi Kristal Utama dan masih merasakan sesuatu yang salah?
Awalnya semesta ini adalah kosong. Lalu kemudian datanglah Waktu, dan kemudian gelap dan terang. Kemudian dengan adanya gelap dan terang, lahirlah dunia, yang adalah kombinasi dari alam dan spirit.
Tapi, sebelum dunia terbentuk, sebelum datangnya gelap dan terang, ada Chao, suatu kekuatan besar yang hidup dari kekacauan. Hanya kekuatan Statera yang dapat melawannya, yang hidup dari keteraturan.
Masalah nggak sampai disitu aja, Antessa berkerjasama dengan Kekuatan Gelap, Kara, Gerome dan Dalrin harus melawan sekutu mereka sendiri, mereka harus bisa membedakan siapa teman dan lawan yang sebenarnya. Belum lagi kita akan dibuat penasaran dengan wujud asli Chao. Selain itu mereka juga harus menemukan Pisau Belati (pertanda alam), Perisai Baja (pertanda spirit), dan kedua simbol gelap dan terang, empat elemen Statera yang digunakan untuk menyegel Chao, apakah itu?

Pokoknya, kita serasa dikejar misteri dan ada aja masalah yang muncul ketika satu masalah sudah terselesaikan, seperti tidak ada jeda kelegaan ketika membaca buku ini. Dari awal saja kita sudah disuguhi dengan konflik.

Agak keteteran sebenarnya membaca buku ini, karena buku ini adalah seri terakhir dari seri Ahli Waris Cahaya, dimana saya belum membaca buku sebelumnya yaitu Tahta Cahaya dan Prahara. Sehingga banyak sekali yang 'bolong' ketika saya mengikuti cerita mereka, terlebih tokoh-tokohnya yang membuat saya bingung karena begitu banyaknya. Saya mengakalinya dengan membaca Glosarium terlebih dahulu, sedikit membantu sih tapi tetap saja rasanya akan beda kalau kita mengikuti ceritanya dari seri pertama. Baru dipertengahan cerita saya ngeh dengan inti cerita ini, tokoh-tokohnya dan para antagonisnya. Bahkan, awalnya saya bingung ini siapa sih tokoh utamanya? Hahaha parah emang lemot saya ini. Setidaknya saya cukup menikmati cerita ini dengan banyaknya konflik yang bermunculan, saya juga suka pemilihan nama-nama peri masa lalunya, sayangnya nggak ada tokoh Peri Hutan #abaikan :D.

Romancenya nggak banyak, sekedar menjadi penyedap rasa aja, tapi lucu melihat cara Kara dan Dalrin mengungkapkan perasaan mereka, dengan telepati, hehehe unik, coba beneran bisa itu, dunia serasa milik berdua saja :)). Nah, yang membuat saya bingung adalah Gerome, saya sampai bingung dengan jenis kelaminnya, perasaan dia cowok tapi kok diawal dia seperti menyukai Dalrin dan kebelakangnya dia mendukung hubungan Dalrin dengan Kara, entah ada hubungan sejenis atau sebatas kecemburuan seorang teman yang lama tidak bertemu tapi ketika bertemu malah mencari orang lain. Saya agak gimana gitu dengan nama Biarawati, Tiarawati/wan dalam buku ini, entah ya kayaknya enak aja kalau embel-embel itu tidak ada, kepanjangan kalau kita melafalkannya dan aneh. Kalau dari segi keaslian, cerita Xar dan Vichanttan ini mempunyai ciri khas sendiri, dunianya, Kuilnya, nama-nama tokoh dan karakternya, nggak banyak binatang aneh dibuku ini, paling yang mencolok Nolacerta, naga kepala dua dari dalam Void yang dicoba dipanggil Corbus, mungkin memang difokuskan ke para ksatrianya kali ya. Kalau empat elemen tubuh Statera yang dicari para ksatria cahaya, mengginggatkan saya akan Hocrux-nya Harry Potter :p. Selain itu, saya masih penasaran dengan akhir cerita Tiarawan Barli dan Biarawati Terra, mereka menjadi pembuka dan langsung menciptakan ketegangan dibuku ini, tapi nasip mereka kenapa menjadi nggak jelas, nggak pernah disebutin lagi.

Buat yang suka fantasy dan suka banyak aksi, coba ke toko buku dan cari buku ini :D
3 sayap untuk para Ahli Waris Cahaya

Jumat, 13 April 2012

BBI 1st Giveaway Hop

Karena sekarang jarang menang kuis, yaudah deh bikin kuis sendiri, hehehe. Kebetulan BBI mau ngadain acara, jadi sekalian :D

Untuk memeriahkan ultah BBI (Bloger Buku Indonesia) yang pertama, yang jatuh pada tanggal 13 April 2012, hari ini :D, anggota BBI merayakannya dengan mengadakan Giveaway Hop (beberapa blogger yang mengadakan giveaway dengan tema yg sama) dimana sebagai hostnya adalah Fanda's Historical Fiction, Kumpulan Sinopsis dari Okeyzz dan Dear Readers.



Nah, apa hadiahnya?? Kubikel Romance memberikan hadiah berupa sebuah buku karangan PENULIS LOKAL untuk satu orang pemenang.

Persyaratannya:
1. Buku yang dipilih nanti terserah pemenang, hanya saja harga buku tersebut nggak lebih dari 60k dan masih tersedia di toko buku.
2. Follow blog ini (biar tenar dikit gitu :p)
3. Jawab pertannyaan ini: dari semua review di Kutu Bokek dan di Kubikel Romance review mana yang ketika kamu membacanya, kamu ingin sekali membeli bukunya?
4. Udah itu aja, jawab aja di komen disqus di bawah ini beserta buku apa yang kamu pengen, jawaban yang paling saya suka yang akan menjadi pemenangnya :)

Jawaban kamu ditunggu sampai tanggal 26 April 2012
Semoga beruntung :D


Kalian juga bisa mengikuti giveaway lainnya yang diadakan oleh anggota BBI, kunjungi aja link dibawah ini :D

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...