Rabu, 26 September 2012

A Kingdom Of Dreams (Westmoreland #1)


Sinopsis:  
ennifer Merrick, putri tertua bangsawan Skotlandia, diculik Royce Westmoreland, kesatria Inggris yang dikenal karena kekejamannya dalam perang. Namun itu tidak berarti Jennifer mau menyerah dengan mudah terhadap pria itu. Ia pun mencoba segala cara demi meloloskan diri dari cengkeraman pria yang dijuluki sebagai Black Wolf itu. Sayangnya, takdir tak berpihak pada Jennifer. Setelah berhasil meloloskan diri, ia malah diperintahkan menikah dengan Royce demi perdamaian antara Skotlandia dan Inggris. Jennifer yang awalnya sangat marah mulai luluh oleh sisi-sisi tak terduga suaminya. Perasaan cinta pun mulai tumbuh di hati Jennifer. Namun ketika harus memilih antara cintanya terhadap suami dan kesetiaan terhadap negara, manakah yang harus dipilih Jennifer?
Alurnya tergolong unik, nggak biasa untuk kebanyakan HisFic, yaitu flash back. Yang jelas kita akan dibuat penasaran dengan apa yang sebelumnya terjadi. Di awal kita akan mendapati sebuah pernikahan yang mencekam, sebuah moment yang seharusnya membahagiakan tapi malah membuat kebanyakan orang bergidik ngeri. Pernikahan antara Jennifer Merrick dengan Royce Westmoreland, Duke of Claymore.

Cerita di mulai ketika....

Jennifer adalah seorang anak yang sedikit bandel dan suka membangkang perintah orang tua, puncak kemarahan ayahnya adalah dia menolak perjodohan dengan lelaki tua dan yang paling parah adalah mempermalukan saudara tirinya di mata rakyat, dia pun diasingkan di sebuah biara agar sikapnya bisa berubah. Beberapa tahun kemudian ayahnya mengunjungi Jennifer dan berkata dia akan kembali dijodohkan dengan Laird tua demi memperkuat pasukan perangnya, karena tidak ingin mengecewakan ayahnya lagi Jennifer pun menyanggupinya. Tak disangka, ketika Jennifer membicarakan perihal perjodohan itu dengan adiknya, Brenna, percakapan mereka dicuri dengar oleh dua orang mata-mata dari pihak musuh yang malah membogkar identitas mereka kalau mereka adalah anak dari Merrick, musuh bebuyutan prajurit Inggris. Mereka pun diculik dan dibawa kepada The Black Wolf, Royce Westmoreland dengan rencana tentara Merrick menyerah.

Awalnya Royce sangat marah kepada adiknya Stefan yang membawa dua biarawati ke kamp-nya, mereka dalam posisi kelaparan namun adiknya malah menambah beban. Tapi setelah menjelaskan siapa mereka dan melihat tatapan Jennifer yang membangkang, dia berubah pikiran dan menyuruh mengawasi mereka. Semua tahu kalo Merrick mempunyai anak yang sangat cantik dan Royce tidak percaya kalau Jennifer adalah yang dimaksud, dia tidak cantik tapi menarik. Lain halnya dengan Brenna, adik tiri Jennifer, Royce barun percaya kalau dia sangat cantik. Dan semua juga tahu kalau ada anak Merrick yang pernah menolak perjodohan, setelah melihat kedua gadis tersebut, Royce tahu siapa yang dimaksud. Jennifer adalah cewek yang kuat dan pantang menyerah, dia harus bisa lepas. Sedangkan Brenna lebih pendiam, penurut, Jennifer bertekad akan membebaskan mereka berdua. Dia pun mempunyai siasat menjahitkan baju, selimut yang rusak agar tidak bosan. Kesempatan datang, dengan bermodal baju prajurit yang dijahitnya dia dan adiknya menyamar, menunggangi kuda, dan lari dari jeratan Royce.

Royce sangat marah, baru kali ini dia dibodohi oleh seseorang, perempuan lagi. Parahnya kuda kesayangannya Thor juga dibawa lari, dengan kekuatan penuh dia pun mencari sang tawanan dan membuktikan betapa berkuasanya dia.

Setelah itu, Royce memisahkan Jennifer dari Brenna karena dia tahu Brenna tidak akan melakukan apa-apa tanpa perintah Jennifer, dia menempatkan Jennifer di kampnya, dekat dengannya, dekat dengan pengawasannya, bersamanya. Kemudian Royce membawa para sandera beristirahat di salah satu "rumahnya", di sana Brenna mengalami alergi dan Jennifer memohon kepada Royce agar dia melepaskan adiknya karena hanya bibinyalah yang mempunyai penawarnya. Royce setuju tapi dengan syarat Jennifer haryus mau melakukan apa saja yang diperintahnya, bisa ditebak dong :D.

Royce dibodohi lagi untuk kedua kalinya, dan dia sangat marah kepada Jennifer karena dia berhasil kabur dan membawa serta hatinya.

Royce dipaksa Raja Henry untuk menikahi Jennifer karena sudah mencemarinya, padahal Raja Henry dan Raja James sudah berdamai ketika tahu Jennifer diculik, Raja Henry sangat marah pada Royce, tapi karena mereka sangat kenal dekat dia pun memaafkannya dan malah mewariskan salah satu castle untuk hadiah pernikahan. Royce pun datang ke markas Merrick tapi dia tidak mau dibohongi lagi, dia pun menculik Jennifer dan membawa ke Castle Westmoreland yang sangat indah dan melangsungkan pernikahan secara paksa.

Sampai disitu saja? Jangan salah, cerita masih panjang, emang banyak banget konfliknya, justru bagian setelah Jennifer menikah dengan Royce yang paling seru, apalagi ketika Jennifer sangat membenci Royce ketika dia membunuh adik kesayangannya, William, di situ terlihat banget kalau Royce nggak sengaja dan dia amat mencintai Jennifer, sayangnya Jennifer sudah buta dengan kemarahannya. Yang paling menharukan lagi adalah ketika akan diadakan duel, bukannya mendukung suaminya, Jennifer malah duduk diantara lawan suaminya, yaitu ditenggah keluarga dan rakyat ayahnya. Gemesssss banget sama Jennifer, kasian banget Royce nggak di support istrinya padahal dia lagi bertaruh nyawa.

Suka banget dengan seri Westmoreland ini, awalnya sempet binggung Royce ini siapa ya? ternyata buku ini adalah seri pertama, binggung juga kenapa Gramedia tidak menerbitkannya secara urut. Kalau buku kedua dan ketiga bercerita tentang anaknya, buku pertama ini bercerita tentang orang tuanya, unik juga nih karena biasanya yang diceritakan adalah kisah para anaknya, hehe. Dengan banyaknya masalah, siasat, kesalah pahaman di buku ini membuat kita tidak akan bosan. Apalagi dengan karakter Royce seorang prajurit perang yang tangguh, tinggi, besar, berkuasa kita dibuat terpesona olehnya. Kadar hotnya lumayan lah, aku kasih 3 kipas, kembali lagi, yang paling menarik dari buku ini adalah konfliknya, seru.

4 sayap untuk Castle Wesmoreland.


A Kingdom Of Dreams - Kerajaan Impian (Westmoreland #1)
Penulis: Judith McNaught
Penerjemah: lingliana
Editor: Astrid Isnawati
Cover: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia
ISBN: 978-979-22-8707-3
Cetakan pertama, Agustus 2012
599 halaman

Selasa, 25 September 2012

Prada & Prejudice


Sinopsis:
Sepasang sepatu bagus akan membawamu ke tempat yang tak pernah kaupikirkan sebelumnya! Callie percaya bahwa sepasang sepatu Prada akan menjadi kuncinya untuk menaklukkan London. Hanya dengan sepatu itu, keadaan akan berbalik. Dia akan menjadi populer dan teman-temannya akan mengaguminya. Dan siapa bilang mengubah keadaan tidak semudah membalikkan telapak tangan? Callie sudah membuktikannya. Gara-gara tersandung saat memakai sepatu barunya, dia terlempar ke tahun 1815! Untunglah ada Emily, yang menerimanya dengan penuh keramahan. Tetapi, dia juga harus menghadapi Alex, sang Duke muda yang tampan namun pongah dan menyebalkan. Di tengah kekalutannya di dunia yang sama sekali asing baginya, Callie harus menyelamatkan Emily dari perjodohan paksa, juga melawan Alex yang sepertinya sangat membencinya. Mampukah Callie melakukan tugasnya? Akankah dia berhasil kembali ke abad ini? Pakai sepatumu yang paling bagus dan ikutlah bertualang bersama Callie ke tempat yang tidak pernah kaupikirkan sebelumnya!

Yang suka baca Historical Romance pernah nggak sih kalian membayangkan suatu saat akan terlempar ke dunia yang penuh gelar kebangsaan itu? Well, saya cukup sering, apalagi kalau ada tokoh cowok favorit saya :p. Beberapa tahun terakhir ini genre Historical Romance mendominasi bacaan saya selain fantasi, mengalahkan Harlequin yang sekarang jarang saya baca kecuali pengarang favorit atau yang saya kira asik untuk diikuti, intinya lebih pemilih. Hubungannya dengan buku ini adalah, bisa dikata buku ini mirip Historical Romance tapi versi remaja, jangan harap ya ada adegan hotnya :D.

Callie Montgomery adalah cewek dari kalangan D-list, dia berharap perjalanan yang diadakan sekolahnya dalam rangka mengunjungi semua tempat bersejarah di London sebagai pendahuluan untuk mata pelajaran Sejarah Eropa dapat merubah keadaannya, menjadi kalangan A-list (cewek populer dan pemegang pom-pom di sekolah). Sayangnya dia malah dipermalukan oleh cewek populer itu, Angela, Summer dan Mindy. Untuk membuat dirinya kembali senang dan melupakan kejadian yang memalukan itu, dia melakukan terapi belanja. Tindakan darurat ia lakukan ketika melihat sepasang pumps merah dari bahan kulit paten mengkilap dengan hak setinggi langit dan gesper menggemaskan keluaran Prada. Sepatu itu harus menjadi miliknya.

Apakah Callie kemudian melenggang dengan sepatu mahalnya, memamerkan kepada A-list dan tampak mempesona dalam pesta klub yang ingin sekali didatanginya? Callie memang melenggang dengan sepatu Prada-nya tapi bukan di pesta klub, tapi dia terlempar di tahun 1815 dan dikenal sebagai Rebecca.

Awalnya kita akan merasakan seperti membaca chicklit, tetapi setelah memasuki era yang berbeda kita tidak akan asing dengan setting kerajaan bagi yang suka baca HisRom. Penulis mendiskripsikan settingnya dengan runtut dan jelas, malah saya merasa penulis terlalu memfokuskannya, dari pada konfliknya sendiri. Konfliknya ringan. Selain mencari jalan keluar agar kembali kedunianya sendiri, Callie yang terpaksa menyamar sebagai Rebecca harus membantu 'temannya' Emily yang dijodohkan dengan laki-laki tua pilihan ayahnya. Callie merasa berhutang akan kebaikan Emily, Callie merasa baru kali ini menemukan makna kawan sejati dan dia harus membantunya. Sayangnya niatnya itu ditentang oleh seorang duke, seorang yang tidak menyukai keberadaan Rebecca, Alex.

Saya suka banget dengan karakter Alex, karakternya nggak jauh beda dengan kebanyakan duke, yang cakep, berwibawa, keras kepala, arogan, keinginannya harus dipenuhi, otoriter. Pendapat Callie selalu bertentangan dengan Alex, sangat membenci perbedaan kasta, dimana harus menghormati orang yang lebih tua dan berkedudukan tinggi, bersikap sopan layaknya bangsawan, dan tingkatan gelar. Callie tidak suka perbedaan itu. Mereka saling membenci satu sama lain dan saling menyukai dalam waktu yang sama.

Kekurangan buku ini apa ya? sebenernya saya jauh lebih menyukai ketika Callie ada di era 1815, di era modern cerita cenderung biasa, biasa kayak teenlit cewek populer dan non populer, ingin masuk kedalam kalangan tersebut. Sedangkan di era lord, duke, viscount itu kita serasa mendapatkan suasana klasik yang jarang kita temui dikeseharian kita, seperti pesta dansa, berkuda, gaun dengan korset yang menyesakkan dada, dan alamnya yang belum tercemar, apalagi biasanya lahan seorang duke bisa mencapai satu desa :D. Mungkin endingnya kali ya yang berasa naggung, dan porsi Alex kurang banyakkkkkk, more Alex, moreeee.

Pesan moral yang saya tangkap ketika membaca buku ini adalah kita akan lebih baik ketika menjadi diri sendiri.

Buku ini asik, buat yang ingin merasakan teenlit yang sedikit berbeda dan bagi yang ingin berkuda dengan seorang duke, coba deh baca buku ini :D

3 sayap untuk Lord Alexander Thorton-Hawke. Duke of Harksburry.

Penulis: Mandy Hubbard
Penerjemah: Berlian M. Nugrahani
Penerbit: Atria
ISBN: 978-979-1411-95-0
Cetakan I: Juli 2010
306 halaman

Rabu, 19 September 2012

[Challenge] Giveaway Hanami dan Fleur

Hai hallo, kali ini saya mengikuti giveaway yang diadain sama Fenny Wong

Ada dua buku yaitu




Sebelumnya saya pernah membaca bukunya Fenny Wong yang berjudul Moonlight Waltz
sayangnya kesan pertama waktu membaca buku tersebut saya hadiahi satu bintang. Saya berharap buku terbarunya ini akan jauh lebih memuaskan.
Kalau Hanami bergenre seperti kebanyakan bukunya gagas, lain lagi dengan Fleur. Buku ini bergenre fantasi, belum banyak buku fantasi dalam negeri yang saya baca, tapi sebagian besar saya menyukainya, contohnya adalah Vandaria Saga dan Ther Melian, saya berharap Fleur akan seasik kedua buku tersebut. Wish me Luck :D.

Mau ikut juga, klik aja nama penulis di atas :)

Sabtu, 15 September 2012

The Winter Lodge (Lakeshore Chronicles, #2)



Sinopsis:
Jenny Majesky, pemilik Sky River Bakery, bercita-cita membukukan semua resep warisan neneknya, tapi tiba-tiba kebakaran besar melahap rumahnya hingga tak menyisakan banyak hal. Rourke McKnight, sang kepala polisi Avalon, menawari Jenny untuk tinggal di rumahnya, dan Jenny menerima tawaran tersebut, berkata bahwa itu hanya untuk sementara waktu. Tak disangka, kedekatan mereka membangkitkan masa lalu yang selama ini berusaha mereka hindari. Perasaan yang mereka simpan terhadap satu sama lain sejak pertemuan pertama di Camp Kioga, kini muncul kembali. Jadi, begitu mendapat kesempatan untuk mengejar mimpinya ke New York, Jenny memutuskan untuk meninggalkan Rourke lagi beserta masa lalu mereka. Apakah kali ini Rourke akan membiarkan Jenny pergi?
Perasaan membaca buku ini adalah ngilu, menyentuh sekali. Ceritanya simpel, dua manusia yang saling mencintai tetapi berusaha menghindari perasaan masing-masing. Saya akan menceritakannya dari masa lalu, ya, buku ini ada kilas balik tentang bagaimana cerita bermula, bagaimana perasaan itu muncul, dan bagaimana semuanya hancur.

Rourke McKnight dan Joey Santini bersahabat sejak kecil, Rourke adalah putra Senator Drayton McKnight dan Joey adalah anak dari sopir ayah Rourke. Berkat didikan keras ayahnya, Rourke menjadi pribadi yang keras, pendiam dan tidak mampu mengeluarkan isi hatinya, hanya Joey yang dapat memahaminya. Pada musim panas itu, saat usia Rourke dua belas tahun, keluarga Bellamy memberi dukungan untuk sang senator dalam menjadi komite persetujuan dagang dan karena waktu kecil ibu Rourke pernah menghadiri perkemahan Camp Kioga di hutan belantara Catskill selama musim panas milik keluarga Bellamy, dia berpendapat kalau anaknya juga harus mengikutinya, demi kerjasama itu juga.

Rourke sangat senang, terlebih dia bisa melakukan apa yang dia suka dan tidak dalam jangkauan pengaruh ayahnya, dan dia juga ditemani sahabatnya, Joey yang katanya mendapat beasiswa padahal ayah Rourke yang membiayai untuk menemani anaknya. Suatu ketika dia melihat beberapa temannya mencuri makanan di mobil yang bertuliskan Sky River Bakery, dia hampir mengacuhkannya tapi ketika salah satu anak bandel tersebut memaksa mencium seorang gadis berkepang dua, Jenny Majesky, dia tidak dapat membiarkannya, dia berkelahi demi gadis itu dan mendapatkan luka seperti bulan sabit di pipinya, gadis kecil itu kagum padanya dan tidak berbeda juga dengan Rourke, mereka merasakan hal yang sama. Kemudian Joey datang, dengan pembawaannya yang riang dan mudah bergaul membuat suasanya pertemanan baru mereka semakin erat, sejak saat itu, setiap musim panas, mereka bertemu di Camp Kioga, saling menutupi perasaan masing-masing.
"Dan hati Rourke mencelos. Karena kini sudah terlambat. Joey juga tertarik pada gadis itu. Dan Rourke tahu ketika dua kawan akrab menginginkan hal yang sama, itu hanya akan menimbulkan masalah."
Bertahun-tahun kemudian, semua kisah indah di masa kecil itu kini berbeda, Jenny selalu menghindari Rourke, dan Rourke selalu mengganggap Jenny tidak ada ketika mereka berdekatan. Kenangan manis musim panas di Camp Kioga sudah tidak ada, ikut terkubur bersama Joey Santini.

Bisa dibilang ini adalah harlequin yang berbeda dari biasanya, sebelumnya ada juga Rainwater-nya Sandra Brown, emosional sekali ceritanya, mengaduk-aduk perasaan kita, tidak seperti harlequin kebanyakan, kisah cinta si kaya dan si miskin dengan romantika yang panas di atas ranjang, kali ini berbeda. Tidak hanya kisah cinta segitiga yang disuguhkan penulis tapi dia menambahkan bumbu sebuah drama keluarga yang menambah perasaan kita ikut kacau sewaktu menyelaminya.

Selain rasa cintanya yang tak terucap untuk Rourke, kita juga akan merasakan perasaan Jenny yang kehilangan kenangan akan neneknya, kakeknya, ibunya yang menghilang dan sosok seorang ayah yang selalu diimpikannya, terlebih kehilangan rumahnya. Dan untuk Rourke, kita akan ikut gregetan dengan bagaimana dia mengalah demi sahabatnya, dan menentukan nasip cintanya sendiri yang dia kira akan memiliki ending yang paling pas, tapi dia salah, ketika mengalah, dia menjadi hancur, meihat sahabatnya dan orang yang dicintainya bersama, melampiaskan kepada orang asing yang tetap tidak bisa menyembuhkan luka hatinya.

Buku ini menyimpan banyak cerita, banyak kenangan yang memilukan, banyak tokoh pembantu yang perannya mugkin tidak terlalu dominan tapi akan memiliki kisah sendiri di seri lainnya, tapi ada juga peran pmbantu yang akan menyingkap teka-teki di buku ini, semua tokoh yang diciptakan penulis tidak ada yang mubazir. Salah satu contoh adalah Olivia, saudara tiri Jenny, dia menjadi tokoh utama di buku pertama-Summer at Willow Lake. Dan saya harus membacanya, saya melewatkan buku pertamanya, karena di buku ini Olivia banyak muncul dan cukup berperan penting, terlebih dalam keputusan Jenny dalam menggapai impiannya.

Berikut ke-sembilan serinya, baru dua yang sudah diterjemahkan oleh Gramedia :D

  1. Summer at Willow Lake
  2. The Winter Lodge
  3. Dockside
  4. Snowfall at Willow Lake
  5. Fireside
  6. Lakeshore Christmas
  7. The Summer Hideway
  8. Marrying Daisy Bellamy
  9. Return to Willow Lake


Quote yang paling saya suka adalah:
"Kau tidak selalu bisa memilih jatuh cinta pada siapa. Terkadang cinta yang memilihmu."
Banyak sekali adegan yang saya suka, yaitu ketika mata Rourke dan Jenny bersitatap, tersirat bahwa mereka memiliki perasaan yang sama, dan mereka mengetahuinya, tapi sama-sama masa bodoh. Dan puncak adegan yang mungkin juga tak terlupakan oleh mereka berdua, ketika Jenny menelepon Rourke dan mengatakan keadaan Joey, Rourke langsung memacu mobilnya demi menenangkan orang yang sangat dicintainya, dan melakukan hal yang disesali setelah itu, sambai bertahun-tahun kemudian. Untuk adegan hot-nya saya kasih dua kipas, dan untuk ceritanya...

4 sayap untuk Camp Kioga.


The Winter Lodge - Pondok Musim Dingin (The Lakeshore #2)
Penulis: Susan Winggs
Alih bahasa: Gita Marliza
Cover: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia
ISBN: 978-979-22-8728-8
Cetakan pertama, Agustus 2012
567 halaman

Selasa, 04 September 2012

If You Were Mine

"Sejak Keegan meninggal, otomatis Ken menjadi orang kedua terdekat yang selalu ada di sisi Jessica. Dengan beda usia dibawah Jessica tiga tahun, Ken bisa menjadi guardian angel bagi Jessica."
Merasa bertanggung jawab selepas kakaknya meninggal, Ken selalu berada di sisi Jessica, sebagai pengganti dirinya. Setiap hari dia selalu menemani, menjemput ketika berangkat kerja sampai mengantar pulang dengan selamat. Tempat bisnis mereka juga tidak berjauhan, Jessica yang seorang fashion desaign mempunyai butik di sebuah pusat perbelanjaan, dan toko game milik Ken, gameZero tepat berada di depan Lemontique, butik miliknya, memudahkan mereka selalu dekat. Ken menjalani perannya sangat baik, selalu menjaga, memperhatikan, layaknya apa yang pernah dilakukan kakaknya dulu. Tapi semua hal yang dilakukan Ken membuat resah Jessica, dia bukan Keegan, dia Ken, dan dia tidak bisa menjadi Keegan. Karena kedekatan mereka, lambat laun Jessica menaruh hati pada Ken namun enggan mengatakannya, takut kalau dia mengungkapkan perasaan, Ken akan menjauh. Kemudian datang orang ketiga, Windha, saingan Jessica sejak SMA yang getol mendekati Ken, mengganggu hubungan harmonis mereka, yang membuat Jessica resah.

Ceritanya mirip Dia Tanpa Aku-nya Esti Kinasih, bedanya di teenlit itu agak terkesan dark. Bisa dibilang buku ini ceritanya biasa, karakternya biasa, konfliknya pun juga biasa dan bisa ditebak. Hanya cover dan ilustrasi di dalamnya saja yang luar biasa, awalnya saya kira buku ini bercerita tentang pernikahan ternyata bukan, sangat cocok dengan ceritanya, di mana pekerjaan Jessica memang berhubungan dengan baju. Menjalani hari dibayangi kehadiran orang yang sudah tidak ada, mencoba menjadikannya tanpa beda di masa lalu, ketika ada gangguan kecil dan menyadari perasaan satu sama lain, salah satu diantaranya lebih memilih menghindar, menyerah agar tidak mengganggu hubungan yang sudah 'aman' itu. Konfliknya kurang berarti, kehadiran Windha yang hanya sebagai parasit kecil saja, seharusnya tidak mempengaruhi kuatnya hubungan Jessica dan Ken. Ken, saya suka karakternya tapi terkesan tidak gentle, lebih memilih menghindar daripada mengakui. Lebih baik Jessica, dia apa adanya, tidak membohongi diri sendiri, mempunyai passion yang kuat akan mimpinya. Mungkin konflik sebenarnya ada disini, tentang perasaan mereka masing-masing, sayangnya mudah ditebak. Saya tidak suka orang merokok, tapi ketika Ken sedang melakukan kebiasaan buruk itu, terlihat sangat keren, haha.

2.5 sayap untuk covernya!



Penulis: Clara Canceriana
Editor: Andree & Christian Simamora
Cover: Jaffri Fernando
Penulis: Gagasmedia
ISBN: 979-780-522-0
Cetakan pertama, 2011
286 halaman

Senin, 03 September 2012

Once Upon a Love


Lolita jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Ferio James Harris, atau biasa disapa Ferio. Pertama 'bertemu' disebuah forum internet, sebuah forum tentang kepenulisan di mana Ferio adalah global moderatornya. Itulah awal mulanya, mereka sama-sama suka menulis dan Lolita sangat senang ketika salah satu tulisannya dipuji Ferio. Kemudian mereka melakukan kopdar, bertatap langsung dengan Ferio membuat jantung Lolita berdebar kencang. Sayangnya tak seindah bayangan Lolita, Ferio datang bersama Dru, anggota lain juga, sahabat dekat Ferio dan mereka terlihat sangat dekat. Tapi Lolita tidak menyerah, dia malah mendekati Dru, menjadi temannya juga demi mendapatkan hati Ferio. Kurang lebih dua tahun kemudian, mereka terpecah, terpisah, tanpa tahu alasan yang jelas.

Salah satu buku yang saya baca karena penasaran, penasaran karena mayoritas reviewer Goodreads memberi dua bintang pada novel ini. Masalah yang paling banyak dikeluhkan adalah settingnya. Buku ini mengambil satu hari saja dengan alur maju-mundur-maju. Lolita sudah meraih kesuksesan dalam passionnya, novelnya menjadi bestseller, dengan novelnya itu dia ingin mengungkapkan isi hatinya yang sudah terpendam lama lewat lembar persembahan, menggungkapkan kalau dia mencintai Ferio, agar dia dan Dru membacanya, membuat mereka kembali. Dan benar, Ferio tiba-tiba menghubungi Lolita, meminta untuk bertemu. Lolita langsung sigap dan memutuskan pertemuan mereka bertepatan pada launching buku terbarunya. Kemudian dia juga menghubungi Dru untuk datang ke acara tersebut, tepat seperti yang diharapkan Ferio, karena selama ini dia kehilangan kontak dengannya. Disitulah sudut pandang orang ketiga menceritakan kehidupan masing-masing tokohnya pada masa lalu sambil menjalani masa sekarang. Mungkin itu tujuan penulis agar membuat cerita cinta segi tiga yang sudah biasa menjadi berbeda. Saya suka idenya dan tidak ada masalah, memang unik dan cukup bisa menikmatinya, yang membuat masalah adalah karakter para tokohnya.

Di sini digambarkan kalau Lolita adalah 'sahabat baru' bagi Ferio dan Dru yang sudah mengenal sejak kecil. Saya merasa Lolita tetap orang asing diantara mereka, bahkan tidak jarang Ferio dan Dru membicarakan Lolita tentang kekuranggannya, tulisannya. Dan Lolita tidak mau menyerah mendapatkan hati Ferio padahal dia tahu di mata Ferio hanya ada Dru, dia malah mendekati Dru demi mendapatkan cinta Ferio, dan Dru tahu perasaan Lolita, begitu juga dengan Ferio. Sampai-sampai mengungkapkan perasaannya langsung kepada seluruh dunia lewat lembar persembahan di novel terbarunya. Mbulet ya? :p. Lolita memang sangat terobsesi sekali dengan Ferio, disuruh apa aja mau.

Ferio, karakter yang paling saya suka di novel ini sebenarnya. Kerasa kalau dia sangat mencintai Dru dan saya sendiri juga berharap lebih akan hubungan mereka. Karakter yang awalnya saya suka ini rusak ketika ibunya meninggal, ayahnya bangkrut, dan dia menjadi miskin. Sebelumnya dia tergolong pria yang kuat, mempunyai impian yang besar, rasa percaya tinggi yang membuat dia bisa menjadi seorang pemimpin, hanya karena Dru ingin membantunya, dia merasa kalah dan lemah, tidak ingin dibantu siapa pun lalu mengusir Dru dari hadapannya. Dia tidak ingin dikasihani.

Dru pun tak pernah kembali lagi pada Ferio setelah pengusiran itu. Childis banget! Masak hanya kemarahan sesaat dia langsung pergi gitu aja? Bukannya mereka sahabat dari kecil? Seharusnya dia paham kalau Ferio sedang mengalami masa yang paling terpuruk. Ditinggal orang yang sangat dicintainya dan melepas impiannya seharusnya membuat Dru menjadi tamengnya, penyemangatnya eh dia malah menambah beban Ferio aja karena alasan yang sepele banget hanya karna kemarahan sesat.

Itulah, capek bacanya, sebenarnya idenya bagus tapi konflik nggak penting yang terjadi antara para tokoh malah merusaknya. Parahnya kekecewaan saya terletak pada endingnya, sampai akhir saya tidak menemukan jawaban untuk masalah mereka semua.

2 sayap untuk cover dan alurnya.



Penulis: Aditia Yudis
Editor: Ceria Mawardi
Cover: Jeffri Fernando
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-518-2
Cetakan pertama, 2011
190 halaman

Sabtu, 01 September 2012

Akatsuki


Sinopsis:
Semburat cahaya terang di kegelapan langit timur membungkus diriku dengan daya pesona. Itu benar-benar pemandangan yang sempurna, meskipun aku tahu tidak ada yang sempurna di dunia ini. Aku tidak tahu mesti menyebutnya bagaimana. Ini sungguh mengagumkan! Meskipun yatim piatu sejak kecil, Mayumi tetap bahagia. Dia menjadi anak angkat pasangan Nakano yang menyayanginya seperti mereka menyayangi, Shun, putra kandung mereka. Namun, kebahagiaan Mayumi mulai terkoyak saat Shun yang dianggapnya seperti kakak sendiri mencoba memaksakan cinta. Pelarian Mayumi hanyalah saat fajar. Dia selalu menunggu-nunggu semburat cahaya kemerahan muncul di timur. Cahaya misterius. cahaya yang menjadi tumpahan kesepian dan kegundahannya. Mayumi akhirnya memilih meninggalkan keluarga Nakado, menempuh hidup sendiri. Untunglah, dia berjumpa sahabat-sahabat yang selalu membantu dan menemaninya. Henry yang ceria, yang selalu membuatnya tertawa saat keadaan sulit, dan Satoshi, cowok pendiam dan misterius, tapi selalu siap menolong saat Mayumi dalam kesulitan. Kemanakah hati Mayumi harus berlabuh?

Temanya sama seperti review sebelumnya, seorang kakak yang menyukai adiknya sendiri, sayangnya, lagi-lagi tidak sesuai harapan saya akan mempunyai kisah yang mengharu biru seperti Endless Love. Di sini sang kakak sangat terobsesi dan sanggup berbuat apa saja demi memiliki orang yang dicintainya, yaitu adiknya. Bukan itu saja, selain berbau Jepang, buku ini juga berbau islami.

Mayumi menaruh perhatian besar terhadap teman sekelasnya, Satoshi yang pendiam dan sering menghilang tiba-tiba. Dia pun memata-matainya. Tidak pernah makan di kantin dan melakukan gerakan aneh di ruang olah raga. Kegiatannya itu terpergok Satoshi, lalu dia membawa Mayumi ke kakaknya untuk menjelaskan semuanya. Satoshi adalah pribadi yang pendiam dan sangat taat pada agama, tidak mau bersentuhan dengan wanita, sholat tepat waktu dan menghargai sesamanya yang mempunyai keyakinan berbeda, itu yang membuat Mayumi sangat penasaran dengan Satoshi terlebih dengan agamanya.

Saya baru tahu ketika membaca profil penulis ternyata Mayumi Ichiyo adalah nama pena dan novel bersetting di Jepang ini ditulis oleh penulis asli Indonesia. Benar-benar nggak kerasa karena setting Jepangnya sangat kuat, kerasa, kebudayaan-kebudayaannya pun dijelaskan mengalir seiring cerita, kalau saja tidak ada profil penulis mungkin saya kira ini novel terjemahan. Mungkin anehnya ketika kita membaca adalah menemukan unsur islami tadi, hah novel Jepang kok ada islam-islamnya, kalau melihat jurusan yang diambil penulis saya jadi ngangguk-ngangguk kenapa ada dasar ajaran seorang muslim di sini.

Saya suka karakter Satoshi, pendiam, cuek. Yang nggak saya suka adalah kejadian dimasa kecil itu, terlalu kebetulan sekali.

Buat yang ingin mencoba sebuah dorama lain dari yang lain, buku ini pilihannya, apalagi buat seorang mualaf dan ingin mengenal islam, tidak mengurui tapi menceritakan sebuah proses memeluk islam, Kisah cinta? jangan ditanya :D.

3 sayap untuk sang fajar.



Penulis: Miyazaki Ichiyo
Penyunting: Irfan Hidayatullah
Cover: BLUEgarden
Penerbit: Qanita
ISBN: 978-602-9225-49-5
Cetakan pertama, Mei 2012
321 halaman

Rain Over Me


Kim Hyu-Bin, anak seorang pengusaha sukses di Korea, ditinggal ibunya sejak kecil dan ayahnya yang sibuk membuat dia menjadi pribadi yang keras, bandel dan tidak kenal kalah, sering berantem di sekolah sekaligus kesepian. Dia tidak mempunyai teman, hingga datanglah malaikat kecil itu. Yuna, adik tirinya, mampu meredamkan sifat Hyu-Bin yang gampang marah, menghargai orang lain, dan membuat dia cerita. Kebahagian yang baru dinikmatinya itu direnggut lagi ketika Yuna harus kembali ke Indonesia karena neneknya sedang sakit dan terpaksa Yuna dan Ibunya berhubungan jarak jauh dengan keluarga Hyu-Bin demi mengurusnya.

Gone With The Wind Read ALong


Bersiap dengan challenge yang baru lagi, haha biar deh banyak ikut toh saya punya bukunya dan ini selain menjadi ajang penyemangat untuk menyelesaikan salah satu timbunan dan dambak baiknya akan ada giveaway, yay! Saya bukan penyuka genre klasik, baru beberapa yang saya baca dan itu pun berbau romance, tapi sebagian besar saya menyukainya. Nggak tau kenapa tidak ingin mencoba yang benar-benar pure klasik atau tidak ada unsur romancenya, mungkin terlalu percaya pendapat kebanyakan orang kalau karya sastra klasik itu 'berat', buku ini aja halamannya beribu-ribu :p.

Sudah lama saya tertarik dengan buku karya Margaret Mitchell's yang menyabet Pulitzer ini, alasannya karena buku ini sangat populer dan ada unsur romancenya, katanya salah satu buku yang mesti dibaca sebelum mati. Ketika melihat di toko buku, cukup shock dengan harganya, harga yang tidak sesuai dengan kantong kutu bokek seperti saya, cuman berharap suatu saat saya bisa menikmati karya yang melegenda itu. Tuhan pun mendengar hambanya yang mempunyai mimpi besar, suatu saat saya melihat-lihat rak buku di rumah ibu, dan girang banget menemukan buku Gone With The Wind (GWTW) cetakan pertama, yang masih berseri, sayangnya seri kedua hilang. ibu bilang itu buku milik adiknya yang katanya suka membaca juga, dulu punya banyak koleksi buku tapi ketika pindah rumah sebagian buku-buku koleksinya hilang, ya tinggal beberapa di rak, ah ga pa-pa deh, toh seri kedua, yang penting bukan seri pertama atau seri pamungkasnya, pikirku. Kemudian ada satu anggota BBI, mbak Annisa yang waktu itu memposting review GWTW dalam rangka posting bareng buku romance, saya tanya apakah berpengaruh kalau seri kedua hilang dan dia bilang sangat mempengaruhi, minat baca saya pun langsung menyusut, saya benar-benar ingin menikmati karya ini secara utuh, menghayatinya (halah) apa yang membuat buku ini sangat disukai banyak orang, selain intuisi, alasan saya memilih sebuah buku untuk dibaca karena buku tersebut populer. Tuhan pun memberi jalan lagi ketika mbak Fanda ingin membuat even Gone With The Wind Read ALong, dia mempunyai seri kedua dari buku GWTW ini dan menawarkan kepada saya, saya pun langsung mau, dan seperti takdir buku itu diciptakan untuk saya, karena mbak Fanda hanya punya seri kedua itu. Ikutlah challenge ini :). Oh ya, ada mbak Bzee yang menjadi co-host nya.



Chelenge ini dimulai dari tanggal 1 September (yap, hari ini) sampai 7 November 2012, sehari sebelum oma Margaret Mitchell's berulang tahun. Jadi ceritanya, blog buku klasik mbak Fanda setiap bulannya merayakan ulang tahun para penulis klasik dunia, karena bukunya oma Mitchell's ini tebel banget makanya dia membuat read along bersama dengan blogger lain yang ingin membacanya, membaca bersama-sama, mendiskusikannya dan nantinya tepat pada tanggal 8 November akan dibuat posting bareng review GWTW. Lalu, selama dua bulan lebih itu kita ngapain aja? begini peraturan GWTW Read Along yang saya dapat dari Fanda Classiclit:
Bukunya boleh ebook atau paperback, tapi yang menjadi acuan adalah yang tebitan Juni 2008.
Jumlah halaman: 1448
Jumlah bab: 63
Jumlah bagian: 5
-Bagian 1: halaman 3-191
-Bagian 2: halaman 195-379
-Bagian 3: halaman 401-717
-Bagian 4: halaman 722-1180
-Bagian 5: halaman 1184-1448

Karena saya punyanya yang berseri jadi saya tidak mengacu pada halaman di atas, saya hanya mengacu pada tiap part/bagiannya.
Nggak ada jadwal khusus untuk membacanya, kecepatan membaca tiap orang berbeda-beda dan kesibukannya pun tidak sama, hanya saja disarankan tiap kita selesai membaca tiap part/bagian seperti yang tertera di atas kita membuat sebuah ulasan yang nantinya bisa untuk didiskusikan, kesan-kesan atau unek-unek tentang buku GWTW, dan puncak project ini adalah pada tanggal 8 November, tepat di hari ulang tahun Margaret Mitchell's (entah yang keberapa) kita membuat posting bareng reviewnya. Ada penyemangatnya juga, bakalan ada giveaway! *sembur mantra*

Let's get it started!

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...