Kamis, 31 Maret 2016

Resensi: Love Theft #2 Karya Prisca Primasari

Judul buku: Love Theft #2 (Frea Rinata Series)
Penulis: Prisca Primasari
Editor: Nur Aini dan Elly Putri Pradani
Desainer sampul: Nisa Nafisah
Penerbit: Self-Publised
Cetakan pertama, Februari 2016
242 halaman
Buntelan dari @priscaprimasari
Permasalahan yang dihadapi Frea, Liquor, dan Night semakin rumit saja. Ketiganya harus membenahi kekeliruan yang mereka lakukan, sekaligus bertarung dengan perasaan masing-masing.

Di lain sisi, Frea semakin mengenal Liquor, sedikit demi sedikit. Dia memahami luka pemuda itu, mengetahui masa lalunya, juga terus berusaha mengobati hatinya.

Namun, tepat saat Frea menyadari betapa dia mencintai Liquor, sesuatu terjadi. Masalah baru yang luput dari perhitungannya.

Rabu, 30 Maret 2016

Resensi: Yesterday in Bandung Karya Rinrin Indrianie, dkk.

Judul buku: Yesterday in Bandung
Penulis: Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina, Puji P. Rahayu, NR Ristianti
Editor: Pradita Seti Rahayu
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-7861-2
Cetakan pertama, Januari 2016
264 halaman
Buntelan dari @rindrianie
Yesterday, all my troubles seemed so far away (Yesterday, The Beatles)

Seperti lima nada membentuk satu harmoni lagu, mereka memiliki masalah dan masa lalu yang bersinggungan.
Shaki, gadis Palembang dengan masalah korupsi sang ayah.
Zain, pemuda desa yang gila harta dan terjebak pergaulan hitam.
Tania, gadis riang yang masa lalunya kelam.
Dandi, Pemuda tampan yang lari dari bayang-bayang masa lalu.
Aline, pemilik kos yang menyimpan banyak misteri.

Hidup di tempat tinggal yang sama membuat mereka menyadari bahwa semua punya cerita di hari kemarin, untuk dibagi di hari ini.


Editor's Note
Salah satu dari tiga pemenang outline terpilih pada Workshop Novel Februari 2015

Resensi: A Monster Calls Karya Patrick Ness

Judul buku: A Monster Calls - Panggilan Sang Monster
Penulis: Patrick Ness
Ide cerita: Siobhan Down
Ilustrasi: Jim Kay
Alih bahasa: Nadya Andwiani
Editor: Barokah Ruziati
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-2081-6
Cetakan pertama, Februari 2016
216 halaman
Beli di #petibukuid
Sang Monster Muncul Persis Lewat Tengah Malam. Seperti Monster-Monster Lain. Tetapi, dia bukanlah monster seperti yang dibayangkan Conor. Conor mengira sang monster seperti dalam mimpi buruknya, yang mendatanginya hampir setiap malam sejak Mum mulai menjalani pengobatan, monster yang datang bersama selimut kegelapan, desau angin, dan jeritan… Monster ini berbeda. Dia kuno, liar. Dan dia menginginkan hal yang paling berbahaya dari Conor. Dia Menginginkan Kebenaran.

Dalam buku karya dua pemenang Carnegie Medal ini, Patrick Ness merangkai kisah menyentuh tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Ia menulisnya berdasarkan ide final Siobhan Dowd, penulis yang meninggal akibat kanker.

Ini memang kisah sedih. Tetapi kisah ini juga bijak, kelam namun lucu dan berani, dengan kalimat-kalimat singkat, dilengkapi gambar-gambar fantastis dan keheningan-keheningan yang menggugah. A MONSTER CALLS merupakan hadiah dari penulis luar biasa dan karya seni yang mengagumkan.

Selasa, 29 Maret 2016

Tentang Peti Buku


Hai haloooo, kali ini saya akan membahas sesuatu yang saya prediksi bakalan ngehits banget, yaitu Peti Buku. Pertama tahu tentang Peti Buku ini adalah ketika saya tidak sengaja ditag mbak Nadya Andwiani di facebook yang meminta pendapat apakah ada yang tertarik kalau dia membuat paket buku seperti OwlCrate dari Amerika atau YA Chronicles dari Australia. Saya langsung menulis komentar kalau tertarik sekali! Bagi para booktuber pasti sudah tidak asing lagi dengan dua nama subscription box tersebut, saya selalu 'mupeng' kalau ada booktuber luar yang memposting video unboxing dari OwlCrate atau YA Chronicles, pingin punya tapi kalau beli harganya mahal sekali, sekitar $30 atau lebih, belum ongkos kirimnya, hiks. Oleh karena itu saya sangat antusias ketika di Indonesia bakalan ada, harapan saya akhirnya terkabul juga :D

Peti buku adalah sebuah kotak yang berisi buku misterius dan beberapa pernak pernik dari para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia, seperti ilustrator, desainer, online-shop, artisan, pekerja buku, dll. Tiap bulannya bakalan ada tema tertentu, baik buku dan pernak perniknya juga menyesuaikan. Misalkan saja pada edisi pertama, bulan Maret ini temanya adalah Fantasi, maka bukunya bergenre fantasi dan pernak perniknya juga berbau fantasi. Jumlahnya juga terbatas, untuk edisi Maret hanya ada 20 peti. Jadi para bookish mania tidak boleh melewatkan Peti Buku ini.

Senin, 28 Maret 2016

#KuisBuku: Come Back To Me Karya Arini Putri | Blog Tour


Baca dulu:

Haloooo goodreaders, tiba juga di postingan terakhir dalam rangka blog tour Come Back To Me, buku terbaru dari Arini Putri yang diterbitkan oleh Twigora. Postingan kali ini berupa #KuisBuku, untuk yang belum beruntung di 'rumah' host sebelumnya, kalian bisa mencoba peruntungan lagi di blog ini. Syaratnya mudah banget kok, seperti biasa, #KuisBuku hanya untuk pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia, akan ada satu pemenang yang beruntung.

Syarat lainnya sebagai berikut:

Resensi: Come Back To Me Karya Arini Putri | Blog Tour

Judul Buku : COME BACK TO ME
Pengarang : ARINI PUTRI
HargaJual : Rp 77.700
Isbn/Ean : 978-602-70362-5-3
Bulan/TahunTerbit : JANUARI 2016
Panjang x Lebar : 13 x 19 cm
JumlahHalaman : 386 hlm
Genre : Contemporary Romance
Kategori : Novel
Buntelan dari @Twigora
Bisa dibeli di @bukupediacom
SENNA
“Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”

CED
“Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja.”

*
Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu, seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.
Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.

Tanya Penulis: Arini Putri Tentang Come Back To Me | Blog Tour


Hai halooo, jumpa lagi dengan blog tour Peri Hutan x Twigora, hehehe. Kali ini saya akan membahas tentang buku baru yang diterbitkan oleh Twigora selain karya dari Christian Simamora, Come Back To Me karya Arini Putri, sekaligus menjadikan dia sebagai penulis kedua di penerbit tersebut. Semoga nanti semakin banyak penulis yang bernaung di Twigora ya :D.

Come Back To Me menjadi buku Arini Putri keempat yang saya baca, sebelumnya saya sudah mencicipi Rain Over Me, Goodbye Happiness, dan Kekasih, belum kesampaian membaca See You Again. Dari pengalaman mengikuti tulisan penulis yang berasal dari Solo ini -dan pernah ketemu langsung, saya mendapati peningkatan yang cukup bagus, saya semakin menyukai tulisannya. Kaya akan deskripsi dan karakter yang dia ciptakan kuat, terlebih emosi para tokohnya bisa tersampaikan dengan baik, saya sampai mrebes mili baca buku tentang tukang kayu dan pembuat kue ini.

Untuk penjelasan lengkap mengenai cerita Come Back To Me bisa kalian baca pada postingan berikutnya, saya akan mengupas dalam postingan resensi. Nah, pada bagian ini saya akan mengulik tentang Come Back To Me, penasaran apa saja yang saya tanyakan? Silahkan disimak :D

Sabtu, 26 Maret 2016

Resensi: Coppélia Karya Novellina A.

Judul buku: Coppélia
Penulis: Novellina A.
Editor: Ruth Priscilia Angelina
Cover: Orkha Creative
ISBN: 978-602-03-1810-3
192 halaman
Baca di iJak
Sejak kecil Oliver sudah jatuh cinta pada Nefertiti yang aneh. Namun, tetangga depan rumah sekaligus teman sekelasnya itu tiba-tiba menghilang. Oliver ditinggalkan sebelum sempat membuat gadis itu mengingat namanya.

Sampai ke Jerman, Oliver mencari cinta pertamanya. Hingga akhirnya mereka bertemu. Tetapi, keadaan telah berubah. Nefertiti bukan lagi gadis yang dulu. Penari balet itu terluka sangat dalam dan menganggap cinta sebagai rasa asing yang terlalu mewah untuk ia miliki.

Akankah cinta menemukan jalannya, atau Nefertiti tidak akan dapat meloloskan diri dari masa lalunya yang begitu dingin… sedingin kisah boneka Coppélia yang begitu dicintai ibunya.

Rabu, 23 Maret 2016

Resensi: Fenomenologi Wanita Ber-High Heels Karya Ika Noorharini

Judul buku: Fenomenologi Wanita Ber-High Heels
Penulis: Ika Noorharini
Editor: Sori Siregar
Ilustrator: Tigana Dimas Prabowo, Firas Sabila
Fotografer: Erich Silalahi
Penerbit: PT Artha Kencana Mandiri (self-published)
ISBN: 978-602-73069-0-5
Cetakan pertama, September 2015
112 halaman
Buntelan dari @IkaNoorharini
Bisa di beli di @bukupediacom
Bagaikan sebuah kekuatan terpendam, high heels bukanlah sekadar makna dan benda konkret karena wanita mendapatkan kepercayaan diri yang dapat membius siapa pun di sekitarnya. Keragaman makna high heels bagi wanita membentuk konsep diri masing-masing yang berbeda secara diamentral. Artinya tidak semua wanita terpengaruh dengan pemaknaan fashion sebagai citra diri dalam pergaulan masyarakat.

Buku ini merupakan pengembangan dari penelitian dan karya ilmiah penulis. Berangkat dari ketertarikan mendalam mengenai high heels dan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tajam, penulis mengimplementasikan studi fenomenologi yang merupakan tradisi komunikasi paling subjektif dan mendalam untuk membuka tirai makna di balik perilaku para wanita pekerja pengguna high heels. Dengan berpijak pada teori-teori yang relevan, seperti tindakan sosial, interaksional simbolik dan fenomenologi itu sendiri sehingga membuahkan penemuan-penemuan fresh serta insights yang sangat menarik sehingga mendorong penulis untuk berbagi cerita kepada pembaca. Buku ini menyajikan adaptasi sebuah studi akademik yang komprehensif untuk dapat dikonsumsi oleh siapapa pun yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai cantiknya hubungan wanita pekerja dengan high heels.

"Buku ini harus dibaca oleh semua perempuan yang sama-sama merasa 'kecanduan' high heels. Karya ilmiah dan penelitian yang digarap dengan mudah dan sangat menyenangkan untuk dimengerti, juga memberikan informasi baru untuk perempuan." - Karina Salim, Aktris | Penyanyi | Balerina.

"Akhirnya, literatur yang membahas dengan dalam mengenai salah satu senjata perempuan untuk terlihat lebih seksi: High Heels! Perempuan wajib baca, laki-laki perlu intip buku ini." - Pandji Pragiwaksono, Penulis buku Indipreneur.

Senin, 21 Maret 2016

Welcome To My Channel!


Hai haloooo, selamat hari senin, terus semangat dan i love monday! Minggu lalu bisa dibilang minggu termalas selama beberapa bulan terakhir ini, saya benar-benar kehilangan mood membaca dan meresensi, rasanya nggak mau nyentuh buku dan laptop sama sekali. Entah kenapa, mungkin kehidupan di dunia nyata terlalu menguras pikiran saya jadi di dunia antah berantah ini ikut terbawa juga, nggak bisa woles, hehehe. Tapi, saya menyiasati dengan hal lain agar terlihat tetap produktif, ya, saya orangnya mudah bosan, perlu pengalihan agar bisa terus bergerak. Dan akhirnya saya memberanikan diri membuat channel booktube! 

Singkatnya, sebelum menjadi blogger buku saya sebenernya lebih prefer ke booktube, dulu bermimpi punya channel sekeren The Readables, booktuber favorit saya sepanjang masa. Saya banyak belajar meresensi, membuat tulisan bermacam-macan dari para booktuber. Tapi saya tidak pede, tidak punya media untuk merekam yang mumpuni, tidak memiliki kemampuan mengedit secara visual sama sekali. Pengetahuan saya nol besar. Ketika belajar mengedit tampilan blog secara otodidak saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi banyak tutorial yang bertebaran sehingga sedikit demi sedikit saya bisa melakukannya. Berbeda dengan mengedit video, saya belum menemukan yang pas di hati, yang mudah diterapkan. Alhasil saya hanya bisa memendamnya.

Minggu, 20 Maret 2016

Cara Agar Postingan Kamu Banjir Komentar | How To


Siapa yang fakir komentar di sini? *ngacung* XD
Hai halooo good readers, jumpa lagi dengan postingan How To, tempat di mana saya berbagi tips dan trik seputar dunia buku, dan bahasan kali ini adalah tentang bagaimana cara agar postingan kita banjir komentar, impian semua blogger dong selain menjadi viral :D. Saya selalu menyukai komentar yang masuk di blog, kecuali spam pastinya, saya menganggap mereka mengapresiasi apa yang saya tulis, meluangkan waktu untuk membaca sampai habis dan urun pendapat, walau tidak jarang ada yang memilih sebagai silent readers, saya hargai kok. Hanya saja dengan meninggalkan jejak saya jadi tahu siapa saja yang sering mengunjungi blog ini, dan kalau ada kesempatan pasti saya stalker dan berkunjung balik ke blognya :D.

Dengan menulis postingan ini bukan berarti tiap kali saya posting pasti banyak yang komentar, nggak kok, banyak yang komentar kalau ada kuis buku alias giveaway saja, wakakaka. Kadang satu postingan bisa sangat sepi alias tidak ada sama sekali yang berkomentar, makanya saya mengapresiasi balik dengan salah satu cara yaitu mengadakan Giveaway Terselubung alias giveaway diam-diam, giveaway khas dari Kubikel Romance, siapa saja yang ikhlas membaca postingan saya, mereka akan menemukan kejutan di akhir dan berkesempatan mendapatkan hadiah, tidak ada syarat ribet sama sekali, hanya komentar sesuai postingan yang saya tulis, misalkan saja menjawab pertanyaan sesuai postingan tersebut atau memilih buku apa yang pembaca mau (iya iya, kapan-kapan saya adakan lagi deh Giveaway Terselubung ini).

Berikut adalah Cara Agar Postingan Kamu Banjir Komentar, saya menulis postingan ini berdasarkan pengalaman ketika ingin berkomentar di blog lain, pengamatan dan riset kecil-kecilan.

Senin, 14 Maret 2016

Resensi: Complicated Thing Called Love by Irene Dyah | Blog Tour + #KuisBuku

Judul buku: Complicated Thing Called Love
Editor: Dini Novita Sari
Desain sampul: Orkha Creative
Foto: Budi Nur Mukmin & Irene Dyah Respati
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-2557-6
Cetakan pertama, Februari 2016
256 halaman
Buntelan dari @aikairin
Awalnya, alur cerita ini sedikit membingungkan. Tak jelas mana hulu mana muara. Tapi jangan menyerah. Percayalah, ada titik ketika semua keping puzzle itu bertemu. Seperti cinta.

Kalau Garin Nugroho punya Cinta dalam Sepotong Roti, maka Nabila punya “Cinta (Monyet) dalam Sepotong Pisang”. Organik. Gadis yang biasanya patuh itu kali ini memilih berontak: tetap pacaran meski dilarang. Bisa ditebak, kisahnya berakhir dan monyet bernama Bayu itu harus diusir.

Lalu hadir Bagas, pria sempurna pilihan ibunda. Semua jadi terlihat mudah bagi Nabila. Sayang, Bayu belum betul-betul pergi dari hatinya. Duh, bagaimana bisa Nabila memilih di antara Bagas si calon suami idaman dan Bayu yang bengal dan bikin deg-degan? Dan kenapa Nabila mesti berguru pada kisah cinta para sahabatnya?

Sebabnya satu: cinta memang repot!

Sabtu, 12 Maret 2016

Resensi: Double Spin Round Karya Miyashita Natsu & Shoji Yukiya | + #KuisBuku

Judul buku: Double Spin Round
Penulis: Miyashita Natsu & Shoji Yukiya
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Design cover: Chyntia Yanetha
Penerbit: Haru
ISBN: 978-602-7742-75-8
Cetakan pertama, Februari 2016
268 halaman
Buntelan dari @penerbitharu
Siapa pun pasti punya rahasia.

Madoka dan Yuichi adalah kakak beradik dengan beda umur yang cukup jauh dan sifat yang bertolak belakang. Madoka masih duduk di bangku SD, sedangkan Yuichi sudah SMA. Madoka menyukai Judo, sedangkan Yuichi adalah anggota band.

Keluarga mereka hidup baik-baik saja sampai Madoka menerima sebuah panggilan telepon dari orang yang tak dikenal.

Satu panggilan telepon mengubah keluarga yang tadinya baik-baik saja menjadi keluarga yang menyimpan rahasia satu sama lain.

Apa sebenarnya rahasia keluarga mereka?

Selasa, 08 Maret 2016

Resensi: My Pre-Wedding Blues Karya Anna Triana | Blog Tour + #KuisBuku

Judul buku: My Pre-Wedding Blues
Penulis: Anna Triana
Editor: Pradita Seti Rahayu
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-8022-6
Cetakan pertama, Februari 2016
272 halaman
Buntelan dari @annatriana_anna
Kejujuran tak selalu jadi jawaban paling benar saat hati dan perasaan banyak orang yang jadi taruhan

Candace dan Abim sepakat menikah.

Candace siap menjadi tua bersama Hans, Abim mau menemani Aira sepanjang hidupnya.

Sepasang sahabat beda gender dari bayi ini yakin, mereka bisa menjalani kehidupan rumah tangganya kelak.

Tapi, saat persiapan pernikahan hampir sempurna, rasa takut kehilangan mengambil alih keyakinan mereka.

Abim merasa Candace takkan bisa jadi teman traveling terbaiknya lagi. Candace juga sadar, Abim akan sulit ia jadikan tempat berkeluh kesah seperti biasa.

Bagaimana mereka menghadapi pre-wedding blues ini?

Apakah Hans dan Aira mampu menerima kejujuran hati Abim dan Candace?

Senin, 07 Maret 2016

A Beautiful Wedding by Jamie McGuire | Rapid Review

Judul buku: A Beautiful Wedding - Pernikahan yang Indah (Beautiful #2.5)
Penulis: Jamie McGuire
Alih bahasa: Shandy Tan
Desain sampul: Marcel A.W
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1508-9
Cetakan pertama, 2015
144 halaman
Baca di iJak
Travis Maddox dalam bahaya besar!

Dia akan dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kebakaran di Keaton Hall.

Tetapi, Abby Abernathy rela melakukan apa pun agar Travis selamat, segila apa pun rencananya… termasuk jika dia harus kembali ke Vegas.

Apakah Abby dan Travis akan mendapatkan kebahagiaan mereka? Apakah cinta mereka bisa bertahan menghadapi semua permasalahan di Vegas?

Dalam novela ini, Jamie McGuire menyajikan perjalanan emosional yang akan membuat pembacanya jatuh cinta lagi dan lagi.

Jumat, 04 Maret 2016

Resensi: My Colorful Diary for Teens Karya Gigitz

Judul: My Colorful Diary for Teens (7 in 1: Notebook, Coloring, Zodiac, Fashion, Games, Post Card, Quotes)
Penulis: Gigitz
Penerbit: Fantasious
ISBN: 978-602-6922-03-8
Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal: 100 halaman (32 full color, 68 hitam putih)
Kertas: BC 160 gr
Harga: IDR 69.900
Buntelan dari @fantasiousID
Coloring book memang sudah menjadi tren di Indonesia selama setahun terakhir. Dipicu oleh perlambatan kondisi ekonomi yang berimbas pada banyak sektor di masyarakat. Banyak orang mulai butuh terapi sederhana untuk melepaskan diri dari belitan stress dan penatnya aktivitas sehari-hari. Mewarnai adalah salah satu aktivitas fisik menyenangkan yang dikenal setiap orang sejak masih kecil. Bermain-main dengan berbagai warna konon membuat saraf-saraf otak menjadi lebih relaks dan santai sehingga lebih mudah untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih merumuskan solusi untuk bermacam masalah yang menghimpit.

Yang menjadi pertanyaan? Setelah stress berkurang lalu apa? Karena itulah muncul konsep coloring book baru, yang tidak sekadar berisi halaman mewarnai antistres tetapi juga memicu otak untuk memunculkan ide-ide segar untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini belum sempat dikejar. Coloring Notebook ini menggabungkan kedua konsep tersebut. Pembaca tidak hanya bisa mewarnai lembar-lembar ilustrasi yang dikonsep khusus untuk relaksasi, tetapi juga dirancang untuk memicu berbagai ide baru. Tidak sekadar itu, pembaca juga bisa menuliskan semua mimpi, isi hati, angan-angan, serta cita-citanya dalam lembar-lembar notebook yang disediakan.

Stress hilang, ide segar pun datang! Siapa yang tidak mau?

Kamis, 03 Maret 2016

Tentang Idealisme dalam Meresensi Buku | Let's Talk


Hello good readers, jumpa lagi dengan postingan Let's Talk, tempat di mana saya mengemukakan pendapat akan sesuatu hal yang berhubungan dengan buku dan mengajak pembaca untuk turut serta mendiskusikannya juga. Yang akan saya bahas kali ini adalah tentang idealisme dalam meresensi buku, terdengar egois ya? Hehehe. Tahun lalu ada dua orang teman saya yang bertanya lewat twitter, inti pertanyaanya adalah bagaimana kalau buku yang saya dapat untuk event promosi seperti blog tour tidak sesuai dengan ekspektasi alias berating rendah? Serta, apakah setiap buku yang didapat dari penulisnya langsung atau buntelan dari penerbit akan diresensi secara jujur? Let's Talk.

Tahun lalu blog tour memang sedang hits sekali, sampai saat ini pun masih menjadi pilihan beberapa penulis untuk mempromosikan buku terbaru mereka. Teringat obrolan singkat dengan Nana @ Glasses and Tea, tentang penulis sekarang harus bisa memilih strategi marketing yang baik dan nyaman bagi dirinya karena tidak semua penerbit bisa selalu mempromosikan buku terbaru mereka, kadang sibuk dengan promosi buku lain, dari penulis yang namanya sudah dikenal publik, begitu terbit buku dari penulis baru dibiarkan begitu saja. Atau bisa juga karena terlalu banyak buku baru sehingga mereka tidak mempromosikan secara khusus agar adil bagi semuanya. Mau tidak mau penulis harus terjun langsung agar bukunya dikenal pembaca, harus mau repot. Salah satu caranya dengan menggandeng para blogger untuk mengadakan blog tour.

Rabu, 02 Maret 2016

8 Cara Mengatasi Blogging Slump | How To


Hai haloooo, jumpa lagi dengan postingan How To, tempat di mana saya membagikan tips dan trik seputar dunia buku. Beberapa waktu yang lalu saya pernah membahas Cara Mengatasi Reader's Block atau Reading Slump, postingan kali ini tidak jauh berbeda hanya saja yang akan saya sentil adalah aktivitas seorang blogger, khususnya blogger buku. Sama halnya dengan membaca, kadang kita merasa jenuh, lelah, muak, kehilangan mood dan ide menulis, mengalami kemerosotan atau kemunduran alias tidak produktif dalam meng-update blog, keadaan tersebut dinamakan Blogging Slumps. Apakah saya pernah mengalaminya? Sering banget!

Apa saja faktor penyebabnya? Alasan klisenya sih malas dan nggak punya waktu, bener kan? Ayo ngaku, hehehe. Yah, itu manusiawi kok, kadang kita bosan dengan hal yang kita sukai, memberi jarak sebentar untuk bernapas dan memulainya kembali. Faktor kelelahan juga bisa, aktivitas seharian yang padat kadang membuat kita sampai rumah hanya ingin beristirahat, tidak ingin melakukan apa-apa. Nah, cara-cara dibawah ini sering saya lakukan ketika saya benar-benar buntu ketika ingin menulis di blog, butuh doping dan penyemangat agar kegiatan blogging bisa lancar seperti sedia kala. 

Berikut adalah 8 Cara Mengatasi Blogging Slump ala Peri Hutan.

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...