Judul buku: Vakansi
Penulis: Dinda Trikata
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-050-479-7
Cetakan pertama, 17 Desember 2018
160 halaman
Buntelan dari @trikata
Perjalanan ini adalah awal perkenalan Aned dan Wisnu, berawal dari tak tahu apa-apa hingga tahu segalanya muncul keraguan, apakah perjalanan ini harus diselesaikan seperti perjanjian awal? Atau ego yang menang dan membiarkan momen "happy-ending-holiday" itu berlalu?
Dua orang yang sama-sama kecewa dengan ekspetasi liburan sebelumnya, akhirnya mennyerah dan memutuskan untuk berlibur bersama, diam-diam, tanpa ada seorang pun yang tahu, dan tanpa ada satu punmomen yang mereka share di sosial media. Cerahnya langit yang mereka intip dari kaca mobil, kereta, kapal, dan pesawat. Tiga pulau destinasi yang mereka pilih secara spontan. Dan ekspresi kebebasan.
Seperti tipikal plan-trip lainnya, perjalanan panjang ini tidak hanya berisi ha ha-hi hi dan ajang foto ria. Setiap pemandangan baru terekam oleh memori dan setiap hitungan hari yang dilalui, hingga mereka yang mereka toreh di peta, semakin terkuak rahasia yang mereka miliki.
Denatrasya Safia atau biasa dipanggil Aned sudah merencanakan liburannya di Jakarta, hadiah liburan lebih awal karena Bunda-nya optimis hasil ujian masuk universitas Aned akan bagus. Berhubung Bunda ada urusan kantor ke Thailand, nantinya Aned akan dipandu oleh Tante Inggit, sahabat Bunda yang tinggal di sana. Namun, baru beberapa jam menginjakkan kakinya di ibukota, Aned harus kembali ke Malang.
Mau kembali ke rumah, pembantunya tidak ada, kesialan Aned benar-benar menumpuk, Aned tidak membawa kunci rumah. Tante Inggit pun menyuruh aneh untuk tinggal dengan anaknya yang kuliah di Malang. Dari berbagai malapetaka itulah rencana dadakan terjadi. Wisnu, mengajak Aned untuk melakukan perjalanan ke Lombok setelah dia juga dikecewakan temannya. Secara impulsif Wisnu menyarankan untuk melakukan perjalanan tersebut, dengan Aned sebagai pemandu karena pernah melakukan perjalanan serupa.
Dua orang yang kecewa dengan ekpektasi liburan yang sudah direncanakan sebelumnya memutuskan untuk berlibur bersama, perjalanan darat ke Lombok.
It really nice when you lost in to right direction, right?
Road trip merupakan subgenre travel yang paling saya sukai, bukan tempatlah yang menjadi fokus utama, tapi proses perjalanan kedua tokoh utamanya, apa saja yang terjadi selama itu. Biasanya selain berujung tentang petualangan itu sendiri, salah satu yang bisa tercipta dari proses tersebut ialah perkembangan perasaan kedua tokoh utamanya.
Memang rawan terjadi instan love, dan untungnya penulis mengeksekusinya dengan baik. Vakansi memang jadi ajang pelepasan Aned dan Wisnu akan permasalahan mereka masing-masing, tapi juga membuka hubungan baru antara mereka, yang tadinya orang asing, mereka menemukan teman perjalanan yang asik.
Buku ini memang tipis, tapi terasa penuh. Travellbook yang selalu menemani Aned membantu alur menjadi cepat tapi tidak melewatkan bagian yang penting, terekam juga dengan berbagai karcis masuk dan sketsa yang dibuat Wisnu. Membaca buku ini kita akan menyusuri perjalanan Aned dan Wisnu, mulai dari Malang sampai Lombok lewat jalur darat. Tidak hanya itu, jalur laut dan udara pun juga mereka coba. Selain ketiga tempat tersebut, tiga pulau yang menjadi tujuan awal, Wisnu akhirnya menemani Aned ke Jakarta, di sana juga lah rahasia yang sedari awal Wisnu simpan terkuak.
Berhubung bukunya tipis, narasinya dikemas padat, rute-nya tidak dijelaskan secara detail tapi jelas, ada beberapa informasi yang disisipkan tentang tempat yang mereka singgahi. Misalkan saja ketika melihat tari kecak di Garuda Wisnu Kencana, melihat sunset di Gili Trawangan. Perjalanan mereka juga tidak mulus melulu, ada saat bentrok karena memiliki destinasi impian masing-masing sedangkan mereka dijekar waktu. Ada juga saat tersesat tapi malah menemukan destinasi yang indah.
Bagi yang mencari buku travel agak lain, yang fokus pada kisah perjalanan bukannya tempat atau destinasi, buku ini boleh dicoba. Saya selalu menyukai roadtrip karena salah satu bucketlist saya juga melakukannya setidaknya sekali seumur hidup, semoga suatu saat kesampaian ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*