Minggu, 10 April 2016

Resensi: 00.00 Karya Ardelia Karisa | Blog Tour + #KuisBuku

Judul buku: 00.00
Penulis: Ardelia Karisa
Editor: Septi Ws
Desainer cover: Teguh
Ilustrasi isi: Cynthia
Penerbit: Grasindo
ISBN: 9786023753758
Cetakan pertama, 14 Maret 2016
224 halaman
Buntelan dari @ardeliakarisa
“You realize that you’re always leaving me by this time? The first time we met, the second time, now.”

“I’m such a Cinderella,” kataku singkat menanggapi kalimatnya itu.

“Maybe. But I’m not a stupid prince.”

“Why the prince is stupid?”

“Well, he told Cinderella that he’s in love with her, but he forgets how she looks and has to put a shoe on every girl in the kingdom.” Sangat masuk akal. Tapi, sayangnya aku tidak sepintar itu untuk menyadarinya.

“If I fall in love with a girl I’ll never forget how she looks. And I know exactly where to find her.”

Charvi Adipramana tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Nicolas Moreau—seorang ekspatriat Perancis yang tinggal di Jakarta— mengantarkannya pada ide kencan satu hari penuh. Charvi bertemu Nic tepat satu hari sebelum ia terbang ke Paris untuk mengejar mimpi. Hari itu untuk kali pertama ia mengaku jatuh cinta kepada laki-laki yang baru saja ia kenal—suatu hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Berpegang pada rasa saling percaya, Charvi dan Nic berjanji untuk bertemu lagi satu tahun kemudian di tempat yang sama. Namun, satu tahun adalah waktu yang lama. Satu tahun bisa mengubah apa saja, termasuk cinta. Masihkah Charvi menjaga perasaannya untuk Nic setelah keduanya terpisah jarak dan waktu yang terbentang antara Perancis-Jakarta?
Ada satu hal yang ingin Charvi Adipramana realisasikan sebelum dia menetap di Perancis selama setahun, melepas harta yang paling berharga bagi seorang perempuan. Dia tidak ingin melakukannya dengan seseorang yang spesial, dia tidak butuh adegan yang romantis, dia ingin liar. Karena seorang Charvi taku apabila satu-satunya yang paling berharga, ketika mereka berpisah, perasaanya tidak bisa disembuhkan. Charvi takut kisah cintanya akan berakhir seperti kedua orangtuanya, yang akhirnya malah saling menyakiti satu sama lain.

Charvi meminta bantuan sahabatnya, Nay, yang sangat ahli dalam hal ini dan sangat mengerti dirinya. Dipilihlah seorang lelaki ekspatriat dari Perancis, Nicolas Moreau, masih muda tapi sudah bercerai karena istrinya berselingkuh. Tujuan Nic hampir sama dengan Charvi, dia ingin mencari pelampiasan. Ditetapkanlah waktu untuk bertemu, dan siapa yang menyangka pertemuan tersebut mengubah hidup Charvi selanjutnya. Mereka berencana untuk bertemu satu tahun lagi, mengenang satu hari yang tak terlupakan dalam hidup mereka masing-masing.
Selain kolot, stick to the plan adalah nama tengahku yang lain. Dan, rencanaku adalah bercinta untuk kali pertama dengan orang yang tak kusukai. Lagi pula, nggak ada yang perlu dipusingkan dari pendapat orang lain jika aku benar-benar tahu apa tujuan dari semua rencana-rencanaku itu.
This is just two friends going out together. This is just two strangers who decided to going out together.
Hubungan memang sepatutnya berlandaskan oleh rasa sayang dan mencintai satu sama lain. Tapi, hubungan antarmanusia sebenarnya tak seromantis itu. Banyak kerja keras yang diperlukan untuk terus membangun dan mempertahankan sebuah hubungan.
Jika mengambil analogi bangunan, semua orang setuju bahwa sebuah bangunan yang kokoh kuncinya adalah pondasi. Selama ini yang terdengar, pondasi yang baik adalah rasa cinta.
Kali pertama saya membaca tulisan Ardelia Karisa, saya cukup menikmati buku keempatnya ini walau banyak mengunakan bahasa campur aduk, khususnya bahasa Inggris. Dari segi cara bercerita, sangat mengalir sekali, saya juga menyukai alur dan plot ceritanya. Dimulai adegan masa depan kemudian ke bagian yang menjadi cerita utama buku ini. Awalnya sedikit bingung, tapi terbantu dengan waktu dan tahun kejadian cerita, membuat saya bertanya-tanya bagaimana apa yang sebenarnya terjadi baik di masa lalu maupun sekarang.

Karakter Charvi mungkin membuat pembaca tidak akan yang menyukainya, pikirannya tidak bisa ditebak, bisa dibilang semau sendiri dan sangat bebas. Bisa dipahami dari latar belakang hubungan orangtuanya, yang sempat membuat dia depresi. Usahanya menjadikan dia pribadi yang keras, tidak percaya akan cinta sejati. Sedangkan Nic sendiri adalah tipe lelaki yang sangat mudah dicintai, sangat perhatian dan romantis. Dia juga lebih sabar daripada Charvi, dia yakin sebuah luka bisa disembuhkan dengan rasa cinta yang baru. 

Ada beberapa bagian yang sangat saya sukai, misalkan saja ide bertemu satu tahun kemudian dan perkenalan Charvi dengan seorang lelaki di toko buku Dujardin di mana mereka berkenalan dengan nama tengah, nama yang sering dilupakan orang-orang, dan ide kencan di supermarket, hahaha. Memorable banget bagian itu, saya jadi kepikiran melakukan hal sama dengan orang yang menarik dan ingin diajak kenalan tapi tetap ingin berhati-hati. Untuk kekurangannya, lebih ke masalah kenyamanan saja, saya sebenarnya nggak terlalu cerewet dengan bahasa gado-gado asal digunakan sesuai ceritanya. Melihat genre dan setting 00.00 di mana adalah kota-kota besar dan bahasa Inggris biasa digunakan sebagai sehari-hari, cukup realistis. Hanya saja menurut saya terlalu banyak, saya hanya tidak nyaman saja, selebihnya tidak ada masalah, saya cukup puas bagaimana penulis mengakhiri kisah cinta antara Charvi dan Nic, sangat tidak tertebak.

Buku ini bercerita tentang dua orang asing menghabiskan satu hari penuh, di mana satu orang ingin segera mengakhiri karena tidak ingin terikat lebih jauh, orang satunya ingin mengenal lebih dekat karena dia menyukai interaksi yang terjadi, tidak ingin segera usai. Tentang harapan, rasa kecewa, dan impian. Tentang bagaimana sebuah hubungan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tentang menemukan kebahagiaan. Buku ini target pembacanya adalah dewasa, walau tidak ada adegan yang eksplisit, saya sarankan kalian sudah cukup umur membacanya. Oh iya, buku ini juga Ardelia selesaikan dalam waktu 1,5 bulan saja. 00.00 merupakan proyek menulis dari Grasindo. Selain 00.00, ada dua buku lain bertema sama yang menitikberatkan pada suatu waktu tertentu sebagai penanda titik balik hidup dari si tokoh utama. 

Recommended bagi kamu yang ingin mencontek adegan pacaran seru di sepurmarket atau ciuman di bawah hujan XD




Rapid Fire Question:
1. Nic atau Kev?
2. Paris atau New York?
3. Emma atau Nay?
4. Cinta pada pandangan pertama atau cinta yang bertahap?
5. Soulmate atau Mr. Right?

Jawaban:
1. Kev
Karena secara pembawaan, sifatnya, cara dia nge-handle masalah, aku kepingin suatu hari bisa nemu cowok yang kayak gitu di dunia nyata. Dan mungkin aku yang agak ansos aja kali ya, jarang hangout sm orang baru, jadi sampe sekarang belum nemu yang beginian 😄
2. Paris
Sebenarnya sih lebih suka NY karena kemakan serial Friends sama HIMYM dan kayaknya kehidupannya lebih dinamis gitu, orang-orangnya juga kayaknya lebih friendly sm pendatang. Cuma skrg lagi ngejar pengen kuliah di Perancis, so yeah, Paris.
3. Nay
Karena Nay punya stok cowok ganteng, kali aja kan ya bisa dikenalin ke cowok model Nic gitu.
4. Bertahap
Karena belum pernah ketemu cowok yg semakin kenal aku semakin suka. Aku orangnya gampang ilfeel dan kalau nilai orang suka detail sampai ke hal terkecil yg kadang sampai orang lain heran aku bisa merhatiin hal sekecil itu. Jadi sampai detik ini biasanya yang bertahap bukan rasa sukanya, tapi ilfeelnya.
5. Idk, sama seperti Kev, aku nggak terlalu percaya dengan konsep-konsep seperti itu.

Thanks ya Mbak Sulis.
Saatnya #KuisBuku!
Selain berkesempatan mendapatkan buku 00.00 karya Ardelia Karisa, kalian juga akan mendapatkan buku 11.11 karya Lucia Priandarini, yap ada dua buku untuk satu pemenang!
Caranya:
1. Follow blog Kubikel Romance via Google+
2. Follow akun twitter @ardeliakarisa, @grasindo_id dan @peri_hutan
3. Share link postingan ini di sosial media yang kalian punya dengan hastag #BlogTour0000, boleh juga mention ketiga akun di atas.
4. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan menyertakan akun twitter kalian, "Soulmate atau Mr. Right?" Yap, kalian akan ikut menjawab Rapid Fire Question juga, tapi cukup satu aja, seru kan? :D
NB: Kalau kalian bingung, jawab nggak pakai alasan boleh kok, pilih aja yang disuka :D

Sudah itu saja, #KuisBuku berlangsung sampai tanggal 16 April 2016, berlaku hanya yang berdomisili di Indonesia. Semoga beruntung :D

*UPDATE*

Saatnya pengumuman pemenang! Langsung aja, yang beruntung mendapatkan dua buku adalah...

@S130596

Selamat ya, nanti akan saya hubungi untuk konfirmasi pengiriman hadiah, buat yang belum beruntung jangan bersedih, masih banyak Kuis Buku di Kubikel Romance, terus pantengin dan follow. Terima kasih bagi yang sudah ikutan, kalian masih bisa mencoba di dua blog lagi, jadwal selanjutnya silakan lihat di banner. Semoga beruntung :D

41 komentar:

  1. Neneng Lestari
    @ntarienovrizal

    Mr. Right ...

    alasan: Karena istilah soulmate itu cuma sebatas perasaan aja. COntoh aja gini, orang yang baru di mabuk cinta pasti mikir pasangan dia itu soulmate-nya dia, belahan jiwa, bahkan cinta sejatinya dia. Tapi apa iya dia yang terbaik buat masa depan kita?

    Makanya aku lebih milih Mr. Right, karena kesannya mr. right itu adalah orang yang kini dan nanti akan mendampingi kita ^^

    BalasHapus
  2. @yutakaNoYuki

    Kalau saya akan memilih Mr. Right ...
    Karena seperti namanya, Mr. Right adalah orang yang tepat untuk saya. Tidak peduli perbeadaan yang ada di antara saya dan Mr. Right itu, tapi saya percaya bahwa seorang Mr. Right ada untuk melengkapi kekurangan saya. Sedangkan soulmate mungkin orang yang sama dengan saya dan bisa membuat saya nyaman, tapi belum tentu dia yang terbaik buat saya.

    BalasHapus
  3. Khoyul
    @Jkhoyul

    Mr. Right
    Soulmate belum tentu bisa jadi Mr. Right, tp Mr. Right bisa dirancang punya peran ganda. Jadi Mr. Right sekaligus soulmate.

    BalasHapus
  4. Akun Twitter : @RaaChoco

    "Soulmate atau Mr. Right?"


    Mr. Right

    Menurutku soulmate tidak selalu menjadi Mr. Right, tapi Mr. Right akan selalu menjadi soulmate.

    Soulmate belum tentu menjadi pendamping hidup, tetapi Mr. Right tentu menjadi pendamping hidup sekaligus soulmate.

    Bismillah, semoga aku beruntung :)

    Makasih kaa :) :)

    BalasHapus
  5. Sebenarnya dua istilah tsb masih agak rancu bagiku. Setelah cari tahu malah Soulmate dan Mr. Right adalah dua hal yang sama.

    RFQ ini jika diberikan kepada anak muda mostly mungkin mereka akan jawab Soulmate. Karena Soulmate itu menurutku pribadi adalah anggapan diri sendiri ketika pasangan dirasa pas dengan apa yang kita mau, tanpa tahu apa tolak ukurnya. Pokoknya berasa klop aja. Soulmate itu kebanyakan dimiliki oleh hubungan yang menggebu-gebu. Mereka nggak akan ragu merasa pasangan sebagai Soulmate jika sudah merasa cinta banget, terkadang mengabaikan kriteria pasangan ideal. Sedangkan Mr. Right akan dijawab oleh orang yang sedang ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan. Mr. Right dianggap sebagai orang yang paling tepat untuk dijadikan teman hidup, dengan mengabaikan kriteria fisik, misalnya. Aku sendiri, tidak akan mencari salah satunya, tetapi keduanya. Kalau Mr. Right sekaligus Soulmate ada di satu orang yang sama, kemungkinan hubungan akan bertahan lama, dengan orang yang punya kriteria ideal dan cinta yang besar. ;)

    @fazidaa_

    BalasHapus
  6. Nama: Wika Agustina
    Twitter: @agstnwika

    Saya pribadi memilih Mr. Right. Karena untuk ukuran seseorang yg menginginkan sebuah hubungan yg serius dia pasti akan memilih Mr. Right yg sudah jelas menjadi pilihan terakhirnya. Mr. Right yg kita pilih sudah pasti adalah soulmate yg kita idamkan karena jati diri soulmate itu ada di dalam diri Mr. Right. Untuk sebuah komitmen saya rasa Mr. Right adalah pilihan yg benar.

    BalasHapus
  7. Nama: Puji P. Rahayu
    Twitter: Purahayu

    Halo, Kak Sulis. Numpang ikutan, ya. Hehe
    Hemm. Pertanyaan yang cukup sulit. Mr. Right atau soulmate yaa?
    Baiklah. Mungkin jawabanku akan sedikit normatif. Dalam artian, oh c'mon siapa yang tahu sih bentuk soulmate kita nanti kayak apa? Nyarinya ja udah setengah mati. Terus, soal Mr. Right. Kayaknya, nanti kita bakal lebih mmeilih Mr. Right now, deh. Heuheu.
    Intinya, aku pun nggak tahu harus milih siapa kalau dihadapkan dalam dua pilihan kayak gini di dunia nyata. Mungkin bakalan berharap kalau dua jenis manusia ini akan berada pada diri satu orang. Huehue.
    Kalau di tataran ide, I think I would like to choose soulmate instead Mr. Right. Why? Ya kenapa enggak sih kita nyari soulmate kita as long as punya waktu :)

    BalasHapus
  8. Soulmate deh, kak. Hehe :D

    @diki_twips

    BalasHapus
  9. "Soulmate atau Mr. Right?"

    Mr. Right.
    Jika sudah menemukan Mr. Right, pasti bawaannya, yang ku mau dialah Soulmate-ku. Soulmate-ku adalah Mr. Right-ku. Tanpa Mr. Right, aku mungkin tak bertemu Soulmate-ku.
    Mr. Right 'membentuk' Soulmate. Soulmate menjadi 'nyata' karena Mr. Right. Yap, kurang lebih begitulah :^)

    @realdianmrani93

    BalasHapus
  10. Bismillah

    "Soulmate atau Mr. Right?"
    Mr. Right. Karena disini yang dibahas tentang pasangan, jadi aku tentu lebih memilih Mr. Right atau orang yang tepat buatku. Bagiku soulmate itu bisa jadi siapa saja orang yang kita sayangi, orangtua, sahabat, saudara, anak (kalau sudah punya), juga Mr. Right ini. Soulmate adalah belahan jiwa, jadi siapapun yang mengisi hati bisa jadi soulmate.
    Mr. Right tentu cuma satu dan satu-satunya.
    Mr. Right adalah soulmate tapi soulmate belum tentu Mr. Right.

    Demikian :)

    @hensus91

    BalasHapus
  11. @YoshikuniNhora

    "Soulmate atau Mr. Right?"

    Untuk saat ini sih mungkin aku bakal jawab soulmate. Kalo Mr. Right kesannya hubungannya udah serius, macam nikah gitu. Dan aku belum mikir ke situ sih jadi aku pilih soulmate aja. Karena soulmate itu maknanya luas dan bisa siapa atau apa saja. Kaya aku nih, saat ini soulmate aku itu ya notebook 10" yang akhir-akhir ini selalu membantu dan menemaniku mengerjakan skripsi. Terdengar aneh? Ya ga apa-apa. Namanya juga orang, persepsinya pasti berbeda-beda kan hehe.

    BalasHapus
  12. Rancu nih si kak Sulis saya disuruh pilih antara Mr. Right atau Soulmate :") Mereka bedua kan paradoks, semakin dicari semakin tak dapat-dapat. Hahaha. Tapi baiklah, karena aturannya tinggal memilih, maka ku pilih sajalah.

    Kalau soulmate disini mengacu kepada pasangan hidup, maka bagi saya soulmate adalah: dialah pria tercinta yang setia ada disisiku pada detik-detik terakhirku (yang entah kapan itu). Jadi siapa yang tau, siapa soulmate kita pada akhirnya?

    Untuk sekarang, saya memilih Mr. Right, karena ya... Mr. Right itu sifatnya relative berlandas pada kriteria dan saya juga merupakan perempuan yang realistis. Mr. Right bagi setiap orang itu berbeda-beda. Tapi buat saya sendiri Mr. Right adalah dia yang tepat dan layak untuk menemani saya mengarungi komitmen jangka panjang nantinya. Saya merasa pas dan cocok dengan dirinya, dan dia adalah orang yang tepat untuk saya. Dalam artian, saya memiliki ketertarikan yang amat sangat dengan kepribadiannya, dia membuatku merasa nyaman dan bahagia ketika disisinya, orang-orang yang ada disekeliling saya yang saya sayangi juga menyukainya, dia menghormati saya dan kami punya tujuan hidup yang sama. Cinta? Sudah pasti. Bertahan atau tidaknya itu tergantung nanti, bagaimana kami saling mengisi.

    Saya tidak memilih soulmate karena saya yakin soulmate akan hadir pada akhirnya bersamaan dengan proses.

    Sementara soulmate masih menjadi misteri, saya konsisten pada pemikiran bahwa Mr. Right itulah yang layak menyandang gelar sebagai 'masa depan'.

    Twitter: @S130596

    BalasHapus
  13. "Soulmate atau Mr. Right?"

    Aku lebih pilih Soulmate, artinya dan maknanya lebih dalam, orang yg menjadi belahan jiwa, pasangan yg tidak hanya secara fisik tapi juga jiwa. Menurutku pasangan itu bukan orang yg tepat atau orang yg sempurna, pasangan adalah orang yg saling melengkapi karena kita tidak-lah sempurna. Karena itu Soulmate-lah yg akan melengkapi kita.

    @nunaalia

    BalasHapus
  14. @PidaAlandrian92

    Awalnya agak membingungkan, apa sih bedanya soulmate dengan mr.right? (emang ada bedanya yaa). Kirain sama *hehehe..

    Ya udah deh krn di suru milih sama ibu peri, aku milih SOULMATE..

    Krn kl mr. right ntah kenapa menurut feelingku terlalu perfect *menurutku (nggak tau deh tu perfect dr mana (‘-‘ ),

    Kl soulmate menurutku, sosok yg bakal menjadi pemberhentian terakhirku dalam mencari pasangan, bukan yg khayalan atau cinta monyet ya (pasangan main2). Misalnya sosok yg selama ini aku cari untuk pasangan hidup aku kelak di masa depan, istilah agamanya bagian si tulang rusuk yg hilang (heheh). Gitu deh soulmate menurutku. Makanya aku lebih milih soulmate dr pd mr. right.

    Soumate itu ibaratnya sesuatu yg hilang di dalam jiwa aku, dan ketika suatu saat bertemu maka dialah yg bakal mengisi kekosongan tersebut.

    Sekian jawaban Rapid Fire Question versi aku..
    Salam kenal Pida Alandrian

    BalasHapus
  15. @tenchoQ

    karena saya seorang wanita, saya memilih soulmate.
    dasarnya, soulmate dan Mr. Rught sama saja. menurut saya soulate lebih pada kita memandang seseorang itu dari hati sedangkan Mr Right lebih cenderung dilihat menggunakan akal. ah, lelaki itu mapan, ganteng, baik, cerdas pasti dia cocok menjadi Mr Right untuk saya. atau nggak, aku tidak melihat kelebihan apapun padanya, tapi dia seolah memahamiku lebih dari diriku sendiri, di amemang soulmateku. jadi menurut saya seperti itu mbak bedanya :)

    BalasHapus
  16. @rinicipta

    Aku memilh Mr.Right kak, karena menurutku seorang Soulmate itu bisa saja bukan lawan jenis dan ditakdirkan berpasangan dengan kita. Soulmate itu bisa ditemukan dalam diri orang tua, saudara, teman dan sebagainya. Definisi soulmate menurutku adalah mereka yang memiliki sesuatu yang sama persis dengan diri kita. Bisa dikatakan ketika bersama dengan soulmate kita merasa seperti mnemukan diri kita yang lain, seperti belahan jiwa. Tapi saat bersama dengan seorang Mr. Right atau seseorang yang tepat, kita akan bisa merasakan perasaan yang nyaman walaupun dia tidak sama persis. Yah, bertemu soulmate seperti bercermin, tapi ketika bertemu dengan Mr.Right kita seperti menemukan diri lain yang berbeda dengan kita tapi bisa menyeimbangkan. Mr.Right berbeda, tapi kita bisa bersama karena ada hal lain yang menyatukan dalam perbedaan itu. Dia yang tepat belum tentu dia yang sama denganmu, tapi yang bisa memberimu 'kehidupan baru' dalam wujud baru, jiwa yang baru.

    BalasHapus
  17. "Soulmate atau Mr. Right?0

    Soulmate, indeed. Bagi saya soulmate adalah yang terpenting, bersama soulmate saya merasa bisa berpikir dan melakukan hal yang sama. Bukan melulu mengenai pasangan hidup, soulmate sendiri bisa jadi adalah sahabat yang bahkan bisa mengerti kita luar-dalam.

    BalasHapus
  18. Mr. Right
    hati nuraniku langsung jawab RFQ ini, dia bilang kalau si Mr udah paling bener, maka emang jodoh nggak perlu menghayal lagi dapetin soulmate yg bener-bener mate.

    Apasih? Ya itu deh. Hati nurani yg jawab jadi langsung ceplos
    @p_ambangsari

    BalasHapus
  19. @putripramaa
    Mr. Right.

    Karena Mr. Right pastilah Soulmate kita yang telah ditepatkan oleh Tuhan. Sedangkan seseorang yang kita anggap Soulmate belum tentu Mr. Right karena soulmate yang kita rasakan sering berubah-ubah.
    Namanya juga Mr. Right', maka yang terjadi adalah suatu kebenaran dan ketepatan, tidak ada yang tahu siapa Mr. Right kita selain Tuhan, oleh karena itu aku memilih Mr. Right saja karena pilihan Tuhan selalu yang terbaik.

    BalasHapus
  20. Soulmate ...

    Sebenernya masih radak ga 'ngeh' sama istilah soulmate sama mr right. Dan setauku aja sih soulmate itu kan belahan jiwa. Manusia juga udah ditakdirin berpasang pasangan jadi istilah soulmate kayaknya lebih cocok

    @bluesky1319

    BalasHapus
  21. Soulmate. Kenapa? Soulmate itu pilihan Tuhan. Dan kita ga tau dia siapa, sebelum waktunya. Sedangkan Mr. Right itu pilihan kita. Berbeda dengan soulmate, Mr. Right itu kita yang menentukan. Tetapi saya lebih memilih pilihan Tuhan. Saya percaya, rencana-Nya pasti jauh lebih baik dari mimpi saya. Saya juga lebih percaya bahwa sosok soulmate sudah dipilihkan menjadi Mr. Right untuk saya.

    @falfanyfitri

    BalasHapus
  22. "Soulmate atau Mr. Right?"

    Soulmate. Karena, menurutku soulmate bukan hanya berarti pasangan hidup layaknya seorang pangeran yang akan menemaniku hingga akhir hayatku namun soulmate merupakan belahan jiwa, di mana sosoknya dapat ku temui setiap hari. Sejak aku lahir hingga menjadi dewasa, aku selalu di dampingi soulmate-ku. In my opinion, soulmate adalah orang-orang di sekitarku, orang-orang terdekatku, dan orang-orang yang sangat ku cintai, seperti orang tua, saudara, keluarga dan semua teman yang membantuku selama ini. Entah mengapa, aku tidak berharap agar di temui lelaki yang sempurna. Namun aku hanya berharap jika aku bisa selalu bersama orang yang aku sayangi. Terkadang Mr. Right tidak selalu tepat untuk-ku, pernah sekali aku merasakan bahwa dia merupakan Mr.Right-ku, tapi akhirnya dia tidak benar-benar tepat dan akhirnya dia meninggalkanku sendiri dalam jeratan-jeratan ilusinya(?) sedangkan soulmate, mereka benar-benar belahan jiwaku. Ada ketika aku terjatuh, ada ketika aku tak bisa bangkit lagi, dan ada ketika aku tidak mampu untuk berdiri, terpuruk dalam kegelapan. Terkadang tak semua orang akan bertemu dengan Mr.Right nya dan mereka tidak akan pernah sendiri, karena ada soulmate-nya yang akan terus menemaninya walaupun suatu hari nanti mereka akan pergi, entah pergi karena harus atau pergi karena terpaksa. Dan soulmate-nya akan terganti dengan sesuatu yang lain, agar tak ada rasa kesepian, entah itu makhluk hidup, benda mati ataupun orang mati, setidaknya akan terasa bahwa kita tak pernah sendiri.

    Semoga 00.00 merupakan soulmate-ku yang tertunda 😂

    @dairezuki

    BalasHapus
  23. @ratnaShinju2chi

    "Soulmate atau Mr. Right?"

    Mr. Right.

    Karena aku pikir M. Right nanti adalah orang yang akan benar-benar disiapkan untukku. Bagiku Mr. Right itu adalah pilihan yang Tuhan berikan untukku. Pilihan yang terbaik menurut-Nya, hingga Mr. Right inilah yang pada akhirnya menjadi soulmateku. Dalam pandanganku antara Mr. Right dan soulmate sejatinya saling berhubungan ... hanya saja Mr. Right itulah yang terakhir.

    Seperti yang pernah dijelaskan dalam Al-Quran, kadang apa yang kamu benci belum tentu buruk buatmu, dan kadang apa yang kamu suka belum tentu baik untukmu. Hanya Allah yang tahu.Yah, kurang lebihnya seperti itu.

    Inilah kenapa aku mengatakan Mr. Right adalah pilihan terbaik yang sudah ditetapkan untukku oleh Tuhan. Mr. Right itulah yang pada akhirnya menjadi soulmateku.

    BalasHapus
  24. Mr. Right , meskipun aku berkeyakinan bahwa sebenernya di dunia ini nggak ada orang yg tepat banget sama diri kita. Yang ada tuh, berusaha jadi pasangan yg saling mengisi satu sama lain, saling melengkapi kekurangan & kelebihan masing2, sehingga bisa sampai mengatakan pasangan kita ini adalah si "Mr. RIGHT". Nggak bakal ada orang yg sempurna atau tepat, yg ada adalah orang yg berusaha hidup lebih baik tiap harinya :)

    @estiyuliastri

    BalasHapus
  25. @murniaya

    I choose soulmate. He's the one that I never ever can get away from.

    And also because Mr. Right still possibly turn into Mr. Totally Wrong.

    BalasHapus
  26. Fetreiscia Frida | @fetreisciafrida

    Soulmate. Belahan jiwa.

    Karena soulmate itu udah digariskan untuk ada buat setiap pribadi manusia, bahkan sebelum kita dilahirkan ke bumi. Sedangkan Mr. Right harus kita cari. Kita menyesuaikan diri dengan setiap orang untuk menemukan siapa yang right buat kita. Kalau soulmate itu ga usah dicari dia cenderung hadir di sekitar kita. Hanya perlu peka dikit buat sadar itu. Misalnya teman. Teman yang merupakan soulmate itu kalau kita lagi sedih dia ga perlu nanya tapi dia tau kalau kita lagi sedih. Sama kaya pasangan, ga perlu selalu romantis buat tau kalau dia sayang kita. Ada perasaan yang saling terhubung. Nah kalau Mr. Right kita menuntut dia buat sama kaya apa yang kita mau. Harus ini, harus itu. Kalau ga kaya pasangan ideal yang kita mau ya tinggal cari Mister yang lainnya. Sedangkan Soulmate itu mengalir apa adanya. Ga menuntut tapi tulus. Semua yang dilakukan tulus karena peduli bukan karena ingin mencapai ekspektasi right.

    BalasHapus
  27. Twitter: @tiarizee

    Pertanyaan ini dalam konteks cinta kan? Kalau begitu aku akan memilih Mr. Right.
    Menurutku, Mr. Right adalah orang yang benar-benar cocok untuk kita, merupakan belahan jiwa yang tepat untuk hidup berdua selamanya. Dan Mr. Right itu sendiri tidak didasarkan oleh kesukaan kita terhadap apapun, misalkan sama-sama hobi ini, sama-sama suka itu. Patokannya menurut versiku adalah saat kita merasa bahwa saat bertemu dengan orang tersebut seperti "Ah, ini dia yang gue cari selama ini"

    Lalu kenapa aku lebih memilih Mr. Right daripada soulmate? Karena menurutku, soulmate adalah seseorang yang kita temukan saat melakukan sosialisasi ataupun interaksi dengan lingkungan. Seseorang tersebut cocok dengan kita bisa dalam bercakap, bertingkah laku, berdiskusi, dalam kesenangan / hobi, sifat / emosi yang sama, dan cocok dalam banyak hal lainnya. Namun rasa kecocokan tersebut bukan berarti kita mempunya rasa yang 'lebih' terhadap mereka, bukan?
    Dan soulmate nggak harus melulu cowo. Karena nggak sedikit juga yang bilang kalau soulmatenya itu cewe, salah satunya aku. Aku merasa sahabat aku adalah soulmate-ku. Kami cocok dalam berdiskusi. Dan aku sayang dia sebagai teman. Dia termasuk salah satu soulmate-ku dalam hal berdiskusi.

    Karena menurutku manusia punya banyak soulmate dalam berbagai sesuatu yang berbeda. "You'll have more than one soulmate in life, for there are different ones for different things. There are musical taste soulmates, friend soulmate, lets-get-coffee-together-everyday soulmate, artist soulmate, etc."

    BalasHapus
  28. @YeyenNursyipa

    Soulmate atau Mr. Right?
    Soulmate. Soalnya udah tau baik buruknya kita, udah deket kebangetan sama soulmate mah. Mr Right kadang masih nyembunyiin sifat asli, tapi kalo sama soulmate engga.

    BalasHapus
  29. @She_Spica

    I choose soulmate. Karena dia adalah orang yg ditakdirkan Tuhan untuk kita, sebanyak apa pun kekurangannya. Bgtu pun sebaliknya, sesempurna apapun Mr. Right jika dia bukan orang yg ditakdirkan untuk kita, Kita bisa apa?

    BalasHapus
  30. @She_Spica

    I choose soulmate. Karena dia adalah orang yg ditakdirkan Tuhan untuk kita, sebanyak apa pun kekurangannya. Bgtu pun sebaliknya, sesempurna apapun Mr. Right jika dia bukan orang yg ditakdirkan untuk kita, Kita bisa apa?

    BalasHapus
  31. @jacilpo

    Aku pilih Mr. Right
    Karena ada yang bilang jodoh itu ditangan kita. Tugas Tuhan bukan buat mencarikan jodoh buat kita, tapi menuntun kita untuk menemukan jodoh atau pasangan yang tepat dan sesuai untuk kita. Jodoh itu ga dateng dengan sendirinya, yang tiba2 ada di depan mata kita. Kita perlu mencari. Menemukan pasangan yang pas buat kita. Menemukan seseorang yang bisa melengkapi kelebihan maupun keurangan yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu aku pilih Mr. Right. Karena kitalah yang menemukan pasangan kita sendiri. Kita yang menentukan dia baik atau buruk ga buat kita. Karena kita yang menjalani hubungan ini. Jadi harus cari pasangan yang sesuai dengan diri kita supaya bisa berjalan dengan baik hubungannya itu.

    BalasHapus
  32. @jacilpo

    Aku pilih Mr. Right
    Karena ada yang bilang jodoh itu ditangan kita. Tugas Tuhan bukan buat mencarikan jodoh buat kita, tapi menuntun kita untuk menemukan jodoh atau pasangan yang tepat dan sesuai untuk kita. Jodoh itu ga dateng dengan sendirinya, yang tiba2 ada di depan mata kita. Kita perlu mencari. Menemukan pasangan yang pas buat kita. Menemukan seseorang yang bisa melengkapi kelebihan maupun keurangan yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu aku pilih Mr. Right. Karena kitalah yang menemukan pasangan kita sendiri. Kita yang menentukan dia baik atau buruk ga buat kita. Karena kita yang menjalani hubungan ini. Jadi harus cari pasangan yang sesuai dengan diri kita supaya bisa berjalan dengan baik hubungannya itu.

    BalasHapus
  33. @RinitAvyy

    Soulmate

    lebih enak pilih soulmate. mengapa? yang aku tahu soulmate kalo di terjemahkan dalam bahasa indonesia artinya adalah belahan jiwa.
    Belahan jiwa adalah seseorang yang sudah diciptakan untuk aku. Yang sudah ditentukan oleh tuhan sebelum kita terlahir didunia. Kalo sudah takdirnya, maka diwaktu yang telah digariskan tuhan belahan jiwa ku akan benar-bebar nyata dan datang sendiri menghampiriku.
    Kalo sekarang aku tinggal nungguin saja belahan jiwa yang sedang OTW mendekat, sabar dulu yahh!!

    BalasHapus
  34. @irmagsari

    Susah juga ya pertanyaannya haha. Menurutku, Soulmate dan Mr. Right itu sama-sama konsep yang kita ciptakan sendiri. Tapi kalau disuruh milih, aku lebih pilih soulmate. Karena konsep soulmate sebenernya nggak harus selalu diartikan romantically, soulmate belum tentu “the one”, maknanya lebih luas dan abstrak. Bisa jadi sahabat, keluarga dan orang-orang terdekat, atau bahkan hewan peliharaan yang disayang banget.. dan buatku justru semakin sulit diuraikan, suatu hal akan terasa lebih magical :D

    Sedangkan Mr. Right lebih pasti, punya patokan. Memang nggak selalu tentang kriteria, tapi juga bukan cuma sebatas chemistry. Yang jelas, ada sesuatu yang membuat kaki kita tetap menapak tanah, tetap realistis. Terus kalau sudah nemu si Mr. Right ini, sebagian besar ujungnya ya pernikahan.

    Walaupun kesannya fana, menurutku soulmate adalah konsep yang lebih menantang dan penuh kejutan, karena toh hidup juga nggak melulu soal cinta-cintaan :))

    Makasih udah ngadain giveaway, Mbak Sulis dan Mbak Ardelia :D

    BalasHapus
  35. Mr. Right
    Karena saya nggak percaya sama soulmate-soulmate-an. Malah saya pun nggak tahu juga gimana bedain mana yang soulmate dan mana yang bukan. Jadi yaudah saya pilih Mr. Right aja deh... :D

    @btgmr

    BalasHapus
  36. Hemm ... Aku nggak pilih keduanya. Aku sih netral orangnya. Aku percaya konsep soulmate dan juga Mr. Right karena kedua hal tersebut sudah terjadi dalam hidupku. Jadi, aku nggak pilih keduanya. Aku masih nggak bisa nentuin mana seharusnya aku pilih, aku hanya ingin merasakan cinta yang sebenarnya. Entah dia soulmate atau Mr. Right yang aku tahu dan pasti dia adalah pilihanku.

    @Agatha_AVM

    Thank you kak Sulis.

    BalasHapus
  37. @Daisy_skys

    "Soulmate atau Mr. Right?"

    Sejujurnya sih aku tidak begitu percaya dengan konsep atau teori seperti itu .Aku hanya percaya suatu hari nanti akan ada seseorang yang datang dan mengisi hidup kita .Aku lebih percaya jodoh ketimbang Soulmate ataupun Mr.Right , hal itu cuma ketetapan manusia dan Tuhan tidak pernah menyebutkannya .Jadi kalau ditanya soal "Soulmate atau Mr. Right?" Aku akan jawab " tidak memilih keduanya " .

    BalasHapus

  38. Twitter: @ayuniadesty
    Link share:
    https://twitter.com/ayuniadesty/status/721321172923645953
    "Soulmate atau Mr. Right?"
    Aku pilih Mr. Right. Alasannya karena Mr. Right yang nantinya akan saya nikahi akan menjadi soulmate saya. Jadi intinya, nyari Mr Right dulu yang nantinya bakal jadi soulmate alias teman hidup di sisa umur kita. *nyanyi Teman Hidup song by Tulus.

    BalasHapus
  39. Soulmate.
    Pilihnya nggak pake alasan deh. Cuma milih aja. Waktunya udah mepet deadline ini ehehe~

    @chynrm

    BalasHapus
  40. Terima kasih, artikel yang menarik~ informasinya bermanfaat, please check this web
    Kunjungi :
    IT TELKOM JAKARTA

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...