Bared To You - Terbuka Untukmu (Crossfire #1)
Penulis: Sylvia Day
Alih bahasa: Iingliana
Editor: Hetih Rusli
Desain sampul: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-9860-4
Cetakan pertama, 2013
456 halaman
Harga: 69k (off 30 % beli di Gramedia SS)
Gideon Cross memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan....
Pria itu tahu dirinya tampan, cerdas, dan memesona. Baru pertama kali aku tertarik pada seseorang seperti aku tertarik padanya. Aku mendambakan sentuhannya yang mampu membuatku luluh. Aku wanita yang tidak sempurna dan membawa luka masa lalu, namun dia bisa membuka diriku dengan mudah...
Gideon tahu. Dia memiliki hantu-hantu masa lalunya sendiri. Kami berdua saling memahami luka-luka batin... dan tak bisa memungkiri hasrat yang bergelora di antara kami. Ikatan cintanya mengubahku, aku berharap semoga rahasia kami di masa lalu tak membuat aku dan Gideon berpisah...
Eva Tramell memiliki kehidupan yang baru di New York, dia pindah dari San Diego dan memulai karir sebagai asisten Mark Garrity di Waters Field & Leaman, salah satu agensi periklanan paling unggul di Amerika Serikat. Bersama dengan Cary Taylor, sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, mereka tinggal di Upper West Side, sebuah apartemen mewah yang disediakan ayah tiri Eva, suami ketiga ibunya, Richard Staton, si pakar keuangan kaya rasa yang memiliki tangan midas. Dengan terpaksa kali ini Eva menuruti permintaan ibu dan ayah tirinya, dia sudah sering kali menolak kemewahan yang ditawarkan. Eva ingin memulai kehidupan di kota yang tidak pernah tidur tersebut dengan penuh semangat, tanpa masalah.
Namun, masalah langsung datang ketika sehari sebelum bekerja dia mendatangi Crossfire Building, tempat kantor Waters Field & Leaman berada. Dia bertemu dengan seorang pria ketika membantu seorang wanita mengambil koin yang berjatuhan. Pria tersebut sangat menawan dan tampan, bermata biru, berbadan ramping dan kekar, terlihat kaya raya dengan setelan yang sempurna, memiliki daya tarik yang sangat kuat dan seksi. Lima menit Eva bersama dengan Mr. Dark and Dangerous, sebutan untuk pria tersebut, dia langsung merasa resah dan gelisah. Awalnya Eva ingin melupakan pertemuan singkat yang berkesan tersebut, dia tidak yakin akan bertemu lagi dengannya.
Hanya saja, pertemuan tak terduga itu adalah awal segalanya, keesokan harinya Eva bertemu lagi dengan pria yang memiliki tatapan tajam kepada Eva, tatapan yang menggoda dan tertarik. Gideon Cross, pemilik Cross Industries, pria yang baru berusia dua puluh delapan tahun namun sudah termasuk dalam daftar dua puluh lima orang terkaya di dunia. Pria miliuner yang dengan terang-terangan mengatakan kepada Eva kalau dia ingin tidur dengannya.
Sampai di sini saja saya menampilkan ceritanya, percaya deh, selanjutnya akan lebih enak kalau dibaca sendiri XD
Tidak bisa dipungkiri memang, banyak yang mengatakan kalau Bared To You tidak jauh berbeda atau banyak kesamaan cerita dengan Fifty Shades of Grey, mulai dari karakter sampai konflik. Tapi, kalau kalian terus membaca seri yang buku kelima-nya baru ditulis oleh Sylvia Day ini, kalian akan menemukan perbedaan, bahwa kedua buku ini berbeda. Kalau ditanya bagus mana, cukup sulit, karena berbeda, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Kalau kalian ingin mengenal BDSM, kalian akan mendapatkannya di Fifty Shades of Grey, tapi kalau kalian ingin mendapatkan adegan panas tanpa kekerasan, buku ini menjadi pilihan. Dari segi cerita, gaya tulisan dan karakter para tokohnya, saya lebih menyukai Bared To You.
Saya menyukai saat Eva dan Gideon pertama bertemu, ketika mereka bertemu lagi di lift dan ketika Gideon mengatakan hasratnya kepada Eva atau saat-saat lain ketika mereka bertemu. Semua berkesan, sangat terasa chemistry diantara keduanya, dan cara penulis mendeskripsikan adegan panasnya, bisa dibilang sangat sukses dan detail. Sangat sulit pastinya, bahkan tidak sedikit penulis romance yang mengatakan kalau adegan ranjang adalah adegan yang dihindari. Karena buku ini bergenre erotica, maka adegan yang bikin kipas-kipas mendapatkan porsi khusus, salah satu poin penting selain ceritanya sendiri. Bagian yang paling panas menurut saya adalah ketika Eva dan Gideon berada di perpustakan keluarga Vidal, setel AC kalian di suhu yang paling minimum ya XD.
Untuk karakter para tokohnya sendiri, Eva digambarkan sangat keras kepala, mandiri. Tidak berbeda jauh dengan Gideon hanya saja dia punya tujuan khusus kalau menyangkut Eva, dia ingin Eva selalu terlindungi sehingga terkesan protektif terlebih setelah mengetahui masa lalu Eva. Eva tidak ingin seperti ibunya yang mengincar pria kaya sebagai suami, dia mencintai Gideon karena dia adalah dia, karena pesonanya. Tidak jarang terjadi pertengkaran karena sifatnya Eva tersebut, dia sangat pecemburu kalau menyangkut wanita yang hadir di masa lalu Gideon, Magdalene dan Corinne Giroux -mantan tunangan Gideon. Kalau Eva lari maka Gideon mengejar, singkatnya seperti itu.
Untuk konfliknya, hampir mirip dengan Fifty Shades of Grey di mana salah satu tokoh memiliki luka yang dalam pada masa lalu. Bedanya, di seri Crossfire ini kedua tokoh utamanya sama-sama memiliki trauma yang sulit dihilangkan, lebih menarik untuk diikuti. Eva lebih terbuka, sejak buku pertama penulis langsung menunjukkan, bahwa keadaan yang dialami Eva saat kecil akan berdampak pada hubungannya dengan Gideon. Berbeda dengan kasus Gideon yang pelan-pelan penulis menghadirkannya, membuat pembaca penasaran seburuk apa masa lalu yang dialami Gideon.
Karena buku pertama, masih banyak yang belum dijelaskan penulis, hanya menampilkan permukaanya saja untuk konflik. Di buku ini penulis lebih ingin mengenalkan para tokoh, membangun chemistry antara Eva dan Gideon, fokus pada perkembangan karakter. Bisa dibilang buku ini sangat eksplisit untuk adegan dewasanya, jadi tidak saya rekomendasikan bagi yang masih di bawah umur untuk membaca.
Empat kipas untuk adegan uhuk-uhuknya.
Empat sayap untuk kisah Eva dan Gideon.
Namun, masalah langsung datang ketika sehari sebelum bekerja dia mendatangi Crossfire Building, tempat kantor Waters Field & Leaman berada. Dia bertemu dengan seorang pria ketika membantu seorang wanita mengambil koin yang berjatuhan. Pria tersebut sangat menawan dan tampan, bermata biru, berbadan ramping dan kekar, terlihat kaya raya dengan setelan yang sempurna, memiliki daya tarik yang sangat kuat dan seksi. Lima menit Eva bersama dengan Mr. Dark and Dangerous, sebutan untuk pria tersebut, dia langsung merasa resah dan gelisah. Awalnya Eva ingin melupakan pertemuan singkat yang berkesan tersebut, dia tidak yakin akan bertemu lagi dengannya.
Hanya saja, pertemuan tak terduga itu adalah awal segalanya, keesokan harinya Eva bertemu lagi dengan pria yang memiliki tatapan tajam kepada Eva, tatapan yang menggoda dan tertarik. Gideon Cross, pemilik Cross Industries, pria yang baru berusia dua puluh delapan tahun namun sudah termasuk dalam daftar dua puluh lima orang terkaya di dunia. Pria miliuner yang dengan terang-terangan mengatakan kepada Eva kalau dia ingin tidur dengannya.
Sampai di sini saja saya menampilkan ceritanya, percaya deh, selanjutnya akan lebih enak kalau dibaca sendiri XD
Tidak bisa dipungkiri memang, banyak yang mengatakan kalau Bared To You tidak jauh berbeda atau banyak kesamaan cerita dengan Fifty Shades of Grey, mulai dari karakter sampai konflik. Tapi, kalau kalian terus membaca seri yang buku kelima-nya baru ditulis oleh Sylvia Day ini, kalian akan menemukan perbedaan, bahwa kedua buku ini berbeda. Kalau ditanya bagus mana, cukup sulit, karena berbeda, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Kalau kalian ingin mengenal BDSM, kalian akan mendapatkannya di Fifty Shades of Grey, tapi kalau kalian ingin mendapatkan adegan panas tanpa kekerasan, buku ini menjadi pilihan. Dari segi cerita, gaya tulisan dan karakter para tokohnya, saya lebih menyukai Bared To You.
Saya menyukai saat Eva dan Gideon pertama bertemu, ketika mereka bertemu lagi di lift dan ketika Gideon mengatakan hasratnya kepada Eva atau saat-saat lain ketika mereka bertemu. Semua berkesan, sangat terasa chemistry diantara keduanya, dan cara penulis mendeskripsikan adegan panasnya, bisa dibilang sangat sukses dan detail. Sangat sulit pastinya, bahkan tidak sedikit penulis romance yang mengatakan kalau adegan ranjang adalah adegan yang dihindari. Karena buku ini bergenre erotica, maka adegan yang bikin kipas-kipas mendapatkan porsi khusus, salah satu poin penting selain ceritanya sendiri. Bagian yang paling panas menurut saya adalah ketika Eva dan Gideon berada di perpustakan keluarga Vidal, setel AC kalian di suhu yang paling minimum ya XD.
Untuk karakter para tokohnya sendiri, Eva digambarkan sangat keras kepala, mandiri. Tidak berbeda jauh dengan Gideon hanya saja dia punya tujuan khusus kalau menyangkut Eva, dia ingin Eva selalu terlindungi sehingga terkesan protektif terlebih setelah mengetahui masa lalu Eva. Eva tidak ingin seperti ibunya yang mengincar pria kaya sebagai suami, dia mencintai Gideon karena dia adalah dia, karena pesonanya. Tidak jarang terjadi pertengkaran karena sifatnya Eva tersebut, dia sangat pecemburu kalau menyangkut wanita yang hadir di masa lalu Gideon, Magdalene dan Corinne Giroux -mantan tunangan Gideon. Kalau Eva lari maka Gideon mengejar, singkatnya seperti itu.
Untuk konfliknya, hampir mirip dengan Fifty Shades of Grey di mana salah satu tokoh memiliki luka yang dalam pada masa lalu. Bedanya, di seri Crossfire ini kedua tokoh utamanya sama-sama memiliki trauma yang sulit dihilangkan, lebih menarik untuk diikuti. Eva lebih terbuka, sejak buku pertama penulis langsung menunjukkan, bahwa keadaan yang dialami Eva saat kecil akan berdampak pada hubungannya dengan Gideon. Berbeda dengan kasus Gideon yang pelan-pelan penulis menghadirkannya, membuat pembaca penasaran seburuk apa masa lalu yang dialami Gideon.
Karena buku pertama, masih banyak yang belum dijelaskan penulis, hanya menampilkan permukaanya saja untuk konflik. Di buku ini penulis lebih ingin mengenalkan para tokoh, membangun chemistry antara Eva dan Gideon, fokus pada perkembangan karakter. Bisa dibilang buku ini sangat eksplisit untuk adegan dewasanya, jadi tidak saya rekomendasikan bagi yang masih di bawah umur untuk membaca.
Empat kipas untuk adegan uhuk-uhuknya.
Empat sayap untuk kisah Eva dan Gideon.
Apakah kalau untuk review novel erotic itu harus ada 2 rating ya? Satu rating sisi erotisnya dan rating untuk ceritanya sendiri. Soalnya aku sering lihat review(s) erotic fiction itu pada begitu. (o ̄∇ ̄o)
BalasHapusNggak tau juga yang lain, kadang emang lihat beberapa yang dua rating juga. Kalau aku tujuannya emang biar tahu kalau itu novel dewasa dan kadar kepanasannya, biar yakin apakah perlu baca atau tidak, disamping ceritanya, soalnya kadang ada yang nggak tahan baca buku kipas :)
HapusSecara cerita menurutku tidak sekuat Fifty Shade of Grey. Saya punya yang ke 1 dan ke 2, dan kurang berminat beli yang ketiga.
BalasHapusTergantung selera kali ya, hehehe. Aku suka serial ini karena kedua tokoh utamanya sama-sama punya masa lalu yang kelam, saling menguatkan :)
HapusYup mnrtku 2 rating utk buku ero penting. Krn kita musti bs menilai ga sekedar kadar panasnya tp membandingkan uhuk2 itu dgn uhuk2 yg lain. Nyampah ga, scenenya masuk akal ato ga dll dll..
BalasHapusTerimakasih untuk tambahan penjelasannyanya, ini pasti Alexa dari In Lust with Books ya? :p
HapusSaya ngga pernah mengerti buku seperti ini bisa best seller karena dari sisi cerita it is a trash, jadi tinggal sisi ero...yg demikian banyak dalam satu buku..namun dari sisi penggambarannya masih jauh di bawah novel Birdsong..
BalasHapusKarena genrenya erotica jadi nggak kaget lagi kalo muatan dewasanya banyak, bisa dibilang adegan uhuk-uhuknya yang utama, tapi baiknya dibarengi dengan cerita yang nggak kalah bagus, chemistry kedua tokoh utamanya biasanya yang dicari
Hapus