Hai hooo, bertemu lagi dengan Ask Author. Kalau di episode pertama Ask Author saya mewawancarai secara tidak langsung penulis luar kali ini saya berkesempatan untuk bertanya-tanya dengan penulis yang buku pertamanya baru terbit beberapa waktu yang lalu. Mungkin sudah banyak yang tahu juga siapa dia, cerpennya sering nagkring di berbagai media massa, sering juga diterbitkan dalam buku kompilasi kumcer. Dia adalah penulis After Rain, penerjemah buku Divergent dan penulis cerpen Lelaki yang Dicintai Istriku serta Meja Rias Mama di buku kompilasi Cerita Sahabat 2.
Alasan saya memilih After Rain untuk direview adalah saya terpesona dengan cerpen mbak Anggun, saya sudah berjanji harus baca bukunya, kesan pertama sungguh membuat saya ketagihan akan tulisannya, dan alhamdulillah GagasMedia mengabulkan dan memberi saya kesempatan untuk wawancara langsung dengan penulis melalui email. Awalnya saya tawarkan dulu metode apa yang ingin digunakan, untuk lebih flexibelnya satu sama lain, karena berhubungan dengan kesibukan masing-masing juga, mbak Anggun memilih saya memberikan semua pertanyaan dulu baru setelah itu dijawab. Kalau ada jawaban yang mendukung ada pertanyaan lagi maka saya akan menanyakannya kembali. Nggak membutuhkan waktu yang lama, saya kirim pertanyaan dini hari, pagi harinya waktu buka email sudah ada jawabannya ^^
1. Sebelumnya, perkenalkan diri kepada pembaca dong mbak Anggun, biodata dan kesehariannya
Hai, namaku Anggun Prameswari. Selain menulis fiksi, sehari-harinya aku mengajar bahasa Inggris di SMP-SMA Harapan Bangsa, Tangerang. Selain itu aku sesekali menerjemahkan buku fiksi berbahasa Inggris.
2. Sejak kapan aktif menulis? Khususnya menulis novel
Aku mulai menulis cerita sejak SD, tapi pertama kali dimuat di media massa tahun 2002. Sejak itu aku menulis cerpen di beberapa media cetak nasional.
Kalau untuk menulis novel, baru kumulai awal 2013 ini. Jadi perlu waktu 11 tahun bagiku untuk akhirnya "berani" menulis novel.
3. Bagaimana sejarahnya bisa berkenalan dengan GagasMedia dan akhirnya menjadi rumah pertama untuk novel debut kakak?
Untuk ini, aku harus banyak berterima kasih pada dua orang: Alex @aMrazing Thian dan Jia Effendie. Alex mengenalkanku pada editor GagasMedia. Dia yang membukakan jalan untukku. Sementara Jia sendiri, yang juga editor GagasMedia, sudah sering banget bekerja sama denganku, baik dalam project terjemahan dan kumpulan cerpen.
Tapi tetap saja, nggak segampang itu pula naskahku terbit di GagasMedia. Aku tetap mengikuti alur yang semestinya, editing, revisi, dst.
Kupercayakan draf ini pada GagasMedia karena menurutku GagasMedia bisa membesarkan "bayi" After Rain ini semaksimal mungkin.
4. Cerita dong tentang pembuatan novel After Rain (AR), berapa lama pembuatannya dan idenya dari mana?
After Rain berangkat dari fragmen cerpen berjudul Serenade Senja. Kalau yang sudah baca novelnya, yang menjadi "benih" After Rain adalah adegan di mana Seren dinyanyikan lagu oleh Elang di rooftop sekolah, padahal dia sedang rindu-rindunya dengan Bara. Itu pertama kali ditulis 2011. Lama mengendap, akhirnya awal 2013 kupanjangkan menjadi novel. Prosesnya sekitar 2-3 bulan.
Idenya dari Serennya langsung, hahaha, becanda. Maksudku, aku sering melihat beberapa kisah yang sungguhan terjadi, perempuan jatuh cinta pada lelaki beristri. Logika apapun akan mental bila hati terlalu menguasai. Dari situ kukembangkan plotnya.
5. Apakah ada kesulitan ketika menulis AR?
Kesulitan yang sifatnya teknis sih nggak terlalu banyak. Mungkin lebih ke adaptasi pola nulis dari cerpen yang bernapas pendek ke novel yang bernapas panjang itu lumayan menguras energi. Selain itu, manajemen waktu ya, karena aku kan kerja fulltime juga.
6. Selain menulis, kak Anggun adalah seorang guru dan penerjemah, bagaimana membagi waktunya?
Sekarang lagi nggak menerima order menerjemahkan dulu karena ingin fokus menulis fiksi.
Pembagiannya sih lebih ke pagi ngajar, malam nulis. Weekend lebih banyak dipakai nulis juga.
7. Sebelum novel pertama rilis, kakak sudah banyak menulis cerpen bahkan wara wiri di media massa serta kompilasi buku. Apakah ada perbedaan besar antara menulis novel dan cerpen?
Perbedaannya pada menjaga "napas" karena cerpen kan pendek. Bisa ditulis pakai persiapan premis, bisa langsung impulsif. Sedangkan novel kan nggak bisa begitu. Harus pakai persiapan, minimal outline lah, supaya tetap bisa fokus dan ceritanya nggak melantur. Selebihnya untuk teknik nggak banyak berbeda.
8. Dari mana dapat nama-nama keren untuk tokoh di AR? Seperti Serenade Senja, Elang Mahardhika, dsb
Aku suka nama-nama yang berbau kata. Maksudnya nama itu, kalau dicari di KBBI atau kamus bahasa, ada artinya. Nah, di cerpen Serenade Senja itu nama Serenade dan Elang tiba-tiba tercetus begitu saja. Seperti sengaja minta dituliskan hahaha...
9. Bagian yang paling saya suka adalah ketika Seren mendongeng dan pertama kali mengajar di kelas, seru banget caranya. Apakah dari pengalaman pribadi atau dapat inspirasi dari mana?
Ada sebagian pengalaman pribadi, ada pula yang bertanya-tanya dengan teman pengajar yang memang lihai mendongeng.
10. Apakah murid Seren ada yg mirip dengan murid kakak di kehidupan nyata? Si jenius Kenzo misalnya? :p
Karakter-karakter di After Rain itu gabungan dari beberapa karakter nyata yang kukenal. Jadi memang nggak spesifik mengacu ke satu orang tertentu. *ngeles melindungi narasumber hahaha*
11. Siapa tokoh favorit dan non favorit kakak di AR? Dari semua tokoh yang diciptakan mana yang paling susah dibuat?
Tokoh favorit itu Kean dan Kenzo karena menuliskan mereka itu rasanya enjoy sekali. Terasa hidup dan sempat membayangkan seru banget kali ya kalo mereka beneran ada.
Yang terasa susah adalah Elang. Mungkin karena karakternya yang pendiam itu, jadi agak susah diajak ngobrolnya. *lho, jadi Elang itu nyata? Hahahaha*
12. Adakah bagian yang pengen kakak ubah dalam AR? Memperbanyak porsi Elang misalnya? :p
Iya. Banyak pembaca yang masih "haus" akan Elang. Tapi rasa-rasanya cukup lah porsi Elang di situ karena memang tujuan awal cerita ini ditulis adalah gimana Seren mengatasi hubungan rumitnya dengan Bara.
13. Bagian/ scene apa yang paling di suka di AR?
Tentu saja adegan di mana Elang menyanyikan lagu untuk Seren, padahal Seren sedang kangen-kangennya pada Bara.
14. Berikan enam kata untuk menggambarkan AR secara singkat
Melankolis, harapan, cinta, senja, sahabat, hidup
15. Mengenai judul, apakah mengalami perubahan? Kalau iya judul awal apa? Dan kenapa? Beserta maknanya
Awalnya memang Serenade Senja. Namun, karena beberapa pertimbangan, termasuk dari segi kemudahan pengucapan dan penulisan, akhirnya aku dan editor sepakat dengan After Rain.
Arti literalnya sih Selepas Hujan, bahwa hujan itu bisa diasosiasikan dengan air mata atau kesedihan, atau fase dalam kehidupan manusia. Nah, hujan kan pasti akan reda, lalu setelah itu apa? Bagaimana kita melanjutkan hari yang basah selepas hujan? Makanya tagline-nya jadi "Suatu Hari, Aku Berhenti Menangisimu."
*duh langsung galau deh*
16. Lebih memilih mana: menulis cerpen, novel atau puisi?
Cerpen dan novel deh, soalnya aku nggak bisa nulis puisi.
17. Sebutkan dong 5 penulis favorit kakak baik dalam ataupun luar negeri
Dee, Fira Basuki, Ika Natassa, Intan Paramaditha, JK Rowling
18. Sebutkan 5 buku yang sangat mempengaruhi hidup kakak atau dalam proses menulis kakak
Sebenarnya sih, kalo spesifik judul bukunya banyak ya. Tapi kalau untuk romance lokal, aku suka novel-novel 90an karya Marga T. dan Mira W. Sama manga-manga romance 90an yang sering banget kulahap pas masih kecil dulu.
19. Bagaimana pendapat kakak kalau ada pembaca yang mereview buku kakak secara sadis?
Ya biarkan saja. Pasrah. Ahahaha... Mau gimana, namanya karya saat sudah dilempar ke pembaca, kita tidak bisa memiliki kendali penuh akan apresiasi dan interpretasi pembaca.
Kebetulan beberapa jam sebelum aku menjawab interviu ini, After Rain baru saja "dikuliti" oleh sahabat-sahabatku yang juga penulis. Kebanyakan sarannya sih membangun dan mereka jeli melihat beberapa hal yang bisa diperbagus di After Rain.
20. Apakah tidak ada rencana untuk menerbitkan kumcer kakak?
Ada banget! Karena awalnya aku memang lebih sering menulis cerpen. Tapi ya itu, jalannya mungkin novel lebih dulu diterbitkan.
21. Apakah kakak lebih suka menulis genre romance atau ingin mencoba menulis genre lain? Seperti apa?
Aku suka nulis romance karena bacaan yang kubaca memang lebih banyak romance. Tapi nggak menutup kemungkinan untukku menulis genre lain. Mungkin suatu hari nanti ya.
22. Bagaimana cara kakak mengatasi writer's block?
Tergantung jenis writer's block-nya.
Kalo jenis jenuh menulis, ya berhentilah menulis. Lakukan aktivitas lain untuk refreshing. Misalnya, membaca, nonton, jalan-jalan, shopping, dll.
Kalo jenis mentok nggak tau harus nulis apa, mungkin itu karena plotnya kurang utuh atau perlu riset lebih lanjut. Harus dilihat lagi dan dilengkapi supaya lebih mudah dituliskan.
23. Kasih tips dong kak bagi penulis pemula yg ingin menerbitkan buku pertamanya.
Banyak baca. Banyak nulis. Bergaullah dengan orang-orang yang menyemangatimu untuk tetap menulis. Dan PD, kirim! Kalo cuma disimpan di komputer aja, siapa yang baca?
24. Bisa share quote fav kakak?
Patah hati bukan vonis mati (hal.189)
By default, hati setiap orang itu berisi cinta. (Hal.194)
25. Apa rencana kakak selanjutnya? Apakah ada draft yang menunggu untuk diterbitkan?
Rencana selanjutnya tentu tetap menulis. Ada draf yang sedang ditulis. Semoga bisa cepat selesai.
26. Kasih bocoran dikit dong novel selanjutnya bercerita tentang apa
Novel berikutnya aku ingin menulis sesuatu tentang trauma KDRT dan melihatnya dari sudut pandang lelaki. Aku pengin banget di novelku berikutnya, tokoh utamanya lelaki, tapi ceritanya masih bisa dibaca oleh segala gender.
27. Apa sih makna AR bagi kakak? Apa yang ingin kakak tunjukkan kepada pembaca melalui AR?
After Rain tentu jadi titik penting karena ini simbol keberanianku, keluar dari comfort zone menulis cerpen, menyambut tantangan baru menulis novel *ciyeeeh kece yak jawabanku hahaha*
Aku pengin bilang ke pembacaku bahwa sepatah apapun hatimu, hati akan tetap kembali mencintai. Kenapa? Karena hati terbuat dari cinta. Kalaupun belum mendapatkan kekasih pengganti, masih ada orang-orang yang menyayangimu yang akan selalu ada untukmu.
*sumpah, bukan, ini bukan curcol hahaha*
Rapid Fire Questions:
1. Bara atau Elang? Kenzo (hahaha)
2. Guru Musik atau Bahasa Inggris? Bahasa Inggris
3. Fantasy atau Romance? Romance
4. Vintage dress atau Casual? Casual
5. Nulis di tempat sepi atau ramai? Tempat sepi
6. Ngetik langsung atau tulis tangan dulu? Langsung ngetik
7. Cover bagus tapi isi jelek atau cover jelek isi bagus? Cover jelek tapi isi bagus
8. Baca dulu baru nonton atau nonton dulu baru baca? Baca dulu baru nonton
9. Cerpen atau novel? Dua-duanya ahahaha...
Yak, itulah interview saya dengan mbak Anggun, puas sekali membaca jawaban dari mbak Anggun dan ternyata ada kesamaan dengan saya tentang penulis favorit, kita sama-sama suka Ika Natassa :D. Saya juga nggak sabar untuk baca buku terbaru mbak Anggun yang tentang KDRT, bakalan menguras air mata nih dan cukup penasaran dengan sudut pandang dari si cowok, semoga aja bisa mengobati rindu saya sama si Elang :* semoga cepat terbit, mbak ^^. Makasih sekali buat mbak Anggun atas waktu dan kesabarannya menjawab pertanyaan saya, maaf kalau kebanyakan, sebenernya masih ada 100 pertanyaan lagi, saya orangnya kepo soalnya :p. Dan terima kasih juga untuk GagasMedia yang memberikan saya kesempatan wawancara secara langsung dengan penulis.
Kurang puas dengan pertanyaan saya di atas? Ingin memberikan pendapat apa pun? Share saja di komentar postingan ini siapa tahu nanti mbak Anggun akan membalasnya secara langsung atau kamu bisa langsung menghubungi lewat akun twitter @mbakanggun. Baca juga cerpen-cerpen mbak Anggun di singgasananya :p
Sampai jumpa di ask author berikutnya, dan jangan lupa ya baca After Rain :D
Sampai jumpa di ask author berikutnya, dan jangan lupa ya baca After Rain :D
Setuju banget sama kata-kata yang ini:
BalasHapus"...perempuan jatuh cinta pada lelaki beristri. Logika apapun akan mental bila hati terlalu menguasai."
yang pernah melakukannya, pasti ngerasa banget sama kata-kata ini =))
*tapi, saya enggak pernah looh =))*
hayoooo, pengalamannya siapa? XD
HapusMbak Sulis..selalu senang baca review novel *terutama* karya penulis lokal di sini. Karena seringnya saya sangsi baca novel karya lokal, mengingat banyaknya review-an yang kurang "mendukung" kiprah mereka. Hehehe. Dilanjutkan ya mbakk dan tetap semangat dan ditingkatkan ke-kepo-annya jadi banyak lagi interviu-nya :P
BalasHapushihihi doakan aja ya biar dapat kesempatan lagi wawancara sama penulis lain. Aku emang lebih prefer sama romance Indonesia makanya sebagain besar bacaan dan reviewku buku dalam negeri. Aku percaya, banyak penulis dalam negeri yang tulisannya nggak kalah bagus sama penulis luar, wajar lah kalau kadang karya pertama kurang mendapat respon tapi jangan patah semangat buat nulis terus :D
HapusWih, ini kerennya POOOLLL.
BalasHapusSaya suka yang bagian ini. "Aku pengin bilang ke pembacaku bahwa sepatah apapun hatimu, hati akan tetap kembali mencintai. Kenapa? Karena hati terbuat dari cinta. Kalaupun belum mendapatkan kekasih pengganti, masih ada orang-orang yang menyayangimu yang akan selalu ada untukmu."
banyak yang curcol ternyata =))
HapusMenulis itu harus memiliki keberanian, buktinya mbak anggun juga seperti itu. Bisa menjadi cambukan juga nih untuk aku.
BalasHapusSetuju sama Hadi, itu bagian favoritku jugak, kalau mbak Anggun bilang itu bukan curcol, nah aku yang baca malah curcol, pas banget X)
BalasHapusMbak anggun sudah bakat menulisnya sejak SD
BalasHapusLah aku baru suka nulis coba2 diblog baru tahun ini
Semoga mbak anggun makin laris novelnya selaris penulis favoritnya
suka dengan tips dari mbak anggun .. banyak baca.. banyak nulis dan PD kirim tulisann.. ngebaca wawancara ini jadi agak kenal sama penulisnya.. semoga sy bisa memiliki buku After Rain:)
BalasHapusSetelah baca novel debut mba anggun, yup mba anggun jd salah satu pengarang favorit ku ^=
BalasHapus