Scars
Penulis: Asri Tahir
Editor: Afrianty P. Pardede
Desain sampul: Amelia Maulida
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-623-00-6003-8
304 halaman
Buntelan dari @asritahir
“Aku ingin kamu hidup. Walau pahit, walau sakit … tapi ketika kamu masih bernapas, kamu memiliki kesempatan untuk bahagia.”Inka pernah melewati jalan yang gelap, lalu Bintang datang dengan sinarnya yang terang. Dia memberikan dunianya untuk Inka, tapi karena kesalahan di masa lalunya … Inka pergi menghilang.Inka merelakan kebahagiaannya untuk orang lain. Sementara Bintang terbelenggu oleh rasa bersalah yang menghantui dirinya seumur hidup.Janji itu perlahan pupus bersama waktu yang berlalu. Namun, bertahun kemudian, jalinan takdir membawa mereka pada garis yang sama. Dan, Bintang sekali lagi … memberikan terangnya untuk Inka.
Bintang Lazuardi dan Savyra Inka, dua orang yang pernah dikecewakan, menumbuhkan luka-luka di hidup mereka, yang akhirnya bertemu dan saling memahami. Satu kesamaan yang membuat mereka saling mengerti dan tidak menghakimi.
Sepanjang hidupnya, Inka selalu diatur oleh Byantara. Ayah yang harusnya menyayanginya malah menorehkan luka yang paling dalam, membuatnya tidak pernah bertemu dan membenci ibunya. Inka merasa kesepian, tidak ada orang yang tulus menyayanginya. Sampai akhirnya Bintang datang dan menyinari hidupnya.
Bintang membuatnya berharga, membuatnya jatuh cinta dan merasa dicintai. Dia selalu ada ketika dibutuhkan, ketika dia menyakiti dirinya sendiri, saat dia ingin mengakhiri hidupnya. Namun, kebahagiaanya tidak bertahan lama, seseorang di masa lalu Bintang hadir dan meredupkan sinarnya, merenggut kepercayaan yang sempat dia yakini bahwa dirinya berharga.
'Luka-luka yang kamu simpan rapat dalam hatimu itu memiliki magnet! Kamu tidak bisa menyimpan selamanya. Kamu tidak memiliki pilihan kecuali mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Cepat atau lambat.'
Bintang tidak percaya bahwa dia akan bertemu kembali dengan masa lalunya, seseorang yang sempat dia cari sampai hampir gila, seseorang yang tiba-tiba hilang ditelan bumi. Seseorang yang mematahkan akan dirinya yang sempat mengalami krisis kepercayaan akan cinta, komitmen dan harapan. Savyra Inka menjadi brand manager yang baru di tempatnya bekerja, BigBevs. Dan kali ini dia tidak akan membiarkan perempuan tersebut pergi lagi.
Jika kamu memaafkan, bukan dia yang diuntungkan melainkan dirimu sendiri.
"Kamu nggak bisa mengatur bagaimana orang harus bersikap sama kamu. Tapi kamu punya hak sepenuhnya untuk mengatur apa yang bisa kamu simpan atau kamu lepaskan."
Pasca sepuluh tahun Over the Rain terbit, akhirnya kita bisa membaca kisah tentang Bintang Lazuardi, seseorang yang saya yakin banyak dari kalian menghujatnya karena menjadi orang ketiga di hubungan Bulan dan Reza. Butuh waktu yang cukup lama, bahkan saya perlu menginggat kembali dengan membaca review dan cerpen Scars di bonus kumpulan cerpen dari buku The Chemistry of Marriage.
Cerita di buku ini dimulai ketika Inka diminta kembali ke Indonesia untuk mengurus perusaahan ayahnya karena masalah kesehatan. Dia tidak punya pilihan lain, selama ini hidupnya dikendalikan oleh ayahnya, hanya saja ada sesuatu yang harus dia selesaikan, dia butuh closure, terlebih sepeninggalan ibunya. Setelah kesehatan ayahnya membaik dia akan kembali meninggalkan segalanya.
Bintang sendiri tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Inka, kesempatan ini tidak akan dia sia-siakan, ada kesalahpahaman di masa lalu yang dibiarkan tanpa kejelasan. Tidak hanya ingin mendapatkan kesempatan kedua, Bintang ingin memperbaiki segalanya, baik hubungannya dengan Inka pun dengan Jasmine, buah hatinya bersama Lana, seseorang yang membuat Inka mengalah dan melarikan diri.
Di bonus kumpulan cerpen Asri Tahir baru kita bisa mendapatkan penggalan masa lalu antara Bintang dan Lana, karena di Scars langsung ke konflik masa sekarang, walau ada ringkasan yang kalau tidak membacapun tidak masalah. Tidak ada kehadiran tokoh dari buku Over the Rain, sehingga membuat saya memastikan terlebih dahulu apakah ada benang merah atau tokoh baru yang mempunyai kesamaan nama, tapi dengan membaca cerpen Scars saya yakin buku ini adalah lanjutannya yang memang berdiri sendiri.
Konflik buku ini tentang kesempatan kedua, tentang memaafkan, masalah apa pun akan terus meninggalkan jejak kalau tidak ada closure. Itulah yang diingkan Inka, dia tidak akan melarikan diri lagi. Sedangkan untuk Bintang sendiri, dia ingin mendapatkan kepercayaan baik dari Inka maupun Jasmine, bahwa dia mampu bertanggung jawab, selalu ada bila dibutuhkan.
Yang saya suka dari tulisan Asri Tahir ialah dengan kesederhanaan kosa katanya mampu membawa emosi para tokohnya, dengan konflik yang cukup mainstream tetap menarik untuk disimak. Bagian yang paling saya suka ketika Bintang bersama Jasmine, saya suka bagaimana dia tidak memaksakan harus bertanggung jawab penuh karena dia ayahnya, dia menerima apa pun keputusan keluarga Lana karena dia menyadari kesalahannya, dia berkompromi. Bagian interaksi mereka cukup menyentuh di buku ini.
Untuk kekurangannya, pada bagian Inka melukai dirinya sendiri bagi saya feelnya kurang terasa, entah karena penulis memang tidak terlalu detail menceritanyakan atau memang hanya sekedar potongan masa lalu. Saya justru sangat merasakan emosi Jasmine ketika dia merasa tidak diinginkan, yang harus tinggal dengan orang lain.
Overall, buku ini tetap recommended bagi kalian yang kangen akan tulisan Asri Tahir, yang ingin membaca kisah Bintang, di mana dalam buku Over the Rain sangat ngenes dan menjengkelkan, kita akan melihat karma yang dia dapatkan dan bagaimana dia memperbaiki berbagai kesalahan di masa lalu. Bahwa semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, berhak menjadi lebih baik lagi.
NB: ini adalah perdana saya menulis review kembali setelah hampir empat tahun hiatus ngeblog, huhuhu, sama dengan penulis yang kembali menerbitkan buku setelah sepuluh tahun, semoga saja tulisan kami masih dinanti :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*