Rabu, 02 November 2016

Resensi: The Bond Karya Eve Shi | Blog Tour

Judul buku: The Bond (Ikatan)
Penulis: Eve Shi
Editor: Prisca Primasari
Designer sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penerbit: Twigora
ISBN: 978-602-74924-0-0
Cetakan pertama, Agustus 2016
248 halaman
Buntelan dari @Twigora
Aku akan memberitahumu sebuah cerita yang membuatku sangat tidak nyaman. Semuanya dimulai ketika aku menemukan sejumlah kaset peninggalan mendiang Mama. Mendengar kembali suara orang yang seumur hidup kau cintai menghangatkan hati dan jiwamu. Tapi yang aku temukan tak hanya itu. Mama bilang, ada sesuatu yang mencurigakan tentang rumah yang sedang aku tempati ini. Sesuatu yang belakangan membuatku terlibat dalam urusan masa lalu yang belum tuntas.

Sepanjang cerita, aku akan menyebutkan sejumlah karakter; ada yang penting, dan ada juga yang hanya selewat lalu. Ada yang membuatku berdesir hangat, ada juga yang berniat menikamku dan mewarnai akhir cerita ini dengan lumuran darah.

Di situ jugalah letak masalahnya: aku benar-benar tak bisa membedakan mereka....
Setelah ibu tirinya meninggal, Nina menjadi pewaris satu-satunya, salah satunya yang menjadi miliknya adalah rumah Belanda yang dulu ibunya tempati dan baru sekali dia kunjungi. Nina tidak terlalu menyukai tempat tersebut, terlalu muram dan cenderung usang. Oma Detta, satu-satunya kerabat ibunya yang masih hidup menyarankan untuk menjualnya saja, bisa untuk tambahan biaya hidup Nina nantinya, melihat kondisi bagunan tua tersebut kemungkinan laku mungkin lama. Kesedihan belum usai, Nina diterjang masalah lain, dia terkena kasus penipuan, uang yang seharusnya menjadi biaya hidup hilang tanpa tahu kapan kembali. Nina pun butuh untuk sendiri, dia tinggal sementara waktu di rumah Belanda dan mendengarkan empat buah kaset audio diary milik ibunya yang dia temukan ketika beberes.

Audio diary tersebut berisi kisah masa muda ibu tirinya, Shava, ketika ibunya mulai tinggal di rumah Belanda. Saat itu keluarga Shava juga mengalami berbagai macam cobaan, usaha ibunya bangkrut, Shava sendiri tidak kunjung mendapatkan pekerjaan setelah di PHK, dan adiknya Daven tidak lulus dalam ujian masuk kuliah sehingga sering kali murung dan menyepi. Di kaset tersebut terekam juga bahwa ada sebuah misteri yang menanti untuk dikuak, sebuah insiden penculikan anak, kematian misterius, dan kisah cinta beda dunia. Nina menelusuri kisah hidup masa lalu ibu tirinya, dan dia juga harus menguak misteri yang belum terselesaikan sampai sekarang.
"Orangtua biologis, tiri, itu cuma istilah untuk memudahkan urusan hukum. Perlakuan mereka pada anak yang penting."
Kali ketiga membaca tulisan Eve Shi setelah Aku Tahu Kamu Hantu dan Lost, masih mengusung genre horor hanya saja di buku terbarunya ini tidak bertujuan untuk menakut-nakuti pembaca, lebih ke unsur misteri, kental juga sebuah drama keluarga di mana ada ikatan yang cukup kuat antara dua saudara maupun ibu anak. Mungkin bagi kalian yang penakut #UHUK akan terasa unsur deg-degan, berhubung saya cukup pemberani #tsah, hal tersebut tidak terlalu bekerja bagi saya. Berbekal pengalaman membaca dua bukunya yang terbilang cukup menakutkan, Eve Shi jelas punya cara untuk menakuti pembaca, hanya saja di buku ini lebih kental unsur emosinya. 

Salah satu kelebihan di buku ini adalah karakternya sangat kuat, emosinya sangat dapat sekali. Nina mungkin saja menjadi tokoh utama, tapi penggerak ceritanya adalah Shava dan Daven. Bisa dibilang mereka berdua pemberani dan sangat dewasa, apa yang mereka alami tidak lantas digembar-gemborkan, khususnya kepada ibu mereka karena sudah terlalu mengalami banyak masalah. Mereka malah mencoba menggurai, menemukan alasan di balik misteri yang mereka temukan dan berusaha memberikan penyelesaian. Hubungan Shava dan Daven juga sangat harmonis, walau kadang tidak satu irama, tapi keduanya saling menyayangi, itu yang sangat saya rasakan dan sedih rasanya mengetahui akhir kisah mereka.

Ada alur yang lambat, ada pula yang cepat, karena unsur misterinya sudah dikemukakan sejak awal, otomatis pembaca menjadi penasaran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Eve Shi menyodorkan potongan-potongan misteri secara lambat, dan ketika ada di bagian penyelesaian, dia bermain cepat. Itulah yang menjadikan buku bisa kalian selesaikan hanya dalam sekali berbaring karena tidak bisa berhenti membacanya. Selain itu, banyak plot twist yang tidak pernah saya duga, cukup mengejutkan dan menurut saya cukup rasional.

Salah satu kekurangannya adalah minim kisah cinta, wakakakaka. Sebenarnya ada sih, tapi lebih ke kisah cinta antara keluarga, betapa tulusnya Shava menyayangi Nina, pun Shava kepada ibu dan Daven, ketika membacanya, emosi tersebut tergambarkan dengan baik. Ada pula kisah cinta Daven yang cukup miris dan mungkin sedikit romantis. Membaca buku ini membawa kita keluar dari stigma bahwa hantu selalu bertujuan buruk, tidak, kadang mereka membutuhkan bantuan kita, hanya saja tidak tahu cara menyampaikannya, dan ketika mencoba, kesannya menakuti. 

Secara keseluruhan, buku ini sangat recommended bagi kalian yang ingin membaca cerita tentang drama keluarga yang ada unsur misteri dan deg-degannya. Bisa dibaca untuk kalian yang sudah bisa membaca alias semua umur, hehehehe, aman kok.

3.5 sayap untuk Daven, huhuhu.



Challenge!
Seperti biasa, kalau jadi host blog tour dari Twigora pasti ditantangan pose macam-macam, wakakaka, dan kali ini saya harus berpose mirip ini nih


Lebih menakutkan yang mana? Wakakakaka.

10 komentar:

  1. Lebih serem yang kanan, wkwkwk. Sementara aku bingung mau berpose gimana, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka, kebetulan lagi maskeran dan lupa belum poto, yaudah deh kayaknya tampangnya lagi mendukung, sekalian aja LOL

      Hapus
  2. Waa horor yaaa...
    Aku blm brani baca horor...
    Posenya ih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Horornya agak kalem kok, jadi aman kalau mau dibaca :D

      Hapus
  3. Mirip pose-nya, cuma beda posisi tangan :D

    BalasHapus
  4. Belum pernah baca buku genre horor, ini keknya asik yak. Btw posenya lebih menakutkan yg bawah, totalitasss.

    BalasHapus
  5. Kisah tentang drama keluarga dengan unsur misteri.
    Woww, jadi penasaran.~

    Fotonya mba Sulis ajibb. Mirip

    BalasHapus
  6. Hmmm teuteup sereman yang atas. Hihihi. Cuz she had those kitty eyes.

    BalasHapus
  7. Kisah horor dan misteri selalu membuat penasaran. Suka banget sama genre ginian.

    BalasHapus
  8. Hm, penasaraaan, kira-kira untuk aku yang gak takut cerita horor bakal merinding gak yaaa.. tapi sayang kalo ga dibaca soalnya konfliknya kelihatan oke..

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...