Resensi: Reuni Karya Joe Andrianus, Brigida Alexandra, Hally Ahmad | Blog Tour + Giveaway

Judul buku: Reuni (Tiga Hati. Tiga Rasa. Satu Cinta)

Penulis: Joe Andrianus, Brigida Alexandra Marcella, Hally Ahmad

Editor: M.L Anindya Larasati

Ilustrator: Eugene Kwan

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

ISBN: 978-602-02-9516-9

Cetakan pertama, September 2016

264 halaman

Buntelan dari @brigidalexandra

Reuni akbar membawa pergulatan batin tersendiri bagi tiga orang sahabat semasa SMA: Gita, Arsha, dan Vanka. Ketiganya punya alasan masing-masing untuk datang ke reuni. Kejadian di masa silam membuat persahabatan mereka berantakan tanpa kejelasan.

Gita tidak ingin bertemu dengan keduanya, dia menganggap bertemu dengan keduanya hanya akan mengulang kesalahan yang sama. Arsha berharap bisa bertemu kedua sahabatnya itu, dan berharap Gita dan Vanka bisa hadir di hari pernikahannya. Sementara Vanka menyimpan kerinduan yang besar terhadap dua orang sahabatnya, tapi dia tidak siap - dia takut sahabat-sahabatnya tidak bisa menerima keadaan dirinya saat ini, terutama Gita.

Akankah mereka mengalahkan ego masing-masing untuk menyelesaikan apa yang ada di masa lalu? Mampukah mereka berusaha memperbaiki tali persahabatan mereka yang telah lama putus bertahun-tahun?

Reuni bercerita tentang tiga orang sahabat; Gita, Arsha dan Ivanka. Mereka pertama bertemu ketika menduduki bangku SMA. Gita aktif dengan dunia modelling, sedangkan Arsha sibuk dengan olahraga tenis dan fotografi, kegiatan tersebut membuat keduanya mengalami kendala di bidang akademis, lalu hadirlah Ivanka yang pendiam dan memiliki prestasi gemilang untuk membantu kelemahan Gita dan Arsha. Sejak saat itu mereka terkenal dengan sebutan 'Tiga Sekawan', tidak terpisahkan, selalu ada untuk satu sama lain. Lalu sebuah insiden memecah belah hubungan mereka, sebuah diary yang berisi pernyataan cinta tak pernah terucap oleh Ivanka diketahui oleh Gita, bahwa mereka memiliki perasaan terhadap orang yang sama. Waktu itu Arsha dan Gita sudah tahu akan perasaan masing-masing, tapi dengan diketahui rahasia yang tidak bisa diterima Gita, dia memusuhi kedua sahabatnya.

Dua belas tahun kemudian ada undangan reuni dari sekolah tempat Gita, Arsha dan Ivanka pernah menjadi satu kesatuan. Ketiganya tidak yakin apakah akan datang atau melewatkan saja. Gita tahu masalah mereka belum selesai dan dia akan menganggap keduanya tidak terlihat. Arsha sangat ingin menemui Gita dan Ivanka, dia merindukan masa-masa bahagia yang dulu pernah mereka rasakan. Sedangkan Ivanka tidak yakin apakah kedua mantan sahabatnya mau menerima dirinya apa adanya. Sebuah pertemuan akan menjawab pertanyaan mereka, sebuah reuni akan menentukan bagaimana kisah mereka selanjutnya.

"Bagaimana kamu ingin melanjutkan hidupmu kalau kamu belum menyelesaikan apa yang telah terjadi di belakangmu? Apa itu mungkin?

"Bukankah hidup terlalu singkat untuk dipenuhi amarah yang tak berkesudahan?"

Kedewasaan adalah tugas dan tantangan setiap harinya. Aku memercayainya demikian. Sehari berlalu tanpa arti, itu artinya kita akan semakin jauh dari tujuan hidup yang perlu kita capai. Bukankah seperti itu?
Jika waktu telah mendewasakan kita, seharusnya waktu juga mampu membuat kita menjadi bijak.

Aku percaya, bahwa setiap keputusan berjalan beriringan dengan sebuah konsekuensi.

Tidak ada yang membentuk siapa kita sekarang tanpa masa lalu. Dan aku berharap akan ada asa baru dalam hubungan persahabatan kami bertiga.

Ada tiga tokoh utama dan tiga penulis, sehingga pasti masing-masing penulis menghidupkan bergantian tokoh di dalamnya. Yang menarik adalah penulis memilih tokoh yang berlawanan dari gender mereka, misalkan saja Gita disuarakan oleh Joe Andrianus sedangkan Arsha diceritakan oleh Brigida Alexandra. Saya rasa ketiga penulis cukup memahami karakter yang mereka pilih dengan baik, terbukti suara perempuan dan laki-laki berhasil mereka wujudkan melihat perbedaan tadi. Dari segi konflik cerita terlihat sangat sederhana, tapi begitu kita menelusuri satu per satu tokohnya maka tidak sesederhana yang kita duga.

Cerita dibuka oleh prolog yang menggambarkan secara garis besar hubungan mereka, kemudian beralih ke bagian Gita. Dari ketiga tokoh utama di buku ini Gita lah yang ceritanya cukup ringan dan tidak mempunyai masalah berarti. Kehidupannya sangat sukses menjadi desainer ternama, memiliki keluarga yang harmonis, sehingga dia terlihat tidak kurang satu pun. Hanya saja sakit hati yang dua belas tahun dia rasakan belum sembuh dan selalu menganjal, dia tidak bisa melupakan Arsha sehingga tidak bisa menjalin hubungan dengan orang lain.

Arsha sendiri cukup kompleks, kisah hidupnya tidak mudah. Latar belakang keluarganya berdampak besar akan perjalanan kisah cintanya. Pasca putus dengan Gita, dia seperti tidak bisa merasakan lagi apa yang namanya cinta, dia menjadi terkenal mematahkan hati para perempuan, seorang playboy. Lalu dia bertemu dengan Louise, seorang penari stripper, dia mengisi kekosongan yang selama ini Arsha alami, dia memberikan pengalaman yang selalu tidak bisa dilupakan. Bagi yang pernah membaca Fifty Shades of Grey, kalian akan familier dengan apa yang mereka berdua lakukan. Ivanka sendiri, dia cukup mengejutkan bagi saya, sebenarnya dari awal penulis sudah memberikan klu tapi ketiganya menyimpan cukup rapat dan ketika di bagian sudut pandang Arsha saya menemukan sebuah kejanggalan, lalu ketika sudah sampai di bagian Ivanka tebakan saya benar dan kejanggalan tadi terjawab sudah. Latar belakangnya menjadi seorang simpanan bupati cukup menarik untuk disimak.

Dari ketiga tokoh tentu yang paling menarik adalah karakter Arsha dan Ivanka, karakter keduanya juga cukup kuat, terlihat jelas mereka seperti apa dari segi sifat dan pilihan hidup yang mereka ambil, sedangkan untuk Gita dia terlalu childish bagi saya. Untuk Arsha sendiri memang ceritanya tergolong semi dewasa, ada beberapa adegan yang cukup berani tapi masih bisa diterima. Jurnalistik dan Fifty Shades of Grey sangat Bree sekali, hahahaha. Sedangkan untuk Ivanka, ketiga penulis kompak untuk tidak membeberkan dengan mudah siapa dia sebenarnya sehingga harus bersabar sampai bagian akhir, di mana semua dugaan akan terjawab.

Tentu tidak mudah menggabungkan tiga isi kepala menjadi satu, secara keseluruhan cerita terbentuk secara ritmis, walau ada beberapa yang menjadi repetitif. Pengulangan ini tentu bukan sesuatu yang buruk karena di bagian itulah benang merah tersambung, puzzle yang awalnya terpisah menjadi satu dan utuh. Cerita di buku ini memang memiliki konflik utama yang melibatkan ketiga tokoh, tapi masing-masing juga memiliki subkonflik tersendiri sehingga bisa dinikmati secara terpisah. Alurnya cukup cepat, mungkin berhubungan dengan halaman karena ditulis oleh tiga orang sehingga harus membuatnya secara padat. Bagian awal saya merasa ada yang menganjal, untungnya ditutupi atau dijelaskan di belakang oleh tokoh yang berbeda, sehingga saling melengkapi.

Cerita di buku ini memang terbilang cukup antimainstream dan sensitif, tapi bukan berarti kita tidak bisa mengambil positifnya. Gita digambarkan seseorang yang memiliki segalanya tapi tetap ada kekosongan yang mengisi salah satu celah dalam dirinya, bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna. Arsha menemukan kepingan jiwanya dan berhasil disatukan oleh perempuan yang memiliki profesi yang selalu dicap jelek oleh kebanyakan masyarakat, dia sanggup melihat sisi terbaik yang dimiliki Arsha sehingga dia merasa dibutuhkan. Ivanka tahu dia berbeda, dia hanya ingin dipahami, bukannya dihakimi. Dia juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang layaknya orang lain.

"Ada rasa yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata saat kita mendapatkannya." Kali ini matanya menerawang. "Terlebih jika kita mendapatkan dari orang yang kita cintai."

3 sayap untuk Tiga Hati, Tiga Rasa. Satu Cinta.

Saatnya giveaway!
Maaf postingnya agak malam, hari yang cukup melelahkan dan saya nggak sempat bikin postingan lain tentang buku ini, huhuhu. Tadinya mau posting ask author saja tapi membaca postingan Wardah yang cukup lengkap di sini, nggak jadi deh, hehehe. Tapi nanti saya usahakan posting quote di instagram dengan sticky memo pad yang dikasih penulis, semoga nggak kelupaan :D
Langsung saja, akan ada satu buku Reuni yang ditanda tangani ketiga penulisnya dan ada kata mutiaranya juga yang akan dikirimkan langsung oleh saya. Giveaway berlaku bagi pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia.
Caranya:
1. Follow blog Kubikel Romance via GFC (Klik 'ikuti' di bagian yang ada tulisannya The Readers)
2. Share link postingan ini di sosial media yang kalian punya, boleh mention saya @peri_hutan dan @brigidalexandra menggunakan hastag #Reuni. (Mau follow keduanya juga boleh banget!)
3. Di kolom komentar kalian cukup menuliskan akun twitter atau akun yang kalian gunakan untuk membagikan tautan ini.

Sudah itu saja, mudah banget kan? Giveaway berlangsung selama satu minggu, berakhir pada tanggal 5 Dersember. Pengumuman pemenang di postingan ini juga, saya usahakan segera ya setelah batas waktu yang ditentukan, semoga beruntung ^^

*UPDATE*

Selamat pagi, dini hari banget ngumumin pemenangnya, mumpung ingat sih, maklum aja pelupa dan ini juga udah telat banget. Yap langsung saja saya umumin pemenangnya, yang beruntung mendapatkan buku Reuni secara gratis yang akan dikirmkan oleh saya secara langsung adalah...

@itzevaa

Selamat ya, nanti akan saya hubungi untuk konfirmasi pengiriman hadiah. Buat yang belum beruntung jangan berkecil hati, doakan saja Kubikel Romance sering-sering ngadain giveaway jadi kalian bisa ikutan lagi, hehehe. Semangat!