Senin, 23 Maret 2015

Miracle Juices Penggempur Kolesterol, Penyakit Jantung Koroner, dan Stroke by Sigit Oktaviyani P,S.Gz | Book Review

Miracle Juices Penggempur Kolesterol, Penyakit Jantung Koroner, dan Stroke
Penulis: Sigit Oktaviyani P,S.Gz
Penyunting & Food Stylish: Diah Ari
Desain: Dian Rahmadani
Foto: Hadiiswa
Penerbit: FMedia (Imprint Agromedia Pustaka)
ISBN: 979-006-535-3
Cetakan pertama, 2015
120 halaman
Buntelan dari @redaksifmedia
Kolesterol, penyakit jantung koroner, dan stroke merupakan penyakit yang paling ditakuti dan masuk dalam peringkat teratas sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia. Ketiga penyakit ini menjadi satu-kesatuan karena saling memengaruhi satu sama lain. Tingginya kadar kolesterol di dalam darah (hiperkolesterolemia) merupakan pemicu awal terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. 

Terapi jus dapat menjadi alternatif yang murah dan alami untuk mencegah lonjakan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan kadar kolesterol total, dan sebagai benteng untuk mengurangi risiko serangan stroke dan penyakit jantung koroner. Buku ini berisi informasi mengenai manfaat terapi jus, jenis buah dan sayur yang dapat digunakan, tip dan panduan membuat jus, serta berbagai resep jus untuk mengatasi kolesterol, penyakit jantung koroner, dan stroke. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan pedoman diet mengenai bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta cara pengolahannya yang benar. Tak lupa, contoh menu untuk 10 hari juga terdapat di dalam buku ini.

Ada yang bilang kalau makanan itu bisa menjadi racun bagi tubuh kalau tidak diperhatikan, salah satu sumber penyakit justru bisa dari apa yang masuk ke dalam mulut kita. Jadi apakah kita benar-benar sudah merasa menjalani pola hidup yang sehat? Saya tertarik dengan buku ini karena saya memang sedang menjalani program diet, sejak dahulu kala, bahkan sejak SMA saya sudah terobsesi dengan kurus. Maklum saja saya punya bawaan gen gendut dan katanya tulang tubuh saya besar, jadi walau berat badan saya 50 kg pun akan terlihat berisi. Berbagai macam diet sudah saya coba, mulai dari minum obat pelangsing (yang akhirnya malah mencret-mencret), nggak makan nasi selama beberapa hari (jadi bule gadungan), rutin olahraga lari dan renang (yang cukup sukses sebenarnya, sempat turun 5 kg dalam sebulan, tapi sayangnya ya cuma sebulan itu olahraga rutinnya alias nggak diterusin lagi), diet sesuai golongan darah, sampai yang terbaru food combaining dan infused water.

Ada yang bilang lagi kalau kita mengkonsumsi makanan dengan 'benar' dan sehat, maka turunannya adalah berat badan kita menjadi ideal, langsing dengan sendirinya, salah satu efek samping kalau kita benar-benar memperhatikan kesehatan. Saya akui pola makan saya emang berantakan, saya suka banget makan jeroan di mana salah satu sumber kolesterol terbesar, saya nggak terlalu suka makan sayur kecuali yang warna hijau (paling favorit brokoli dan daun pepaya), saya termasuk orang yang malas berolahraga (walau sempat mulai lagi dengan sepedaan dan lari tapi bertahan hanya beberapa waktu) dengan alasan sudah capek dengan pekerjaan. Terlebih yang bikin was-was adalah ibu saya punya riwayat penyakit jantung koroner, beliau meninggal karena serangan jantung, jadi sudah menjadi sinyal besar agar saya memiliki pola makan yang sehat.

Tahun lalu saya sempat mengecek kadar kolesterol, LDL, HDL, asam urat dan beberapa kali gula darah, alhamdulillah masih dalam batas normal. Tapi masak iya harus nunggu nggak normal kita baru menerapkan hidup sehat? Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? Salah satu tren gaya hidup sehat yang sedang hits saat ini adalah dengan terapi minum jus. Minum jus banyak sekali manfaat, tidak susah membuat, praktis bisa dibawa ke mana saja atau didapat di mana saja, dan terutama enak! Buku ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam melakukan terapi gizi bagi penderita hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), penyakit jantung koroner, dan stroke melalui cairan dalam bentuk jus dari buah-buahan ataupun sayuran. Pengobatan yang murah dan enak bagi penderita penyakit degeneratif tersebut.
Jus dapat diartikan sebagai cairan yang secara alami terkandung di dalam buah dan sayuran. Jus kaya akan vitamin, mineral, dan enzim yang bersifat therapeutic. Artinya, jus memiliki kemampuan untuk mengobati dan mencegah penyakit. Terapi jus juga berperan dalam proses pembuangan zat beracun yang menumpuk di dalam tubuh bersama dengan pengeluaran urine. Selain itu, jus juga membantu meregenerasi sel-sel tubuh yang telah rusak akibat penyakit dan membangun kembali sel-sel tubuh. Terapi jus sangat baik digunakan sebagai sarana untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Selain mudah diterapkan, terapi jus juga tanpa efek samping. Alhasil, jus aman bagi kesehatan dan aman dikonsumsi setiap saat.
Buah dan sayur dipercaya sebagai sumber zat gizi yang dapat mengatasi kadar kolesterol tinggi dalam darah. Buah dan sayur diketahui kaya akan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12 yang baik untuk menurunkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah dan sayuran, sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk jus. Proses pembuatan jus mampu membuka dinding selulosa buah dan sayuran sehingga zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat langsung dicerna dan diserap oleh tubuh. Karena itu terapi jus dapat dikatakan sebagai solusi tepat untuk mencegah dan mengobati hiperkolesterolemia, stroke dan penyakit jantung koroner. 
Buku ini diawali dengan pengalaman orang-orang dari berbagai usia dan pekerjaan yang sukses dengan terapi jus, penyakit mereka terobati dan dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Kemudian penjelasan tentang terapi jus dan manfaatnya. Mengapa harus menggunakan buah dan sayuran, serta buah dan sayuran apa saja yang dapat digunakan. Tidak lupa ada tips yang cukup berharga mengenai terapi jus, misalnya saja; konsumsi jus sesegera mungkin agar terhindar dari reaksi oksidasi, bersihkan buah dan sayuran di bawah air mengalir kemudian rendam dalam air hangat selama 5 menit, jangan mengupas kulit buah atau sayuran yang tidak perlu karena beberapa buah dan sayur menyimpan nutrisi terpenting di kulit atau tepat di bawah kulitnya (apel, pir, anggur, mentimun, dan tomat). Waktu terbaik untuk minum jus adalah 1-2 jam sebelum makan.

Tidak sampai di situ saja, penulis yang lulusan ilmu gizi Universitas Diponegoro ini juga menyertakan 76 resep jus penggempur kolesterol, penyakit jantung koroner dan stroke! Jadi setiap hari kita nggak bakalan bosan dengan jus yang itu-itu saja, banyak pilihannya. Dari banyaknya resep tersebut saya baru menyoba satu kali, yaitu jus brokoli. Tidak hanya menyuguhkan bahan dan cara membuat tapi tidak lupa menyertakan kandungan gizi buah atau sayuran. Sebenarnya saya melakukan modifikasi sedikit, yaitu tanpa ditambahi gula karena saya memang mengurangi asupan gula, kemudian saya ganti dengan seledri. Jus seledri sendiri juga ada, masuk sayuran yang bagus untuk pencegah kolesterol. Mugkin karena nggak taat peraturan kali ya rasa jus-nya agak kayak jamu, paitttttt, hehehehe. Lain kali sesuai resep aja deh :D


Udah itu aja isi buku ini? Eits, jangan salah, masih ada bonus lagi! Ada pedoman diet hiperkolesterolemia berupa makanan yang dianjurkan dan yang tidak boleh, cara mengolah makanan yang tepat, bahan makanan yang harus dibatasi serta ada contoh menu sehari-hari selama 10 hari, jadi nggak usah bingung mau makan dengan menu sehat apa, udah ada panduannya.

Dampak negatif dari terapi jus ini tidak ada, mungkin bagi yang baru mulai akan mengalami efek samping seperti sakit kepala, mual, kembung, sering buang air besar, nyeri otor persendirian dikarenakan ada proses detoksifikasi. Efek ini tergolong normal dan biasa muncul 3-7 hari pada awal menjalankan terapi dan tidak berbahaya karena menandakan bahwa tubuh mengeluarkan racun. Saya beneran mengalami gejala-gejala tersebut ketika memulai, terlebih bagian sering buang air besar dan nyeri sendi, menandakan pola makan saya benar-benar ancur. Tapi bagi yang terbiasa hidup sehat gejala tersebut jarang terjadi.

Buku ini worth it banget bagi yang ingin menjalankan hidup sehat dan yang ingin diet, nggak perlu susah payah minum berbagai obat pelangsing yang justru tidak bagus untuk kesehatan lambung dan ginjal. Kita ubah makanan yang masuk ke tubuh kita yang tadinya racun menjadi obat alami :D

4 sayap untuk terapi jus yang kaya manfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...