Penulis: Nina Ardianti
Editor: Prisca Primasari
Desain sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-631-6
Cetakan pertama, 2013
446 halaman
Harga: 34k (Beli di SCB)
"Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on."
Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.
Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. DIa pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. AKu bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?
Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.
Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.
Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. DIa pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. AKu bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?
Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.
“Ada hal-hal dalam hidup yang lo tahu bahwa itu adalah
sebuah kesalahan tapi lo nggak akan benar-benar tahu bahwa itu adalah sebuah
kesalahan—“ Aulia berhenti sesaat, memastikan bahwa aku mengerti setiap patah
kata-katanya, “—Karena satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa hal tersebut
merupakan kesalahan adalah dengan membuat kesalahan itu terjadi.”
Biasanya kalau ada gangguan di komputer kita, kayak loading lama dan nggak mau di klik, sebangsa itu lah kita akan memencet tombol restart (kalau saya akan mencabut semua kabelnya, biar langsung mati :p) dan memulai dari awal, sama seperti hubungan dua manusia, ketika ada masalah dan tidak bisa teratasi, kita akan berhenti sebentar dan memulainya dari awal lagi. Seperti yang dialami Syiana, dia mendapati pacarnya Yudha menginap di sebuah hotel bersama mantan pacarnya. Langsung remuk deh hatinya, selama tiga tahun mereka menjalin cinta yang aman-aman saja, tidak banyak pertengkaran karena Yudha biasanya akan mengalah, Syiana yang suka memegang kendali. Tapi tetap saja Yudha berbuat kesalahan paling fatal yang pernah dia lakukan, sesuatu perbuatan yang tidak akan pernah dimaafkan Syiana, yaitu selingkuh. Bukan perkara mudah bagi Syiana untuk move on, dia sudah sangat percaya pada Yudha bahkan mereka sudah merencanakan untuk menikah, tidak tahu apa kesalahannya sampai Yudha menghianatinya, yang jelas dia ingin memulai sesuatu yang baru, salah satunya mengikuti training di Hongkong bersama tetangga kubikelnya, Aulia. Tapi, dia tidak seberuntung itu, di Hongkong dia malah bertemu dengan Yudha, yang langsung melarikan diri dan mencoba melupakan segalanya dengan bantuan alkohol, naasnya seseorang yang duduk disebelahnya jackpot dan muntah di sepatu Syiana, plus ketika teman si pemabuk itu datang dia malah menuduh Syiana yang mengajaknya mabuk, langsung deh kedua orang tersebut mendapatkan semburan bir dari gelas Syiana. Kesialan Syiana tidak berhenti sampai di situ, ketika mau pulang ke Indonesia, Syiana satu pesawat dengan Yudha dan dua orang yang malam sebelumnya dia siram dengan bir.
Itu hanya awal mulanya, yang tidak habis dipikir Syiana
sepertinya dia sangat berjodoh dengan dua orang yang dia siram dengan bir itu,
di perusahaan Syiana, ada sebuah program baru yang dihandlenya, akan diluncurkan
sebuah master card dengan brand ambassador sebuah grup band yang lagi
booming. Syiana nggak tahu siapa grup band tersebut, dia baru mendengar namanya
ketika atasannya merubah pilihan yang sebelumnya dia tentukan. Grup band
tersebut bernama Dejavu, dan dua personilnya adalah orang yang pernah dia siram
dengan bir di Hongkong. Si pemabuk adalah sang vocalis bernama Riza dan si
penuduh bernama Fedrian atau biasa dipanggil Ian, gitaris juga leader band
tersebut. Syiana benar-benar merasa sial harus berurusan dengan mereka lagi,
terlebih Fedrian dengan lancang minta bin BB Syiana ke temannya, dan langsung
mengajaknya makan siang. Mungkin hanya Syiana saja yang tidak suka dengan
Dejavu, sahabatnya Edyta dan perempuan seluruh kantornya saja memuja-muja
mereka, sering membantah perkataannya, yang menjuluki dirinya sendiri dengan “I have black belt in sacarsm”, tapi justru itulah yang disukai Fedrian dari
Syiana, juga dia sangat galak dan memberi julukan sassy girl. Fedrian nggak
pernah meminta mengajak Syiana, lebih tepatnya menyuruh, karena malas bertengkar Syiana mengikuti saja, seperti ketika menghadiri premier film yang dibintangi Fedrian
yang kemudian memunculkan gossip terpanas pasangan baru Fedrian setelah putus
dari Delisa, artis tercantik se-ibukota. Fedrian tahu kalau Syiana risi dengan
ketenaran, dia hanya tersenyum dan tidak memberi keterangan jelas tentang orang
yang bersamanya ketika ditanyai wartawan, dia ingin menjaga privasi Syiana.
Makin lama mereka makin dekat, tanpa hubungan yang jelas, awalnya. Fedrian suka
mengajak Syiana bertemu, sering memaksa mengantarkan Syiana pulang dan gila
ketika mendengar Syiana pingsan, gampang dekat dengan ibunya, bahkan dia membuat
album khusus yang terispirasi dari Syiana. Sedangkan Syiana bingung akan
perasaannya sendiri, dia nyaman bersama Fedrian yang suka semena-mena dan
sangat perhatian padanya, kadang sebal kalau Fedrian jarang menjelaskan sesuatu
kalau nggak dipaksa. Luka yang ditorehkan Yudha belum sembuh betul, dengan
Yudha yang bukan selebritis saya bisa selingkuh apalagi dengan selebritis yang
lagi naik daun dan dipuja seantero negeri? Syiana belum siap untuk terluka
kembali.
“Satu-satunya hal yang bisa menyembuhkan patah hati adalah
waktu atau orang baru.”
Emagod.
Saya langsung menjadi grupisnya Fedrian, cowok yang
peluk-able dan bodinya minta dipanjat itu, hahahaha. Saya suka dengan karakter
Fedrian yang cool, nggak banyak omong tapi lebih banyak aksinya dan nggak pake
basa basi. Sangat berbeda dengan Syiana yang selalu terencana, apa-apa perlu
dipikir dulu, kesinisan dan kegalakannya justru membuat Fedrian terpesona
padanya. Paling suka tuh ketika Fedrian muncul tiba-tiba di depan Syiana ketika
dia sedang menyelesaikan masalah dengan Yudha dan makan bersama kakaknya, Bram,
yang dikira orang yang sedang mendekati Syiana, mukanya langsung masam dan
kelihatan cemburu banget. Trus ketika dua hari setelah Syiana pinsang, dia
mendapati Ferdian tidur di dekat tempat tidurnya, dan buat lagu untuk Syiana
juga, sweeeet banget :D. Kalau kamu pernah baca Fly to The Sky, pasti tahu
siapa Syiana ini, dia sahabatnya Edyta, tokoh utama di buku tersebut, suka
banget mendapati hal ini, dapat bocoran sedikit kisah tentangnya. Tapi
berharap sih lebih banyak lagi, apalagi Ardian nggak pernah muncul cuman
beberapa kali disebut namanya, kangen sama si pilot :D.
Saya sangat suka dengan karakter-karakter yang dibuat
penulis, menginggatkan saya dengan buku Fly to The Sky, seperti Aulia sahabat
Syiana di kantor yang btw cowok, orang yang sangat bijaksana dan sangat mengerti
Syiana, dia itu seperti Ihsan dan Edyta, selalu ada dibutuhkan dan tanpa pamrih
akan selalu menolong. Kakak Syiana, Bram yang sangat sayang dan protektif
seperti kakak-kakaknya Edyta, lovable banget deh semuanya, melengkapi serunya
buku ini.
Kekuranggannya hanya ada beberapa typo, selebihnya saya
sangat menikmati membaca buku ini, habis sekali berbaring. Selain bercerita
tentang komedi romantis atau bitchlit, ahahaha, buku ini juga memberikan
gambaran kalau nggak semua selebritis itu berotak udang, contohnya ya si
Fedrian Arsjad ini, lulusan MBA di Columbia University, New York dan setelah
itu bekerja di Morgan Stanley Singapore selama satu tahun, mendapat predikat
most eligible bachelor dan tetap bisa meraih passionnya, yeah, seandainya saja
dia nyata :p.
Kalau kamu pengen tahu genre bitchlit itu yang kayak gimana,
coba deh baca ini dijamin ketagihan :p
4.5 sayap aja deh karena bukunya kurang
tebaaaaaaaallllllllll *pecinta buku bantal* XD.
mau bilang pinjam tapi kayaknya udah banyak yg aku pinjam ya? kapan2 deh... :-)
BalasHapushihihi gpp mbak, biar tak catat dan ak kirim sekalian :P
HapusMba sulis, itu judulnya kok restrat? -.-
BalasHapusiya maap, amkasih udah diingatkan, kemaren buru-buru postingnya, langsung copas aja belum sempet ngedit :((
Hapusjudul postnya salah nih mbak :D duhhh, jadi gini toh ceritanya, makin pengen beliii. hahahaa, aku juga polinlop sama Fly To The Sky. klo masih ada nyambung gini sih mau beliii~ *lari k toko buku sekarang*
BalasHapusudah dibenerin :))
Hapusayo cepet dibeliiii :>)
aaahh ini novel bagus bangeet.. sweet tapi nggak menye menye..
BalasHapusnice review kak ^^
Antara judul sama isi, menurutku pas banget :D
BalasHapusbikin enggak kecewa bacanya. Pinjemin buku ini ke teman, teman-teman jadi suka baca =))
Fix banget bakalan beli buku ini deh beres UAS!
BalasHapusNovel ini yg baru dapet penghargaan yah?
BalasHapusemang keren deh novelnya
Tebal aku suka mba.... masukin ke wishlist ^^
BalasHapus