Penulis: Victor Hugo
Penerjemah: Fahmy Yamani
Penerbit: Visimedia
ISBN: 979-065-170-8
Cetakan pertama, 2013
442 halaman
Buntelan dari @buku_visimedia
Sinopsis:
Setelah kehilangan kekayaan dan jabatan di Kota M. Sur M, Jean Valjean terpaksa kembali menjalani hukuman kerja paksa seumur hidup di Toulon. Saat bekerja di Kapal Orion, Valjean menyelamatkan nyawa seorang kelasi yang nyaris tewas terjatuh dari tiang kapal. Apa daya, Valjean harus membayarnya dengan kenyataan bahwa dirinyalah yang malah terjatuh ke dalam lautan. Valjean dinyatakan tewas secara resmi.
Tak lama setelah itu, seorang laki-laki paruh baya terlihat di Kota Montfermeil, tempat Cosette kecil menjalani kehidupan yang menyedihkan di rumah keluarga Thenardier setelah ditinggalkan ibunya, Fantine, sejak berusia balita. Valjean datang untuk menunaikan janjinya kepada mendiang Fantine. Janji untuk menyelamatkan Cosette dari cengkeraman pasangan Thenardier yang tamak.Ternyata, tanpa disadarinya, Inspektur Javert yang sebelumnya sukses membongkar jati diri Valjean, menolak percaya begitu saja bahwa Valjean tewas ditelan lautan. Diam-diam, dia melakukan penyelidikan, mengendus Valjean hingga nyaris membuatnya kembali mengenakan rantai berbola besi di kaki.
My Review
Buku ini adalah sebuah drama, dengan tokoh terkemuka adalah Yang Mahakuasa. Manusia adalah tokoh kedua.
Sebenarnya mau saya ikutkan dalam posting bareng BBI bulan ini yang kategori sastra Eropa tapi karena akhir bulan bakalan sibuk banget dan udah lama banget dapat buntelan ini saya merasa bersalah kalau tidak cepat-cepat direview :p. Belum tahu pasti apakah visimedia akan menerjemahkan versi aslinya yaitu ada lima buku, yang jelas seri ketiga akan segera terbit. Nah seri kedua ini adalah lanjutan dari buku sebelumnya Les Miserables, di mana Jean Valjean tertangkap lagi oleh Javert, padahal dia udah berjanji kepada Fantine untuk menolong anaknya, Cosette.
Saya selalu suka dengan pengantar yang ditulis oleh Penghuni Rumah 57, memberikan gambaran tentang isi buku ini. Di seri kedua lebih banyak bercerita tentang Perang Waterloo, bahkan mengisi seperempat halaman dan ada sisipan tentang biara, maknanya, tentang iman dan hukum. Selain bercerita tentang sejarah Prancis, kali ini Victor Hugo menyentil aspek agama, juga diceritakan sedikit tentang asal usul Thenardier, kau-tahu-siapa.
Tapi saya tidak akan membahasnya, nanti reviewnya jadi sangat panjang XD. Langsung saja kita ke nasip Jean Valjean, bagian yang paling saya nanti-nantikan.
Jean Valjean ditangkap lagi dan dia dinyatakan mati ketika jatuh dari kapal Orion pada 17 November 1823, mayatnya tidak pernah ditemukan. Kemudian cerita beralih ke Montfermeil, ke Cosette dan keluarga Thenardier, di mana dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang ditugaskan menjaganya, dia dijadikan budak, tidak ada tempat tidur yang layak, tidak ada pakaian yang pantas, selalu mendapatkan hukuman, dia hanya bisa iri ketika anak-anak dari pasangan Thenardier itu bermain boneka dan mendapatkan kemewahan yang seharusnya miliknya. Lalu pada suatu malam ketika dia disuruh mengambil air datang seorang laki-laki kumuh yang menolongnya, bisa ditebak siapa dia.
Anak-anak menerima kegembiraan dan kebahagiaan dengan spontan dan akrab, karena sifat asli mereka memang gembira dan bahagia.
Bagian saat Jean Valjean menjadi dewa penolong Cosette adalah bagian yang paling favorit di buku ini, terharu sekali. Jean Valjean selalu memberikan berapapun jika pasangan Thenaidier memerasnya, dia juga memberikan boneka yang awalnya hanya bisa dilihat Cosette di etalase sebuah toko. Dia berusaha memenuhi janjinya pada Fantine, dia tidak ingin kehilangan Cosette. Seumur hidupnya dia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, seumur hidupnya dia hanya merasakan kekosongan, dan ketika dia melihat Cosette, dia berjanji tidak akan pernah melepaskannya.
Apakah Jean Valjean akan lepas dari kejaran Javert? Lelaki yang terobsesi terhadap hukum itu tidak langsung percaya kalau Jean Valjean mati, dengan sembunyi-sembunyi dia menyusuri jejak Jean Valjean. Kejaran-kejaran mereka cukup menegangkan juga.
Walau lumayan sedikit kisah tentang Jean Valjean, buku ini tetap tidak bisa dilewatkan. Buku ini membawa kita kebagian di mana Jean Valjean menemukan sedikit kebahagiaan yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya, buku ini membawa pengejaran Javert tidak kenal lelah, dan buku ini membawa kehidupan baru untuk Cosette. Tidak sabar membaca buku ketiga di mana kalau tidak salah tebak, kita akan mendapatkan cerita baru tentang Cosette yang beranjak dewasa, can't wait!
Saya cukup puas dengan cover kedua ini, tidak banyak tulisan yang berceceran di cover depan, lebih suka lagi kalau kutipan dari Victor Hugo ditiadakan *banyak maunya* hehehe. Sekarang bisa memahami kenapa di buku pertama ada tulisan Jean Valjean dan Fantine, ya karena di buku pertama yang menjadi sorotan utama adalah mereka berdua, sedangkan di buku kedua ini sudah jelas dengan nama Cosette. Penasaran sama buku ketiga apakah covernya Javert? Kita tunggu saja :D. Seperti biasa, walau ada sedikit typo tapi tidak terlalu mengganggu, terjemahannya tidak perlu diragukan lagi :D.
4 sayap untuk si kecil Cosette.
masih masuk wishlist :(
BalasHapussabar sabar....
semoga cepat terkabul ^^
BalasHapus[…] Les Miserables 2: Cosette by Victor Hugo (Historical Fiction Reading Challenge) […]
BalasHapusAku juga masih masuk wishlist. Moga kesampaian deh
BalasHapus