Selasa, 24 Juli 2018

Aku Bukan Dia by Arleen A | Book Review

Judul buku: Aku Bukan Dia
Penulis: Arleen A
Editor: Mutiara Arum & Herlina P Dewi
Desainer sampul: Teguh Santosa
Penerbit: Stiletto Book
ISBN: 978-602-6648-52-5
Cetakan pertama, Juni 2018
274 halaman
Buntelan dari @arleen315
Andy
tahu bahwa tidak ada jalan hidup manusia yang sempurna, yang ada hanya satu guci abu yang tak juga dapat ditaburnya ke laut lepas.

Linda
tahu bahwa tidak ada jaminan atas kata selamanya, yang ada hanya janji serapuh tisu yang dengan mudah dapat dikoyak.

Berdua
tahu bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, yang ada hanya sebuah pertemuan kebetulan.

Berdua
tahu bahwa tidak ada jalan yang bebas dari kerikil, yang ada justru dinding-dinding yang muncul entah dari mana.

Tapi jika cinta mengucap dan takdir berkata, apakah hati justru akan jadi penghalang?

Andy Charleston adalah profesor yang cukup terkenal di jurusannya, selain menjadi profesor paling muda, dia berwajah tampan dan duda, sehingga sering menjadi incaran para mahasiswinya, entah hanya menggoda atau memang tertarik secara langsung. Namun, semenjak ditinggalkan mendiang istrinya saat melahirkan anak pertama mereka, Andy sama sekali tidak tertarik dengan wanita lain. Sampai seorang gadis yang kesasar di depan ruangannya, Andy selalu terbayang gadis tersebut.

Linda memilih Santa Clara University karena mantan pacarnya, Jack, tidak diterima di sana. Lida cukup terpukul karena tiba-tiba saja diputuskan oleh satu-satunya laki-laki yang dekat selama bertahun-tahun. Sehingga di kesempatan yang baru ini, Linda benar-benar ingin fokus kuliah dan melupakannya. Namun, siapa yang tahu kalau Linda akan bertemu seseorang yang membacakan peta ketika dia kesasar dan jatuh cinta padanya? Seseorang yang memiliki jarak usia cukup terpaut jauh darinya dan sudah memiliki seorang anak.
Ada begitu banyak kebetulan. Dan wajahnya yang mirip dengan Lina juga adalah salah satu dari sebaris kebetulan-kebetulan yang telah mempertemukan dirinya dengan Andy. Tapi bukankah memang tidak ada kebetulan di dalam hidup ini.
"Aku tidak peduli lagi apa alansanmu menyayangiku. Bahwa kau menyayangiku, itu saja sudah cukup bagiku," kata Linda. Andy mempererat pelukannya.
"Linda?" Panggil Andy lagi.
"Ya?" jawab Linda.
"Kau memang tidak perlu tahu caranya," kata Andy. Linda diam. Tapi Andy tahu Linda tahu apa yang dimaksudnya. "Aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkanku. Jadi kau tidak perlu tahu caranya."
Kali ketiga membaca karya Arleen A setelah Lady in Red dan Now and Then, dari ketiga bukunya, ciri khas yang dimiliki Arleen bisa saya kenali. Misalkan saja memakai sudut pandang orang ketiga di mana secara bergantian menyuarakan tiap masing-masing tokoh sentral yang ada di buku. Kemudian ada nilai historis keluarga tokoh yang coba penulis tautkan ke masa sekarang, sehingga ada nuansa klasik. Kisahnya percintaanya terbilang melow dan manis. Gaya bahasanya seperti novel terjemahan, cukup baku tapi tidak kaku, selalu memakai setting luar negeri dan bermain-main dengan setting waktu.

Kalau di dua buku sebelumnya penulis memakai setting waktu yang berbeda di mana memiliki benang merah dengan setting masa kini, di Aku Bukan Dia penulis sedikit memberi perbedaan, tidak ada lagi kisah masa lalu. Baik itu plot maupun konflik lebih sederhana, hanya mengunakan alur maju, dan sudut pandang orang ketiga, di mana si pencerita meyampaikan sudut pandang dari Linda maupun Andy secara bergantian.

Kelebihannya tentu kita bisa melihat perasaan mereka masing-masing, kita lebih mudah memahami karakter mereka, dan biasanya chemistry akan terjalin kuat. Namun, kelemahannya adalah cerita menjadi repetitif, terkesan diulang-ulang. Terlebih penulis menceritakan timeline yang sama secara bergantian, cerita terkesan tidak berkembang, alur menjadi lambat dan sedikit membosankan. Berbeda kalau misalkan bagian pertama Linda yang bercerita, kemudian Andy menceritakan kelanjutan setelah apa yang dialami Linda, saya berharapnya seperti itu.

Secara keseluruhan, Aku Bukan Dia masih memiliki cita rasa unik yang melekat pada tulisan Arleen, terlebih yang mencari kisah cinta beda usia, buku ini cukup recommended. Saya juga suka pada bagian akhir ketika penulis menyisipkan historis keluarga para tokohnya, sesuatu yang memang menjadi ciri khas dia. Bagi kalian yang ingin membaca kisah cinta yang manis, buku ini bisa menjadi pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...