Jumat, 01 Januari 2016

Crystal Stairs by Amaliah Black | Blog Tour, Book Review, Giveaway

Crystal Stairs
Penulis: Amaliah Black
Ilustrator: Sara Debora
Desainer cover: Julia Laud & Ivana PD
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-268-3
Cetakan pertama, November 2015
248 halaman
Buntelan dari @grasindo_id
Coba lihat tubuh itu.
Perhatikan segenap lekuk-lekuknya...
Kemudian helaian rambutnya yang tergerai.
Juga sepasang matanya yang membuka lebar.
Dekati. Lalu, amati dengan jelas...

Aku seharusnya memanggil polisi untuk mengetahui sudah berapa lama tubuh itu tergeletak di sana. Dalam keadaan berdarah. Tanpa nyawa.

Aku seharusnya menelepon petugas keamanan untuk melaporkan pemandangan mengerikan yang tengah kusaksikan sekarang. Aku seharusnya bertindak lebih tegas.

Namun, aku hanya melangkah mundur. Melarikan diri dari seluruh kenyataan. Dan pada akhirnya aku tersadar... kini dunia berangsur-angsur menjadi sepetak penjara bagi kehidupanku. Tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.
Choi Min-Jae tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan musuh bebuyutan sewaktu sekolah menengah dulu, Kim Ha-Na. Dulu mereka tidak pernah akur, saling membalas bila dikerjai, dan ada sedikit rasa kangen juga, Min-Jae senang bisa bertemu kembali, selain itu penampilan Ha-Na banyak berubah, dia tidak tomboi lagi, sekarang terlihat feminim dengan rambut panjang dan cantik, Min-Jae kangen mengerjai gadis tersebut, terlebih mereka akan bekerjasama dalam pentas drama musikal yang dibesut oleh Lee Su-Bin, nenek cerewet yang sangat memperhatikan karir Min-Jae.

Ha-Na tidak mengerti dengan alasannya sendiri kenapa mau mengambil peran pengganti dalam drama musikal, bisa dikatakan perannya tidak dibutuhkan, Kang Dae-Yun sangatlah sempurna, baik dari segi akting dan suara, mungkin dia tertarik karena ada Min-Jae, si berengsek teman sekolahnya dulu. Interaksi pertemuan awal mereka sama seperti dulu, saling mengerjai, tapi mereka sekarang juga sudah dewasa, ada getaran lain ketika mereka saling bertemu. Min-Jae sangat perhatian pada Ha-Na, dia seperti enggan jauh darinya, sedangkan Ha-Na kadang merasa cemburu akan kedekatan Min-Jae dan Dae-Yun, dua pemeran utama drama musikal, dia seperti lalat penggangu saja, dia lebih memilih menjauh.

Namun, ketika Ha-Na akan menjauh, ada sebuah misteri yang melibatkan dirinya, sekarang dia bukan lagi sebagai pemeran pengganti, namun pemeran utama. Menghadapi berbagai penyelidikan, ancaman dan tatapan yang berbeda dari Min-Jae.

Ketika membaca sinopsis buku ini saya menebak genre ceritanya akan berbau thriller karena bau misteri sangat tercium tajam, sangat berbeda dengan buku pemenang pilihan PSA3 lainnya. Namun, bagian awal saya malah menemukan cerita yang sedikit humoris, khas cerita Korama yang sering mengambil genre romance comedy, baru pertengahan halaman mendekati akhir, cerita misterinya muncul.

Yang saya suka dari buku ini adalah chemistry antara Min-Jae dan Ha-Na terbentuk dengan baik, interaksi mereka bikin senyam senyum, dan saya suka karakter Min-Jae, dia agak konyol tapi perhatian sekali terhadap Ha-Na, bagian paling favorit adalah ketika dia mengunjungi apartemen Ha-Na dan membawakan makanan. Dia juga bisa menjadi pendengar yang baik, contohnya ketika Dae-Yun sedikit mengutarakan kisah hidupnya yang kelam. Namun dia juga bodoh, tidak bisa mengenali perasaanya sendiri, terlebih kepada Ha-Na, dan cukup galau ketika Dae-Yun menyatakan cinta.

Saya suka kisah cintanya, seperti cinta lama bersemi kembali dan benci jadi cinta, hanya saja penulis kurang mulus dalam memasukkan unsur thriller-nya. Sebenarnya dari awal penulis sudah memberikan tanda, hanya saja kurang terlihat, penulis lebih fokus pada hubungan Min-Jae dan Ha-Na sehingga buku ini seperti terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama konfliknya tentang kisah cinta kedua tokoh utamanya, dan bagian kedua mengambil konflik pembunuhan, fokus ceritanya seperti terpecah dan terasa tiba-tiba. Mungkin kurang pendalaman karakter para tokohnya, kurang banyak latar belakang mereka yang ditunjukkan, sehingga twist-nya pun mudah tertebak.

Overall, saya cukup menikmati debut dari Amaliah Black ini, cara berceritanya enak kok, bagian awal saya nggak bisa berhenti baca dan mulai penasaran dengan motif pembunuhan yang sebenarnya ketika memasuki bagian akhir, banyak adegan yang lucu dan tokoh utamanya loveable. Bagi yang ingin mencoba membaca cerita Korama yang cukup berbeda, buku ini bisa menjadi pilihan.

3 sayap untuk Crystal Stairs.



Saatnya Giveaway!
Ada satu buku yang akan saya bagikan khusus bagi pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia, karena hari pertama di tahun yang baru, syaratnya saya bikin gampang banget deh :D
Kalian hanya perlu membagikan link postingan ini ke sosial media cukup satu kali saja, boleh mention @peri_hutan dan @ItsAmaliahBlack, sertakan juga hastag #CrystalStairs.
Kemudian di kolom komentar jawab pertanyaan berikut dan sertakan akun twitter kalian, "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?" 
Sudah itu saja, gampang kan? Yuk buruan ikutan, ini kesempatan terakhir kalian untuk mendapatkan buku Crystal Stairs secara gratis dan bisa melengkapi koleksi buku PSA3 :D. Giveaway berlangsung sampai tanggal 6 Januari 2016, pengumuman pemenang di postingan ini dan hadiah akan dikirimkan langsung oleh saya. Semoga beruntung :D

*UPDATE*

Saatnya pengumuman, baca komen kalian ngeri-ngeri ah, hehehe. Setelah membaca dan merenungkan, agak susah awalnya soalnya keren-keren dan imajinatif, akhirnya saya memilih...

@Daisy_skys

Selamat ya, nanti saya akan menghubungi kamu untuk konfirmasi pengiriman hadiah, buat yang lain jangan putus asa, terus follow Kubikel Romance dan @peri_hutan karena masih banyak blog tour dan giveaway yang akan berlangsung. Semangat!

32 komentar:

  1. Nama: Hana Bilqisthi
    Twitter: @hanabilqisthi
    linkshare: https://twitter.com/hanabilqisthi/status/682909308607008768

    pembunuhan sadis tuh yang dibunuh perlahan dengan disiksa dulu secara mental dan fisik terus pas dibunuh dimutilasi

    BalasHapus
  2. akun twitter : Mukhammad Maimun Ridlo

    "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Pembunuhan sadis menurut saya apabila dilakukan dengan cara :
    1) Pembunuhan dilakukan di depan mata anggota keluarga sendiri yang menyayangi si korban. Apalagi kalau dilakukan di depan anaknya sendiri.
    2) Pembunuhan dilakukan setelah terlebih dahulu korban ditipu atau dimanfaatkan semuanya (seperti diambil barang-barangnya, diperkosa, dsb) setelah itu dibunuh dan mayatnya dibuang begitu saja.
    3) Dan pembunuhan paling sadis dan keji menurut saya adalah apabila dilakukan oleh orang yang percaya dan dekat dengan korban (bisa teman, orang kepercayaan, bahkan saudara atau keluarga sendiri) hanya karena hal sepele atau hanya karena diambil hartanya.... TERLALU.....

    BalasHapus
  3. Nama: Utami Pratiwi
    Twitter: @Haitiwi

    pembunuhan paling sadis adalah dengan mencintai, lalu meninggalkan.

    BalasHapus
  4. nama : EMMA
    Akun twitter : @EmmaNoer22

    https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/682936982130012160?p=v

    jawaban : menurutku pembunuhan paling sadis itu tabrak lari/ korban tabrakan misalnya tertabrak kereta api, bus, mobil, terlindas truk yang sampai menghancurkan bagian-bagian tubuh korbannya entah kepala, tangan, kaki, badan. Pelaku tidak sengaja, korban tidak menyangka jadi korban. Jadi pembunuhan yg tidak di sengaja ini yang menurutkan sadis dan paling menyedihkan soalnya kejadiannya pasti secara tiba- tiba tidak di sangka-sangka. Keluarga yg jadi korban dan keluarga tersangkanya juga pasti akan sama syoknya.

    BalasHapus
  5. "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Berhubung aku penikmat film bergenre horror, thriller ataupun yang tokohnya seorang psyco jadi aku mengambil dari adegan film aja yaaa XD menurutku pembunuhan paling sadis itu ada di dalam film SAW. Dari semua serialnya, SAW I sampai VII menurutku semua pembunuhannya sadis banget. Sebelum di bunuh, si Jigsaw mempermainkan sebuah game yang menantang maut. Menurutku itu gila banget! Bukan fisiknya aja tapi mentalnya ikut di permainkan, bahkan tak segan-segan Jigsaw membuat alat pembunuh yang sangat sangat menyeramkan dan tentu sadis. Badan yang di gergaji lah, kepala yang ketusuk atau darah di mana-mana membuat yang nonton pasti mual termasuk aku tapi yaa tetep nonton juga sih-_- Nah pembunuhan yang di lakukan Jigsaw ini bukan untuk bersenang-senang tetapi untuk memberikan rasa sakit kepada orang lain seperti sakit yang dia rasa tapi hal itu ga benar, ga pakrah dan jahat banget.

    Orang-orang di culikin terus di masukkan ke dalam permainannya yang sadis banget tapi dianya ga merasa berdosa nah ini menurutku bagian tersadisnya. Dia hanya memberitahukan sedikit cara bermainnya. Kalau tak bisa? BAMN! You died! Pokoknya kalau mau lihat mikir-mikir dulu atau ga isi perut yang baru di makan pasti bakal keluar lagi. Dan efek film ini dahsyat banget, perut seakan melilit melihat aksi Jigsaw yang membunuh korbannya secara rapih dan sadisssss banget. Sekian, arigatou gozaimasu^^



    @AuliaaRez

    BalasHapus
  6. Nama : Sofhy Haisyah
    Twitter : @Sofhy_Haisyah

    Segala bentuk pembunuhan, bagiku semuanya adalah tindakan sadis. Tapi, jika melihat kasus yang ada dan bisa aku liat sekarang, yaitu pembunuhan yang dikarenakan kuatnya ideologi kesombongan, keserakahan, dan ketamakan. Sebut saja Israel dan Palestina, ribuan nyawa yang masih suci pun (bayi dan anak-anak_ menjadi korban karena negara yang menganut paham ideologi yang salah tersebut. Sama halnya, dengan pembunuhan massal yang dulu dilakukan Hitler, dimana salah satunya bentuk pembunuhan yang ia lakukan pada warga yang menderita gangguan jiwa dan cacat, yang ia anggap sebagai gangguan sosial saat itu. Bukannya memberi bantuan, tapi warga tersebut sengaja dikarantina untuk dibunuh dengan cara sadis, dimana kamar-kamar mereka sengaja disambungkan dengan pipa gas beracun. Itu, lagi-lagi karena ideologi yang salah.

    Singkatnya, bagiku pembunuhan sadis itu, jika pembunuhan tersebut dilakukan massal, hanya karena alasan ideologi atau paham segelintir orang yang salah.

    BalasHapus
  7. Nama : Vena
    Akun twitter : @venadwim

    Dengan cara membawanya ke sebuah gedung tua yang pengap dan gelap lalu kulit korban yang mulus disileti perlahan-lahan. Mulai dari wajah, mungkin bisa dimulai dari pipinya yang mulus, lalu sedikit turun ke dagu dan leher, kemudian tubuhnya, ah jangan lupa kedua telinganya, setelah tubuhnya selesai disileti berlangsung ke daerah kakinya. Setelah disileti dan tubuhnya berdarah-darah, disiram dengan air biar perih. Terus ditabokin sampai memar dan berdarah-darah. Setelah itu perutnya ditusuk dan dibiarkan tewas di situ. Setelah tewas, ambil bensin, tuangin ke mayat dan terus dibakar, mayatnya dibakar bareng benda-benda yang tadi digunakan untuk membunuh korban biar tidak ada bukti yang tersiksa.

    BalasHapus
  8. Nama : annik anzalni
    Twitter : @annickajodha

    Menurut q pembunuhan paling sadis itu dgn cara d mutilasi. . Aduh itu mah sadis bgt.. blm lagi biasanya cuma d taruh dalam kantong plastik atau koper truz d buang d pinggir jalan atau d perkebunan. ..

    BalasHapus
  9. Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya

    Menurutku pembunuhan yang paling kejam adalah pembunuhan karakter. Contohnya yaitu fitnah. Seperti kalimat yang selama ini kita kenal, "fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan" (QS. 2:191). Pembunuhan karakter bermula dari tekanan batin yang lama-lama akan mempengaruhi keadaan fisik. Sama saja dengan membunuh pelan-pelan.

    Anggaplah semisal gini, saya memfitnah tetangga saya sudah kumpul kebo dengan seorang lelaki karena ia sering kedatangan tamu lelaki bahkan lelaki itu sering menginap hingga berhari-hari tanpa saya tahu lelaki itu siapa. Padahal tetangga saya belum bersuami. Mungkin saja kan itu adiknya dari luar kota yang lama tak pulang atau siapanya lah yang semuhrim. Tanpa menanyakan dulu kepada yang bersangkutan, saya malah langsung menyebarkan kabar kepada orang-orang sekitar kalau tetangga saya itu sudah berzina karena ada lelaki yang sering menginap padahal ia belum menikah. Warga jadi berang dan mengusir wanita itu dari komplek. Bahkan rumahnya dilempari batu, dibakar, dan wanita itu juga dirajam. Warga marah karena jika ada yang berzina maka 40 tetangga kanan kiri depan belakang akan kena pula dosanya. Isu itu menyebar hingga kampung sebelah. Teman-teman kerja wanita itu juga mendengar kabar itu. Lalu ia dipecat dari kerjaannya. Sampai ke mana pun ia tinggal, label "tukang zina" itu tidak lepas dari jidatnya. Ia sering dikucilkan, diasingkan, diintimidasi oleh orang lain. Apa yang lebih menyakitkan daripada dikucilkan oleh masyarakat? Seperti manusia yang hidupnya tidak pernah dianggap ada. Itu sama saja dengan membunuh secara pelan-pelan, bukan? Sakit hati itu tidak akan pernah hilang, dan rasa malunya harus ditanggung selamanya.

    Masih mending dibunuh secara fisik karena sakitnya langsung hilang ketika nyawa sudah terlepas dari raga. Tapi kalau pembunuhan karakter, sakitnya ada di hati, obatnya susah dicari jika ia bukanlah orang yang super sabar dan super ikhlas. Sepanjang hidup ia akan menanggung beban itu. Layaknya mau menyembelih hewan, kenapa pisau atau parangnya harus tajam? Supaya hewannya tidak lama-lama tersiksa oleh rasa sakit jika lehernya belum sepenuhnya putus dan nyawanya masih tersangkut di kerongkongan. Begitu juga manusia. Pembunuhan karakter itu seperti tiap harinya tubuhnya disayat dengan pisau hingga meninggalkan bekas luka di sekujur badan. Membiarkan darahmu perlahan-lahan habis hingga akhirnya kamu mati.

    Itulah mengapa kasus bully itu sebenarnya berbahaya, harusnya diberikan prioritas hukuman pidana, karena jika yang dibully tidak kuat iman maka ia bisa tertekan batinnya dan memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri.

    BalasHapus
  10. Nama : Ismayanti Firdani
    Twitter : @ismaa1903

    "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Dengan cara lambat. Di siksa dulu,kemudian sayati tubuhnya, trus lelehkan lilin panas di tubuhnya yg penuh luka, gunting botak rambutnya, potong lidahnya, cabut kukunya. Congkel satu matanya, lalu tembak dikepala sama jantungnya. Mutilasi mayatnya, masak dagingnya, berikan pada teman-temannya. Kepalanya dibungkus parcel, berikan kepada keluarganya.

    BalasHapus
  11. setuju juga sama mbk aya murning di koment atas, pembunuhan karakter juga bisa dibilang sadis. Fitnah itu nempel sampe ke keluarga dan sanak saudara, apalagi menanggung malu dan sakit hati. Bentuknya memang bukan sakit fisik, tapi ke batin, sakit lain yang lebih parah sakit ya ngebatin. Contohnya aja putus cinta banyak juga cuman gegara cinta yg bunuh diri itu kan bentuknya bukan sakit di fisik tapi di batin dan fikirannya, ini bukan contoh pembunuhan sih cuman mau jelasin sakit batin itu sakitnya menahun dan bisa seumur hidup dan yang nggak kuat bisa jadi mati entah karena sakit karena kepikiran terus atau karna bunuh diri. Nah apalagi ini Fitnah yg jelas nggak benar, orang di sebutnya fitnah.

    BalasHapus
  12. Nama: Amilatun sakinah
    Twitter: @amilatunS


    Bagi si pembunuh sih mungkin nggak berasa sadis, ya. Tapi bagi siapapun, kurasa pembunuhan model apapun sadis. Terutama yang mencapai kematiannya lambat. Seperti dibakar dengan cara dipanggang, lalu sebelum nyawanya melayang dimasukan ke air garam, tenggelamkan.

    BalasHapus
  13. Celina F. Yuwono
    @sampanbiru

    Pembunuhan tersadis dan teraman untuk siapapun(yang pengen ngebunuh, terutama newbie) yg pernah aku tahu, yaitu membunuh pakai tetesan salju beku yang tajem dan ditusukin ke leher korban. ❄️❄️❄️
    Tergolong sadis karena pembunuhan satu ini tidak akan pernah bisa meninggalkan barang bukti, karena salju akan cair, sidik jari pelaku menghilang, dan korban mati kehabisan darah.❄️
    Atau misal berminat kepengen nyiksa dulu, bisa, tetep memakai tetesan salju tadi, yang bentuknya kayak stalagtit gitu.❄️
    Pelaku akan tetap aman sampai kapanpun, karena dengan adanya saksi mata tapi tanpa barang bukti akan sulit dilaporkan ke polisi dan dipenjarakan(Anggep aja gak ada yg merekam). Lebih berbahaya daripada cara bunuh-bunuhan lainnya.❄️
    Sayang, di Indonesia tropis gak ada salju... Maaf ya Kak Sulis, kakak jadi gabisa ngebunuh(?) hehehe :D
    ❄️❄️❄️

    BalasHapus
  14. Zahrotuz Zakiyah @Zahro_ism

    Pembunuhan sadis? menurut saya itu pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekat korban, orang yang paling dipercaya sama si korban, yang tidak masuk dalam kategori "akan/dapat membunuh korban" namun pembunuh tersebut melakukan hal yang sebaliknya dengan cara sengaja.
    akan lebih miris lagi kalau pembunuh --orang terdekat korbanwbisa jadi Sahabat, saudara, kekasih, orang tua dll-- sudah merencanakannya jauh jauh hari dan mendekati korban hanya untuk melancarkan aksinya -membunuh-

    BalasHapus
  15. Nama: esti yuliastri
    Twitter: @estiyuliastri

    Pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?

    Menurutku pembunuhan yang dilakukan oleh seorang psikopat.
    Yang merasa puas apabila sudah menyiksa korbannya hingga mati, dan SADISnya dia tidak merasa bersalah..
    namun malah ketagihan ingin membunuh lagi.

    BalasHapus
  16. @chelseas_lovers

    Pembunuhan paling sadis itu seperti memasukkan orang ke dalam kesalahan yang tidak pernah ia lakukan, bisa disebut juga fitnah. Seperti yang sering kita temui di film Korea. Yang paling gres Remember - War Of the Son. Atau pernah kita temui di Pinnochio yang dipernakan Lee Jong Suk dan Park Shin Hye. Di dua film ini jelas terlihat bahwa fitnah tidak hanya memberikan 'penyakit' pada yang difitnah, melainkan keluarganya. Pem-bully an hingga dikucilkan dari masyarakat umum.
    Cukup sepele, tapi akibat di masa depan sungguh luar biasa :D :D

    BalasHapus
  17. Nama: Tri Wahyuni
    Twitter: @tewtri

    Pembunuhan paling sadis itu dengan cara bagaimana?

    Yang namanya membunuh jelas tidak berprikemanusiaan dan bagi saya pembunuhan pun bukan hanya soal menyangkut nyawa tapi kadang juga jiwa. Walau begitu, saya tetap menaggap bahwa menghilangkan nyawa seseorang adalah tindakan yang paling parah. Nyawa tidak bisa kembali, sekeras apa pun penyesalannya. Dan pembunuhan terkejam menurut saya adalah di mana tersangka 'memakan' korbannya. Di perkosa kemudian di bunuh, itu keterlaluan. Banyak sekali ini kejadian, dan saya sangat menyayangkan hal itu. Korban bukan hanya mati dalam keadaan malu, menderita, sakit, dan penuh sesal, tapi lebih dari itu dia mungkin meninggalkan orang-orang dengan traumatik dan dendam. Bagi saya yang seperti ini sungguh sadis terlebih untuk ukuran mata sesama wanita. Terima kasih.

    BalasHapus
  18. Menurutku, pembunuhan paling sadis itu, adalah pembunuhan yang dilakukan dengan cara yang paling ditakuti korban. Dan si pembunuh dengan terang-terangan menunjukkan pada korbannya bahwa dia menikmati penyiksaan itu. Seperti ini:

    Suatu hari, kau menerima sebuah bingkisan. Isinya hanya selembar surat yang dilumuri darah. Kau mencium bau amis dan kau menduga-duga, orang keparat mana yang repot-repot mencari darah sebelum mengirim surat. Lalu tiba-tiba kepalamu seperti baru saja tertimpa bangunan runtuh. Kau mengenali apa yang tertuliskan dalam surat itu. Si pengirim surat menyebut-nyebut soal dosa lamamu. Kau sudah bersusah payah untuk melupakannya. Kau juga melakukan banyak kegiatan amal untuk menebus dosamu. Kau juga sudah meminta maaf kepada orang yang pernah kau lukai. Jadi, dengan ketakutan bercampur marah, kau ke luar rumah untuk mencari pengirim surat. Tapi akhirnya kau menemukannya ketika kau kembali ke dalam rumahmu. Dia sudah menunggumu di balik pintu kamarmu. Kamarmu gelap dan ventilasinya telah ditutup dengan cermat. Dan pengirim surat yang telah kau kenal betul itu menyambutmu dengan seringai tidak bersahabat. Dia mulai bercerita, tentang hidupnya setelah kau melukainya. Kau meminta maaf dan dia berkata, sudah terlambat untuk itu. Lalu dia mulai mengikat kedua tanganmu. Lalu menyekap mulutmu dengan lakban. Lalu saat kau meronta, si pengirim surat menyalakan musik. Alunan komposisi gubahan Bethoven terdengar dan kau tahu, upayamu untuk meminta pertolongan sudah terlalu terlambat. Si pengirim surat mendekatimu, dan mengeluarkan lakbannya sekali lagi. Kali ini dia menggunakannya untuk menutupi wajah dan kepalamu. Dia menariknya dengan kasar, melilitkannya di sekeliling kepalamu dan sesuatu berteriak di dalam dirimu: "INILAH AKHIRNYA!". Kau masih meronta, berharap keajaiban terjadi. Komposisi Bethoven menanjak ke puncak, dan napasmu melemah. Tenagamu untuk melepaskan diri membuat kau kelelahan lebih cepat dari yang seharusnya. Kau merasakan jemari si pengirim surat di tubuhmu. Dia mengusap kepalamu, dan kau mendengar suaranya yang berbisik di dekatmu: "Selamat menempuh kematian. Aku merayakannya dengan bahagia."
    Komposisi Bethoven yang lain terdengar. Si keparat itu benar-benar sedang merayakan kematianmu.

    BalasHapus
  19. @yutakaNoYuki

    Menurut aku pembunuhan paling sadis itu dengan cara dicekik sampai kehabisan nafas. Kenapa ? Dicekik itu berarti membunuh secara perlahan, pelan-pelan mengambil kebebasan korbannya untuk bernapas. Kebayang kan gimana korban berusaha untuk menyelamatkan dirinya ? Tangan yang mulai mendingin karena kehabisan oksigen, bayang-bayang kematian yang mulai mendekat dan silih berganti dengan harapan untuk hidup yang makin lama makin tipis. Dicekik itu seperti dipaksa untuk duduk diam dan pasrah menunggu malaikat maut datang, seakan korban menghitung mundur sendiri sampai nyawanya gak ada lagi didalam raganya.

    BalasHapus
  20. Menurut saya pembunuhan paling sadis itu dengan cara dikubur hidup-hidup. Kita yang belum seharusnya mati, dipaksa mati. Dikubur dalam keadaan hidup, sadar-sesadarnya dan tinggal menunggu waktu sampai napas berhenti berhembus dan jantung berhenti berdetak. Menurut saya, lebih baik saya dipenggal daripada dikubur hidup-hidup.... iiiiiiiiiiii

    Terima kasih kak ^^

    @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/684257189003833344

    BalasHapus
  21. "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Jawaban:
    Duh mba pertanyaannya sadis amat :p tapi kudu dijawab nih ya...

    Pembunuhan paling sadis itu, pembunuhan karakter. Memaksa seseorang untuk menjadi orang lain, dan menghilangkan karakter dirinya yg sebenarnya. Hal tersebut mengintimidasi secara mental dan perlahan-lahan mempengaruhi jiwa, membuat korban tertekan, putus asa, namun tidak mampu untuk melawan, dan pada akhirnya bunuh diri menjadi pilihan yang tragis.

    Twitter: @nunaalia

    BalasHapus
  22. Nama : Mega Widyawati
    Twitter : @widy4_w

    "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Pembunuhan Berencana dengan cara mutilasi.
    Menurutku pembunuhan cara begini adalah tersadis di dunia. Bagaimana tidak coba? Jika dalam pembunuhan ini kematian korban telah direncanakan terlebih dahulu, dalam perencanaan ini, biasanya korban mengalami bentuk teror-teror dari pelaku yang menyebabkan trauma-ketakutan-depresi. Lalu setelah korban mengalami trauma bertahap lama, barulah si pelaku membunuhnya secara perlahan dalam pesakitan luar biasa. Tidak hanya dibunuh saja, melainkan setelah dinyatakan tewas, sangat keterlaluannya si pelaku masih sempat-sempatnya pula memutilasi korban. Bebar-benar sangan sadis dan menyeramkan. Korban sama saja diberikan proses kematian tiga tahap, antara lain:
    1.Teror-teror yang mengakibatkan depresi, bila teror keterlaluan korban bisa saja mati perlahan, terkena serangan jantung mendadak mungkin.

    2) Dibunuh secara perlahan-lahan, sangat kesakitan sekalilah korbannya, sebelum di bunuh disiksa sampai benar-bebar TEWAS.

    3. Nah yang terakhir, setelah dibyatakan mati korban di mutilasi, terus bagian tubuhnya di pisah-pisah dan dibuang di tempat rahasia alias yang tidak bisa ditemukan. Agar pelaku aman dari hukum mungkin.

    Inilah tahap pembunuhan paling sadis menurutku, semoga jawabanku memuaskan yah mbak...

    BalasHapus
  23. Murder is murder. It's cruel, ruthless, bagaimana pun caranya. But, to me, the worst murder case is when I got the bloody knife or sword or gun in my hands. It means that I'm the murderer. Itu pembunuhan paling kejam, atau sebut pula aku yang kejam, karena aku sendiri yang melakukannya secara langsung pada korban.

    @chynrm

    BalasHapus
  24. @Rrhanf

    Pembunuhan yang paling sadis adalah membully seseorang hingga ia bunuh diri atau pembullyan secara fisik (memukul, menendang, dsb) hingga orang itu meninggal. Apalagi kalau pembullyan itu dilakukan oleh orang yang dipercayai selama ini. Mungkin itu memang bukan pembunuhan secara langsung tapi, tetap saja itu sadis dan lebih menyakitkan.

    BalasHapus
  25. @Jkhoyul

    Paling sadis bukan dengan membunuh raganya tapi membunuh jiwanya. Raga bisa disiksa, ditembak, ditebas atau diapain saja sampai nyawa hilang saat itu juga. Tapi menurutku tidak terlalu sadis dibandingkan dengan membunuh kepercayaan orang terhadapnya, membunuh eksistensinya, membunuh rasa cintanya dan membunuh semua yang berkaitan dengan urusan batin. Karena korban akan tersiksa seumur hidup lalu mati merana maka pembunuhan seperti inilah yang paling sadis.

    BalasHapus
  26. @avl9095

    Trauma masa lalu seperti kesalahan fatal yang dulu diperbuat, pembunuhan orang yang berharga di depan kita, dan hal lain yang berdampak bagi mental bagiku itulah yang paling kejam. Percaya atau tidak hal itu bisa membunuh secara perlahan lahan secara menyiksa dengan berbagai cara. Mati secara fisik memang sadis tapi itu rasa sakitnya diterima hanya sekali tapi kalau mati secara mental... korban akan terus dihantui dengan perasaan bersalah, dendam, dll. Sampai memilih 'jalan pintas' atau perbuatan lain untuk menghilangkan traumanya. Yah, itu pun jika memilih jalan yang benar.

    BalasHapus
  27. menurutku segala bentuk pembunuhan itu sadis dan kejam, karena seorang pembunuh telah mengambil apa yang menjadi hak orang lain. tapi dari semua cara membunuh, yang tersadis adalah membunuh seseorang melalui kata-kata, entah itu kata-kata kasar, umpatan maupun sebuah fitnah. karena jika korban teringat perkataan pelaku, korban bisa terbunuh berkali-kali sampai korban memilih mengakhiri hidupnya sendiri. terlebih jika pelaku bisa mempengaruhi orang lain, yang tanpa sadar juga ikut membunuh korban dengan apa yang dia ucapkan.

    @dabelyuphi

    BalasHapus
  28. Twitter ; @lisyaann
    Link share ; https://twitter.com/lisyaann/status/684736953728634881

    "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu dengan cara apa sih?"

    Menurutku pembunuhan paling sadis adalah pembunuhan yang dilakukan secara lahir dan batin disaat bersamaan. contohnya aja, seorang cowo yg punya dendam membuat seorang cewek jatuh cinta setengah mati padanya, lalu akhirnya, cewek itu dicampakkan dan mulai dibunuh dengan cara yang paling menyiksa dan dengan menyakiti organ manusia yang tidak vital sehingga cewek itu tdk akan mati dg mudah tapi mendapat rasa sakit yang sangat besart. contohnya aja matanya dicongkel, punggung tangannya dipaku ditembok, kulitnya di kuliti, lalu cewek itu direndam pada air garam semalaman. bayangkan betapa sakitnya gadis itu, naik dari segi perasaan dan fisik.

    BalasHapus
  29. Nama : Manshur
    Twitter : @manshuri_yusuf
    Link share : https://twitter.com/manshuri_yusuf/status/684733851583660033

    Pembunuhan tersadis menurutku adalah dengan membunuhnya dengan beberapa tahapan (semoga tidak disangka psikopat :D).
    Fase pertama, yaitu menyiksanya secara mental, bisa dengan melakukan fitnah, pengucilan, dicaci maki dan sebagainya. Sehingga target masuk dalam titik frustasi dan merasa hidupnya telah mati bahkan sebelum malaikat pencabut nyata datang.

    Fase kedua, setelah fase pertama telah berjalan, maka fase selanjutnya adalah dengan menyiksanya secara fisik, semakin lama target menerima rasa sakit maka lebih bagus, dengan tujuan ia menemui ajalnya dengan pelan tetapi amat sakit. Bisa dengan mencabut kukunya dengan paksa satu persatu, meletakkannya disarang lebah atau bahkan memotong jari-jarinya.

    Fase ketiga, setelah kedua fase tersebut, maka fase selanjutnya adalah dengan menghabisinya, sampai target benar-benar tak bernyawa lagi, bisa dengan mati tenggelam, mati ditusuk puluhan pisau, atau bahkan di masukkan ke dalam kandang hewan predator seperti singa dan buaya.

    Fase keempat, fase opsional setelah target tak lagi bernyawa. Ini adalah fase untuk perlakuan terhadap jasad korban. Bisa dengan memutilasi korban menjadi beberapa bagian lalu membuang bagian-bagian tersebut di tempat yang terpisah. Atau bisa juga untuk dijadikan hiasan/pajangan.

    BalasHapus

  30. Nama: Daisy
    Twitter: @Daisy_skys
    Link Share :
    https://twitter.com/Daisy_skys/status/684742652399468544


    "Menurut kalian, pembunuhan yang paling sadis itu
    dengan cara apa sih?"


    Pembunuhan secara massal di masa perang ( pembantaian ) . Nggak peduli tua , muda , bahkan anak - anak pun bisa jadi korban . Awalnya kamu hanya akan melihat orang - orang disiksa sampai nyawanya melayang lalu akhirnya kamulah orang yang selanjutnya disiksa dan menjadi tontonan horror bagi korban selanjutnya .

    Seperti korban korban perang pada zaman dahulu , Ingat bagaimana kerja rodi dimasa pemerintahan belanda yang menjajah Indonesia , pembuatan jalan dari Anyer sampai panarukan . Bagiku itu semua adalah pembantaian bagi Rakyat Indonesia , mereka mati satu persatu dalam penderitaan lahir batin dan tragisnya jasadnya hanya ditinggalkan di tengah jalan lalu disiram dengan aspal dan itulah kuburan mereka .

    Atau pemboman Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika , secara kemanusiaan bukankah ini tindakan yang keji ?
    Saya kebetulan pernah menonton sebuah video Dokumentasi dari Discovery Channel yang menggambarkan betapa menderitanya rakyat 2 kota tersebut yang tertimpa bom atom berkekuatan
    antara 15.000 dan 20.000 ton TNT . tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki. Hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia manusia yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat itu juga. beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas karena penyakit-penyakit akibat radiasi, luka bakar stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit penyakit lainnya.

    Aku begitu tersentuh dengan kisah Sadako Sasaki korban bom atom Hiroshima . Anak yang terkena leukimia karena radiasi. Aku yakin setiap orang yang membaca kisahnya dan kepak perdamaian burung bangaunya akan turut bersedih dan mengecam peperangan .


    "This is our cry, this is our prayer: for building peace in the world" ---Sadako

    BalasHapus
  31. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta

    Pembunuhan paling sadis bukan dengan cara apa, tapi dilakukan oleh siapa terhadap siapa. Nggak habis pikir aja kalau ada kasus pembunuhan anak terhadap orang tuanya, atau sebaliknya. Seringnya alasannya sepele, emosi sesaat ditambah dengan stress dan adanya himpitan dari faktor lain sampai mereka gelap mata. Ya meski nggak bisa disalahkan juga kalau si pembunuh mengidap kelainan jiwa, gangguan mental dan sebagainya.
    Lebih ngeri kalau seorang ibu membunuh bayinya karena tidak diinginkan, rasanya kasihan aja bayi yang nggak berdosa harus mendapat perlakuan seperti itu. Seharusnya ia dilahirkan dan mendapat kasih sayang hingga dewasa. Nah, ini sudah mendapat perlakuan kejam dari ibu yang mengandungnya, yang memberikan kehidupan pada bayi itu.

    BalasHapus
  32. dengan main petak umpet di dalam rumah dengan korban, kemudian karena korban kagak bisa kabur dan merasa kagak aman, dia ngumpet dan mengunci diri di dalam lemari.. dia pikir dia aman karena si pembunuh kagak bakal bisa bunuh dia, tapi dia keliru.
    si pembunuh membawa pedang, linggis, tombak, kayu yang ujungna diruncingkan, dan kapak. si pembunuh menusukkan pedang, linggis, tombak, kayu yang ujungna diruncingkannya mengarah tepat ke lemari yang otomatis akan mengenai korban. si pembunuh ini tertawa karena mendengar teriakan korban.
    merasa belum puas, si pembunuh membuka pintu lemari dengan kapak, terlihat di sana korban bersimbah darah dan air mata. si korban memohon ampun, tapi si pembunuh tersenyum. "apalagi yang bisa kulakuka padamu supaya kau tidak lari dariku? apakah kau merasa kesakitan? aku bisa menghilangkan rasa sakitmu," kata si pembunuh dengan tenang. si pembunuh mengayunkan kapakna ke kaki si korban, begitu pula dengan kaki sebelahna lagi.
    si korban berteriak, dan memohon si pembunuh untuk membunuhnya sekarang juga daripada menyiksanya, tetapi si pembunuh hanya menanggapi dengan senyuman manis. si pembunuh mengayunkan kapakna ke kedua lengan si korban. mendengar teriakan si korban, reflek si pembunuh mengayunkan kapakna ke kepala korban hingga putus dan menggelinding. belum puas, ia mengayunkan kapakna ke badan si korban hingga isi perutna berhamburan.
    tak ada lagi yang bisa ia lakukan, ia pergi dengan tawa. tawa mengerikan seorang psikopat.

    Ten | @ten_alten

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...