Jumat, 29 Januari 2016

Scarlet (The Lunar Chronicles #2) by Marissa Meyer | Book Review

Scarlet (The Lunar Chronicles #2)
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Dewi Sunarni
Penyunting: Selsa Chintya
Penerbit: Spring
ISBN: 978-602-71505-6-0
Cetakan pertama, Februari 2016
444 halaman
Nenek Scarlet Benoit, Michelle Benoit, menghilang. Bahkan kepolisian berhenti mencarinya dan menganggap wanita itu melarikan diri atau bunuh diri.

Marah dengan keputusan dari pihak kepolisian, Scarlet membulatkan tekad untuk mencari neneknya bersama dengan seorang pemuda petarung jalanan bernama Wolf, yang kelihatannya menyimpan informasi tentang hilangnya nenek Scarlet.

Apakah benar Wolf bisa dipercaya? Rahasia apa yang disimpan Michelle Benoit sampai dia harus menghilang?



Di belahan bumi yang lain, status Cinder berubah dari mekanik ternama menjadi buronan yang paling diinginkan di seluruh penjuru Persemakmuran Timur. Dapatkah Cinder sekali lagi menyelamatkan Pangeran Kai dan bumi dari Levana?
Melanjutkan kisah Cinder dari seri The Lunar Chrinicles, di buku kedua yang berjudul Scarlet ini mengadaptasi cerita dari dongeng Little Red Riding Hood atau Gadis Berkerudung Merah. Cerita diawali ketika Scarlet Benoit, seorang gadis berusia delapan belas tahun dari Rieux, Prancis, Federasi Eropa mendapatkan pesan dari Departemen Orang Hilang Kepolisian Toulouse yang mangatakan bahwa kasus pecarian atas Michelle Benoit telah ditutup karena tidak ada bukti kuat, dia diduga pergi atas kemauan sendiri atau bunuh diri. Scarlet tidak mempercayai hal tersebut, neneknya sudah menghilang selama dua minggu, tanpa membawa portscreen, bahkan chip identitas-nya, yang menjadikan alasan detektif kalau neneknya pergi atas kemauan sendiri, melarikan diri, tidak ingin ditemukan. Scarlet sangat tahu kalau neneknya tidak mungkin meninggalkan dirinya, hubungan mereka sangat dekat, Scarlet yakin kalau neneknya diculik, dan dia akan terus mencari.

Pencarian Scarlet mulai mendapatkan jalan ketika dia mengantar hasil pertanian dan perkebunannya ke sebuah kedai minum, ketika itu Scarlet tanpa sengaja menyaksikan acara televisi yang menyiarkan acara pesta dansa tahunan dari Persemakmuran Timur, Ratu Bulan menjadi tamu kehormatan dan seorang gadis cyborg yang diundang khusus oleh Kaisar Kaito. Scarlet sangat marah mendengar olok-olok para pengunjung bar tentang nasib nahas si gadis cyborg, dia baru enam belas tahun seharusnya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu. Protes Scarlet membawa kericuhan, dia hampir saja kena bogem kalau tidak ditolong oleh si petarung jalanan, seorang pria yang memiliki tato di lengah bawahnya bertulisakan TSOK962, seorang pria bernama Wolf, yang akan menjadi kunci misteri hilangnya nenek Scarlet.

Di sisi lain, dengan kekuatan yang baru-baru ini diketahui Cinder, dia berhasil meloloskan diri dari tahanan. Di perjalanan untuk sepenuhnya bebas dari penjara dia bertemu dengan Carswell Thorne, mantan kadet tentara angkatan udara dari Republik Amerika. Awalnya Cinder hanya ingin melewatkan tahanan yang banyak omong tersebut, tapi pria yang keukeh bahwa dirinya kapten mengaku memiliki pesawat luar angkasa dan tahu rute pelarian. Cinder tidak bisa pergi sendirian, dia butuh bantuan orang lain dan Thorne satu-satunya orang yang menawarkan diri. Awalnya Cinder tidak memiliki tujuan, dia ingin menemui Dokter Erland, dia tahu pasti langkah apa yang akan diambil berikutnya, menggulingkan Ratu Levana dan menjadi putri yang sesungguhnya. Namun, Cinder tidak ingin menjadi ratu, dia ingin mengetahui sejarah hidupnya, sebelas tahun yang hilang dalam memorinya, yang mungkin saja mempunyai pilihan lain akan kehidupan Cinder selanjutnya. Cinder ingin menemui mantan pilot militer dari Federasi Eropa, satu-satunya saksi yang masih hidup akan masa lalu Cinder.

Mengetahui Cinder berhasil melarikan diri, Ratu Levana marah besar dan mengancam Kaisar Kai kalau tidak berhasil juga menemukannya entah itu hidup atau mati dia akan benar-benar melancarkan serangan ke Bumi dengan tentara barunya yang telah mengalami modifikasi genetika. Kaisar Kai benar-benar terpojok, dan dia terpaksa mengambil langkah yang sangat berbahaya demi melindungi warga Bumi.
"Aku hanya berpikir harusnya kita tidak menghakimi dia, atau siapa pun, tanpa mencoba memahami mereka terlebih dahulu. Bahwa harusnya kita mendapatkan kisah selengkapnya sebelum mengambil kesimpulan. Pemikiran yang gila, aku tahu."
Seruuuuu! Semakin menarik cerita retelling yang ditulis oleh Marissa Meyer ini. Yang saya kagumi adalah cara dia memofidikasi dongeng-dongeng terkenal sepanjang sama kemudian menyambungkannya satu sama lain, memiliki plot twist yang menarik dan tidak bisa dilewatkan. Cinderella bertemu dengan Gadis Berkerudung Merah? Kalian akan mendapatkannya di sini. Di buku kedua ini selain menampilkan tokoh baru, kisah masa lalu Cinder juga semakin jelas, rahasia-rahasia tentang dirinya mulai terbongkar lewat permasalahan yang dihadapi Scarlet, kisah masa lalu neneknya berperan penting di buku ini. Bisa dibilang buku ini memiliki tiga plot utama, tentang Scarlet sendiri, kelanjutan kisah Cinder di buku pertama, serta bagian Kaisar Kai dan Ratu Levana. Cerita berfokus akan pencarian jejak masa lalu Cinder.

Di bagian Scarlet kita akan mendapatkan cerita baru, seorang gadis petani yang tidak putus asa mencari neneknya, membuatnya bertemu dengan Wolf yang pendiam dan misterius, kemudian mengetahui sedikit demi sedikit rahasia masa lalu yang disimpan sangat rapat oleh neneknya. Bagian Scarlet atau bagian awal buku ini memang terbilang lambat, bisa dimaklumi karena penulis membuat kisah baru, harus memperkenalkan tokoh baru dengan konflik yang nantinya akan bersinggungan dengan plot utama dari seri The Lunar Chronicles ini. Alur agak cepat akan kita temui di bagian Cinder, layaknya dia dikejar para tentara yang diperintahkan Kai, pembaca seperti diburu waktu, bagian cerita Cinder sangat menarik dan membuat penasaran, terlebih munculnya tokoh baru yang  akan memiliki peran penting di buku ketiga nanti, Kapten Thorne. Karakter Thorne sangat menyenakan dan humoris, tidak sabar membaca bagiannya nanti dalam Cress. 

cover asli
Bagian Kaisar Kai dan Ratu Levana tidak terlalu banyak, tapi peran mereka cukup berpengaruh, terlebih kita akan mendapatkan perasaan Kai yang terombang ambing antara merasa dikhianati dan cinta yang dia rasakan kepada tahanannya. Karakter Scarlet sama kuatnya dengan Cinder, gadis muda yang tidak pantang menyerah dan tidak ingin menerima nasib apa adanya, ditunjukkan ketika dia tetap ingin mencari neneknya walau sangat berisiko, Scarlet harus berhadapan dengan para werewolf yang tanpa ampun. Saya juga menyukai kisah cinta antara Scarlet dan Wolf, tipe kisah cinta penjahat yang jatuh cinta dengan lawannya, bahkan perasaan mereka lebih kuat dibanding Cinder dan Kaito. Kalau dalam Cinder penulis melakukan perubahan di sana sini, Scarlet hampir sebagian besar berpedoman pada karya aslinya. Seekor serigala yang menyamar menjadi orang baik dan berencana memakan gadis berkerudung merah. Di setiap bagian, total ada empat akan ada kutipan asli dari Little Red Riding Hood.

Bagian favorit saya adalah ketika Scarlet dipenjara dan Wolf mendatanginya kemudian menciumnya, dengan ciuman tersebut Wolf memberikan sesuatu yang berharga bagi Scarlet :p. Karakter favorit saya di buku ini tentu saja Wolf, dia memang menyimpan banyak rahasia, tapi perasaanya kepada Scarlet benar-benar tulus, waktu dia bertarung dengan Ran, salah satu kawanannya, bikin hati luluh deh, tampangnya sih dingin dan sangar, minim ekspresi tapi hatinya selembek agar-agar yang enak dimakan kalau menyangkut Scarlet :p. Aksi di buku ini lebih banyak daripada buku pertama, dari kisah Scarlet sendiri maupun Cinder masing-masing memiliki adegan yang bikin deg-degan.

Saya sangat tidak sabar menunggu buku selanjutnya, penasaran bagaimana penulis menyambungkan cerita baru dengan cerita lama ini. Tidak sabar mengetahui cara heroine yang menjadi pemeran utama di masing-masing buku bertemu dan bersama-sama melawan Ratu Levana! Buku ini recommended banget bagi yang ingin membaca cerita fairy tales versi modifikasi. Scarlet versi terjemahan akan diterbitkan oleh Penerbit Spring mulai bulan Februari, ditunggu ya :D

4 sayap untuk Iko, akhirnya kamu hidup kembali!

14 komentar:

  1. Yaampun kayanya seru bangettt XD makin gak sabar menunggu perilisan terjemahan novel ini dan seri The Lunar Chonicles selanjutnyaaa :3

    BalasHapus
  2. Serial yang pengin banget aku baca :D nggak sabar banget nungguin terjemahan indonesianya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ayo baca, buku pertamanya kan udah ada, nanti lanjut buku kedua yang segera terbit :)

      Hapus
  3. Aku setuju chemistry Scar dan Wolf lebih terasa daripada Cinder dan Kai ♡

    BalasHapus
  4. Baru ajah kelar baca Cinder minggu ini. Semooga saja Scarlet segera release di awal Februari supaya nda kelamaan nunggunya.

    Makasih buat reviewnya ^^

    BalasHapus
  5. Reviewnya keren... ^^

    Kisah cinta Wolf dan Scarlet memang kerasa banget.
    Pengorbanannya luar biasa. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih :)
      Iya, aku suka banget kisah cinta di buku ini, lebih seru dari buku sebelumnya :)

      Hapus
  6. hi... kira-kira tahu gak kapan terbitnya yang ke-4? hehehehe udah gak sabar nunggu nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga di bulan Agustus udah terbit ya, aku juga nggak sabar nungguin nih :)

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...