Di antara kehidupan dan kematian terdapat sebuah perpustakaan yang jumlah bukunya tak terhingga. Tiap-tiap buku menyediakan satu kesempatan untuk mencoba kehidupan lain yang bisa dijalani sehingga kau bisa melihat apa yang terjadi kalau kau mengambil keputusan-keputusan berbeda... Akankah kau melakukan apa pun secara berbeda jika kau mendapat kesempatan untuk membatalkan penyesalan-penyesalanmu? Benarkah kehidupan lain akan jauh lebih baik?Nora Seed harus membuat keputusan. Ia dihadapkan pada kemungkinan bisa mengubah hidupnya, memiliki karier yang berbeda, tidak putus dari mantan kekasih, dan mewujudkan mimpinya sebagai glasiolog. Ia menjelajahi Perpustakaan Tengah Malam untuk memutuskan apa sebenarnya yang menjadikan hidup pantas dijalani. Setelah kehidupan yang diisi berbagai penyesalan dan kegagalan, akankah Nora Seed akhirnya mendapatkan kehidupan yang bisa memberinya kebahagiaan sejati?
"Di antara kehidupan dan kematian ada perpustakaan," katanya. "Dan di dalam perpustakaan itu, rak-rak berderet tak ada habisnya. Setiap buku menyediakan kesempatan untuk mencoba kehidupan lain yang mungkin saja kau jalani. Untuk melihat bagaimana segala sesuatunya akan berbeda kalau kau membuat pilihan-pilihan lain. Akankah kau melakukan hal berbeda, seandainya kau punya kesempatan untuk membatalkan penyesalan-penyesalanmu?"
"Buku ini adalah sumber semua masalahmu, sekaligus jawaban atas semua itu.""Tapi apa itu?""Judul buku ini,sayangku, adalah Buku Penyesalan."
"Sulit untuk meramalkan, bukan?""Hal-hal yang membuat kita bahagia."
"Karena, Nora, kadang-kadang satu-satunya cara untuk belajar adalah dengan hidup."
Kita menghabiskan sangat banyak waktu berharap kehidupan kita berbeda, membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dan pada versi-versi lain dari diri kita sendiri, padahal sebetulnya sebagian besar kehidupan memiliki berbagai tingkatan baik dan buruk.
Lewat The Midnight Library, kita akan disuguhkan bagaimana kalau kehidupan yang selama ini kita andaikan menjadi kenyataan. Apakah kehidupannya akan lebih berarti dan bahagia? Apakah keputusan yang sekarang kita pilih tenyata memang pilihan yang terburuk?
Ada bagian yang sangat saya sukai, ketika Nora melakukan pidato. Pada bagian ini menjelaskan bahwa manusia tidap pernah puas, kebahagiaan kadang dihitung berdasarkan materi, memiliki segalanya tapi ada yang selalu dilupakan, bahwa tidak segalanya harus berakhir dengan kesuksesan. Kadang sebuah kegagalan bisa menjadi rasa syukur.
"Masalahnya... masalahnya....masalahnya adalah... apa yang kita anggap sebagai rute paling sukses untuk kita ambil ternyata salah. Karena sering kali anggapan kita mengenai kesuksesan merupakan konsep omong kosong eksternal tentang prestasi -medali Olimpiade, suami ideal, gaji tinggi. Kita semua memiliki semua ukuran ini, yang kita coba dan kita capai. Padahal kesuksesan sebenarnya adalah sesuatu yang tidak bisa kita ukur, dan hidup bukanlah perlombaan yang bisa kita menangi."
Bahkan sekalipun kau adalah pion -mungkin kita semua adalah pion- jadi kau harus ingat bahwa pion merupakan biji paling magis di antara semuanya. Mungkin ia terkesan kecil dan biasa-biasa saja, tapi itu tidak benar. Karena pion tidak pernah bisa hanya sekadar pion. Pion adalah calon menteri. Satu-satunya yang perlu kau lakukan adalah mencari jalan untuk terus bergerak maju. Satu kota demi satu kotak. Lalu kau bisa mencapai sisi lain dan membuka segala macam kekuatan.
Mungkin tidak ada kehidupan yang sempurna baginya, tapi di suatu tempat, tentunya ada kehidupan yang layak untuk dijalani.
"Kau tidak perlu mengerti kehidupan. Kau hanya perlu menjalaninya."
Kita tidak perlu melakukan segalanya dalam rangka menjadi segalanya, karena kita sendiri sudah tak tebatas. Selagi kita masih hidup, kita selalu memiliki masa depan dengan beribu kemungkinan.
Buku ini banyak sekali kalimat yang quoteable, terlebih berhubungan dengan buku dan perpustakaan, perpaduan yang indah. Tidak salah kalau penulis mengibaratkan kehidupan kita seperti sebuah buku, ada bermacam-macam jenisnya, entah itu buku penyesalan, buku kebahagiaan, dsb. Kita bisa menciptakan perpustakaan kita sendiri, kita hanya perlu mengisinya untuk menjadi sebuah buku. Kita hanya perlu menjalaninya.
"Selama masih ada buku-buku di rak-rak, kau takkan pernah terperangkap. Setiap buku merupakan jalan keluar potensial."
good sekali infonya
BalasHapusVisit Us
Keren menarik sekali. Terimakasih reviewnya, harus masuk daftar list ini mah.
BalasHapusSama-sama 😊
HapusSaya mau nanya apakah
BalasHapusTema, latar , alur, tokoh ,watak, sudut pandang novel perpustakaan tenggah malam
Sebutkan tema latar alur tokoh watak sudut pandang novel perpustakaan tenggah malam
BalasHapusArtikelnya cocok banget untuk dibaca. Book reviewnya juga keren. Terimakasih kak
BalasHapusSama-sama, semoga sering berkunjung ya :)
Hapus