Jumat, 04 November 2011

13 Reasons Why




Coba bayangkan seandainya saja jika kau pulang dari sekolah dan menemukan kotak sepatu berisi 13 rekaman dalam 7 kaset yang direkam oleh gebetanmu, kaset yang berisi alasan kenapa dia bunuh diri dua minggu sebelumnya? Mungkin kau akan merasa seperti Clay Jensen, tidak percaya, ingin muntah dan bagaimana bisa? Terlebih dia menjadi salah satu alasan Hannah Baker bunuh diri. Setiap kaset memiliki nomor yang ditulis dengan cat kuku berwarna biru tua di sudut kanan atas, setiap sisi kaset memiliki nomor yang berbeda. Nomor satu dan dua di kaset pertama, nomor tiga dan empat di kaset kedua, dan seterusnya. Tugas bagi si penerima adalah mendengarkan dan mengedarkan. Setelah selesai dia harus mengirim ke orang berikutnya yang sudah terencana. Tidak hanya kaset itu, Clay juga mendapatkan peta kota dengan sekitar selusin bintang berwarna merah yang menandai tempat yang berbeda-beda di sekitar kota, peta yang akan mendukung kejadian yang dialami Hannah. Mungkin kalian sudah tidak sabar mendengarkan isi kaset tersebut bukan? aku ambil walkman dulu, dan, Play:



KASET 1: SISI A --> Justin Foley, dia ciuman pertama Hannah.
KASET 1: SISI B --> Alex Standall, yang membuat daftar Kelas Satu -- Yang Sexy/ Yang Tidak Sexy
KASET 2: SISI A --> Jessica Davis, orang yang pernah sama-sama melakukan Olly-olly-oxen-free
KASET 2: SISI B --> Tyler Down, juru foto buku tahunan
KASET 3: SISI A --> Courtney Crimsen, salah satu cewek paling populer di sekolah
KASET 3: SISI B --> Marcus Cooley. Oh My Dollar Valentine!
KASET 4: SISI A --> Zach Demsey, menyabotase surat-surat Hannah
KASET 4: SISI B --> Ryan Shaver, yang memncuri puisi Hannah
KASET 5: SISI A --> Clay Jensen. Romeo, oh Romeo
KASET 5: SISI B --> Justin Foley. Pesta awal segala bencana
Hampir selesai, jangan menekan tombol Stop dulu ya
KASET 6: SISI A --> Jenny Kurtz, pemandu sorak dari kantor OSIS
KASET 6: SISI B --> Bryce Walker, kotoran di kehidupan Hannah
KASET 7: SISI A --> Mr. Porter, satu-satunya orang dewasa yang terlibat dalam masalah Hannah
KASET 7: SISI B --> *suara dengungan statis* .......
Klik.


Apa yang dilakukan oleh ke-13 orang di atas pada Hannah?

Suicide. Bunuh Diri. Tindakan yang dilakukan oleh orang yang depresi, putus asa akan masalah yang dialaminya dan memilih jalan tersebut untuk menyelesaikannya. Mungkin masalah awal sepele, tapi begitu merentet ke masalah yang lainnya, seperti bola salju, masalah itu akan menumpuk dan kita tidak tahu seberapa besar jadinya. Waktu membaca ini rasanya seperti membaca After-nya Amy Efaw, memahami keadaan psikis seorang remaja. Sendirian dalam menghadapi masalah. Rasanya sakit ketika membaca bagian Clay setiap kali bilang, "Ada aku." Tapi dia terlambat, tidak bisa menyelamatkannya. Hannah yang termasuk orang baru di kotanya, tidak mempunyai teman dekat, dua orang yang sangat dipercaya menjadi musuh, orang tua yang sibuk, sampai pelecehan sexual. Dan ketika dia meminta bantuan orang dewasa untuk menyelesaikan masalahnya, pilihannya adalah menghadapi atau melupakan. Bagi Hannah, masa remaja tak seindah kata orang-orang.
Saat mengejek seseorang, kau harus bertanggung jawab saat orang itu bereaksi terhadap ejekanmu.
Seperti kalimat yang ditulis oleh penulis di bagian Tiga Belas Alasan (Yang Tersirat), 13 pertanyaan untuk Jay Asher, dia berkata:
Pada dasarnya, meskipun Hannah mengakui bahwa keputusan bunuh diri benar-benar keputusannya sendiri, kita perlu berhati-hati dalam memperlakukan orang lain. Meski ada orang yang tampaknya tak acuh terhadap komentar kita atau tidak terpengeruh oleh suatu rumor, kita tidak mungkin tahu segala hal yang terjadi pada kehidupan orang lain itu, dan mungkin saja kita malah menambah rasa sakitnya. Orang-orang dapat menimbulkan dampak pada kehidupan orang lain, dan itu tidak bisa disangkal.
Kadang awalnya kita menganggap ejekan itu semacam "guyon" tapi kalo yang diejek itu tidak terima dan bersikap "karep mu" yang disimpan sendiri, itu bisa menjadi duri dalam daging, bumerang, selalu terbayang kalau kita dijuluki si itu, padahal kita tidak suka.

Geez, saya seperti Clay yang tidak bisa berhenti mendengarkan rekaman dan sangat penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya, apa kesalahannya? Saya tidak bisa berhenti membacanya, benar-benar menguras habis cadangan kesabaran saya. Sejak membaca sinopsisnya sudah sangat tertarik sekali, idenya benar-benar jenius, tema yang mungkin udah tidak asing lagi tapi disuguhkan dengan cara bercerita tidak biasa, rekaman kaset. Alurnya pun cepat, melompat-lompat, dan mulus, cerita buku ini hanya berlangsung kurang lebih dalam satu hari saja, kita seperti berada di samping Clay dan mengikuti perjalan sehari dengannya, menguak isi kaset tersebut. Covernya juara! Lebih suka cover terjemahannya daripada versi aslinya, benar-benar menggambarkan isi cerita. Saya pun bisa terhanyut akan karakter Hannah dan Clay, betapa sedihnya mereka menghadapi masalah, betapa susahnya mereka bicara satu sama lain. Tidak ada yang tidak saya suka dari buku ini.

5 sayap untuk ke-13 rekaman.

13 Reasons Why
by Jay Asher
Penerjemah: Mery Riansyah
Penerbit: Matahati
ISBN: 1595141715
Cetakan: I, September 2011
287 halaman

NB: Thirteen Reasons Why adalah novel pertama Jay Asher, bayak sekali penghargaan yang didapat, keren ya, berikut daftarnya:
  1. New York Times Bestseller
  2. Publisher Weekly Bestseller
  3. Best Book for Young Adults (YALSA)
  4. Association of Booksellers for Children -- Best Book
  5. Barnes & Noble -- Top 1- Best for Teens
  6. Kirkus Review Editor's Choice
  7. California Book Award Winner

13 komentar:

  1. Tokohnya ada 12 yah... baru ngeh gara-gara kemarin siaran ;Dbtw aku masukkin link blogmu di blogku yah. :D

    BalasHapus
  2. Waktu baca ak jg g percaya, gila si Justin ini bener2 racun di kehidupan Hannah. Iya silahkan ;)

    BalasHapus
  3. Sudah lama bukunya jadi wishlist dan masih blm terpenuhi. Aaaang jadi pengen baca >.<

    BalasHapus
  4. Buku ini mengajarkan kita supaya berhati-hati dalam berguyon. Karena tidak semua org suka dengan guyonan kita. Jaga hati, lidah, dan mata :)

    BalasHapus
  5. Keren bngt ceritanya. Mungkin novel terbaik yg pernah gw baca. Soalnya berhubungan langsung dgn kehidupan nyata. Bullying terutama. Bedanya cerita novel sama serialnya, Kaset 6 Sisi A nya bukan buat Jenny Kurtz tpi buat Sheri Holland.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih, aku belum lanjut lagi dari eps 2, nanti deh kalo udah mood nonton lagi 😀

      Hapus
  6. Sekarang kalau mau ceri bukunya dimana ya? Soalnya aku cari kok belum nemu huhuhu :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari di toko buku bekas mungkin ada.. Soalnya ini novel udah terbitan 10 tahun yang lalu..

      Hapus
    2. Penerbitnya udah gulung tikar, jadi susah banget kalo mau nyari. Yap, seperti saran di atas, coba cari buku bekasnya :)

      Hapus
    3. karena skrg hits lagi, semoga ada penerbit indo yang mau cetak ulang :'3 soalnya malah penasaran sama cerita versi terjemahan bahasa indonesia nya sih :')

      Hapus
    4. Semoga aja ya, terjemahannya bagus kok :D

      Hapus
  7. Ada buku versi indonesia nya ga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada tapi udah susah dicari, udah langka karena penerbitnya gulung tikar

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...