by Franki Indrasmoro
story board & tinta: Suryo Nugroho & Joko Purwanto
penerbit: KPG
cetakan I: Oktober 2011
ISBN: 978-979-97-0388-8
Siapa sih yang nggak tahu sama grub band Naif? Band yang mengusung tema retro baik penampilan atau pun lagu-lagunya ini sudah tidak perlu lagi disangsingkan kalau di atas panggung. Nah, kalau di atas kertas bagaimana kiprah mereka? Saya baru tahu kalau Naif, atau lebih tepatnya Franki atau lebih dikenal dengan nama Pepeng, sang drummer, otak dibalik komik berseri ini yang tau-taunya udah seri keempat aja, hehe. Seneng banget waktu dikasih tau sama penerbit KPG kalau saya memenangkan buku ini, apalagi dipilih langsung sama penulisnya (lebih seneng lagi kalau ada tanda tanggannya) XD. Walau langsung lonjat ke komik keempat tidak membuat saya bingung, komik ini bisa berjalan sendiri walaupun lebih baik kalau membacanya secara urut. Cerita ini hanya fiksi belaka, jadi kalau ada kesamaan nama, tempat, waktu, abaikan saja :))
Cerita berawal dari Buya, manager Naif yang kelimpungan mencari anak asuhan mereka yang tiba-tiba menghilang, padahal konser mau segera dimulai. Akhirnya dia mencari naif gadungan, orang-orang yang mirip sama personel band Naif. Kocaknya, Naif gadungan ini tidak mengerti sama sekali tentang musik, yah walaupun tampangnya mirip XD. Lalu dimana Naif berada?
Jakarta, tahun 2024, David sang vocalis terlempar ke masa yang akan datang. Tau-taunya dia sudah berada di Heaven Devil Bar, tempat nongkrong anak Jakarta jaman besok, di sana dia mendapati keributan yang dilakukan oleh Jason, anaknya yang juga telah membuat sebuah band dengan nama Jasaon and The Ribs. Jason marah karena sang ayah melarangnya membentuk sebuah band, terjadilah konflik antara anak dan ayah. Setelah masalah selesai, David terlempar lagi di jaman bahulak.
Tahun 1933, David terlempar di masa penjajahan VOC. Di sana dia kembali bergabung dengan personil lainnya, Emil, Pepeng, dan Jarwo. Nggak taunya, Emil terlibat kisah cinta dengan Roekiyah, tapi sayang cinta tak terbalas. Setelah anggota band terkumpul semua mereka berencana pulang dengan radio antik yang membawa mereka melalang buana. Tapi, Emil tidak mau pulang karena ingin mengejar cintanya, terjadilah perkelahian antara Emil dan Pepeng, karena mereka harus pulang bersama-sama. Sewaktu bertengkar mereka tak sengaja menabrak radio antik dan tersedot ke masa jamannya Saung Kampret. Ada apa di sana? Baca deh :)
Seru, seru dan kocak. Selain disuguhkan dengan ilustrasi yang color full dan apik, kita juga dibawa ke masa yang bersejarah. Selain mendatangkan tokoh di masa itu, penulis juga memberi keterangan siapa mereka. Contohnya tentang Roekiyah dan Komik Saung Kampret (komik favorit penulis, buah tangan Dwi Koen). Lucunya lagi, waktu terlempar ke tempo doelu itu, bahasanya juga menggunakan ejaan van Ophuijsen, haha kocak deh pokoknya (tentu ada keterangan juga apa itu ejaan di buku). Kita nggak akan binggung waktu baca, selain bisa bikin ketawa, komik ini juga nambah pengetahuan juga, kan?
Kekurangannya? Terlalu tipis bukunya, hahaha. Nggak sampai setenggah jam saya sudah selesai bacanya. Selain itu konfliknya jadi cepet selesai, jadi yah berasa kurang, kurang tebel =))
Kita tunggu aja kelanjutannya, mau di bawa kemana lagi Naif menjelajahi waktu, baca-baca sih bakalan ada 5 seri. So, semoga lanjutannya lebih tebel dan cepet terbit :p
3 sayap untuk Jerat-jerat waktoe :)
NB: Tentang Penulis
Franki Indrasmoro Sumbodo, lahir di Kudus 15 Januari 1976, ia lulusan D3 Fakultas Seni Rupa/Desain Grafis IKJ (1994-1999). Ketika berusia 17 tahun, pengoleksi action figure dan komik ini berhasil meraih Juara Harapan I Lomba Menggambar Kobo-Chan (Elex Media Komputindo). Setelah itu Franki digaet majalah Hai sebagai Freelance Illustrator selama dua tahun (1993-1995).
Tahun 1995 ia banting setir ke dunia musik. Selain menjadi main talent video klip band Netral, "Walah", bersama David, Jarwo, Chandra, dan Emil, Franki mendirikan Band Naif yang masih eksis sampai sekarang (walau Chandra sudah mengundurkan diri pada tahun 2003). Di band tersebut, yang mempunyai panggilan akrab Pepeng, berperan sebagai drummer. Selain penulis lagu (Posesif), ia juga yang mendesain sampul kaset/CD beberapa album Naif dan memproduseri beberapa video klip Naif.
Franki juga membuat gebrakan baru dengan menjadi konseptor dan penulis komik Petualangan Naif dan Mesin Waktu. Bisa mengenal lebih dekat lagi dengan Franki di www.frankiindrasmoro.com
Hmmm, dari sejarah dia dulu emang nggak jau-jauh dari nggambar ya :)
Baru tau kalo NAIF punya buku
BalasHapusSeriusan setipis itu sampe dibaca cuma 30 menit