By: Alex Finn
penerjemah: Harissa Permatasari
penyunting: Prisca Primasari & Esti A. Budihabsari
penerbit: Mizan
cetakan I: Maret, 2011
ISBN: 978-979-433-612-0
409 halaman
Pernah nonton film Beauty and The Beast yang melegenda itu? kalu sudah tentu tidak asing dnegan novel Beastly, versi modern-nya, versi abad 21.
Kyle Kingsbury, cowok paling tajir, populer, di sayang guru di sekolahnya, ayahnya juga seorang pembawa acara berita ternama, mempunyai cewek cantik dan sexy, lengkap deh hidupnya. Sayangnya, semua anugrah itu telah membuat mata Kyle menjadi 'buta', dia menjadi angkuh, sombong dan suka meremehkan orang-orang tidak populer. Kyle merasa tersinggung ketika Kendra Hilferty, cewek gotik dimana dia keberatan dengan adanya surat suara pesta dansa kelas sembilan untuk memilih para bangsawan. Dia merasa tidak ada gunanya, kenapa mereka harus diperlakukan seperti itu? Berdasarkan apa? Hanya terpaku pada kecantikan fisik.
Merasa diremehkan, Kyle pun membuat sebuah rencana dimana nantinya akan sangat disesalinya. Dia mengajak Kendra untuk datang ke pesta dansa bersamanya, yang aslinya, Kyle membiarkan Kendra besar mulut dan pas pesta dansa berlangsung dia tetap akan pergi bersama pacarnya, Sloan Hagen. Hari H pun datang, Sloane marah kepada Kyle dan membuang korsase karena tidak sesuai yang diharapkannya bunga anggrek pesanannya, yang malah membawa mawar putih. Kyle memunggutnya dan memberikannya kepada gadis penjaga tiket dansa.
Sebenarnya, Kendra sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Kyle, dia hanya memberi kesempatan terakhir. Kendra ingin memberi pelajaran pada Kyle bagaimana rasanya menjadi jelek, buruk rupa. Kendra ingin Kyle belajar dari kesalahannya, maka Kyle baru bisa mematahkan mantra yang dibuat Kendra. Yub, Kendra adalah seorang penyihir, dan dia merubah Kyele menjadi makhluk buruk rupa.
Kendra memberi waktu dua tahun pada Kyle untuk menemukan seseorang yang bersedia menerima keadaan Kyle apa adanya, memandang Kyle di balik keburukan fisiknya tapi juga hatinya. Kyle harus mencari cinta sejati dan mengukuhkannya dengan sebuah ciuman agar kutukan tersebut bisa terangkat, kalau tidak, Kyle akan menjadi makhluk buruk rupa selamanya.
Berbagai upaya pun dilakukan Kyle dan ayahnya untuk merubah fifiknya, mulai dari ahli bedah plastik sampai cenayan tapi tentu saja nihil. Putus asa, ayah Kyle akhirnya membeli sebuah kastil besar untuk Kyle, ya, menjauhkannya dari dunia luar, ayahnya takut kalau kondisi fisik Kyle akan mempengaruhi profesinya. Kyle sangat sedih sekali, sewaktu mencari 'obat' Kyle merasa dekat dengan ayahnya dimana sebelumnya mereka tidak pernah sedekat ini, ayahnya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Kyle tidak sendirian di 'istana' itu, dia ditemani oleh seorang pengurus rumah tangga yang setia dan tidak pernah mengolok-olok Kyle akan keadaannya, Magda, dan seorang tutor yang dibayar sangat mahal dan juga buta agar Kyle tidak ketinggalan pelajaran, Will Fratalli.
Berbulan-bulan Kyle hidup dalam kesendirian, kesepian, kesedihan, terasingkan. Hingga suatu malam dia memergoki seorang laki-laki paruh baya yang mengusik 'istananya'. Karena takut akan wujud Kyle dan masih tetap hidup, dia pun menawarkan Kyle seorang gadis untuk menjadi pacarnya, anaknya sendiri. Tentu itu sesuatu yang luar biasa bagi Kyle, dia sudah putus asa mencari cinta sejati guna mematahkan mantra Kendra. Dia pun mulai menyambut kedatangan gadis itu, memantaunya di cermin yang diberikan Kendra, menata kamar gadis itu sendiri, Kyle ingin membuat gadis itu senyaman mungkin di istananya, karena dia akanmenjadi tahanannya. Dia tak sabar menunggu kedatangan Linda Owens, gadis yang pernah diberi mawar putih di pesta dansa dulu.
Apakah Linda menerima saja sebagai tahanan Kyle? Apakah dia bisa merubah sifat Kyle dan membuatnya tulus mencintainya? Karena dongeng klasik, tentu mudah ditebak dong :)
Awal baca absurd juga sih, kayak nggak cocok aja kalau dibuat versi modern, tapi memungkinkan juga soalnya sekarang pun banyak cerita aneh-aneh, hehehe. Makanya, kehidupan Kyle pun berjauhan dari dunia luar, dia selalu mengurung diri. Ada sih adegan waktu dia di kereta mau menyelamatkan Linda, dia kepergok manusia, dan ya gitu deh, lebay, hehehehe. Aku pikir di filmnya wujud si Kyle beneran penuh bulu, ternyata tidak, mungkin karena absurd tadi ya makanya diperhalus. Bosan? Tidak juga, aku malah sangat menikmatinya, ceritanya mengalir, kita bisa merasakan betapa kesepiannya Kyle, merasakan perubahan sifatnya sedikit demi sedikit, recomended deh buat yang suka baca cerita romance fantasy ringan. Apalagi waktu bacanya bayangin si Alex Pattifier yang jadi si Beast, sedapppp :))
3 sayap untuk si makhluk buruk rupa.
penerjemah: Harissa Permatasari
penyunting: Prisca Primasari & Esti A. Budihabsari
penerbit: Mizan
cetakan I: Maret, 2011
ISBN: 978-979-433-612-0
409 halaman
Pernah nonton film Beauty and The Beast yang melegenda itu? kalu sudah tentu tidak asing dnegan novel Beastly, versi modern-nya, versi abad 21.
Kyle Kingsbury, cowok paling tajir, populer, di sayang guru di sekolahnya, ayahnya juga seorang pembawa acara berita ternama, mempunyai cewek cantik dan sexy, lengkap deh hidupnya. Sayangnya, semua anugrah itu telah membuat mata Kyle menjadi 'buta', dia menjadi angkuh, sombong dan suka meremehkan orang-orang tidak populer. Kyle merasa tersinggung ketika Kendra Hilferty, cewek gotik dimana dia keberatan dengan adanya surat suara pesta dansa kelas sembilan untuk memilih para bangsawan. Dia merasa tidak ada gunanya, kenapa mereka harus diperlakukan seperti itu? Berdasarkan apa? Hanya terpaku pada kecantikan fisik.
Merasa diremehkan, Kyle pun membuat sebuah rencana dimana nantinya akan sangat disesalinya. Dia mengajak Kendra untuk datang ke pesta dansa bersamanya, yang aslinya, Kyle membiarkan Kendra besar mulut dan pas pesta dansa berlangsung dia tetap akan pergi bersama pacarnya, Sloan Hagen. Hari H pun datang, Sloane marah kepada Kyle dan membuang korsase karena tidak sesuai yang diharapkannya bunga anggrek pesanannya, yang malah membawa mawar putih. Kyle memunggutnya dan memberikannya kepada gadis penjaga tiket dansa.
Sebenarnya, Kendra sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Kyle, dia hanya memberi kesempatan terakhir. Kendra ingin memberi pelajaran pada Kyle bagaimana rasanya menjadi jelek, buruk rupa. Kendra ingin Kyle belajar dari kesalahannya, maka Kyle baru bisa mematahkan mantra yang dibuat Kendra. Yub, Kendra adalah seorang penyihir, dan dia merubah Kyele menjadi makhluk buruk rupa.
Kendra memberi waktu dua tahun pada Kyle untuk menemukan seseorang yang bersedia menerima keadaan Kyle apa adanya, memandang Kyle di balik keburukan fisiknya tapi juga hatinya. Kyle harus mencari cinta sejati dan mengukuhkannya dengan sebuah ciuman agar kutukan tersebut bisa terangkat, kalau tidak, Kyle akan menjadi makhluk buruk rupa selamanya.
Berbagai upaya pun dilakukan Kyle dan ayahnya untuk merubah fifiknya, mulai dari ahli bedah plastik sampai cenayan tapi tentu saja nihil. Putus asa, ayah Kyle akhirnya membeli sebuah kastil besar untuk Kyle, ya, menjauhkannya dari dunia luar, ayahnya takut kalau kondisi fisik Kyle akan mempengaruhi profesinya. Kyle sangat sedih sekali, sewaktu mencari 'obat' Kyle merasa dekat dengan ayahnya dimana sebelumnya mereka tidak pernah sedekat ini, ayahnya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Kyle tidak sendirian di 'istana' itu, dia ditemani oleh seorang pengurus rumah tangga yang setia dan tidak pernah mengolok-olok Kyle akan keadaannya, Magda, dan seorang tutor yang dibayar sangat mahal dan juga buta agar Kyle tidak ketinggalan pelajaran, Will Fratalli.
Berbulan-bulan Kyle hidup dalam kesendirian, kesepian, kesedihan, terasingkan. Hingga suatu malam dia memergoki seorang laki-laki paruh baya yang mengusik 'istananya'. Karena takut akan wujud Kyle dan masih tetap hidup, dia pun menawarkan Kyle seorang gadis untuk menjadi pacarnya, anaknya sendiri. Tentu itu sesuatu yang luar biasa bagi Kyle, dia sudah putus asa mencari cinta sejati guna mematahkan mantra Kendra. Dia pun mulai menyambut kedatangan gadis itu, memantaunya di cermin yang diberikan Kendra, menata kamar gadis itu sendiri, Kyle ingin membuat gadis itu senyaman mungkin di istananya, karena dia akanmenjadi tahanannya. Dia tak sabar menunggu kedatangan Linda Owens, gadis yang pernah diberi mawar putih di pesta dansa dulu.
Apakah Linda menerima saja sebagai tahanan Kyle? Apakah dia bisa merubah sifat Kyle dan membuatnya tulus mencintainya? Karena dongeng klasik, tentu mudah ditebak dong :)
"Orang-orang sangat mementingkan penampilan, tapi setelah itu, saat kau sudah mengenal seseorang dengan baik, kau bahkan tidak memperhatikan penampilannya lagi, ya kan? Karena begitulah penampilan mereka."
Awal baca absurd juga sih, kayak nggak cocok aja kalau dibuat versi modern, tapi memungkinkan juga soalnya sekarang pun banyak cerita aneh-aneh, hehehe. Makanya, kehidupan Kyle pun berjauhan dari dunia luar, dia selalu mengurung diri. Ada sih adegan waktu dia di kereta mau menyelamatkan Linda, dia kepergok manusia, dan ya gitu deh, lebay, hehehehe. Aku pikir di filmnya wujud si Kyle beneran penuh bulu, ternyata tidak, mungkin karena absurd tadi ya makanya diperhalus. Bosan? Tidak juga, aku malah sangat menikmatinya, ceritanya mengalir, kita bisa merasakan betapa kesepiannya Kyle, merasakan perubahan sifatnya sedikit demi sedikit, recomended deh buat yang suka baca cerita romance fantasy ringan. Apalagi waktu bacanya bayangin si Alex Pattifier yang jadi si Beast, sedapppp :))
Ini wujud mosternya |
Ini versi tampannya |
3 sayap untuk si makhluk buruk rupa.
Buku ini masuk dalam wishlistku secara re-telling fairy tales.
BalasHapusMeski agak gimana gitu saat tahu Kendra itu penyihir :))
apa ya... lebih suka bukunya daripada pelem, dan ga begitu suka si hudgens yg jadi linda -_- coba yang jadi linda nya aku *ngarep*
BalasHapusgyahahaha, aku belum nonton filmnya, ak juga g suka Hudgens >_<
Hapusini terbitan mizan ya? aku kurang suka sama covernya ;__;
BalasHapusbtw great review!
Filmnya uda pernah nonton.. kurang bagus menurutku.. bagusan bukunya
BalasHapusSuka dg quote ini "Orang-orang sangat mementingkan penampilan, tapi setelah itu, saat kau sudah mengenal seseorang dengan baik, kau bahkan tidak memperhatikan penampilannya lagi, ya kan? Karena begitulah penampilan mereka."
BalasHapus