Penulis: M.G Harris
Penerjemah: Nina Ardiana
Cover: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-6494-4
Cetakan pertama, Desember 2010
367 halaman
Josh bertemu kakaknya, Camila, dia mati karena apa yang dia ketahui. Josh juga hampir mati, Codex Ix yang dicari ayahnya sungguhan ada, Josh berhasil menemukannya. Josh bertemu orang-orang atau keluarga Dad yang sebenarnya di Mexico. Mereka tinggal di kota tersembunyi bernama Ek Naab. Dan mereka keturunan bangsa Maya kuno. <ereka melindungi rahasia kuno -rahasia yang bahkan lebih tua daripada peradaban Maya itu sendiri. Buku-buku berisi pengetahuan kuno mereka bisa membunuh orang yang menyentuhnya kecuali yang mempunyai faktor genetis yang diturunkan hanya kepada anak laki-laki.Setelah mengalami petualangan yang mendebarkan dan menyedihkan, Josh kembali ke Inggris, mencoba melupakan kenangan buruk akan kematian Camila dan ingin hidup layaknya pemuda empat belas tahun lainnya. Dia masih yakin kalau kematian ayahnya bukan kecelakaan semata, ditambah ada kabar dari salah seorang temannya Dad kalau sewaktu ayahnya meninggal dia justru bertemu dengan Dad. Aneh. Josh kembali mencari jejak terakhir ayahnya, dia pergi ke Saffron Walden. Di rumah itu dia bertemu kembali dengan si Nissan Biru. Josh lebih unggul, dia berhasil mencuri dokumen milik J. Eric Thompson, seorang arkeolog ahli Maya yang memiliki relikui Maya, yang pernah menimbulkan kejadian mengerikan pada seseorang yang menyentuhnya. Benda itu sudah diserahkan Thompson ke Aurelio Garcia (kakek Josh) karena yakin benda itu terkutuk.
Sayangnya, ada penghianatan diantara Tyler atau Ollie, dokumen yang sudah susah payah dia curi ditukar orang. Untungnya Josh sempat menscan halaman-halaman itu, dia pun berusaha memecahkan sendiri tanpa bantuan orang lain karena dia hanya mempercayai dirinya sendiri. Buku-buku Itzamna ditulis menggunakan kode, Hieroglif Maya, Josh pun menebak kalau mungkin saya halaman itu ditulis menggunakan kode yang sama. Berhasil, halaman-halaman itu mengatakan Codex Ix berisi cara melindungi teknologi komputer agar tidak punah akibat gelombang elektromagnetik dahsyat yang akan datang bersama super gelombang pada tahun 2012. Mereka perlu tiga benda "Adaptor", "Kontainer", "Kunci".
Codex Ix merupakan dokumen yang berisi instruksi-instruksi. Codex itu berisi fakta, bukan teori. Di tangan yang salah. fakta bisa berakibat fatal.Josh mencari tahu siapa penghianat yang sebenarnya, yang akhirnya membuat dia berhadapan dengan Simon Madison lagi, kali ini Josh cukup kewalahan menghadapinya, untungnya dia berhasil lolos dan diselamatkan oleh Benicio -sepupunya, menggunakan Muwan dan kembali ke Ek Naab. Montoyo bertanya tentang isi dari dokumen yang berhasil dicuri Josh yang sekarang hilang, Josh tidak mengatakan kalau dia berhasil menerjemahkannya, dia tidak percaya pada siapa pun, dia hanya mengatakan kalau dia ingat ada sebuah logo, simbol hieroglif Maya yang mirip badai, seperti angin ribut. Simbol itu adalah simbol Sekte Huracan. Mereka memuja Huracan, dewa badai bangsa Maya -pembawa air Bah- yang dikira sudah lenyap berabad-abad lalu. Mereka adalah sekte kematian, sekte paling berbahaya yang pernah ada, merekalah yang merencanakan kehancuran peradaban Maya.
Codex Ix merupakan salah satu buku Itzamna.
Josh bertemu kembali lagi dengan Ixchel, gadis yang membawanya ke Ek Naab, sekaligus tunagannya. Ixchel punya rahasia tentang Simon Madison, dia pernah membuntuti si Nisan Biru yang masuk ke salah satu reruntuhan kuil, sebuah jalan rahasia yang mungkin mengarah ke Daerah Terdalam, di bawah kota. Mereka pun menyelidiki, hanya berdua, tanpa sepengetahuan siapa pun, bahkan Montoyo. Mereka mendengar percakapan antara orang yang bernama Marius Martineau dengan orang yang dipanggil Profesor. Dari percakapan itu, Josh dan Ixchel tahu kalau sekte Huracan mempunyai jalan lain ke Ek Naab, ada mata-mata dan yang lebih mencenggangkan lagi, mereka menginginkan Josh hidup-hidup untuk subjek eksperimen, terapi gen. Selain itu, mereka memiliki artefak lainnya -Adaptor.
Di sana mereka mengalami petualangan yang cukup tegang sekaligus romantis. Tidak hanya berhenti sampai di situ, Josh berhasil mengartikan kartu pos - kartu pos yang datang secara misterius di rumahnya, foto kota maya dan beberapa kata. Awalnya tidak mudah memecahkan kode di dalamnya, kemudian dia mendapatkan sinyal dari salah seorang temannya mungkin saja kode itu mengunakan Sandi Caesar -kode yang sering dipake Julius Caesar untuk menulis surat kepada jendral-jendralnya- huruf yang sebenarnya dipakai adalah huruf ketiga sebelum huruf yang tertulis. Kartu pos itu adalah sebuah peringatan dan menyuruh Josh agar pergi ke Hacotalpan, kota kecil di negara Veracruz. Ketika sampai di sana, ada orang yang sudah menunggu kedatangan Josh sejak lama. Ada kebenaran di lereng-lereng Gunung Orizaba.
Book trailer:
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=sGaiq3ZOiR4]
Semakin seru! semakin banyak teka teki di buku kedua ini. Sama halnya di buku pertama, awalnya akan serasa lambat sekali tapi begitu memasuki bagian tengah ke belakang semakin tidak bisa berhenti baca. Dari awal kita sudah di buat bingung dengan datangnya kartu pos- kartu pos aneh, dokumen sang arkeolog, penghianatan temannya, sekte Huracan, Gelang Itzamna, eksperimen yang ingin di lakukan kepada Josh, status ayahnya, keberadaan Aurelio, what the... panen konflik pokoknya. Penulis tidak menjabarkan semuanya, tapi dia memberi potongan-potongan yang mungkin jawabannya ada di buku lanjutannya, mau nggak mau kita harus bersabar untuk mendapatkan jawaban yang penuh.
Karakter Josh pun semakin dewasa, dengan banyaknya masalah di umur empat belas tahun, mungkin akan sangat sulit dihadapi oleh remaja seusianya. Penulis tidak membuat karakter Josh sempurna, beberapa kali dia kalah melawan Madison secara fisik, harus bersusah payah untuk mendapatkan apa yang dia cari dan yang kerasa dia belum bisa menerima kematian ayahnya, masih denial, apalagi di akhir-akhir cerita. Josh juga mengalami pergolakan asmara, sempat patah hati dan sedikit demi sedikit merasakan apa itu yang namanya cinta, di buku selanjutnya perasaan Josh akan lebih terasa. Dan yang paling saya suka dari Josh adalah, dia sangat menyayangi ibunya dan berusaha ibunya tidak dalam bahaya.
Mau baca cerita fantasi yang unik dan beda? mari kita menyusuri rahasia bangsa Maya kuno di seri Joshua Files ini.
3.5 sayap untuk Gelang Itzamna.
NB:
Capoeira
Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebu
t Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibandingkan seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo. (Sumber)
Beberapa gerakan dalam Capoeira:
- Ginga
- Handstand
- Backflip
- Headspin
- Handstand Whirling
1. Ginga
Ginga ( Jin gah ) adalah Gerakan dasar pada Capoeira.
Pada Capoeira Angola Ginga dilakukan Secara bebas dan sangat individualistis, sedangkan pada Capoeira Regional Biasanya terstruktur, namun Style Pribadi masih diijinkan.
Ginga merupakan sebuah perwujudan Expresi dan Style Pribadi. Ginga dilakukan sebagai persiapan untuk melakukan gerakan-gerakan yang lain, misalnya menyerang, menghindar, mengelak dan gerakan lainnya.
2 . Passape (pah-sah-pay)
Lebih dikenal dengan sebutan meia lua de frente merupakan tendangan setengah putaran depan dengan arah dari luar ke dalam.
Sasarannya adalah daerah muka lawan, selain untuk serangan langsung biasanya dikombinasikan dengan gerakan lainnya semisal Au atau armada.
2. Queixada (kay-sha-da)
Tendangan ini hampir mirip dengan kebalikan passape, dengan arah putaran dari dalam ke luar, sasaran masih daerah muka dan kepala, perputaran kaki dihasilkan oleh momentum dari perputaran tubuh.
paling sering digunakan karena mudah, cukup powerful dan mudah dikombinasikan dengan gerakan lain
3. Armada (ar-mah-dah)
Tendangan memutar, dengan memanfaatkan kekuatan otot dan momentum perputaran tubuh sebelum tangan. Usahakan memutar tubuh lalu melihat lawan dulu sebelum melakukan tendangan. (Sumber)
Capoeira merupakan beladiri yang Josh kuasai, di buku selanjutnya dia akan banyak mempertontonkan keahliannya ini, gerakan capoeira yang paling dia sukai adalah Mariposa.
Gerakan mariposa a.k.a. Butterfly Twist memang terlihat sulit, tapi
kalau sudah dicoba ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Yang
terpenting dalam melakukan gerakan mariposa adalah jangan menciptakan
momentum dan putaran dengan tungkai kaki. Momentum dan putaran harus
berasal dari badan, bukan kaki.
Ada ancang-ancang khusus yang harus diambil sebelum melakukan
mariposa. Ancang-ancang ini sangat membantu membangun momentum.
Pertama-tama ambil satu langkah kedepan dengan kaki kanan. Kemudian
ayunkan badan sambil berbalik membentuk lingkaran melalui posisi
rendah. Ayunkan tangan untuk membantu perputaran.
Dari posisi rendah, teruskan mengayun sambil berbalik ke posisi
tinggi. Aliran ayunan tidak boleh terputus. Manfaatkan tenaga ayunan
ini untuk memutar badan kearah kiri bawah. Saat sudah ada di posisi
tertinggi, tendangkan kaki kanan setinggi-tingginya. Bantu lagi
ayunan dengan tangan. Tendangan ini akan menghasilkan ketinggian yang
cukup. Perputaran tetap mengandalkan badan.
Jadi intinya kaki menciptakan ketinggian, dan badan menciptakan
perputaran. (Sumber)
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=HUQq7Raw27k]
[...] ← 55 Reading Question Ice Shock – Kejutan di Gunung Es (The Joshua Files #2) → [...]
BalasHapus