author: Alice Pung
ISBN: 978-602-8811-26-2
judul asli: Unpolished Gem
First published in english by Portobello Books Ltd. in 2008
cetakan pertama, Februari 2011 oleh Bentang Pustaka
310 halaman
ulr: http://bit.ly/lAhtRj
goodreads: http://bit.ly/m7GYLX
Ceritanya tentang perbedaan budaya, kisah pribadi penulisnya waktu baru pindah dari Kamboja ke Australia, dari kecil hingga dia kuliah. Lucu sih, gampangannya orang udik dari desa yang pindah ke kota besar, banyak tingkah konyol. Contohnya waktu naik eskalator, mereka naik turun di eskalator pusat perbelanjaan Hightpoint, pria berusia 32 tahun, istrinya yang hamil delapan bulan, adik perempuannya yang berumur 27 tahun, dan nenek-nenek Asia yang mengenakan piama wol berwarna ungu. Waktu membeli makanan kaleng, yang ternyata murah-murah, setelah memasaknya dan tanpa sengaja melihat iklan di televisi, ternyata makanan yang mereka beli adalah makanan anjing! di hal. 13 ibu Alice berkata, " Wah, siapa yang percaya daging seenak ini untuk makanan anjing? betepa beruntungnya menjadi anjing di negara ini." HUEKS. Pengalaman lainnya adalah ketika teman bibinya mau berkunjung, dia salah flat, malah dikira seorang wanita panggilan. Nenek dan Ibunya yang tidak akur dimana ini membuat Alice menjadi seorang pembohong, bagaimana tidak? ketika bersama neneknya, dia selalu bertanya," Agheare, ibumu bicara apa tentang diriku kalau aku sedang tak ada?" lalu ketika bersama ibunya, " Agheare, apa kata nenekmu tentang diriku?" bagaimana tidak stress???? Cerita konyol lainnya kebiasaan Alice yang suka ngompol dan tidak berani bilang ke gurunya waktu kelas dua, ada juga cerita sedih waktu Alice dan Alexander adiknya pergi kerumah temannya Joanne, tapi sampe disana mereka tidak disambut dengan baik, mereka dilarang menyenderkan kepala ke sofa karena rambut mereka kutuan. Hubungan Alice dengan neneknya sangat dekat, waktu neneknya meninggal, Alice tetap menyimpan kasur yang sering mereka gunakan untuk tidur bersama sampai besar. Nenek Alice salah satu orang yang mempunyai banyak kepercayaan, memuja banyak dewa. Buddha, Dewi Welas Asih, Dewa Bisnis, dia sangat cerewet sekali tidak kalah dengan ibunya Alice. Dan bagian yang paling aku suka adalah kisah cinta Alice :) ketika Alice mulai masuk universitas ada seorang pemuda, Michael, dia jatuh cinta pada Alice dan waktu menembaknya Alice berperang dengan pikirannya, antara mau menerima atau menolak, yang akhirnya ditolak tapi tidak lama kemudian setelah sering bersama toh dia menerima juga. Yang lucu itu adalah waktu mereka pacaran mendapat pengawasan ketat dari ibunya, ada jam malam, gerak gerik mereka tidak bebas, kadang mencuri-curi untuk ciuman. Untung menegtahui akhirnya, sebaiknya kita tanya langsung ke penulisnya, apakah akhirnya dia menikah dengan Michael? ;p
Ada kalimat favoritku, hal. 102 waktu ayah Alice berkata, "Keluarga itu seperti seekor ular, kalau kepala ular lurus, maka seluruh tubuhnya akan ikut lurus. Tetapi, kalau kepalanya bengkok, maka tubuhnya akan bengkok-bengkok seperti gingseng dan celakalah dia."
Ceritanya lumayan, agak bosen juga sih diawal, hanya kejadian membeli makanan kaleng dan waktu tidak diterima di rumah temannya karena Alice punya kutu di rambutnya yang membuat saya tertarik, setelah itu flat. Mandeg ditengah, saya ganti bacaan lain, sampai Alice dewasa dan bertemu dengan Michael, membuat saya senyam senyum sendiri dan bersemangat untuk menyelesaikannya. Covernya cantik, ada typo beberapa, dan yang membuat saya binggung disini tidak memakai nama Alice tapi Angheare, hanya beberapa kali nama Alice digunakan (?)
Berbicara sedikit tentang pengarangnya, Alice Pung seorang penulis dan pengacara (sesuai yang dia ceritakan di buku, waktu kuliah dia mengambil jurusan hukum), karyanya dimuat di Meanjin, Good Wekend, dan The Monthly. Dunia Alice atau judul aslinya Unpolished Gem, buku pertamanya ini pada tahun 2007 mendapatkan penghargaan Newcomer of the year Award dari industri buku di Australia dan lolos seleksi NSW Premier Literaty Award dan Booksellers' Choice Award.
3 sayap untuk Alice dan keluarganya yang udik :)
Note: Buku ini saya dapatkan dari menang kuis di twitter, waktu itu pertanyaanya adalah, "apa pengalamanmu yang paling berkesan waktu kecil?" :))
sama aku juga bingung kenapa manggilnya Agheare.. (?)oya, aku inget tuh jawabannya, pergi ke dukun buat nyari pencuri perangkomu kan?? hahhaha
BalasHapushahahaha, masih inget aja. aku juga masih inget jawabanmu, waktu umur 5 tahun kecebur sumur, LOL
BalasHapushaiii,kebetulan aku yang nerjemahin Dunia Alice ini.Mengenai Agheare, di buku asli memang seperti itu.Jadi ceritanya, nama resmi si tokoh adalah Alice,tapi Agheare adalah nama panggilan tokoh di rumah, atau nama kecil.Seperti halnya kebanyakan orang keturunan Cina di Indonesia, mereka punya nama resmi yang tertulis di dokumen, tapi ada nama 'tidak resmi' yang digunakan sehari-hari, misalnya tanteku, nama aslinya adalah Setiawati, tapi panggilan di kalangan keluarga adalah Amoy.
BalasHapus@sisca oh begitu #barutahu hehehehe
BalasHapusCerita udik dan konyol itu lucu yah. *ngakak baca paragraf pertama mbak sulis
BalasHapusAku juga suka quote ini "Keluarga itu seperti seekor ular, kalau kepala ular lurus, maka seluruh tubuhnya akan ikut lurus. Tetapi, kalau kepalanya bengkok, maka tubuhnya akan bengkok-bengkok seperti gingseng dan celakalah dia."
Bagus jg ceritanya, aku kirain tadinya buku sedih trnyt ada kocam2 nya jg ya ^^
BalasHapus