Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: Gagasmedia
Cetakan: I, 2011
ISNB13: 978-979-780-472-5
236 halaman
Cerita tentang persahabatan, kesedihan, cinta, dan sedikit misteri.
Diawali dengan prolog dua minggu sebelum pernikahan Ekaterina ‘Katya’ Fyodorovna dan Sergei Valentinich Snegov, mereka berjanji kepada adik laki-laki Sergei yang sedang sakit parah, Stepanych Snegov untuk mempertemukannya kembali dengan dua sahabat mereka lainnya Kay dan Lhiver. Rahasia kelam mereka pun terurai satu persatu.
Dilain pihak, Kay Oliver sedang mengalami masalah gaswat, dia dituduh sebagai pembunuh koki terkenal Tatiana Andreyeva. Dia tidak punya alibi yang kuat, bukti garnishing knife yang ada di saku kemejanya memberatkan tuduhannya. Untung tidak lama kemudian Katya datang membantu, dengan keahliannya yang mewarisi darah detektif ayahnya dia berhasil memecahkan kasus itu, cukup lancar juga sih pencariannya, walaupun awalnya dia harus mendatangi satu persatu tempat dimana saja yang jual pisau itu dan siapa saja pembelinya kemudian mendatangi rumah mereka satu persatu ditemani dengan istrinya Kay, Claudia, mereka sukses membebaskan Kay. Kejadian dua tahun lalu, yang tak pernah mereka lupakan, dimana setiap orang saling menyalahkan diri sendiri, saling membenci, Katya membenci Kay karena tidak pernah pulang ke Paris, tidak pernah mengunjungi mereka padahal Stepanych sangat membutuhkan keberadaan sahabatnya. Katya berjanji akan menyeret Kay untuk ke Rusia, dan dia bersedia.
Lhiver Oliver, penyuka sastra, sangat menbenci para sahabatnya, dia menggangap kematian anak angkatnya, Aoife dan kedua orang tuanya adalah kesalahan mereka. Kalau saja Stepanych tidak dating ke Paris, kalau saja Kay tidak menemani Stepanych untuk membeli bahan enclair untuk gadis kecil itu, andai saja musuh Katya tidak mengincar orang terdekatnya, maka semua kesedihan itu tidak akan terjadi. Dia pun meninggalkan segalanya, pergi ke Negara yang tidak pernah dia pikirkan sama sekali, ke Indonesia, memilih kota Surabaya dan bekerja sebagai seorang dosen. Sergei, yang tanpa sepengetahuan Katya datang membantunya, dengan cara yang sering dilakukan oleh kakanya dulu, Kay, Sergei mencontoh memberikan teka teki kepada Lhiver, menyelipkan surat yang berisi pengalan puisi-puisi terkenal, kemudian memberikan petunjuk untuk menemukan surat selanjutnya. Dia sebenernya merindukan mereka semua, merindukan kakaknya Kay, tapi karena egonya, rasa itu kalah. Kemudia datanglah foto berukuran 10R, bergambar setangkai gulali merah muda yang diletakkan di rerumputan hijau dan dedaunan musim gugur, selembar foto yang ceria, dibaliknya Kay menuliskan surat yang intinya kalau foto itu adalah foto terakhir yang akan dikirimkannya kepada Lhiver, yang berarti dia tidak akan pernah berhubungan lagi dengan kakaknya. Dia pun pergi ke Paris untuk menemukan jawaban semuanya. Ada percakapan yang aku suka dari kedua kakak beradik itu, di hal. 107,
“Aku ingin menjadi seorang fotografer…….. kalau kau? Kau bermimpi menjadi apa?Lhiver menjawab,”Aku bermimpi untuk terus menjadi adikmu.”Kay tertawa. “Tentu saja kau akan terus menjadi adikku! Lhiver, impian itu harus tinggi. Kalau kau hanya mengingginkan uang 600 franc, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan 600.000 franc.”“Tapi aku hanya ingin menjadi adikmu, bagiku itu sudah lebih dari 600.000 franc.”
Dan bagian yang membuat saya mewek adalah ketika bercerita tentang Stepanych, Geez beneran mrebes! Dia seorang pembuat éclair yang terkenal, memasak karena ingin membahagiakan orang yang memakan masakannya, mengganggap sahabatnya sebagai saudaranya, kemudia dia divonis mengidap penyakit Wilson, zat tembaga mekanan yang mengendap di hati, liver akut. Dia tidak menceritakan penyakitnya kepada sahabatnya karena tidak ingin membuat mereka khawatir, dia mengunakan sisa hidupnya untuk membahagiakan mereka, memberikan kado yang selalu lupa dia berikan waktu ultah sahabatnya, membuat berbagai jenis éclair. Kejadian itu juga malapetaka baginya, karena menyalahkan diri sendiri akibat kebakaran itu, dia meminum alcohol yang seharusnya dilarang dan akhirnya berakibat fatal bagi kondisi sakitnya.
Menurutku ceritannya agak unik, bersetting di Rusia, Paris, New York dan Indonesia, ada adegan detektif dan kriminalnya, karakter ke lima tokoh yang unik dimana yang sangat menarik di cerita ini. Katya yang selalu tegar, kuat, detail, apalaigi ketika memesan makanan, Sergei yang pendiam menyembunyikan kesedihannya dengan memainkan piano, memainkan gubahan Rachmaninoff yang suram, Stepanych yang penuh semangat, ingin membahagiakan orang terdekatnya dengan éclair, Kay fotografer yang suka berburu the Golden Hour dan Lhiver yang serius, yang sangat meyukai sastra, Leo Tolstoy, Wuthering Heights juga dibahas sedikit disini. Persahabatnnya sangat kental sekali, kerasa banget waktu Stepanych bertemu dengan Kay dan Lhiver dimana mereka merindukan satu sama lain, saling menyayangi contohnya dihal. 124-124, ketika Lhiver bertannya kepada Stepanych, “William Wordsworth membayangkan bunga daffodil di tepi danau ketika menulis I wandered lonely as a clud….. apa yang kau bayangkan ketika memasak, stepanych?” lalu dia menjawab, “Kalian berempat,” ujarnya tulus.
Éclair, kalau kalian membaca ini, kalian tidak akan asing dengan makanan yang awalnya berasal dari Prancis ini, Eclair adalah kue kering yang berbentuk panjang, berisi krim pasta. Kalau kau tahu apa itu kue sus, bisalah kusebut Eclair ini adalah jelmaan versi panjangnya. Namun tak seperti kue sus, Eclair lebih garing untuk tekstur luarnya. Isinya bisa berupa buah kaleng, saus vla, whipped cream, atau es krim. Eclair berasal dari abad kesembilan-belas yang menjadi salah satu ciri khas dari Prancis. Eclair pertama kali diciptakan oleh Marie-Antonin Careme, seorang koki terkenal dari Prancis, untuk royalti Prancis. ‘Eclair’ dalam bahasa Prancis sendiri berarti ‘petir’. Dinamakan demikian karena eclair selalu terlihat berkilau, terutama pertama kali dijual. (sumber Eclair: Avelin, klik http://bit.ly/myJKv5)
4 sayap untuk éclair yang kelihatannya sangat enak.
wouuuuuooo bikin lapar badai nih liat eclair T_T
BalasHapuskakak rumahnya mana :D mau pinjem novelnya wkwkkwkw aku penasaran banget, ntar kalo mudik Indonesia mau coba baca :D tapi kok aku kurang suka dengan seting LN T_T
dan nama-nama yang asing :(
gleg... laper liat foto eclair-nya
BalasHapusdua kali baca buku Prisca Primasari, so far aku selalu suka, entah karena setting-nya yang di luar negeri, nama-nama yang unik (meski kadang susah).
dan juga cover-nya yang cantik-cantik
Setuju covernya cantik banget... nyejukin mata ^^
Hapusiya bener, settingnya selalu di luar negeri, ato paling engga namanya pake nama bule gitu..
BalasHapussuka sama karyanya mbak prisca :D
Review mba sulis yang ini pun bagus... mau ah cari bukunya..... lagi laper banget akan buku... * pdhl laper mata jg liat covernya ^^
BalasHapusBaca buku ini berasa di Paris. Ceritanya complete lagi ada persahabatan, kesedihan, cinta, dan sedikit misteri.
BalasHapusAku juga suka covernya :))
Baca ini itu senyum senyum sendiri, apalagi ada latar yang di Surabaya, kota tempat tinggalku hihi.
BalasHapus