Merindukanmu adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan rasa ini. Dan semuanya dimulai sejak aku kehilanganmu.
Ketika waktu membawakan pilihan-pilihan lain untukku, langkahku masih terbelit oleh ingatan tentangmu. Kasih sayang yang seluruhnya milikku pun harus terbagi. Bahkan, rumah tak lagi menjadi tujuanku untuk pulang.
Kini aku menyadari bahwa semua sudah berganti dan yang bisa kulakukan hanyalah menghadapi. Semua yang telah lewat tak mungkin bisa kembali. Apa yang kupikir lenyap, nyatanya tertutup emosi. Butuh waktu untuk belajar mencintai lagi. Dengan penuh keyakinan diri aku melakukannya.
Menerima. Cinta sesederhana itu saja.
Ketika waktu membawakan pilihan-pilihan lain untukku, langkahku masih terbelit oleh ingatan tentangmu. Kasih sayang yang seluruhnya milikku pun harus terbagi. Bahkan, rumah tak lagi menjadi tujuanku untuk pulang.
Kini aku menyadari bahwa semua sudah berganti dan yang bisa kulakukan hanyalah menghadapi. Semua yang telah lewat tak mungkin bisa kembali. Apa yang kupikir lenyap, nyatanya tertutup emosi. Butuh waktu untuk belajar mencintai lagi. Dengan penuh keyakinan diri aku melakukannya.
Menerima. Cinta sesederhana itu saja.
Penulis: Netty Virgiantini, Aditia Yudis
Editor: Kinanti Atmarandy
Desain sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-544-1
Cetakan pertama, 2012
244 halaman
Pinjem @noninge
Take It by Netty Virgiantini
Nawang, satu-satunya gadis energik yang suka ikut tawuran dalam setiap bentrokan melawan musuh bebuyutan sekolahnya, ada satu orang yang selalu dia incar, Hefin, saudara tirinya. Nawang sangat benci kepada Hefin karena dia telah merebut ibunya. Dan Nawang tidak pernah khawatir kalau terjadi apa-apa dengannya, ada Artan yang selalu melindunginya. Sayangnya perasaan Nawang tidak berbalas, dia lebih menyukai Joanna, saudara tirinya yang lain.
Sukaaaa banget dengan cerita pertama ini, sampai nagis bacanya, hahahaha, emang cengeng nih kalau baca cerita keluarga. Novella ini lebih bercerita tentang bagaimana perasaan anak akibat perceraian kedua orangtuanya. Nawang muak, sedih karena kebahagiaan yang dulu dialaminya sekarang jauh berbeda, bahkan dia sering datang ke rumah lama mereka untuk menginggat kenangan yang indah dulu, ayah ibunya lebih fokus ke keluarga yang baru, Nawang merasa diabaikan, dia malah dipaksa untuk menerima, padahal dampak perceraian belum hilang. Dia membenci Hafin karena ibunya merebut ayahnya dan dia benci Joanna karena dia lebih disayang bahkan oleh ibunya sendiri.
Saya berharap novella ini akan berlanjut, endingnya menjadi modal untuk dijadikan kisah cinta terlarang.
Pulang by Aditya Yudis
Kalau di Take It sudut pandangnya dari Nawang, di novella kedua dari Joanna, anak manja yang harus menerima keluarga baru. Alurnya sama, hanya diceritakan kembali dari sudut pandang Joanna, bagaimana perasaan dia mendapati kakak tiri yang sangat membencinya kemudian dia melarikan diri ke Bandung karena tidak tahan dengan orang baru di rumah barunya. Tapi Joanna masih beruntung, ada sepupu yang selalu memperhatikannya bahkan ayahnya sangat sayang padanya, belum lagi Artan juga menaruh hati padanya. Saya lebih bersimpati dengan Nawang, dia sendirian. Tapi bagiamanapun, buku ini adalah karya terbaik kedua penulis daripada buku-buku mereka sebelumnya yang sudah saya baca.
Buku ini lebih kental tentang cerita keluarga, tentang perceraian dan bagaimana dampaknya terhadap anak. Orangtua kadang egois, tapi mereka mencoba untuk meraih kebahagiaan lagi, walau nantinya susah diterima, mereka melakukannya bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk anak agar memiliki keluarga yang sempurna.
Dari segi duetnya udah ketara sekali, kedua tokoh utamanya memiliki hubungan yang erat. Dari ayahnya, Nawang mendapatkan saudara tiri laki-laki, Hefin. Dari ibunya, Nawang mendapatkan saudara tiri perempuan, Joanna.
Buku ini saya rekomendasikan bagi yang suka cerita keluarga.
4 sayap untuk Nawang yang kuat.
Satu-satunya buku GagasMedia yang bikin aku nangis ampe ingusan... :')
BalasHapusaku juga nggak nyangka kalau bakalan nagis, padahal baca buku penulis lainnya biasa aja
HapusSesek sampai nangis gara-gara baca novel ini. Salut buat kekuatan Nawang menjalani semuanya :)
BalasHapusEh banyak korban yang nangis gara-gara baca buku ini juga ya? Emang udah makjleeb banget deh bittersweet love mah...
BalasHapus