Selasa, 15 Januari 2013

The Not So Amazing Life of @aMrazing

15836357

The Not So Amazing Life of @aMrazing
Penulis: Alexander Thian
Editor: Alit Tisna Palupi
Desain Cover: Jeffri Fernando
Ilustrasi Isi & Komik: Thoma Prayaga
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-586-7
Cetakan pertama, 2012
218 halaman
Harga: pinjem mbak @destynugrainy

Siapa sih yang nggak kenal @aMrazing? Yang suka maen twitter dan suka ngefollow para selebtwit pasti nggak asing sama akun yang satu ini, akun yang terkenal dengan kenyiyiranya. Tahun kemaren bisa dibilang tahun kejayaan para selebtwit, kenapa? Hitung deh buku-buku jebolan dari para selebtwit. Saya nggak skeptis, kalau saya biasanya akan lebih memilih pinjem atau beli seken, atau kalau kumcer saya akan membeli buku dari penulis yang saya pernah baca karyanya, nggak mau beli kucing dalam karung, baru deh dalam proses ini saya bisa menemukan penulis yang tulisannya saya sukai, contohnya di buku Cerita Sahabat dan Cerita Sahabat 2 (reviewnya nyusul :p) saya menemukan dua penulis newbi yang ceritanya saya suka banget. Dan saya setuju sama perkataan dedek @ndarow, walau aji mumpung, setidaknya mereka membangkitkan semangat baca anak muda jaman sekarang, di mulai dari bacaan ringan kayak Pocooong siapa tahu mereka ngak sengaja kenalan sama bukunya Gabriel Garzia Marquez, sebut saja Seratus Tahun Kesunyian (yang dua tahun tetep nggak ada progesnya *mukok-mukok*).

Kalau lihat review di goodreads dan teman BBI yang lain, rating buku ini cukup bagus, bahkan si empunya buku ini memberikan nilai penuh. Sebelumnya saya pernah membaca tulisan @aMrazing di buku The Journeys dan Cerita Sahabat, menurut saya masih biasa, belum bisa mengambil hati saya sehingga belum bisa memaksa saya untuk membeli buku ‘egois’nya ini.

Buku ini berkisah tentang pemgalaman penulis ketika masih mempunyai konter Handphone yang sekarang malah kesasar menjadi penulis scenario (pernah nonton Putih Abu-Abu?). Ada 14 cerita dan kalau benar semuanya kisah nyata, penulis benar-benar sangat beruntung bertemu dengan orang-orang yang LUAR BIASA.

1. Maria Kere Vs Selin Dion
Pengalaman penulis bertemu dengan seorang bapak yang ngotot kalo yang nyanyiin My Heart Will Go On itu adalah Maryah Carey.
2. Kondom Ona Sutra
Pengalaman penulis bertemu seorang ababil yang dandanannya kayak girl band Korea tapi selera musiknya dangdut Pantura. Yang heboh adalah ketika si ababil gagal ngrayu biar dapet gratisan, ketika dia membuka dompetnya untuk mengambil uang ada sesuatu yang jatuh dan dipunggut oleh penulis yang ternyata ….. *bergidik jijik*

3. Fesbuk Oh Fesbuk
“Status social seseorang dilambangkan dengan handphone yang dia punya.”
Pengalaman penulis bertemu dengan orang gaptek, ndeso! Ndeso! Ndeso! *muncrat ala Tukul*
“Terkadang manusia memang hanya memandang penampilan luar. Menghakimi bahwa sebuah buku pasti jelek isinya hanya karena cover yang buruk.”

4. Dummy Seharga Dua Juta
Pengalaman penulis bertemu dengan seorang bapak yang ditipu sampai dua juta yang ternyata handphone yang ingin diservis itu adalah HP Dummy. Replika dari handphone asli yang kalau dijual hanya laku 50k. yang mengharukan adalah bapak itu ingin memberikan handphone tersebut sebagai hadiah ulang tahun untuk anaknya yang autis.
“Namanya juga hidup, Dek. Ditipu adalah bagian dari kehidupan supaya kita bisa belajar. Berhati-hati, nggak gampang langsung percaya sama orang.”

5. Nggak Canggih, Nggak Gaya? Nggak Gaul!
Pengalaman penulis bertemu dengan seorang ibu dan anak yang maksa ingin punya HP paling mahal dan keluaran terbaru. Padahal uang ibunya nggak cukup dan si anak tanpa pri kemanusiaan, lebih mementingkan rasa malu di depan teman-temannya tanpa mengindahkan kondisi keuangan ibunya.
“Tak habis pikir, tak habis mengerti. Kasih seorang ibu kepada anaknya memang terkadang tak masuk akal.”
Membaca bagian ini jadi mengingatkan saya jaman SMA dulu, sejak kelas satu temen-temen udah pada ‘megang hp’, bahkan udah ada yang dari SMP, dulu HP masih WAH, sedangkan saya? Kelas tiga SMA, mau lulus baru dibelikan Hp, waktu pulang les kesorean, kendaraan umum udah nggak ada, nunggu jemputan lama banget, nagis sesegukan di jalan lagi, baru deh ada rencana mau dibelikan hp –“ Rasa iri, pengen pasti ada, ada sedikit rasa ingin ngeyel kayak ababil di cerita ini tapi ketika mendengar penjelasan ibu saya jadi maklum, waktu itu saya masih belum memerlukan hp, masih satu rumah dengan ortu, masih deket dengan ortu, sedangkan kalau ingin ngobrol sama temen bisa dilakukan di sekolah. Tuh kan, saya jadi kangen sama ibu.

6. Amnesia Mendadak
Pengalaman penulis bertemu dengan seorang penyanyi yang terkenal dengan dandanan menor dan busana hebohnya, sayangnya kekhasan penyanyi itu malah membutakan penulis sehingga tidak mengenali dia siapa.

7. Napas Dari Neraka
“Hobi mengamati manusia adalah hobi yang paling menyenangkan dan paling murah. Dan manusia adalah gudang tawa, sekaligus tempat untuk bercermin.”
Pengalaman penulis bertemu dengan anak SMP yang bau mulutnya kayak bangkai binatang, nggak cumin itu, penulis berhasil dikadalin dan berhasil melarikan diri tanpa membayar.

8. That Awkward Moment
Pengalaman penulis bertemu dengan orang-orang aneh (dari tadi kali). Bertemu komplotan lima laki-laki yang membeli hp, ibu-ibu yang softwarenya harus di flash ulang dan ngotot bertanya kenapa mesti nginep dua hari dan terakhir bertemu dengan pasangan suami istri yang protes agar penulis mengembalikan uang dari komplotan tadi yang ternyata hasil curian.

9. Don’t Judge The Heart By The Look
“Mungkin salah satu kerjaan yang paling enak adalah nge-judge orang lain. Everbody judges everybody.”
Pengalaman penulis bertemu dengan orang yang dikiranya nggak punya duit, hp-nya jadul, memori hp-nya 256MB, dan mau donlot lagu dangdut/melayu. Kenyataannnya, penulis bertemu dengan seorang agen Koran besar, hp-nya N70 Black (yang sekarang setara dengan iPhone 4), lagu-lagu yang di donlotnya Frank Sinatra, Alan Parsons Project, Pink Floyd, pokoknya yang anti mainstreams, dia juga mempunyai istri yangs angat cantik, mantan pembantu yang bacaannya The Jakarta Post.
“Ada satu pepatah bahasa Latin yang artinya dalem, Lex. Homo homini lupus. Manusia adalah serigala untuk manusia lain. Kita sudah terbiasa menilai orang berdasarkan penampilan luar. Kalau pada pandangan pertama ndak bikin efek ‘wah’, kita akan mengganggap rendah orang tersebut. Kita akan bertindak superior, mendakwa orang itu pasti lemah. Lingkungan mengajarkan dogma tersebut. Padahal, menilai orang dari kulit luar sebenernya kan jahat. Kita nggak member kesempatan ke diri kita untuk mengenal lebih jauh. Kita cuma melihat apa yang seharusnya kita lihat, kita lupa, beauty is only skin deep.”
“Prinsip saya, kalau mau pasti bisa, ndak ada itu istilah ndak bisa. Adanya, mau atau ndak? Gitu…”
“Belajar melihat dengan mata hati, Lex. Dunia akan lebih berwarna kalau kamu bisa.”
Kalau bagian ini menjadi salah satu kisah hidup favorit penulis, bagian ini menjadi favorit saya di buku ini.

10. Dangdut Halitosis
Pengalaman penulis bertemu dengan pemuda yang nggak bisa bedain mana iPhone, mana iPod Touch dan bapak-bapak dengan penampilan perlente. Mobilnya aja Marcedes, ketika donlot lagu pake nawar (konter Alex menjual lima lagu sepuluh ribu, mahal juga ya XD)

11. Manager Masturbasi
Pengalaman penulis bertemu dengan manager mesum di mall di amna konter penulis bermukim. Yang hobinya nonton bokep selalu mengacuhkan protes kalau di suruh menghidupkan AC, baru deh ketika dipergoki sama Alex dia menuruti ancamannya, sayangnya nggak bertahan lama.

12. Saya Anggota Dewan Y U Know?!
Pengalaman penulis bertemu dengan orang yang sok tahu, sok berkuasa, orang kaya baru yang belagu, orang yang hobi ngeyel, dan orang yang super sombong.
Nah, kalau ketemu orang macam ini saya pernah, beberapa kali di tempat kerja, ngakunya berpendidikan tapi nggak tahu caranya bersikap. Kalau ingin dihargai orang lain kita juga harus mengahargai orang lain, kalau nggak menginggat keluarganya yang sakit, behhhhh.

13. Preman Jadi-jadian
Pengalaman penulis bertemu dengan palang parkiran.

14. Jujur Itu Mahal
Pengalaman penulis bertemu dengan perempuan yang nggak menyadari kalau calon suaminya gay.
“Buat gue, apa pun orientasi seksual elo, nggak akan jadi masalah, asal jangan merugikan orang lain. Bahkan jika elo nafsunya sama taplak meja atau kotak rokok, silahkan aja. Yang penting jangan mencari status dengan menikahi perempuan yang nggak tau apa-apa.”
Pengalaman penulis bertemu dengan….. udah abis ceritanya woi!
Saya bahas cover dan tampilannya dulu. Simple, hanya berisi tulisan aja, kalau menurut pemikiran awam saya, karena judulnya terlalu panjang dan akan penuh kalau di kasih gambar macem-macem jadinya cukup tulisan aja, kalau masalah warna mungkin itu warna favorit penulis *meringis*

Untuk tampilan dalemnya, karena buku ini bercerita tentang handphone, tampilan daftar isinya pun serupa dengan tampilan handphone versi nyata, jenius deh yang buat, cocok banget. Selain itu, ada ilustrasi komik yang kocak, yang mewakili beberapa cerita.

Nah, untuk tulisannya. Jujur, saya jauh lebih suka buku non fiksi ini dari pada cerpen fiksi Alex yang pernah saya baca sebelumnya. Tulisan lebay-nya sanggup membuat saya tertawa, cerita tentang Dummy Seharga Dua Juta dan Don’t Judge The Heart by The Look sanggup membuat saya terharu, dalam hal ini saya rasa Alex berhasil menggungkapkan apa yang pernah dia rasa ke pembacanya. Bahkan, mungkin Alex lebih berbakat menulis non fiksi dari pada fiksi, atau buku komedi mungkin? hehehe ini menurut saya loh.

Setelah membaca buku ini (yang sebenernya udah tahun lalu) saya memberikan nilai 3,5 sayap. Entah kerasukan apa ketika membuat review ini penilaian saya berubah, saya menginggat kembali masa-masa ketika pertama kali mempunyai hp sampai sekarang, kalau menuruti teknologi  yang makin hari makin maju mah….. nggak akan ada habisnya XD.
Mumpung lagi baik hati, tidak sombong dan selalu bokek, saya kasih buku ini….

4 sayap untuk TOREROREJING.


2 komentar:

  1. Salah satu buku non-fiksi favoritku juga.

    BalasHapus
  2. Sebenarnya aku gak tau akun @aMrazing? *gak gaul banget yah?
    Btw, 14 cerita di buku ini judulnya jaman kini banget (jamannya alay, labil, dan gaholl)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...