Senin, 24 Agustus 2015

Segenggam Daun di Tepi La Seine by Wuwun Wiati | Blog Tour, Book Review, Giveaway

Segenggam Daun di Tepi La Seine
Penulis: Wuwun Wiati
Desain cover dan ilustrasi: Femmy F. Priscilya
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1865
Cetakan pertama, Juli 2015
304 halaman
Buntelan dari Wuwun Wiati
Bisa dibeli di @bukupediacom
Hidup di Paris menjadi tak sama lagi sejak Ajeng menemukan sebentuk cincin di balik segenggam daun. Bahasa, makanan, dan budaya yang berbeda menjadi kesehariannya yang baru. Ajeng mulai menikmati semuanya di samping Yves tercinta.



Tapi, satu per satu masalah datang. Ajeng berkali-kali goyah akan kesiapannya menikah dengan Yves. Belum lagi godaan yang datang dari sosok flamboyan, si ganteng Alain. Sifat Alain yang antiterikat dan spontan terasa lebih sesuai bagi Ajeng. Di antara Menara Eiffel, Moulin Rouge, pantai nudis, sampai swinger club, bisakah Ajeng mengontrol dirinya dan tetap setia?



----

Segenggam Daun di Tepi La Seine mengajak pembaca ikut dalam usaha Ajeng menjadikan Prancis sebagai negara keduanya. Dia tidak hanya mengunjungi Kota Cahaya tetapi juga berkenalan dengan bayangannya seperti Klub Libertin/Swing club. Un beau roman! “

Johanna Lederer, Présidente de l'association franco-indonésienne Pasar Malam Paris



A-must-read-novel. Kisah cinta pasangan beda bangsa yang membuat saya deg-degan dan gemas, sekaligus sambil berpetualang ke tempat tabu yang tak ditemui di tanah air. 

Inda Duzih-Pitkanen, Pendiri dan ketua Komunitas Kawin Campur



Novel yang berbicara tentang cinta, kesetiaan, dan latar belakang keluarga. Mengingatkan kita bahwa sejatinya untuk menyayangi pasangan hanya terjadi bila kita mencintai diri sendiri. 
Ajeng Raviando, Psikolog, Pengasuh rubrik “Ask Ajeng” dan Konsultan berbagai acara talkshow televisi.

Novel populer yang mencoba menjembatani perbedaan budaya Indonesia dan Prancis. Kisah yang menarik dan membuat kita sadar bahwa dunia tidak selebar daun kelor.
Lenah Susianty. Penerjemah, Pendiri Aliansi Jurnalis Indonesia dan Part Time Jurnalis BBC Indonesia di London.
Ajeng bertemu dengan Yves pertama kali ketika berlibur di Thailand bersama teman-teman segeng-nya, sedangkan Yves sendiri memang sering travelling ketika tidak sibuk bekerja di Prancis, negara asalnya. Pertemuan singkat dan cukup memalukan bagi Ajeng tersebut malah membuat keduanya saling berkirim pesan, menjalin hubungan jarak jauh. Tahun berikutnya sebelum Yves mengunjungi Indonesia, dia meminta Ajeng menjadi pacarnya, Ajeng sendiri sejak pertama memang sudah tertarik dengan Yves sehingga menyambut tawaran tersebut dengan bahagia. Namun, satu setengah tahun mengenal dekat dengan Yves masih belum cukup untuk melangkah lebih jauh lagi, Ajeng belum yakin kalau pacarnya yang berbeda kewarganegaraan tersebut akan menjadi pasangan hidupnya. Oleh karena itu Ajeng meminta ijin kepada Bapak untuk tinggal di Paris ketika Yves memintanya datang ke sana, mengabaikan nilai-nilai tradisional orang Jawa, mencoba hidup bersama Yves, mempelajari kesehariannya, mencoba hidup sebagai orang Paris, merasakan sendiri apakah bisa betah, mematikan jarak.

Banyak pengorbanan yang diambil Ajeng ketika memantapkan diri pergi ke Paris, dia tidak punya siapa-siapa di sana. Selain meninggalkan pekerjaan dan sahabatnya, yang paling berat adalah meninggalkan Bapaknya yang sakit-sakitan bersama adik laki-laki satu-satunya, orangtua Ajeng sudah bercerai lama sehingga selama ini dialah yang mengurus rumah, salah satu penyebab yang membuatnya sedikit ragu akan pernikahan melihat potret kegagalan kedua orangtuanya. Namun, ijin Bapak menguatkan Ajeng, Yves pun sudah berjanji kepada Bapak akan menjaga kekasihnya selama di Paris. Yves sangat memahami keagungan orang Asia terhadap pernikahan yang sah sehingga dia tidak pernah memaksa, ingin menjaga kepercayaan Bapak yang sudah diamanatkan kepadanya. Namun waktu yang dipilih Ajeng ke Paris bertepatan dengan promosi Yves di kantor sebagai direktur keuangan, sehingga tidak bisa selalu menemani keliling Paris, mempelajari bahasa, kebudayaan, serta mendalami kehidupan dan keseharian orang Prancis.

Bahasa menjadi masalah utama Ajeng, walau sudah les bahasa Prancis dia tetap meminta Yves untuk mengajarinya agar cepat beradaptasi, namun Yves mengaku dia tidak ahli dalam bahasa dan tidak bisa menjawab semua pertanyaan Ajeng. Sahabatnya, Alain yang lebih jago dan kalau dia kembali dari travelling bersama pacarnya, Yves akan meminta Alain mengajari Ajeng. Setelah berkenalan, pribadi Alain cukup menyenangan dan ceria, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dekat, Alain juga tipe orang yang bebas dan tidak ingin terikat dengan pernikahan, sangat berbanding terbalik dengan Yves yang kalem, cukup mengherankan mereka bersahabat sejak kecil. Lewat Alain juga Ajeng mengenal tempat tabu, bahkan bagi orang Prancis sendiri, Pantai Nudis di mana semua pengunjung di sana diwajibkan telanjang dan Klub Libertin atau swinger club, diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin bertukar pasangan. Lewat Alain, Ajeng mengenal Paris dari sisi eksotis, sedangkan melalui kekasihnya Ajeng merasakan romantisme Kota Cahaya.

Siapakah yang dipilih Ajeng ketika dengan jelas Alain mempunyai rasa kepadanya? Apakah dia harus menghianati Yves? Menjadi orang seperti Ibu-nya, orang yang sangat dia benci karena meninggalkan luka yang dalam kepada Bapak.
Aku juga merasa pernikahan butuh banyak penyesuaian, bukan sekadar cinta pada pandangan pertama. Aku merasa, inilah saatnya menguji cintaku pada Yves, cinta Yves padaku. Cinta kami.
Dia ingin hubungan yang menetap, selalu bersama menghadapi tantangan apa pun, menikmati suka dan duka. Dia ingin hubungan tanpa jalan keluar, yang memaksa pihak-pihak yang terlibat di dalamnya untuk berkembang bersama, membuat mereka saling mendukung. Dia ingin hubungan yang kuat dan mendalam. 
Bisa dibilang buku ini menarik sekali, lain daripada yang lain, penulis tidak hanya menghadirkan kisah cinta beda negara namun mengenalkan kita kepada Prancis baik itu sebagai pendatang maupun penduduk asli. Kisah cintanya sangat manis, dengan setting tempat paling romantis di dunia sehingga terasa sangat pas, ditambah pengetahuan penulis tentang berbagai fakta yang sebelumnya tidak banyak diketahui pembaca, cukup informatif dan unik. Mungkin dikarenakan latar belakang penulis yang lama tinggal di Paris bahkan menikah dengan warga negara asing juga, sehingga cerita di buku ini terasa realistis. Lewat kacamata Ajeng, kita akan ikut belajar mengenal kota Paris lebih detail lagi, mendalami kehidupan orang Prancis.

Banyaknya perbedaan dari berbagai hal tentu menjadi batu sandungan hubungan antara Ajeng dan Yves, dimulai dari ekspresi bicara. Berkacak pinggang dan menghela napas bagi orang Indonesia merupakan tanda ada masalah, mencerminkan perasaan kesal sedangkan bagi orang Prancis hal tersebut sangat biasa. Orang Prancis juga sangat menghargai waktu dan disiplin, sering Ajeng merasa malu terlebih dia mempunyai sifat yang sangat teledor. Misalnya saja ketika menghilangkan kunci apartemen, Yves sudah tidak mau membantu karena sudah terulang beberapa kali. Atas saran temannya, Ajeng menelpon pemadam kebakaran untuk mendobrak pintu, harga yang harus dibayar sangat mahal, lebih dari satu juta. Kemudian cara penyajian hidangan makanan, banyak tahap dan sangat ribet, harus berurutan, tidak sesederhana orang Indonesia yang bisa langsung makan apa saja tanpa harus ada makanan pembuka dan penutup. Dari segi bahasa, Ajeng mengalami kerepotan karena bahasa Prancis pelafalannya sangat berbeda. Misalnya saja Yves dibaca menjadi If, sedangkan Alain menjadi Alang. Membuatnya tidak nyaman bergaul dengan teman-teman Yves dan merasa tersisih karena orang Prancis biasanya enggan menggunakan bahasa Inggris, ketika ingin mengajak bicara mereka baru menggunakannya. Sehingga bahasa menjadi hal yang ingin segera dikuasai Ajeng, harus dibiasakan dan banyak berlatih.

Selain bahasa yang sangat diagungkan orang Prancis, dasar negara juga diterapkan oleh mereka: Fraternite-Persaudaraan, Egalite-Kesetaraan, Liberte-Kebebasan. Misalnya saja pemerintah menyediakan penginapan gratis bagi SDF (Sand Momicile Fixe), orang-orang yang tidak punya rumah. Menghormati pelaksanaan agama dengan menyediakan berbagai tempat ibadah tanpa memaksa mereka harus memiliki agama, terserah masing-masing individu. Ajeng juga mengenal berbagai macam hubungan yang bisa dipilih. PACS, semacam ikatan yang permanen tapi bukan pernikahan, membubarkannya juga lebih sederhana daripada perceraian, selain itu banyak keuntungan seperti mendapatkan keringanan pajak, pasangan sesama jenis biasanya memilih PACS. Ada juga hubungan yang bernama open marriage, walaupun sudah menikah tetap bebas mempunyai pacar lain.

Dari segi pernikahan pun juga sangat berbeda, orang Indonesia kaya akan berbagai macam adat istiadat, seperti pernikahan. Bahkan orang Jawa kalau mau menikah harus mencocokkan weton, mencari hari yang baik, sedangkan orang Prancis biasa menikah pada musim semi ketika bunga mulai bermekaran, atau di musim panas karena bisa membuat pesta di luar ruangan dan memakai baju seksi, jarang yang menikah pada musim dingin. Dari segi pemberian kado pun biasanya pasangan pengantin akan memberikan daftar barang yang diinginkan, sedangkan di sini bisanya cukup dengan salam tempel :p. Selain diajak mengunjungi tempat romantis yang umum kita dengar, di buku ini penulis juga membawa Ajeng ke tempat-tempat 'terlarang'. Seperti Musee d'erotisme, sex shop, Pantai Nudis, dan Klub Libertin atau Swinger club. Bagian yang bikin kipas-kipas ini akan saya lewatkan, lebih menarik kalau dibaca sendiri XD.

Nah, menarik sekali bukan? Selain mengisahkan sebuah kegalauan untuk menentukan hubungan yang lebih serius lagi, penulis juga menghadapkan Ajeng pada petualangan yang sebelumnya belum pernah dia alami. Kegalauan Ajeng bisa dimaklumi kok, melihat dia trauma akan pernikahan kedua orangtuanya sehingga tidak ingin gegabah, pelan-pelan menjalani proses yang ada. Ajeng digambarkan sebagai seorang perempuan yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, cukup teledor. Sedangkan Yves sangat penyabar, tidak suka memaksakan kehendak, sangat romantis, dia juga tidak neko-neko seperti Alain yang liar. Yves adalah karakter favorit saya di buku ini :D.

Tidak banyak kekurangan di buku Segenggam Daun di Tepi La Seine ini, hanya saja di awal-awal tulisan penulis cukup kaku tapi lama-lama enak untuk dinikmati, kok. Bagian favorit saya adalah ketika Ajeng mengunjungi tempat terlarang, hahahahaha. Seru, saya belum pernah tahu sisi liar Prancis soalnya. Tenang saja, penulis tidak menuliskannya secara eksplisit banget kok, sekadar bersifat informasi saja dan masih bisa diterima, bahasanya ringan dan mudah dimengerti, adegan romantisnya juga terbilang sopan, covernya juga manis :D

Buku ini bercerita tentang konsep kesetiaan, tentang bagaimana seseorang beradaptasi di tempat yang baru, serta proses memaafkan. Saya rekomendasikan bagi kamu yang ingin menikah dengan warga negara asing, bagi kamu yang ingin tinggal di Prancis :)

3.5 sayap untuk Pantai Nudis.




Saatnya Giveaway!
Bagi satu warga negara Indonesia yang beruntung dan beralamatkan di tanah air tercinta, akan mendapatkan buku Segenggam Daun di Tepi La Seine dan marchendise menarik dari Paris!
Mau? Berikut caranya:
  1. Follow Kubikel Romance via GFC (Google Friend Connect)
  2. Follow @peri_hutan
  3. Share postingan blog tour ini di sosial media kamu, minimal sekali. Jangan lupa mention @peri_hutan dan pakai hastag #SDdTLS
  4. Tuliskan di kolom komentar di bawah ini berupa: nama, akun twitter, email yang bisa dihubungi untuk konfirmasi pemenang, dan link share.
  5. Giveaway berlangsung selama seminggu, pemenang akan diumumkan di postingan ini paling lambat dua hari setelah deadline.
  6. Udah itu aja, kamu boleh berkomentar tentang buku ini atau hanya menuliskan poin 4 aja. Gampang, kan?
Yuk ikutan, siapa tahu kali ini giliran kamu yang beruntung. Semoga sukses :)


Follow

*UPDATE*

Hai halo, udah waktunya pengumuman pemenang nih. Kali ini yang ikutan cukup banyak, hadiahnya emang menarik banget ya, saya aja juga pengen dapet marchendise dari Paris-nya, hehehe. Karena hadiahnya cuma satu jadi terpaksa saya milihnya cuma seorang, hiks. Tapi tenang aja, kalau belum beruntung di event ini kalian bisa ikut lagi di blogtour selanjutnya, yang udah pasti ada tiga, jadi kalian nggak bakalan nyesel follow Kubikel Romance :)

Lois Ninawati
@_loisninawati

Selamat ya! Saya akan konfirmasi kamu via email, ditunggu data dirinya :)
Sampai jumpa di blog tour selanjutnya :)

39 komentar:

  1. Name: Raafi @ Ough, My Books!
    Twitter: @raafian
    Email: abduraafi@gmail.com
    Share here.

    Let see how is my lucky so far! Thanks.

    BalasHapus
  2. Wuwun Wiarti seperti nama baru ya di lini Amore terbitan Gramedia.
    Atau saya yang baru dengar namanya?
    Bolehlah 'mencoba' debutnya ini, tambah setting-nya di Paris, yang kata orang, kota teromantis di dunia. :)

    Nama: Dian Maya
    Email: dianmayasariazis@gmail.com
    Twitter: @dianbookshelf
    Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/635644947924803586

    BalasHapus
  3. Nama =Nurlis
    Email =talaonurlis@gmail.com
    Twitter =@talaonurlis1
    Link share=https://twitter.com/talaonurlis1/status635646773285941248


    Buku yang bagus,aku suka alurnya,sangat tertarik membacanya.dan sepertinya akan banyak pembelajaran dan pengetahuan yang kita dapat dalam buku"segenggam daun di tepi la seine",dan aku pengemar segala hal yang ada paris nya,jadi makin tahu tentang paris.

    BalasHapus
  4. Sulis, ikutan yaaa ;)
    Pengen baca secara udah lama bermimpi pengen ke Paris hehehe...

    Nama : Aline Tobing
    Email : savedbymercy (at) gmail (dot) com
    Twitter : @imsavedbymercy
    Link share :https://twitter.com/imsavedbymercy/status/635686118244020225

    Thank youuuuuu...

    BalasHapus
  5. Nama: Eni Lestari
    Email: shinra2588@yahoo.com
    Twitter: @dust_pain
    Link share: https://twitter.com/dust_pain/status/635689657594834944

    semoga saya beruntung dapet buku ini. anyway, kovernya cantik ;)

    BalasHapus
  6. Nama : Naning Pratiwi
    Email : chelsea_lovers83@yahoo.com
    Twitter : @chelsea_lovers
    Link Share : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/635681122928607232

    Coba lihat.. Seberapa beruntungnya saya.. Hhehehee :D

    BalasHapus
  7. Nama: Atria dewi Sartika
    email: anora.widad@gmail.com
    twitter: @atriasartika
    https://twitter.com/atriasartika/status/635696568159506436

    Saya cukup penasaran baca pergulatan batin Ajeng saat memutuskan untuk ke Perancis

    BalasHapus
  8. Nama: Ratih Cahaya
    Email: cahayaratih@gmail.com
    Twitter: @ratiihcahaya
    Link share: https://twitter.com/ratiihcahaya/status/635697764588871680

    BalasHapus
  9. Nama : Cut Lilis Rusnata
    Email : labilabi13@gmail.com
    Twitter : @purple_bookish
    Link Share : https://twitter.com/purple_bookish/status/635723563912171520

    Wish me luck, makasih kak Sulis :D

    BalasHapus
  10. Nama : Afika Yulia Sari
    Twitter : @afikayulia
    Email : afikayuliaakb@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/635754287868461056

    Ikutan Giveawaynya ya ka :)

    Aku penasaran bagaimana penulis menggambarkan seluk beluknya kota paris.
    Penasaran bagaimana penulis juga menggambarkan tempat-tempat terlarang yang dikunjungi Ajeng selama di paris.

    BalasHapus
  11. Nama : Wiwi Widiani
    Twitter : @wiiidiani
    Email : kotaksurat.widiani@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/wiiidiani/status/635774173529288705

    Terima kasih giveawaynya, semoga saya beruntung, hadiah bukunya saaangat menarik :)

    BalasHapus
  12. nama: Nurina Widiani
    twitter: @KendengPanali
    email: nurinawidiani84@gmail.com
    link: https://twitter.com/KendengPanali/status/635778011757834241
    Mau dong ikutan Ajeng ke tempat terlarang di negeri orang.. hehe~
    Novel bersetting Paris udah banyak, tapi yang ini sepertinya menawarkan setting yang 'beda'. :D

    BalasHapus
  13. Nama: Anis Antika
    Twitter: @AntikaAnis
    Email: anis_antika@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/AntikaAnis/status/635791045133905921?s=02

    Ikutaann... Pengen mengikuti kisah Ajeng selengkapnya.

    BalasHapus
  14. Nama: Akhfhin
    Twitter: @afingleek
    Email: afingleek@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/afingleek/status/635796262885847041

    Ikutan ya kak Sulis! Kebetulan buku ini masuk wishlist :D
    Semoga beruntung, amin

    BalasHapus
  15. nama: khusnul
    twitter: @imahreana
    email: khusnulalsyafia@gmail.com
    link share: https://mobile.twitter.com/imahreana/status/635847836144275456?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8464865389

    pengen tau kesetian dan cara memaafkan seperti apa yang ajeng tawarkan!!!

    BalasHapus
  16. Nama : Veny
    Twitter : @yutakaNoYuki
    Email : himurasora@yahoo.co.id
    Link share : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/635975079701024768

    Perbedaan sikap tubuh dan kebiasaan budaya orang Indonesia dan Prancis yang seru sepertinya :D

    BalasHapus
  17. Nama : Musdalifah Putri
    Twitter : @MusdalifahYeaa
    Email : musdalifahpoetry@yahoo.com
    Link share : https://twitter.com/MusdalifahYeaa/status/636069450911891456

    I wish I could be the winner of this blog tour to get Segenggam Daun di Tepi La Sein book! *praying*

    BalasHapus
  18. Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya
    Email: ayamurning@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/murniaya/status/636133177090641920

    Mau aja kalo nikah sama orang luar negeri tapi kalo harus stay di luar negeri pula, duh, bimbang hati dedek mah. Yang biasanya selalu di bawah ketek mamak trus malah jadi pisah jauh........... #showeran
    Apakah yang dirasakan Ajeng sama seperti Ibu Ainun waktu baru tinggal di German dulu ya sampe tertekan dan nangis? :O

    BalasHapus
  19. Neneng Lestari

    @ntarienovrizal

    n_tarie90@yahoo.com

    https://twitter.com/nTarienovrizal/status/636237806403059712

    BalasHapus
  20. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/636372159607083008

    Semoga Beruntung Kali ini.... :D
    Thanks mbak

    BalasHapus
  21. Nama: Fitriana N
    Twitter: @sandaljepitt
    Email: fitriana.nugra@gmail.com / pitt_ups@yahoo.com
    Link: https://twitter.com/sandaljepitt/status/636487910141767684

    Semoga kali ini beruntung. Penasaran sama daerah terlarangnya Prancis :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngisi link lagi karena sebelumnya gak pake hestek :))
      https://twitter.com/sandaljepitt/status/636516881889779713

      Hapus
  22. Pramestya Ambangsari
    @p_ambangsari
    pramestya23@gmail.com
    https://twitter.com/p_ambangsari/status/636538818061991936

    pilihlah aku jadi pemenang, yang pasti setia ikutan GA, jangan kau sampai pilih yang lain, yang lain belum tentu setia, jadi pilihlah aku. (#abaikan)

    BalasHapus
  23. Nama : Lois Ninawati
    Email : ninawatilois@gmail.com
    Twitter : @_loisninawati
    Link share : https://mobile.twitter.com/_loisninawati/status/636559168770412545?p=v

    :)

    BalasHapus
  24. Nama : Piska Lestari
    twitter : @kyupishae
    Email : Alicepark20@yahoo.co.id
    Link Share : https://twitter.com/kyupishae/status/636582401192275969

    Beri aku petunjuk kriteria pemenang GA ini XD.. ^^ bagaimana bisa aku menerima pemenangnya, jika penilaian untuk pemenangnya tidak dikasih tauuuuu :* ibarat kata hanya sekedar untuk meramaikan kubilmu ini *plakkk Soriiii huhu.. apakah sesuai moodmu atau ada rasahasia di balik pemilihan pemenang GA'nya yaaah :3 aduuuh, meskipun begitu aku mencobaaa keberuntunganku..

    Hoho aku cukup menyukaaaai tempat-tempat di prancisss tapi kalau masalaaah hati mah, aku malah lebiiiih syuka cowok koreaaa, oppaaa XD *kejengkang abstral* semogaa aja nanti kaloo udah baca nih novel, aku bakal mengenal sedikit atau enggak banyak jugaa gapapa buat kenal tentang cowok prancis.. kalau enggak kenal sama warga negara asing ajaaa hahah *apa dah*

    BalasHapus
  25. Nama : Indriani
    Twitter : @ryanie31
    Email : my_ownmail@yahoo.com
    Link Share : https://twitter.com/ryanie31/status/636758498743726080

    karena tinggal di Perancis adalah salah satu impian besar saya, makanya perlu baca buku ini biar gak keder kalo tersesat di tempat2 'terlarang' #halaah :P

    btw, makasih untuk GA nyaaaa :)

    BalasHapus
  26. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    rinspiration95@gmail.com
    Lihat Tweet @RiniCipta: https://twitter.com/RiniCipta/status/636818448614461440

    Ikutan GA nya lagi ya Mbak Sulis, mau nyoba peruntungan disini nih. Semoga beruntung!
    Aku suka novel yang gak cuma fokus sama kisah cinta dan konflik batin si tokoh tapi juga dunia disekeliling si tokoh ini.
    Kipas-kipasnya harus sendiri kan, Mbak? Makanya pengin menang *eh?
    Boleh dong kasi Yves buat aku, atau Alain juga boleh deh. Seiklasnya Ajeng aja. Jangan maruk begitu hehe

    BalasHapus
  27. Nama: Nadia Puspaningtyas A.
    Twitter: @Nadia48nafla
    E-mail: nadia.puspaningtyas@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/Nadia48nafla/status/637053318309679104

    Tertarik untuk baca novel ini dan mengenal lebih dekat, karena latarnya di Paris yang identik dengan Menara Eiffel. Aku jadi ingat kalau aku punya buku yang sama-sama berlatar di satu negara. Judulnya Kokoronotomo - I Heart Tokyo, Kak Sulis dah baca blm?
    Walaupun nggak seperti novel kebanyakan, tapi isinya cukup menceritakan kisah romantis yang lucu pertemanan antara cowok dari Indonesia dan cewek dari Jepang. Latarnya di Tokyo, kalau baca serasa lebih dekat dengan Jepang dan ada Guide Booknya (kayak panduan bahasa jepang gitu).
    Mungkin Paris bisa jadi negara ketiga buat aku. Semoga beruntung!

    BalasHapus
  28. Nama: Thia Amelia
    Twitter: @Thia1498
    E-mail: thia.amelia18@yahoo.co.id
    Link: https://twitter.com/Thia1498/status/637079925875322880?s=01

    Karena buku ini setting nya di Paris, dan cover nya adalah menara Effiel, buku ini jadi salah satu wishlist aku tahun ini. Semoga bisa dapet aamiin

    BalasHapus
  29. Nama : Fatoni Prabowo Habibi
    Twitter : @fathisme009
    E-mail : fathana984@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/fathisme009/status/637070248307376128

    menarik untuk dibaca lebih lanjut. belajar memaafkan. belajar kesetiaan. belajar kesabaran. dan belajar bersyukur dengan pasangan yang ada. hal semacam ini pernah saya alami, tapi belum sampai main ke tempat terlarang. seperti Yves yang mulai menjadi direktur keuangan, pacar saya sibuk sampai kerap kali jarang bisa diajak main. akhirnya aku yang sering main ke tempat kerjanya :D di situlah kesetiaan mengajarkan saya, saya bertemu dengan adek kelas saya yang lebih fleksibel, membantu berbagai permasalahan hidupnya, main bareng.

    barangkali kecocokan kisah hidup saya, dengan novel ini akan menjadi pembanding dan saling berkelindan untuk menemukan makna hakiki dalam perjalanan saya menuju proses pendewasaan yang lebih baik. semoga beruntung!

    BalasHapus
  30. bissmillah..

    Nama: Wening Purbawati
    Twitter: @dabelyuphi
    Email: dabelyu_phi@yahoo.com
    Share: https://twitter.com/DabelyuPhi/status/637107540657086465

    semoga kali ini beruntung.

    BalasHapus
  31. Nama: Ariansyah
    Twitter: @ariansyahABO
    Email: ariansyahabo@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/ariansyahABO/status/637115967588270080

    Sejak baca banyak review yang bilang kalau di buku ini kota Paris digambarkan oleh penulis sebagai penduduknya, bukan sebagai turis, jadi pengin banget baca gimana "sisi gelap" kota Paris yang selama ini diagung-agungkan di banyak novel lokal. Wish me luck! :))

    BalasHapus
  32. Nama: Frida Kurniawati
    Akun Twitter: @kimfricung
    Email: kimririn93@ymail.com
    Link share: https://twitter.com/kimfricung/status/637340650552188928

    Hmm, kalau saya dapet buku ini, berarti ini adalah pertama kalinya saya baca seri Amore'nya GPU 😁
    Terakhir kali baca novel romance bersetting Paris kayaknya Autumn in Parisnya Ilana Tan (aduh itu zaman kapan, hehe)
    Baca review Kak Sulis bikin penasaran, kayak apa sih penulisnya menggambarkan Paris?

    BalasHapus
  33. Nama: Didi Syaputra
    Akun Twitter: @DiddySyaputra
    E-mail: syaputradiddy@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/637304895935148032

    Huh, sangat-sangat penasaran dengan ending yang akan disuguhkan di Novel "Segenggam Daun di Tepi la Seine." Mudah-mudahan kehadirannya benar-benar bisa melunasi rasa penasaran. Aamiin Ya Allah!

    BalasHapus
  34. Nama : Shiela Hartiningtyas
    Twitter : @ruth_shiela
    Email : yskasim@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/ruth_shiela/status/637485580327124992

    Pertama kali melihat cover novel Segenggam Daun di Tepi La Seine ini, aku langsung takjub.
    Covernya begitu indah dan artistik.
    Dengan telapak tangan yang menggenggam sekumpulan daun, dan kemudian daun-daun tersebut diterbangkan oleh angin, seolah ingin menegaskan judul dari novel ini.
    Selain itu, latar belakang cover yang menunjukkan Menara Eiffel seolah ingin memberitahu pembacanya bahwa setting cerita novel ini berada di Paris.
    Dan memang setelah membaca review buku ini, disebutkan bahwa tokoh utamanya berada di Paris.
    Sungguh luar biasa desainer covernya, karena mampu menangkap maksud dan inti cerita dari penulisnya, Mba Wuwun Wiati.
    Hal ini membuatku semakin penasaran untuk memiliki dan membaca buku ini.
    Semoga aku bisa beruntung memiliki novel yang keren ini.
    Seperti yang dikatakan oleh Mba @peri_hutan, buku ini direkomendasikan bagi kamu yang ingin tinggal di Paris (termasuk saya.^^), kota yang disebut-sebut sebagai kota paling romantis di dunia.

    BalasHapus
  35. Nama : Hary Gimulya
    Twitter : @angels_rutherfo
    Email : harygimulya@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/angels_rutherfo/status/637484829219491841

    Terus terang, aku memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap buku Segenggam Daun di Tepi La Seine ini.
    Selain karena memang ceritanya yang menarik, kabarnya Mbak Wuwun yang merupakan penulisnya memang tinggal di Paris.
    Ini membuatku yakin bahwa Mbak Wuwun mampu menceritakan seluk beluk Paris dengan detail.
    Kehidupannya, juga keindahannya...
    Tidak ada yang mampu menceritakan keindahan suatu tempat selain dari orang yang tinggal di tempat itu bukan?
    Ini merupakan perpaduan yang sempurna dalam menghasilkan novel yang menawan.
    Rasanya tidak sabar untuk segera membaca buku ini.

    BalasHapus
  36. Nama: Agnes Budianto
    Twitter: @agnesb0702
    Email: prettyrhythm86@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/agnesb0702/status/637641276993638401
    https://twitter.com/agnesb0702/status/637640366825443329

    Sepertinya membaca review buku #SDdTLS ada racikan antara adventure dan romance, apalagi saya menjadi tertarik membaca buku ini. Apalagi buku ini sepertinya merupakan hasil riset cuma-cuma dari seorang 'Wuwun Wiati' sambil tinggal di negeri Menara Eiffel tersebut. Pastinya hasil dari riset tersebut tidak cuma-cuma, oleh sebab itu dituangkan ke dalam buku juga kan? Tidak sabar membaca bukunya.

    BalasHapus
  37. Nama : Dewi Padmi Pratiwi
    Twitter : @dewipadmip
    Email : dewipadmip@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/dewipadmip/status/638007491259854848

    Covernyaaaa lucuuu :33 saya tertarik karen bersetting di Eropa, tepatnya di Perancis yaa, salah satu negara impian hehe semoga aja bisa menang :D

    BalasHapus
  38. nama: Ninda Rukminingtyas
    akun twitter: @ninda_aa
    email: galaxyninda99@gmail.com
    link share: https://mobile.twitter.com/ninda_aa/status/638110659239014400?p=v

    aaaa!!! Covernya unyu >< baca sinopsisnya bikin deg degan. Pengen baca ><

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...