Heartling
Penulis: Indah Hanaco
Editor: Irna
Desain sampul: Iwan Mangopang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1592-8
Cetakan pertama, 2015
256 halaman
Buntelan dari @IndahHanaco
Monster!
Bagi Amara, monster itu bernama Marcello. Monster dengan kenangan-kenangan buruk. Cowok. Sahabat. Gaun. Pemerkosaan. Rumah sakit. Amara tidak lagi menginginkan hal-hal itu hadir di hidupnya.
Seakan takdir belum puas mengolok-olok Amara, monster itu tiba-tiba muncul mengganggu hubungannya dengan Ji Hwan. Tepat ketika dia berusaha membuka hati.
Apa yang harus Amara lakukan?
Amara mempunyai masa lalu yang kelam, dia pernah menjadi korban pemerkosaan oleh sahabatnya sendiri, membuatnya trauma terhadap laki-laki, membuatnya berubah dari seorang yang ceria menjadi menghindari semua orang, membuatnya tidak mudah percaya dengan orang lain. Setelah setahun lebih menyendiri dan mengobati luka batinnya, dia memberanikan diri melanjutkan kuliah, bertemu dengan orang-orang yang pernah dekat dengannya, orang-orang baru yang tidak menangkap sinyal kalau Amara hanya ingin sendiri, orang-orang yang menyemarakkan hidupnya lagi.
Sophie adalah teman baru Amara yang tidak pantang menyerah, dia tidak pernah menanyakan masa lalu Amara, dia hanya ingin dekat karena tahu Amara membutuhkan orang lain. Lama kelamaan Amara membiarkan Sophie menyusup ke dalam hidupannya, menjadi salah satu sahabat barunya. Orang kedua adalah Brisha, teman lama Amara. Sebelum kejadian nahas yang menimpa Amara, mereka bersahabat dekat, bahkan Amara dekat dengan keluarga Brisha dan beberapa kali menginap. Brisha kehilangan informasi tentang Amara, dan ketika kembali dia ingin menjadi sahabatnya lagi.
Kehadiran Sophie dan Brisha membuat Amara terbuka sedikit demi sedikit, dia mulai menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Di luar dugaan Amara, kedua sahabatnya tersebut tidak bertanya banyak tentang kronologi kejadian, mereka hanya memeluk dan memberikan semangat, mendukung segala usaha Amara untuk menjadi lebih tegar dan kuat. Kehadiran Ji Hwan, teman Brisha, juga berpengaruh besar terhadap trauma Amara. Lelaki tersebut tidak marah sewaktu Amara dengan jelas menolak kehadirannya, dia tidak pernah menyerah dan sabar. Ji Hwan tahu kalau Amara pernah trauma dengan laki-laki, dia tidak memaksa, yang dia butuhkan adalah bisa selalu berdekatan dengan Amara.
Kehadiran orang-orang yang menyayanginya dengan tulus membuat Amara berpikir kalau semua masalah yang menghinggap dirinya akan mendekati akhir, siapa sangka ternyata hidup tidak selalu sejalan dengan keinginan kita. Ternyata bukan hanya Amara saja yang mempunyai masalah pelik, kedua sahabatnya pun juga sama, Sophie dan Brisha menyimpan lukanya sendiri, sebuah rahasia gelap yang tidak pernah disangka Amara.
Heartling adalah buku pertama Indah Hanaco yang saya baca, buku kesekian yang ditulis penulis, salah satu penulis yang sangat produktif kalau saya lihat. Heartling sendiri lebih menitikberatkan kisah persahabatan tiga perempuan yang mempunyai masalah cukup kompleks dalam hidup mereka. Dalam Heartling, cerita fokus kepada Amara yang pernah menjadi korban pemerkosaan, dan feeling saya mengatakan akan ada buku tersendiri untuk Sophie dan Brisha.
Saya menaruh perhatian cukup besar terhadap buku-buku bertema mental illness, sayang sekali tema pemerkosaan di buku ini kurang digali lebih dalam. Saya kurang merasakan trauma Amara, penulis kurang detail menggambarkan gangguan kejiwaan yang dialami Amara, hanya diceritakan sekilas saja, ditunjukkan kalau dia cukup ketakutan bila berdekatan dengan laki-laki, tidak mudah percaya dengan orang lain, itu saja. Cerita fokus ketika Amara sudah bisa move on dari trauma masa lalu, digantikan dengan masalah orang-orang yang ada disekitarnya. Saya tidak keberatan dengan kehadiran Sophie dan Brisha, saya memahami kehadiran mereka. Hanya saja banyak sekali konflik dan karakter yang tidak terlalu mempunyai andil dalam cerita, membuat cerita tidak fokus dan mencar kemana-mana. Misalnya saja masalah kedua orangtua Amara dan kehadiran Reuben.
Yang saya sukai dari buku ini adalah persahabatan Amara dengan Sophie dan Brisha, hubungan mereka cukup tergambarkan dengan baik, bagaimana sedikit demi sedikit Amara mulai membuka diri sampai merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Bagian Amara menghadapi kegugupannya ketika bertemu lawan jenis dengan permen lolipop juga saya suka, mungkin terapi ini bisa beneran membantu kalau kita berhadapan dengan kegugupan, mengalihkan perhatian. Tokoh Ji Hwan juga manis, tidak pantang menyerah, dan cukup romantis :D.
Recommended bagi yang ingin mendapatkan kisah persahabatan manis, cara mengatasi trauma masa lalu, untuk yang pengen move on buku ini bisa menjadi pilihan.
Saatnya giveaway!
Bagi satu orang yang berdomisili di Indonesia raya, kalian berkesempatan mendapatkan satu buku Heartling by Indah Hanaco. Caranya gampang, kok :D
Sophie adalah teman baru Amara yang tidak pantang menyerah, dia tidak pernah menanyakan masa lalu Amara, dia hanya ingin dekat karena tahu Amara membutuhkan orang lain. Lama kelamaan Amara membiarkan Sophie menyusup ke dalam hidupannya, menjadi salah satu sahabat barunya. Orang kedua adalah Brisha, teman lama Amara. Sebelum kejadian nahas yang menimpa Amara, mereka bersahabat dekat, bahkan Amara dekat dengan keluarga Brisha dan beberapa kali menginap. Brisha kehilangan informasi tentang Amara, dan ketika kembali dia ingin menjadi sahabatnya lagi.
Kehadiran Sophie dan Brisha membuat Amara terbuka sedikit demi sedikit, dia mulai menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Di luar dugaan Amara, kedua sahabatnya tersebut tidak bertanya banyak tentang kronologi kejadian, mereka hanya memeluk dan memberikan semangat, mendukung segala usaha Amara untuk menjadi lebih tegar dan kuat. Kehadiran Ji Hwan, teman Brisha, juga berpengaruh besar terhadap trauma Amara. Lelaki tersebut tidak marah sewaktu Amara dengan jelas menolak kehadirannya, dia tidak pernah menyerah dan sabar. Ji Hwan tahu kalau Amara pernah trauma dengan laki-laki, dia tidak memaksa, yang dia butuhkan adalah bisa selalu berdekatan dengan Amara.
Kehadiran orang-orang yang menyayanginya dengan tulus membuat Amara berpikir kalau semua masalah yang menghinggap dirinya akan mendekati akhir, siapa sangka ternyata hidup tidak selalu sejalan dengan keinginan kita. Ternyata bukan hanya Amara saja yang mempunyai masalah pelik, kedua sahabatnya pun juga sama, Sophie dan Brisha menyimpan lukanya sendiri, sebuah rahasia gelap yang tidak pernah disangka Amara.
Heartling adalah buku pertama Indah Hanaco yang saya baca, buku kesekian yang ditulis penulis, salah satu penulis yang sangat produktif kalau saya lihat. Heartling sendiri lebih menitikberatkan kisah persahabatan tiga perempuan yang mempunyai masalah cukup kompleks dalam hidup mereka. Dalam Heartling, cerita fokus kepada Amara yang pernah menjadi korban pemerkosaan, dan feeling saya mengatakan akan ada buku tersendiri untuk Sophie dan Brisha.
Saya menaruh perhatian cukup besar terhadap buku-buku bertema mental illness, sayang sekali tema pemerkosaan di buku ini kurang digali lebih dalam. Saya kurang merasakan trauma Amara, penulis kurang detail menggambarkan gangguan kejiwaan yang dialami Amara, hanya diceritakan sekilas saja, ditunjukkan kalau dia cukup ketakutan bila berdekatan dengan laki-laki, tidak mudah percaya dengan orang lain, itu saja. Cerita fokus ketika Amara sudah bisa move on dari trauma masa lalu, digantikan dengan masalah orang-orang yang ada disekitarnya. Saya tidak keberatan dengan kehadiran Sophie dan Brisha, saya memahami kehadiran mereka. Hanya saja banyak sekali konflik dan karakter yang tidak terlalu mempunyai andil dalam cerita, membuat cerita tidak fokus dan mencar kemana-mana. Misalnya saja masalah kedua orangtua Amara dan kehadiran Reuben.
Yang saya sukai dari buku ini adalah persahabatan Amara dengan Sophie dan Brisha, hubungan mereka cukup tergambarkan dengan baik, bagaimana sedikit demi sedikit Amara mulai membuka diri sampai merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Bagian Amara menghadapi kegugupannya ketika bertemu lawan jenis dengan permen lolipop juga saya suka, mungkin terapi ini bisa beneran membantu kalau kita berhadapan dengan kegugupan, mengalihkan perhatian. Tokoh Ji Hwan juga manis, tidak pantang menyerah, dan cukup romantis :D.
Recommended bagi yang ingin mendapatkan kisah persahabatan manis, cara mengatasi trauma masa lalu, untuk yang pengen move on buku ini bisa menjadi pilihan.
Saatnya giveaway!
Bagi satu orang yang berdomisili di Indonesia raya, kalian berkesempatan mendapatkan satu buku Heartling by Indah Hanaco. Caranya gampang, kok :D
- Follow blog Kubikel Romance via GFC (wajib)
- Follow twitter @IndahHanaco (wajib) dan ganti avatar kamu dengan cover buku Heartling (optional)
- Share link postingan ini di twitter, jangan lupa mention @IndahHanaco dan @peri_hutan beserta hastag #Heartling
- Tulis data diri kalian di kolom komentar (nama dan akun twitter aja boleh kok) serta link share postingan giveaway ini, ditambah komen tentang buku ini boleh banget :D
- Periode giveaway hanya lima hari, dari tanggal 4-8 Agustus 2015. Pengumuman pemenang akan saya tampilkan di postingan ini selambat-lambatnya dua hari dari deadline giveaway.
Udah itu aja, gampang kan. Yuk ikutan sebelum terlambat, ada satu buku Heartling menanti kalian :D
Selain di Kubikel Romance, kalian tidak boleh melewatkan postingan blogger yang lain tentang Hearling, yuk catat jadwalnya:
30 Juli - 3 Agustus : www.glasses-and-tea.blogspot.com
4 - 8 Agustus : www.kubikelromance.com
9 - 13 Agustus : www.dhynhanarun.blogspot.com
14 - 18 Agustus : www.destybacabuku.wordpress.com
19 - 23 Agustus : www.rizkymirgawati.blogspot.com
Semoga beruntung ya :D
*UPDATE*
Hai haloo, kemarin udah ditutup nih giveaway-nya, saatnya pengumuman. Seperti biasa, selalu susah untuk menentukan pemenang, namun tetap harus ada kan ya. Akhirnya saya memilih...
Dian Maya
@dianbookshelf
Selamat ya, silahkan kirim data diri kamu ke zhuelhiez[at]yahoo[dot]co[dot]id.
Bagi yang belum beruntung tenang saja, habis ini, di akhir bulan nanti akan ada blog tour lagi di Kubikel Romance, jadi bakalan ada gievaway lagi. Jangan pantang menyerah ya. Semangat!
Nama : Vania Ezra
BalasHapusLink share : https://twitter.com/vaniaezra/status/628466280446582784
Twitter : @vaniaezra
Saya cukup tertarik dengan buku ini, karena keliatannya ini ada berbau korea2 nya sedikit (?) dan covernya juga menarik. 😊😊
Kalo dari review-nya yang saya baca, saya kok ngerasa ceritanya mirip-mirip ya sama Interlude karya Windry Ramadhina? Kak Sulis sudah bacakah novelnya? Temanya juga trauma akibat pemerkosaan. Kalo belum, Kak Sulis coba baca deh. Pasti ngerti yang saya maksud.
BalasHapusNama: Dian Maya
Email: dianmayasariazis@gmail.com
Twitter: @dianbookshelf
Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/628486183400517633
Nama : Lois Ninawati
BalasHapustwitter : @_loisninawati
email : ninawatilois@gmail.com
link share : https://mobile.twitter.com/_loisninawati/status/628473665470906368?p=v
tertarik sama karya"nya kak indah hanaco. semenjak baca love letter nya kak indah, pengen baca karya"nya yang lain. soalnya, kata"nya, dan jalan ceritanya gampang dimengerti. meskipun, banyak kejutan di setiap kata"nya :D
Nama : Nadia Puspaningtyas Ashari
BalasHapusTwitter : @Nadia48nafla
Link share : https://twitter.com/Nadia48nafla/status/628390922368106496
Setelah baca reviewnya dari Kak Sulis, ada satu hal yang sama aku dengan Amara, punya trauma. Kalau aku mungkin nggak se-tragis Amara, cm jaga jarak aja sama laki-laki.
Aku suka buku ini, soalnya bener-bener menceritakan gimana rasa takut & trauma akan yang namanya laki-laki, dimana harus ditanggung sendiri dan menyendiri selama satu tahun. Biasanya kalau perempuan mengalami apa yang dialami Amara ada yang melewatinya, ada juga yang bisa stress, dan yg plng ekstrim bisa bunuh diri. Tapi disini Amara dibuat untuk menghadapinya dengan tegar dan itu perjuangan banget.
Disisi lain, aku juga pingin tahu caranya mengatasi yang namanya trauma dari kisah Amara. Selain itu, aku suka dengan sikap Sophie dan Brisha yang nggak terlalu kepo dengan masa lalu Amara dan malah menyemangatinya agar Amara bangkit dari traumanya. Ini baru yang namanya sahabat... . Untuk sosok Ji Hwan ;D aku pingin tahu lebih tentang dirimu...
Top buat Kak Sulis atas reviewnya dan Salut buat Mbak Indah Hanaco atas karyanya...
Nama: Aya Murning
BalasHapusTwitter: @murniaya
Link share: https://twitter.com/murniaya/status/628744757410336771
Sedikitnya Amara ini rada mirip sama aku loh kak. Aku sempat baca di review yang sebelumnya kalo Amara itu pendiam dan cuma dekat sama temen-temen lamanya. Kesimpulan yang kutarik adalah dia nggak mau ditanya-tanya karena takutnya nanti nyangkut ke hal yang jadi trauma buat dia.
Oh... ternyata aku tak sendiri. Haha. Jadi pendiem sama orang-orang, nggak mau nanya-nanya ke mereka karena males ditanya balik. Lebih pewe sama temen-temen lama karena mereka lebih mengenalku luar & dalam. Sulit terbuka dengan orang baru. Secara kepribadian sih aku dan Amara ini mirip. Tapi soal kisah asmaranya... hmm, nggak tahu deh persisnya sama atau nggak. Hehe. Kan belum baca atuh kak. :D
By the way, aku rada envy nih sama Amara. Ada teman lamanya (teman dekat) yang kembali keep in touch sama dia setelah sekian lama pisah. Sayangnya berbanding kebalik sama aku. Teman-teman terdekat malah satu persatu menjauh. Hiksss. :( Semoga kalo kesampaian bisa baca novel ini, cerita persahabatan mereka bisa jadi hiburan untukku yang sedang kesepian. #eaaak
Thank you kak atas giveaway-nya. Review kak sulis mah selalu keren atuh. Hihi. :)
Saya ingin membaca buku ini karena ingin tahu standar penulis yang nekad menulis cerita kelam. Bukan apa-apa, psikologi jiwa karakter harus ditonjolkan dengan nyata dan tingkat suksesnya diukur dari pembaca yang merinding empati. Ahrg! Heartling sekelam apa ya?
BalasHapusNama: Hapudin
Twitter: @adindilla
Link: https://twitter.com/adindilla/status/628765212892463104
I hope i will read it
Nama: Icha
BalasHapusTwitter: @kardusepatu
Link: https://twitter.com/kardusepatu/status/628789266185715712
Aku rasa buku yang menyinggung tentang perkosaan belum banyak, berhubung "perkosaan" dianggap tabu dalam masyarakat kita. Jadi bisa dibilang buku ini mengangkat tema yang tidak biasa, tidak umum (menurutku). Aku penasaran seperti apa cerita ini akan dibahas, karena aku memang tertarik dengan topik mental illness. Selain itu buku ini adl terbitan GPU & bergenre young adult, pasti pengolahan ceritanya lebih matang & berisi. Aku yakin pembaca bisa belajar banyak setelah membaca buku ini.
Nama : Afika Yulia Sari
BalasHapusTwitter : @afikayulia
Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/628787522655555584
Setelah membaca Review mbak Sulis diatas, saya sangat penasaran dengan tokoh Amara. Amara yang mampu bersembunyi selama satu tahun, Amara yang trauma akan sosok laki-laki, Amara yang sedikit demi sedikit melanjutkan kehidupannya kembali, Amara yang mulai terbuka dan menyambut sahabatnya, dan sikap Amora kepada Ji Hwan (ini yg sangat membuatku penasaran, sesabar apa Ji Hwan mengahadi Amara)
Salut banget sama mbak Indah Hanaco. Dalam setahun beliau dapat membuat 4 karya. Ide-idenya seolah tidak pernah habis :D ditunggu karya" selanjutnya mba :)
Untuk Review nya, bagus mba Sulis. Dalam penyajiannya rapi, pilihan katanya mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit :)
Nama: Akhfhin
BalasHapusTwitter: @afingleek
Link share: https://twitter.com/afingleek/status/628810896836444160
Dari sinopsisnya aja udah menarik, ada kata monster dan pemerkosaan. Apa maksudnya ya? Pemerkosaan itu kan termasuk hal yang sensitif ya kalo diangkat di sebuah cerita. Berat juga kalo dibahas, jadi pengen tau gimana kak Indah Hanaco menyajikannya di cerita ini. Pasti dark dan mungkin sedih, pengen liat gimana Amara menghadapi si Marcello itu dan kenangan masa lalunya yang muncul kembali setelah kedatangan Marcello, traumanya gimana, hubungannya sama Ji Hwan juga.
Pengen coba baca ini, secara dari karya kak Indah Hanaco yang udah ada banyaaak banget aku cuman udah pernah baca 2 aja. Tuhan Untuk Jemima sama A Scent of Love in London. ASoLiL aku kurang suka, lebih suka TUJ, jadi aku pengen coba karya kak Indah yang lain juga dari penulis super produktif ini!! :D
Untuk kak Sulis, review-nya selalu bagus dan berhasil membuat pembacanya masukin buku ini ke wishlist :D
Nama : Veny
BalasHapusTwitter : @yutakaNoYuki
Kota : Balikpapan
Link share : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/628859922931822592
Belum pernah baca karaya mbk Indah Hanaco dan saya tertarik dengan tema yang diangkat di novel Heartling ini. Kirain pas baca judulnya kisahnya bakal romance ringan ala-ala remaja gitu, ternyata dari reviewnya lumayan berat dan kelam ya ...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Agatha Vonilia
BalasHapusTwitter : @Agatha_AVM
Kota : Jember
Link share : http://www.kubikelromance.com/2015/08/heartling-by-indah-hanaco-blog-tour.html
Baca review dari kakak selalu bikin penasaran deh. Seorang cewek yang trauma dengan masa lalunya. Aku pikir setiap orang juga punya masa lalu yang kelam. Tentang pemerkosaan, hal yang bukan trauma lagi menurutku tapi depresi berat bagi orang yang mengalaminya atau mental illness seperti yang kakak bilang. Apalagi dilakuin oleh sahabat sendiri. Aku mau tahu dan belajar dari novel Kak Indah, bagaimana Amara mengatasinya dan move on dari trauma pemerkosaan tersebut. Menurutku, butuh waktu bertahun-tahun. Masalah pemerkosaan selalu saja wanita yang harus tersakiti dan si cowok menjalani hidup sehari-harinya dengan normal. Sedangkan Amara harus menutup dirinya dari kehidupan sosial. Apakah tidak ada keadilan bagi korban pemerkosaan?
Semoga novel Kak Indah menjadikan inspirasi bagi siapapun pembacanya bahwa meskipun kita mengalam masa lalu kelam dan sulit, pasti akan ada orang yang sangat menyayangi kita dan mendukung kita tanpa kita sadari. Terkadang malah orang yang kita benci sekalipun.
Dias Shinta Devi
BalasHapus@DiasShinta
https://twitter.com/DiasShinta/status/629139200390991872
Hmm penasaran sama karya kak Indah Hanaco yang terbaru ini. Pertama kali baca karyanya tentang Vanilla Heart, dan akhirnya tau makna judulnya yg manis itu. Kembali lagi sekarang cover dan judulnya yg bikin penasaran ternyata setelah baca reviewnya tentang persahabatan dan sisi kelam wanita apalagi menyangkut mental. Yummy banget nih kayaknya! Aku juga seneng sama review kakak yg jujur tentang kekurangan buku ini :)
dan aku setuju juga tentang lollipop yg disinggung di review kakak, emang lollipop bisa membantu banget kalau lagi nervous. :D
covernya unik, sweet dan eye catching~
thanks kak atas GAnya :)
Nama: Agustine W
BalasHapusAkun Twitter: @agustine_w
Link Share: https://twitter.com/agustine_w/status/629157192369704961
Novel ini dark romance bukan? Atau kurang 'dark' --kalau baca ulasan Mbak Sulis di atas--?
Seperti ada yang menulis sebelumnya, hampir mirip Interlude, ya? Aku sih, belum baca yang Interlude. Tapi terlepas dari itu, aku tertarik karena Mbak Sulis sudah bilang mental illness.
Aku tertarik dg mental illness karena cocok banget sama background pendidikan. Sekaligus pengen riset dari berbagai novel yg sudah ada, untuk bahan menulis juga. Hehehe. Pengen bikin cerita yang tokohnya memiliki mental illness namun dikemas dalam cara yg renyah. Makanya, SUPER PENGEN NOVEL HEARTLING, biar jadi nambah bahan riset.
Terus, itu tokoh cowoknya keorientalan gitu, ya? Aku pengen tahu, semempesona apa 'cowok baru'nya Mbak Indah. Sejauh ini aku masih baca 2 karya beliau. Jadi pengen membuktikan sendiri. Gimana Ji Hwan bisa bikin Amara terobati. :) Pasti keren saat menemukan orang yang bisa menjadi obat lara kita. :)
Semoga aku beruntung, Tuhan. Aamiin :)
Haai, ikutan giveawaynya yaa...
BalasHapusNama : Widiani
Akun Twitter : @wiiidiani
Link Share GA : https://twitter.com/wiiidiani/status/629231908812009477
Heartling... setelah membaca sinopsis dan review diatas, aah... jadi pengen baca seutuhnya buku ini. Semoga bisa menang giveawaynya, supaya bisa cepat-cepat juga mengobati rasa penasaran sama kisahnya Amara, Marcello dan Ji Hwan.
Terima kasih, giveawaynya, semoga saya bisa beruntung :))
Nama : Naning Pratiwi
BalasHapusAkun twitter : @chelseas_lovers
Link Share GA : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/629519138172465152
Heartling. Kayaknya novelnya seru. Dari reviewnya, ini buku pertama yang mengangkat hal yang lebih 'mengerikan' dalam sebuah perjalanan hidup seseorang. Mungkin akan menjadi novel pertama yang akan kubaca untuk hal yang sensitif.
Tapi, sebuah pertemanan yang tulus, hingga hadirnya seseorang yang berusaha meyakinkan bahwa tidk semuanya orang itu 'berengsek' seperti Marcello, bahwa ada orang-orang yang mau dengan tulus menerima kehadiran kita, itu cukup menarik.
Dan, walaupun luka di masa lalu itu tidak pernah bisa terlupakan, tapi waktu akan berbaik hati menghapusnya perlahan. Walau tidak sepenuhnya.....
Nice review...
Gestha Reffy
BalasHapus@AltGST
https://twitter.com/AltGST/status/629566435358932992
Kyaa, thanks buat reviewan kakak ini yang makin berhasil mempersuasi saya untuk buru-buru menyelam bersama kisah utuh novel Heartling.
Kisah tentang tokoh utama yang mengalami mental illness. Eits, ternyata bukan hanya Amara yang mengalaminya, melainkan juga kedua temanya Sophie dan Brisha. Saya jadi penasaran rahasia gelap apa yang disimpan oleh Sophie dan Brisha, apakah luka mereka lebih pelik dari dari yang dimiliki Amara, atau bahkan ini ada hubungannya dengan si moster itu. Euff, belum baca aja kayaknya udah gereget sama Marcello. Tapi untung aja Kak Indah menghadirkan Ji Hwan, tokoh laki-laki yang mungkin memberikan warna dalam hidup Amara yang baru. Aku juga penasaran dengan kehadiran Reuben yang kakak bilang tidak terlalu memiliki andil dalam novel ini.
:) THANKS KAK
Nama: Thia Amelia
BalasHapusTwitter: @Thia1498
Link share: https://twitter.com/Thia1498/status/629816575445471232?s=01
Setelah membaca Tuhan Untuk Jemima, Mbak Indah Hanaco ini jadi salah satu penulia favorit aku, dengan tulisan nya yg bagus sekali. Dan untuk Heartling ini, aku tertarik karena yah itu tadi penulis nya, lalu melihat ke covernya dan terakhir sinopsisnya. Ketika melihat sinopsisnya, entah kenapa aku ingat dengan novel yg berjudul 'Fall' kalau tidak salah, penulisnya aku lupa hehe.. Menceritakan kisah yg hampir sama, bahkan si pemerkosa itu pun sama-sama datang dikedua buku ini.Tapi walaupun begitu, karya Mbak Indah aku tetap mengacungi jempol. Hehe... Jadi, semoga aku bisa memenangkan GA ini :D
Nama: Agnes Budianto
BalasHapusTwitter: @agnesb0702
Link share: https://twitter.com/agnesb0702/status/630029272464265216
Saya penasaran dengan buku ini karena cover dan judulnya. Selain itu, saya tidak pernah membaca buku Young Adult sebelumnya. Saya penasaran dengan buku ini juga karena sinopsisnya, apaagi review dari beberapa blogger dan book critic di Goodreads. Semuanya positif dan tidak terlalu membeberkan isi dari buku ini. Semoga sih aku bisa menang di GA ini. Sukses selalu dan makasih untuk Kak Sulis,Kak Martina, Kak Dhyn, Kak Desty, dan Kak Rizky M serta Mbak Indah yang telah menjadi blog host dan penulis dari buku "Heartling" ini.
Nama : Rany Dwi Tanti
BalasHapusTwitter : @Rany_Dwi004
Link Share : https://mobile.twitter.com/Rany_Dwi004/status/630008924872126464?p=v
Bertema mental illness. Salah satu tema yang membuat saya penasaran, dan belum pernah saya baca. Apalagi dengan masa lalu Amara yang cukup mengguncang kejiwaannya. Saya pribadi sih lebih tertarik dan penasaran dengan bagaimana nanti perubahan hidup Amara saat Marcello, seorang sahabat yang menghancurkan hidupnya muncul kembali setelah usaha-usahanya untuk bangkit menjadi seseorang yang terbuka. Konfliknya pasti bakalan bervariasi dengan hadirnya Sophie, Brisha, serta Ji Hwan. Usaha-usaha apa yang dilakukan sahabatnya untuk membuat Amara mau terbuka juga punya point penting dalam novel ini menurut saya.
Saya suka dengan cara menulis reviewnya, jelas, nggak berbelit-belit sehingga pembaca mudah memahami isinya dan yang paling penting nggak spoiler. Pemberian poin negative dan positifnya cukup memberikan saya gambaran akan situasi yang sedang dihadapi si tokoh utama juga walaupun saya belum membaca bukunya. Rating novelnya kok nggak ada ya kak? Sarannya nih, dikasih rating biar pembaca tahu penilaian kakak untuk cerita yang disuguhkan dalam novel.
I love this site information
BalasHapusthanks for sharing article
BalasHapusSaya ingin membaca buku ini karena ingin tahu standar penulis yang nekad menulis cerita kelam. Bukan apa-apa, psikologi jiwa karakter harus ditonjolkan dengan nyata dan tingkat suksesnya diukur dari pembaca yang merinding empati. Ahrg! Heartling sekelam apa ya?
BalasHapusNama: penirum
Twitter: @agenpenirum
Link: "https://twitter.com/agenpenirum
I hope i will read it
sippp makasih
BalasHapus