Rabu, 12 Agustus 2015

Allegiant (Divergent #3) by Veronica Roth | Book Review

Allegiant (Divergent #3)
Penulis: Veronica Roth
Penerjemah: Nur Aini dan Indira Briantri Asni
Penyunting: Esti Budihabsari
Cover art & Design: Joel Tippie
Penerbit: Mizan
ISBN: 978-979-433-837-7
Cetakan I, Mei 2014
496 halaman
Harga: 65k (off 25% di TogaMas Solo)
Bagaimana bila seluruh hidupmu adalah dusta? Dan satu kebenaran—seperti satu pilihan—mengubah semua yang kau percaya?



Tak ada lagi faksi, tak ada lagi panduan, hanya ingatan akan pengkhianatan. Tirani lain mengancam, para factionless yang selama ini terbuang mengambil alih kekuasaan.

Tris ingin ke luar batas kota dengan Tobias, bebas dari dusta dan prasangka. Tetapi realitas baru mengubah hati orang-orang yang dicintai Tris. Sekali lagi Tris harus berjuang untuk memenangkan hati mereka. Perjuangan yang menuntut semua keberanian, kesetiaan, pengorbanan, dan cintanya.

Allegiant, pamungkas Trilogi Divergent yang dinanti-nanti oleh jutaan pembaca di dunia setelah Divergent dan Insurgent.

Pasca kekuasaan tirani Jeanine Matthews digulingkan dan rekaman rahasia Edith Prior tersebar, sekarang Chicago mempunyai tirani baru, dipimpin oleh para factionless, Evelyn Johnson. Tris dan kawan-kawannya ditahan karena dianggap pemberontak, tidak ada yang bisa melawan para factionless karena mereka menguasai senjata, sedangkan Four sendiri menjadi kaki tangan ibunya. Namun, ada sebagain orang yang tidak mempercayai nasib kota kepada Evelyn, dia tidak jauh berbeda dengan Jeanine, yang haus kekuasaan. Orang-orang ini menyebut diri mereka sebagai Allegiant, orang-orang yang setia terhadap tujuan asli kota, hidup dalam faksi-faksi. Diprakarsai oleh Johanna Reyes dan Cara.

Tujuan mereka menggulingkan kepemimpinan Evelyn dan factionless sehingga faksi-faksi bisa didirikan kembali, membangun kota dari awal. Selain itu tujuan Allegiant juga sejalan dengan Edith Prior, mereka ingin mengikuti saran yang dia ucapkan, yaitu mengirim orang-orang ke luar pagar untuk melihat apa yang ada di luar sana, untuk membantu siapa pun yang ada di luar sana begitu populasi Divergent sudah banyak. Johanna akan memulai kudeta dari dalam, sedangkan yang pergi ke luar pagar bersama Cara adalah Tris, Four, Peter, Christina, Uriah, Tori dan Caleb.

Tidak mudah lepas dari pengawasan para factionless yang bersenjata penuh, terlebih Four harus menyelamatkan Caleb terlebih dahulu dari hukuman mati karena menjadi kaki tangan Jeanine, Tris ingin Caleb ikut bersamanya. Perjalanan mereka keluar pagar harus dibayar dengan nyawa seseorang, mereka juga tidak tahu apa sebenarnya yang ada di luar selama ini. Baik Tris maupun Four ingin keluar dari Chicago, dan mereka mengambil semua risiko yang akan terjadi.
Aku sering berpikir bahwa ketika seseorang jatuh cinta, ia tak akan punya pilihan. Dan, mungkin itulah yang terjadi di tahap-tahap awal, tapi tidak pada tahap ini, sekarang.
Aku jatuh cinta pada Tobias. Tapi, bukan berarti aku bersamanya karena tidak ada orang lain untukku. Aku tetap bersamanya karena itu pilihanku. Setiap pagi, setiap kali kami bertengkar, berbohong, atau mengecewakan satu sama lain. Aku memilihnya terus menerus, dan Tobias memilihku.
Saya benar-benar tidak bisa menebak kemana cerita Allegiant ini akan dibawa, terlebih apa yang ada di luar pagar. Unsur politik, propaganda, kebohongan, penghianatan bahkan rekayasa genetika! Tidak bisa dibayangkan bukan? Pembaca seperti melihat dunia Divergent dari kacamata Tris dan Four, tidak menyangka dan kaget, ternyata selama ini mereka hanya menjadi bahan percobaan para penguasa yang ingin menciptakan gen sempurna, ingin memperbaiki umat manusia dengan cara manipulasi genetika. Namun, perubahan genetika yang terjadi malah semakin parah, menghasilkan gen yang rusak sehingga terjadilah Perang Kemurnian, yang menyebabkan setengah populasi di Amerika lenyap.

Kemudian masyarakat menuntut untuk mencari solusi dari masalah genetika, lalu terbentuklah Biro Kesejahteraan Genetika, dan kota pertama yang menjadi eksperimen penyembuhan dan yang paling sukses adalah Chicago. Selain perbaikan gen mereka juga melibatkan modifikasi perilaku, faksi-faksi. Dipimpin oleh David, mereka yang ada di dalam selama ini diawasi dari luar. Mereka menandai mana gen yang sembuh, mana yang tidak sempurna. Dikategorikan menjadi dua yaitu Murni Gen (MG) dan Rusak Gen (RG). Dan Divergent adalah sebutan bagi orang-orang yang telah mencapai tingkat kesembuhan genetika yang diinginkan, gen yang sehat. Mereka ingin gen Divergent diwariskan, namun Jeanine malah ingin melenyapkan. Kenyataan menohok Four karena ternyata dia tidaklah sama dengan Tris yang seorang Divergent sempurna.

Masalah tidak berhenti sampai di sini saja, kota Chicago sendiri sekarang ini sedang 'perang', Evelyn mempunyai serum kematian untuk menghentikan perlawanan Allegiant. David menggangap revolusi ini sebagai pertanda kalau eksperimen dengan modifikasi perilaku terancam gagal. Dia akan menyetel ulang, menghapus memori secara masif dengan serum memori. Sedangkan di luar pagar pun juga memanas. Mereka yang berasal dari RG ingin menghancurkan biro, tidak ingin dibedakan. Mereka ingin disetarakan. Tidak ada lagi eksperimen, tidak ada lagi faksi-faksi.
"Setiap orang menyimpan kejahatan di dalam dirinya, dan langkah pertama untuk mencintai seseorang adalah dengan menyadari bahwa kita sendiri pun memilikinya sehingga kita mampu memaafkan orang lain."
Seri Divergent adalah salah satu seri terfavorit saya sepanjang masa, sehingga saya sangat menantikan akhir dari kisah Tris dan Four ini. Namun, begitu selesai membacanya, mungkin tidak berbeda dengan pembaca lain, rasa sedih, kecewa, bahkan marah kepada Veronica Roth, sang penulis. Ketika membaca ulang saya masih saja berkaca-kaca membaca bagian akhir buku ini. Rasanya tidak adil saja, semua pengorbanan Tris dan Four selama ini terasa sia-sia, arkkkkkkk. Pengen ngremet-ngremet bukunya. Ya sudahlah.

Semua pertanyaan akan terjawab di buku terakhir ini, mulai dari terbentuknya faksi-faksi, masa lalu ibu Tris, kenapa mereka hidup di dalam kota yang dibatasi pagar-pagar, bahkan apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia ini. Memang banyak subplot, untungnya penulis cukup baik menyambungkan semua permasalahan yang ada. Disuguhkan melalui sudut pandang orang pertama dari Tris dan Four, kita akan mengetahui perasaan mereka. Tris yang kecewa dengan kakaknya namun tidak bisa membencinya, Four yang mengetahui kalau dia tidaklah sekuat yang dia kira, serta dengan pilihan hidup mereka. Karakter Tris semakin kuat di sini, berkebalikan dengan Four, kita akan melihat sisi lemahnya, saat di mana dia sangat sulit menentukan langkah apa yang seharusnya dia ambil. Dan di buku ini saya sangat membenci Caleb, dia sangat pengecut.

Tidak banyak yang bisa saya utarakan untuk buku ini, dari segi penulisan, Veronica Roth tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, pilihan dia mengakhiri segalanya mungkin tidak akan disetujui oleh pembaca setia Divergent, pilihan yang cukup berat, bagi mereka yang sangat mencintai karakter yang penulis buat. Segala pengorbanan Tris dan Four seharusnya tidak berakhir seperti ini. Namun, saya cukup menyukai universe yang penulis ciptakan, berbeda dengan buku dystopia kebanyakan, dunia di dalam Divergent ini terasa nyata dan jelas. Chicago hanyalah salah satu contoh kota yang dijadikan eksperimen, penulis juga tidak lupa menyinggung kalau kota lain juga akan mengalami hal yang sama, bahwa di masa depan hal ini bisa saja terjadi sungguhan.

Divergent menyuarakan bahwa sesempurna apa pun gen yang dibuat oleh manusia tetap tidak akan bisa sempurna, selalu ada celah untuk melenceng, untuk memberontak, untuk rusak. Namun, bukan berarti kerusakan tersebut buruk, malah terlihat sangat manusiawi.
Banyak cara untuk menjadi berani di dunia ini. Terkadang, keberanian menuntutmu mengorbankan diri untuk sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri, atau demi orang lain. Terkadang, keberanian juga mencakup menyerahkan semua yang kau pernah ketahui, semua orang yang pernah kau cintai, untuk sesuatu yang jauh lebih berarti.
Namun terkadang, tidak demikian.
Kadang-kadang, keberanian tak lebih dari menggertakan gigimu melawan rasa sakit, menyelesaikan pekerjaanmu, serta menjalani hidup hari demi hari menuju kehidupan yang lebih baik.
3 sayap untuk orang-orang rusak.


Seri Divergent:
  1. Divergent
  2. Insurgent
  3. Allegiant
  4. Four

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...