Firasat Ailee
Penulis: Arietanabirah
Desain sampul: Arietanabirah
Penerbit: Nulisbuku
Cetakan 2015
244 halaman
Buntelan dari @Ariestanabirah
“Jika mimpi gigi patah itu artinya bakal ada yang meninggal.” “Kalau mimpi rumah ramai, ada yang akan meninggal.”
Kata siapa mimpi itu hanya bunga tidur? Ailee, cucu pertama keluarga Tristan melihat mimpi-mimpi yang berujung pada kematian orang-orang di sekelilingnya, belum lagi rumor tentang kutukan yang menimpa dirinya dan keluarga Tristan. Gadis introvert itu bahkan tak mau keluar dari kamar sejak orang tuanya meninggal. Sampai suatu hari, Abizar berhasil membawanya ke sekolah dan mimpi-mimpi Ailee semakin memburuk.
Abizar ditugasi oleh wali kelasnya untuk menjengguk Ailee yang beberapa hari tidak masuk sekolah karena kedua orangtuanya baru saja meninggal akibat kecelakaan pesawat. Pihak sekolah memahami kesedihan Ailee namun masa berkabung seharusnya sudah usai, Ailee tetap harus melanjutkan sekolah terlebih dia anak baru pindahan dari Jepang. Pada kesempatan pertama Abizar gagal menemui Ailee, dia tidak mau bertemu dan lebih memilih mengurung diri di kamar, Kaanan adiknya berusaha membujuk juga namun tanpa hasil. Ailee merasa menjadi penyebab kematian kedua orangtuanya, sebelum mereka terbang, Ailee mendapatkan penglihatan bahwa akan ada seseorang yang meninggal, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Baru setelah beberapa kali Abizar tanpa putus asa mengajak kembali ke sekolah, Ailee menyerah. Abizar langsung terpesona akan kecantikan Ailee dan dia ingin Ailee bisa berteman dengan teman sekelas yang lain agar tidak selalu dirundung kesedihan. Salah satu caranya adalah mengikutkan Ailee pada acara sekolah. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa keluarga Ailee dianggap memiliki ilmu hitam, sehingga tidak ada yang ingin berteman dengan Ailee, kalau berdekatan dengannya maka akan celaka. Salah satu teman sekelasnya, Rea, sangat membenci Ailee karena dia menyukai Abizar dan menganggap telah merebutnya. Rea juga mengetahui rahasia masa kecil Ailee sebelum pindah ke Jepang, bahwa dia membunuh teman dekatnya.
Apakah benar semua rumor yang beredar bahwa Ailee mempunyai ilmu hitam? Apakah Abizar lantas menjauhinya? Ada rahasia dibalik kemalangan nasib Ailee yang berhubungan dengan masa lalu kedua orangtuanya.
Sewaktu membaca bab pertama buku ini saya cukup penasaran, ada kesan misterius dan saya langsung teringat sebuah serial yang berjudul True Calling, di mana tokoh utamanya mempunyai penglihatan akan ada yang meningal di sekitarnya, namun dia tidak tahu siapa dan berusaha menolong. Awalnya premis cerita ini saya kira akan ada sedikit kemiripan, ternyata jauh sekali berbeda, lebih ke genre Mystery-Thriller.
Singkatnya, penulis mempunyai ide yang menarik tapi gagal mengeksekusi, banyak kejanggalan yang saya dapatkan, banyak kebetulan yang terjadi dan tidak bisa diterima secara nalar. Misalkan saja, Ailee baru mau masuk sekolah pada bab 5, padahal sejak bab pertama Abizar sudah membujuknya, banyak detail yang tidak penting. Tentang nenek Ailee yang koma kemudian masa lalu kedua orangtuanya yang terlalu dipaksakan, dan yang paling membuat saya tercengang adalah semua kejadian yang dialami Ailee berupa santet. Padahal saya sangat berharap penulis lebih fokus ke mimpi-mimpi Ailee, mengembangkannya bukan mengalihkan ke hal lain yang tidak logis.
Untuk karakternya sendiri, saya sebenarnya cukup menyukai Abizar dan Kaanan, hanya saja kebanyakan tokoh tidak dideskripsikan secara detail, sehingga saya menilai dari perbuatan mereka, tanpa bisa membayangkan seperti apa wujudnya. Ailee sendiri terlalu lemah, terlalu mudah menyerah sehingga saya tidak bisa bersimpati. Malah Rea lah yang menurut saya karakternya cukup kuat, dia benar-benar sukses menjadi pemeran antagonis, sangat kejam. Saya sama sekali tidak menyukai ending di buku ini, jatuhnya menjadi apa yang dilakukan Ailee dan Abizar sia-sia. Setidaknya penulis menjelaskan sebab akibat semua masalah di buku ini sehingga tidak berakhir menggantung.
Walau masih banyak kekurangan, setidaknya penulis mempunyai modal yang cukup baik dalam hal membangun karakter antagonis. Ide tentang genre thrillernya juga cukup menarik, psiko-nya dapat banget, hanya perlu dikembangkan lagi dan lebih banyak berlatih, banyak membaca buku yang bergenre sama, saya yakin kedepannya akan ada kemajuan.
Recommended bagi yang suka cerita kelam dan kejam :D
1.5 sayap untuk Abizar dan Kaanan.
Baru setelah beberapa kali Abizar tanpa putus asa mengajak kembali ke sekolah, Ailee menyerah. Abizar langsung terpesona akan kecantikan Ailee dan dia ingin Ailee bisa berteman dengan teman sekelas yang lain agar tidak selalu dirundung kesedihan. Salah satu caranya adalah mengikutkan Ailee pada acara sekolah. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa keluarga Ailee dianggap memiliki ilmu hitam, sehingga tidak ada yang ingin berteman dengan Ailee, kalau berdekatan dengannya maka akan celaka. Salah satu teman sekelasnya, Rea, sangat membenci Ailee karena dia menyukai Abizar dan menganggap telah merebutnya. Rea juga mengetahui rahasia masa kecil Ailee sebelum pindah ke Jepang, bahwa dia membunuh teman dekatnya.
Apakah benar semua rumor yang beredar bahwa Ailee mempunyai ilmu hitam? Apakah Abizar lantas menjauhinya? Ada rahasia dibalik kemalangan nasib Ailee yang berhubungan dengan masa lalu kedua orangtuanya.
Sewaktu membaca bab pertama buku ini saya cukup penasaran, ada kesan misterius dan saya langsung teringat sebuah serial yang berjudul True Calling, di mana tokoh utamanya mempunyai penglihatan akan ada yang meningal di sekitarnya, namun dia tidak tahu siapa dan berusaha menolong. Awalnya premis cerita ini saya kira akan ada sedikit kemiripan, ternyata jauh sekali berbeda, lebih ke genre Mystery-Thriller.
Singkatnya, penulis mempunyai ide yang menarik tapi gagal mengeksekusi, banyak kejanggalan yang saya dapatkan, banyak kebetulan yang terjadi dan tidak bisa diterima secara nalar. Misalkan saja, Ailee baru mau masuk sekolah pada bab 5, padahal sejak bab pertama Abizar sudah membujuknya, banyak detail yang tidak penting. Tentang nenek Ailee yang koma kemudian masa lalu kedua orangtuanya yang terlalu dipaksakan, dan yang paling membuat saya tercengang adalah semua kejadian yang dialami Ailee berupa santet. Padahal saya sangat berharap penulis lebih fokus ke mimpi-mimpi Ailee, mengembangkannya bukan mengalihkan ke hal lain yang tidak logis.
Untuk karakternya sendiri, saya sebenarnya cukup menyukai Abizar dan Kaanan, hanya saja kebanyakan tokoh tidak dideskripsikan secara detail, sehingga saya menilai dari perbuatan mereka, tanpa bisa membayangkan seperti apa wujudnya. Ailee sendiri terlalu lemah, terlalu mudah menyerah sehingga saya tidak bisa bersimpati. Malah Rea lah yang menurut saya karakternya cukup kuat, dia benar-benar sukses menjadi pemeran antagonis, sangat kejam. Saya sama sekali tidak menyukai ending di buku ini, jatuhnya menjadi apa yang dilakukan Ailee dan Abizar sia-sia. Setidaknya penulis menjelaskan sebab akibat semua masalah di buku ini sehingga tidak berakhir menggantung.
Walau masih banyak kekurangan, setidaknya penulis mempunyai modal yang cukup baik dalam hal membangun karakter antagonis. Ide tentang genre thrillernya juga cukup menarik, psiko-nya dapat banget, hanya perlu dikembangkan lagi dan lebih banyak berlatih, banyak membaca buku yang bergenre sama, saya yakin kedepannya akan ada kemajuan.
Recommended bagi yang suka cerita kelam dan kejam :D
1.5 sayap untuk Abizar dan Kaanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*