The Palace of Illutions
Penulis: Chitra Banerjee Divakaruni
Alih bahasa: Gita Yuliani K.
Desain dan ilustrasi cover: Satya Utama Jadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 979-22-4556-1
Cetakan pertama, Juli 2009
496 halaman
pinjem mbak Sanie B. Kuncoro
Pernahkah kamu ketika membaca sebuah buku dan buku itu bercerita tentang sebuah kisah lain kamu menjadi sangat tertarik untuk membacanya? Saya pernah, sekali ini. Saya sampai memikirkannya berhari-hari dan ingin segera membaca buku tersebut. Saya sangat terpesona akan sosok Bima dan Ekalaya yang pernah diceritakan mbak Leila S. Chudori di buku Pulang, sejak saat itu saya ingin sekali membaca cerita Mahabharata, tentu waktu kecil saya pernah mendengarnya tapi saya sudah lupa dan saya ingin mengulang dan merasakan sendiri kehebatan salah satu Pandawa Lima itu. Awalnya saya ingin meminjam buku Mahabharata yang super tebal dan hardcover milik mantan King of Galau (berharap dapat buntelan buku ini juga), tapi dia menyarankan agar saya membaca The Palace of Illutions, kisah Mahabharata yang lebih ringan, yang lebih cocok untuk otak bulat saya. Dan saya tahu siapa yang punya.
Biasanya kisah Mahabharata diceritakan melalui sudut pandang orang pertama yaitu Byasa -orang bijak yang tahu segala, penyusun Mahabharata yang juga muncul di dalamnya sebagai salah satu tokoh. Di buku ini sudut pandangnya dari Dropadi atau Panchali putri Raja Panchala, istri dari Pandawa Lima. Melalui sudut pandangnya kita akan mengetahui bagaimana perasaan sesungguhnya seorang perempuan yang lahir Tidak Diundang, titisan Dewi Agni yang lahir dari api -bersama kembarannya Drestadumnya, yang diramalkan akan mengubah sejarah.
Suatu hari dia mendatangi si petapa bijak untuk mengatahui masa depannya, dan ramalan itu membuat Dropadi sangat hati-hati menjalani hidupnya.
Kau akan mengawini lima pahlawan terbesar pada masamu.
Kau akan menjadi ratu segala ratu, dicemburui semua dewi.
Kau akan menjadi pelayan. Kau akan menjadi penguasa istana paling hebat, lalu kehilangan itu.
Kau akan diingat karena menyebabkan perang terbesar pada masamu.
Kau akan menyebabkan kematian raja-raja jahat -dan anak-anakmu, dan kakakmu. Sejuta perempuan akan menjadi janda gara-gara kau. Ya, memamng, kau akan meninggalkan jejak pada sejarah.
Kau akan dicintai, meskipun kau tidak selalu tahu siapa yang mencintaimu. Meskipun kau mempunyai lima suami, kau akan mati sendirian, ditinggalkan pada akhirnya -sekaligus tidak ditinggalkan.
Si petapa juga berkata sifat Dropadi yang sombong, pemarah dan pendendam akan mempercepat proses takdir hidupnya, dan dia memberikan nasehat tentang tiga saat berbahaya yang akan menimpa Dropadi dan berharap mengurangi kedasyatan bencana yang akan datang. Yang pertama, tepat saat pernikahannya, pada saat itu Dropadi harus menahan pertanyaannya. Yang kedua, pada waktu suami-suaminya berada di puncak kekuasaan, pada saat itu Dropadi harus menahan tawanya. Yang ketiga akan datang waktu Drupadi dipermalukan begitu hebat dan dia harus menahan kutukannya.
Takdir Dropadi dimulai ketika turnamen besar di Hastinapura, ayahnya mengadakan ujian bagi siapa yang mampu menaklukkan tantangan yang ada dialah yang nantinya akan menjadi suami Dropadi. Salah satu Pandawa Lima hampir menempati posisi itu, dialah Arjuna sang pemanah handal. Lalu datanglah Karna, putra seorang kusir kereta yang sebenarnya mempunyai kemampuan lebih, yang membuat Dropadi selalu ingin memandang matanya. Karena statusnya itu dia tidak bisa mengikuti sayembara. Duryodana yang tidak ingin Pandawa selalu menang langsung mengangkat Karna sebagai penguasa Angga dan sahabatnya. Tetapi kehormatan lebih penting, Karna berasal dari kasta rendah dan dia akan menodai status Dropadi, Dre langsung siaga ketika Karna tidak mau menyerah mendapatkan Dropadi. Takut ramalan terjadi, kakak tersayangnya terbunuh, Dropadi melontarkan salah satu hal yang sebenarnya tidak boleh dia katakan, dia tidak bisa menahan pertanyaannya. Sejak saat itu Karna berjanji akan membalas dendam seratus kali lipat.
Awalnya Dropadi menikah dengan Arjuna, dia menolak semua fasilitas yang akan diberikan ayahnya dan memilih mengikuti Arjuna ke hutan belantara karena istana mereka habis dilalap api, di hutan itu tinggallah keempat saudara dan ibunya, Kunti. Kunti tidak senang dengan kehadiran Dropadi, membuat dia merasa mempunyai jarak dengan anak-anaknya, dia selalu memberikan ujian pada Dropadi, seperti memasak dengan bahan yang minim dan peralatan yang seadanya, untungnya Dropadi mempunyai aji-aji untuk mengatasinya. Karena tumbuh dan besar bersama baik susah maupun senang, Kunti mengajarkan kalau mereka harus selalu berbagi, tak terkecuali istri. Tidak mampu menolak permintaan ibunya, mereka kembali ke istana dan memberikan penawaran. Sang Byasa pun merancang bagaimana kehidupan pernikahan Dropadi. Dia akan menjadi istri untuk masing-masing saudara selama setahun penuh, mulai dari yang sulung sampai yang bungsu secara bergantian. Selama setahun itu saudara lainnya dilarang menyentuh, kalau berbicara harus menundukkan mata dan kalau melanggar dia akan dikucilkan selama setahun dari rumah tangga. Dropadi juga diberi aji-aji, setiap kali dia bersama saudara yang baru dia akan kembali perawan.
Meskipun Dhai Ma menghiburku dengan berkata akhirnya aku mempunyai kebebasan seperti yang dipunyai kaum laki-laki selama berabad-abad, keadaanku sangat berbeda dengan keadaan laki-laki yang mempunyai beberapa istri. Tidak seperti laki-laki, aku tidak punya pilihan dengan siapa aku akan tidur, dan kapan. Seperti gelas minum milik bersama, aku akan digilirkan dari tangan ke tangan, tidak peduli aku bersedia atau tidak.
Aku juga tidak begitu senang dengan aji-aji keperawanan itu, yang rupanya lebih dirancang demi keuntungan suami-suamiku daripada aku. Sepertinya begitulah selalu sifat aji-aji yang diberikan kepada kaum perempuan -diberikan kepada kami seperti hadiah yang tidak diinginkan.
Setelah menikah dengan para Pandawa Lima, Dropadi tinggal di istana baru yang megah dan indah, Istana Khayalan. Istana itu dibuat oleh Maya, yang mebangun istana-istana untuk para dewa, Arjuna pernah menyelamatkannya dari api, kini waktunya membalas budi. Istana itu akan membuat cemburu semua raja, Duryodana salah satunya. Untuk merayakannya sekaligus gelar Yudhistira sebagai raja, perta digelar selama berhari-hari, judi, minuman meraja lela, membutakan para Pandawa. Suatu waktu ketika semua tamu hampir pulang ke istananya masing-masing, hanya tinggal Duryodana, ia mencoba memasuki kawasan Dropadi tapi karena istana itu dirancang sedemikian rupa membuat Duryodana terjatuh ke telaga, membuat semua yang mlihatnya tertawa terbahak-bahak. Dropadi melupakan nasehat yang kedua.
Ketika gantian mereka yang diundang ke istana baru Duryodana, mereka berhasil terkena jebakan. Dulu sewaktu di Istana Khayalan Duryodana selalu kalah bermain judi dan sekarang Sengkuni berhasil mengalahkan Yudistira, membuat dia mengorbankan harta, istana, saudara bahkan istrinya. Justru Karna lah, laki-laki yang selalu diharapkan menjadi suami Drupadi berteriak kepada Duryodana agar semua Pandawa melepaskan pakaian dan perhiasan mereka dan berkata, "Kenapa Dropadi harus diperlakukan berbeda? Ambil pakaiannya juga." Membuat Dropadi melupakan nasehat yang ketiga, yang menyebabkan pecahnya perang Kurukshetra.
Sedih setelah selesai membaca buku ini, bukan karena perangnya, oke sedikit sih akrena melihat Gatotkaca (anak Bima) dan Abimanyu (anak Arjuna) mati, tapi akan kisah cintanya. Sungguh tepat kalau sudut pandangnya dari Dropadi, kita seakan merasakan apa yang dia rasakan. Terlahir tanpa cinta membuat dia selalu mencari cinta. Tidak banyak yang benar-benar mencintai Dropadi, dia hanya mengenal Dre, Krishna sahabatnya yang jauh dan ibunya, Dhai Ma yang setelah menikah Dru kehilangan mereka dan merasa sendirian, padahal dia mendambakan seseorang yang bisa diajak berbicara secara pribadi. Dia diam-diam mencintai Karna tapi karena status dia memendamnya. Dari semua Pandawa Lima, hanya Arjuna yang benar-benar mengambil hati Dru sayangnya Arjuna tidak pernah sekali pun memperhatikannya, bahkan ketika berjalan di hutan dia meninggalkan jauh Dropadi di belakangnya, tanpa mengandeng tangannya. Hanya Bima yang benar-benar tulus mencintai Dru, dia selalu menanyakan apa yang diinginkan Dru, dia rela membunuh Kicaka agar kehormatan Dru tidak ternoda, yang menyebabkan penyamaran mereka terungkap. Hanya Bima yang rela mati demi Dru. Awalnya ketika saya membaca buku-buku mbak Leila saya sangat mengidolakan Bima, masih, hanya saja ada rangking pertamanya, dialah Karna. Nyesek banget baca kisahnya, hidupnya benar-benar tidak adil. Kalau di rangking idola saya dalam cerita Mahabharata ini adalah:
- Karna
- Bima
- Ekalaya
- Krishna
- Dre
Membaca dari sudut pandang Dropadi membuat Pandawa Lima tidak sekeren sebelumnya, saya sebel banget dengan Yudistira yang karena kebodohannya membuat keluarganya hancur, dan lebih sebel lagi dengan Arjuna, dia benar-benar laki-laki yang tidak setia, punya banyak istri dan licik. Tidak banyak dikisahkan rumah tangga Dropadi dengan para Pandawa, sedikit ketika bersama Yudistira, Arjuna dan Bima, sedangkan dengan Nakula dan Sadewa tidak ada bagian khusus. Bersama Yudhistira, Dropadi seperti penasehat, teman bertukar pendapat tentang mengurus kerajaan. Bersama Arjuna hanya membuat Dropadi terluka. Bersama Bima, Dropadi mendapatkan cinta yang menyakitkan. Bersama Karna, Dropadi mendapatkan nyesek di dada.
Harapan adalah seperti batu-batu tersembunyi dijalanmu -hanya membuatmu tersandung.
Buku ini bercerita tentang perjuangan Dropadi untuk meraih kebahagiaan, meraih cinta dan menerangkan kalau takdir tidak bisa diubah.
Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang ingin membaca kisah Mahabharata.
4 sayap untuk cowok yang saya rangking.
NB: Bonus cerita
Inilah kisahnya, secara sederhana: Karna, Raja Angga, mencintai putri cantik dari dunia lain bernama peri hutan. Waktu diadakan sayembara untuk mencari pasangan sang peri, datanglah seorang manusia yang dengan pedenya ingin mengikuti sayembara tersebut. Ayahnya, si penguasa hutan belantara terang-terangan menolak karena mereka tidak satu rumpun. Laki-laki gagah itu tidak menyerah, dia memperlihatkan semua kemampuannya dan mengalahkan semua tantangan yang ada, tapi semua itu percuma, dari golongan perilah yang dapat mempersunting si peri cantik. Sejak pertama melihat mata pemuda itu, peri hutan seperti terhipnotis, tanpa ragu dia menambatkan hatinya, dia bisa membaca kesedihan lewat matanya karena merasa gagal. Tanpa berpikir panjang lagi, si peri hutan berkata kepada ayahnya, dia ingin bersama Karna, dia tidak peduli akan status yang membedakan mereka, dia yakin bersama Karna dia akan menemukan kebahagiaan. Dia pergi meninggalkan semua kemewahan dari dunia peri dan bersama Karna yang menggandeng tangannya, mereka menyongsong hari yang baru.