Kamis, 11 April 2013

Dua Pasang Mata







Sinopsis:
Tujuh tahun lalu di Bandung, kecelakaan mobil itu terjadi. Gara-gara iseng memainkan setir mobil, Ralphie melakukan kesalahan terbesar di dalam hidupnya. Dia merenggut nyawa Viora, adik bungsunya, dan merampas penglihatan Theola, adik tersayangnya.

Sejak saat itu Theola membenci kakaknya. Dia menganggap Ralphie telah merampas tiga hal yang begitu penting dalam hidupnya: sepasang mata untuk melihat keindahan dunia, seorang adik yang paling manis, dan kepercayaannya akan kasih sayang seorang kakak.

Dan kini Ralphie dan Theola kembali bertemu. Dalam keadaan tak saling mengenal. Karena Ralphie menyamar sebagai Rabel, seorang berandalan yang selalu bikin onar.

Untuk sesaat, Rabel bahagia dengan identitas barunya. Sebab kini dia bisa melindungi Theola dan menebus kesalahannya. Tapi, kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama. Sebab, Theola---yang tak pernah tahu siapa Rabel sebenarnya---mulai jatuh cinta.

Rabel kebingungan. Kepada siapa Theola jatuh cinta sebenarnya? Sungguhkah kepada dia, kakak kandungnya sendiri? Atau kepada Arizona, cowok ganteng saingan terberat Rabel di sekolah yang diyakininya cuma mau mempermainkan Theola?

Sayang, sebelum Rabel menemukan jawabannya, semua sudah terlambat...




Siang tadi ketika saya memilih-milih buku untuk disumbangkan dalam rangka ultah BBI tahun ini saya melihat kembali salah satu buku yang pertama kali saya baca waktu SMA dulu, ketika dicetak ulang dengan cover baru ada rencana untuk membaca ulang lagi tapi karena kesibukan dan banyak buku yang lebih diprioritaskan saya mengabaikannya. Buku ini bisa dibilang buku tersedih yang saya baca, pertama kali baca saya nangis sesegukan bahkan ketika saya membaca ulang tadi malam dan selesai sebelum saya nulis ini, dari awal sampai halaman terakhir saya menangis, sesak sekali dada saya, mata saya bengkak, tangis saya kencang. Kacamata saya waktu remaja dengan kacamata saya sekarang yang dewasa muda tentu ada perbandingannya, dulu saya mengabaikan bagian yang tidak realistis di buku ini dan sekarang ketika membaca ulang tentu saja sedikit konyol. Tapi bukan itu yang penting, bukan cerita bak sinetron yang membuat saya menangis. Ikatan keluarga yang terjalin di buku ini, perasaan dua saudara yang sama-sama terluka.

Saya sangat menyukai cerita keluarga, bisa dibilang sangat sensitif sekali. Beberapa cerita tentang anak-ayah/ibu yang saya baca sukses membuat mata saya berkaca-kaca, dan saya baru menemukan satu cerita tentang kakak-adik yang sangat menyentuh, buku ini.

Cerita di mulai ketika Ralphie melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya, dia bermain dengan kemudi yang ditinggal sebentar oleh ibunya yang menyebabkan kecelakan naas bagi kedua adiknya, Viora adik bungsunya yang berumur empat tahun meninggal setelah koma panjang, dan Theola harus kehilangan kedua matanya, sedangkan dia hanya luka-luka sedikit. Sejak saat itu semua mulai berubah. Ralphie telah merampas tiga hal terpenting dalam hidup Theo; Viora, sepasang matanya dan kepercayaan kepada kakak satu-satunya. Sejak saat itu kebahagiaan Ralphie ikut padam. Kemudian Ralphie melarikan diri, lari dari kenyataan.

Tujuh tahun kemudian Ralphie bertemu kembali dengan Theo berkat rencana dua sahabat mereka sejak kecil, si kembar Marva dan Adiel. Mereka berdua beranggapan kepindahan Theo ke Jakarta dari Bandung, keberadaannya bisa merubah sifat buruk Rabel -Ralphie Gembel- yang terkenal tukang palak, preman sekolah, suka ngrokok dan mabuk-mabukan. Sejak lari dari rumah Ralphie tinggal di sebuah kamar di belakang sekolahnya atas ijin pendirinya dulu, Romo Robert, yang dulu menolong Ralphie kecil.

Awalnya Ralphie takut bertemu kembali dengan Theo, karena dia tahu adiknya sangat membenci dirinya tapi rasa sayang dan kangen yang sudah bertahun-tahun terbendung sudah tak tertampung lagi. Dengan identitas yang baru dia berharap bisa menjaga, melindungi dan menyayanginya sama seperti ketika mereka kecil dulu. Salah satunyaadalah melindungi Theo dari Arizona, saingan terbesar Ralphie, mantan teman sebangku Ralphie sewaktu sekolah dulu (Ralphie tidak naik kelas dua kali sehingga berakhir DO) dan juga dari preman-preman suruhan adik Arizona, Irene.

Ternyata, betul kata orang, berbohong itu punya efek bola salju. Berawal dari suatu hal kecil, lalu ketika menggelinding turun, bola itu semakin membesar dan terus membesar. Tanpa bisa dihentikan.


Usaha Ralphie itulah membuat saya nangis kejer, begitu sayangnya dia terhadap adiknya dia rela menjadi sesuatu yang baru. Kalau dia berkata jujur dia takut Theo tidak akan mau menemuinya lagi. Perasaan saya sakit ketika Theo menyebutkan kalau orang yang dibencinya nomer satu adalah kakaknya sendiri. Ralphie memang bersalah, kesalahan yang tanpa sengaja dia buat waktu kecil yang berimbas sepanjang hidupnya. Dia sendirian menangung beban tersebut, dia merindukan orang tua dan adiknya tapi karena perasaan bersalah itulah dia memilih untuk menjauh, memilih menggantikan Theo melawan ketakutan terbesarnya. Saat-saat Ralphie bersama Theo sangat mengharukan. Dulu bahkan sekarang pun ketika selesai membaca buku ini saya pengen banget punya kakak seperti Theo, yang dengan tulus menyayangi dan menjaga adiknya *serot umbel*.

Bagian yang romantis di buku ini adalah ketika Arizona mengajak Theo nonton  AADC (Ada Apa Dengan Cinta?) lebih tepatnya dia menyuruh orang untuk mendongengkan cerita AADC untuk Theo. Agar adil, Zona pun ikut menutup matanya.

"Gue tutup mata gue juga untuk nemenin elo. Jadi kita akan mendengar hal yang sama. Melihat hal yang sama."


Buku ini adalah karya Alexandra Leirissa Yunadi pertama yang saya baca dan langsung suka! Saya pun tanpa ragu membeli teenlit keduanya; Dua Belas Pendar Bintang (yang sekarang hilang, hiks). Walau tak sebagus buku pertamanya tetap saja asik untuk diikuti. Setelah vakum beberapa tahun menerbitkan buku, penulis yang pernah meraih beberapa penghargaan dalam bidang menulis (Juara I dan Harapan Lomba Cerpen Majalah Anita 1996, Juara Harapan Lomba Cerita Misteri Majalah Bobo 1997, Juara II Lomba Dongeng Majalah Bobo 1998, dsb), sempat merambah dunia penulisan anak dan menjadi penulis tetap di Majalah Bobo selama hampir tiga tahun ini menerbitkan novel Metropop; Bidadari Santa Monica yang tidak kalah sedihnya. Dua Pasang Mata ditulis ketika dia duduk di kelas 2 SMP dengan latar Amerika dan mengalami perombakan besar sebelum terbit tahun 2005. Walau sebelumnya menulis novel anak-anak berjudul Cinta Ande-Ande Lumut, Dua Pasang Mata adalah karya aslinya yang pertama. Saya kangen tulisan mbak Alexandra, sejak novel terakhirnya dia kembali 'puasa' menerbitkan buku padahal tulisannya bagus sekali. Oh ya, buku ini sudah cetak ulang dengan cover baru, jadi tidak ada kesulitan lagi kalau pengen baca buku yang udah terbit 8 tahun yang lalu ini :D. Kalau saya lebih memilih cover pertama karena sosok Theo dan Ralphie begitu mirip, sama seperti di novelnya kalau mereka memang identik.

Buku ini saya rekomendasikan bagi penyuka teenlit, yang suka cerita sedih, yang suka cerita keluarga.

4 sayap untuk Ralphie Devorian Arras.


Dua Pasang Mata
Penulis: Alexandra Leirissa Yunadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 979-22-1517-4
Cetakan kedua, September 2005
280 halaman


NB: review ini selesai ditulis pukul 1:48 AM dengan mata masih sembab.

13 komentar:

  1. Buku ini ga ikut disumbangkan kan? pinjaaammm :D

    BalasHapus
  2. ahhh~ jadi ingat masa-masa baca novel ini juga, pengen baca lagi tapi dipinjam dan nggak dibalikin ;___;
    suka tuh sama arizona biar kata badboy tapi bisa banget bikin meleleh hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi aku juga pernah tuh dipinjem nggak dibalikin tapi ak percaya suatu hri nanti pasti dibales :)

      Hapus
  3. Aaaaa....aku suka banget sama buku ini

    BalasHapus
  4. setuju,,aku baca buku masih jaman SMA, dan bener2 bikin nangis ampe mata bengkak, aku fikir cuma aku aja yg bacanya nangis, sodara, teman yg pinjam buku ini ternyata pada nangis kyk aku bacanya. sejak itu jadi suka sama penulisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama, sejak buku ini langsung suka sama tulisan penulis :)

      Hapus
  5. Selamat, kamu pemenang review IRRC bulan April. Kirim nama, alamat & no hp ke: miss_yuska(at)yahoo(dot)com yq :)

    BalasHapus
  6. sukaaa bangettt..... sayang noovelku yg ini udah ilang (hikkss) itu aku punya masi cover awal :'(

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Sis, punya link downloadnya ga?

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...