Till We Meet Again: Menjemput Cinta di Austria
Penulis: Yoana Dianika
Penerbit: Gagasmedia
Editor: Rayina
Cetakan: I, 2011
ISBN: 979-970-500
294 halaman
Juara ketiga dalam kompetisi 100% Roman Indonesia yang diadakan oleh Gagas media, penasaran dong kenapa bisa menang :)
Elena kecil sedang binggung mencari benda yang sangat berharga bagi dirinya, kalung berliontin biola, satu-satunya peninggalan ibunya yang paling berharga. Sewaktu mencari, dia bertemu dengan anak laki-laki berambut pirang dan bermata kelabu. Dia menggunakan kaos oblong berwarna putih dan celana pendek bermodel tiga perempat. Ingin mengibur gadis kecil yang sedih itu, anak laki-laki tersebut menyodorkan Kaiserschmarrn, wangi tubuhnya pun seperti penekuk khas Wina dimana bertekstur lembut yang terbuat dari adonan telur yang terbuat dari adonan telur yang dipanggang dengan olesan mentega, lali disajikan dengan saus cranberry. Tapi sayang, perjumpaan mereka harus berakhir karena Elena harus kembali ke Indonesia.
Beberapa tahun pun berlalu dan Elena akhirnya bisa kembali ke Wina, kota kelahirannya, kota kelahiran ibunya untuk kuliah. Di apartemen barunya dia mempunyai sahabat baru dan unik, Dupent, wanita Prancis yang memiliki selera fashion yang elegan dan Kimiko, wanita jepang yang mempunyai gaya harajuku. Tidak hanya mereka berdua, di depan kamar apartemennya terdapat dua orang laki-laki yang akan mengisi hatinya. Christian Von Schwind yang tidak bisa tertebak dan Hans laki-laki playboy yang memiliki mata kelabu? Lalu diantara mereka berdua siapakah Mr. Kaiserschmarrn yang sebenarnya?
Awalnya saya sempat terkecoh, tapi makin kebelakang tebakan saya hampir benar. penulis mendeskripsikan kota Wina dengan indah dan banyak catatan kaki yang menambah pengetahuan saya, cara penulis mendeskripsikan tiap tokoh juga benar-benar lengkap dan jelas. Sayangnya banyak sekali kebetulan di cerita ini. Ada typo yang cukup mengganggu, yaitu di halaman 129, Chris menggeleng kepala, "sudah banyak yang menggambil tema itu." Padahal waktu itu Elena sedang bersama dengan Hans.
Quote favoritku adalah
Cinta memang membinggungkan. Dua laki-laki mencintai satu wanita = musibah. Satu laki-laki mencintai dua wanita = luar biasa. Satu laki-laki mencintai satu wanita = jodoh.
Dan adegan romantis yang saya suka di buku ini ada di halaman 27, dimana pertama kali Elena bertemu dengan laki-laki bermata kelabu itu,
"Aku sudah bilang kalau membuat Keiserschmarrn itu dengan penuh cinta," ulangnya pendek.
"Jadi, orang pertama yang mencicipi Keiserschmarrn buatanku ini adalah orang pertama yang menerima cintaku," tambahnya sambil menahan tawa.
Ihhh, kecil-kecil udah jago ngombal =))
3 sayap untuk Mr. Keiserchmarnn.
NB: Ini dia penekuk khas Wina yang nagkring di buku ini, nyammmm :))
(sumber: forum.kulinar.bg, alpinenblog.de)
Till we meet again! Man this novel is so sweet! :D love it so much. Jd pngn bc ulang :D ♥
BalasHapussuka banget sama novel ini! review akhir kita pas mbak! saya juga hampir salah nebak, hehe. guuud deh buat mbak yoan:DD
BalasHapusaku pengen bacaaaa.... Quotenya suka"' >>>> Cinta memang membinggungkan. Dua laki-laki mencintai satu wanita = musibah. Satu laki-laki mencintai dua wanita = luar biasa. Satu laki-laki mencintai satu wanita = jodoh.
BalasHapusbener kak, novel yg bagus itu novel yg bisa bikin pembacanya nebak-nebak penasaran kayak Till We Meet Again ini :D
BalasHapusdan akhirnya tebakanku bener walaupun - sama seperti kakak - sempet terkecoh sama twist dan orang ketiga (si cewe yg ketemu di pesawat ituu) :3
Belu pernah baca novel ini... sepertinya bagus apalagi tmn2 banyak yang terkecoh ^^
BalasHapusSuka dg quote berikut "Cinta memang membinggungkan. Dua laki-laki mencintai satu wanita = musibah. Satu laki-laki mencintai dua wanita = luar biasa. Satu laki-laki mencintai satu wanita = jodoh".
BalasHapusJujur sih, masih heran kenapa ini menjadi juaa ketiga dalam kompetisi 100% roman Indonesia, karena jujur, menurutku novel ini biasa saja.
BalasHapus