Penulis: Bunga Mega
Editor: Benedicta Rini W
Penerbit: Sheila, Andi Publisher
Cetakan: Maret, 2011
ISBN: 978-979-29-1714-7
280 halaman
3 cerita tantang 3 sahabat dengan jalan yang berbeda untuk menemukan kehahagiaan sejati.
Ilya, si pencari komitmen.
Seorang fashion & lifestyle editor majalah metropolitan terkenal di Jakarta. Mempunyai pacar putus-nyambung seorang anak basket dan si Womanizer, Wahyu. Hubungan mereka sebenarnya tidak disetujui para sahabatnya karena Wahyu terkenal playboy, Ilya pun sebenarnya juga menyadari kalau dia sering dibohongi dan diselingkuhi tapi mau bagaimana, dia sudah terlanjur cinta sama Wahyu. Ada juga Adam yang datang membawa angin sejuk di kehidupannya, pemilik sebuah cafe yang dulu pernah di liput Ilya, sejak saat itu Adam tertarik dan berusaha untuk bertemu dengan Ilya lagi. Ilya butuh komitmen, Ilya ingin segera menikah, siapa yang mampu memberikannya?
Donna, si tak peduli komitmen.
Seorang Pramugari yang mempunyai jam terbang tinggi dan juga pengalaman percintaan yang tak diragukan lagi, waktu kecil diadopsi oleh orang tua yang gay membuat dia tidak peduli dengan pernikahan. Tapi waktu Galih menawarkan komitmen Donna langsung menyetujuinya, padahal mereka baru berpacaran beberapa minggu. Para sahabat pun heran, seorang Donna memutuskan untuk menikah, Donna merasa capek dengan hidup yang dijalaninya selama ini, dia ingin ada kisah yang seru dihidupnya. Setelah menikah, dia tahu sisi lain Galih, suka memandangi baju-baju dan make-up Donna, dia freak. Apakah Donna mendapatkan pernikahan yang seru?
Shiva, si takut komitmen.
Berprofesi sebagai MC dan penyiar radio membuat pandangan dia tentang dunia entertainment itu semu sehingga dia tidak bisa memutuskan akan berjalan kmana hubungannya dengan Rasha, seorang anak band yang sedang tenal. Shiva juga fobia pernikahan, dia mengganggap pernikahan adalah judi terbesar dalam hidupnya. Dia takut kalau nanti menikah membuatnya bertanggung jawab, dia ingin bersenang-senang, takut salah pilih pasangan, takut kalau ada laki-laki di luar sana yang sedang menunggunya tapi dia terlanjur dengan laki-laki lain, dia ingin bebas. Tapi Rasya rajin sekali menghubunginya, sangat perhatian, dia juga sering memberikan tanda kalau serius dan ingin berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu pernikahan. Lalu datanglah Ernesto Kavy Rayendaz, seorang Program Director Musikita yang baru di tempat kerjanya, laki-laki yang sangat tampan, yang berhasil membuat Shiva bingung akan perasaannya sendiri, kadang Ernes bersifat baik dan menunjukkan rasa tertarik, kadang dia bersifat judes. Shiva pun tambah bingung dengan dua laki-laki yang menghampiri hatinya itu, siapa yang akan menjadi pangeran berkuda putih yang selama ini dimimpikannya itu?
30 tahun, usia kritis, jam biologis, masalah yang biasanya dihadapi oleh para wanita (terutama di kota besar) untuk segera mencari jodoh, itulah yang sedang dicari ketiga sahabat tersebut. Mengharuskan mereka bersaing dengan cewek bertubuh Barbie yang wara wiri disejitar mereka. Walaupun sekses dengan karier tapi mereka tidak mudah menemukan pasangan yang tepat, sewaktu mau mendapatkannya, masalah pun dating sebagai ujian, demi mendapatkan kebahagiaan yang diharapkan, mereka terus mencari.
Udah pernah baca tema yang serupa, wanita yang memasuki usia krisis yang mengharuskannya cepat-cepat cari jodoh, bedanya adalah penulis mencoba mengenalkan makna cinta dari sudut pandang yang berbeda. Ilya dengan Wahyu yang psiko, bertindak kekerasan kalau keinginannya tidak dipenuhi, orang tua Donna yang gay, dan Donna sendiri yang menikah dengan laki-laki yang kepengen menjadi perempuan, membuat pandangan akan cinta menjadi luas. Sayangnya yang nggak aku suka dari buku ini adalah ending dari cerita Ilya, padahal berharap banget dia sama yang itu (ups, nggak mau spoiler :D) dan bagian Shiva dengan pangeran punggungnya, menurutku bagian itu nggak realistis aja. Porsi Shiva disini juga lebih banyak daripada Ilya dan Donna. Yang aku suka dari buku ini adalah gaya bahasanya yang enak, kadang ada joke yang diselipin, karakter ketiga tokoh yang berbeda dan mempunyai khas sendiri yang ditulis dari sudut pandang mereka masing-masing, pandangan tentang cinta yang luas, selain itu covernya suka! :D
Bagian yang membuat terharu itu ketika Galih minta Donna untuk kembali, di halaman 263:
"Maafin aku, sayang... maafin aku... maafin aku... Pleaseeee... I love you, much.. Aku.. tahu aku salah.. tapi aku bakalan lebih salah lagi kalau aku sampai kehilangan kamu," suara Galih bergetar, matanya merah dan berkaca-kaca.
Dannnn, quote yang paling aku sukai adalah yang ini :))
Sejelek-jeleknya sandal jepit kiri, pasti diciptakan berpasangan dengan sandal jepit kanan.
3 sayap untuk mereka yang mengalami Quarter life's crisis.
NB: Tentang Penulis
Bunga Mega, lahir di Jakarta 27 tahun lalu, tepatnya 19 Agustus 1983. Hobinya travelling dan bercita-cita menjadi backpaker berkeliling dunia. Anak kedua dari tiga bersaudara ini, mulai menyukai dunia menulis sejak duduk di SMP, namun baru ditekuni dengan serius ketika lulus kuliah. Cerpen-cerpennya sempat dimuat di beberapa majalah.
Prestasi yang pernah diraih penulis yang sangat menyukai warna hijau dan coklat ini cukup banyak:
- finalis gosh dancing girl 2002
- semifinalis miss point break 2003
- the winner VJ urban campuss 2002
Untuk bidang menulis:
- Sempat masuk dalam jajaran 50 ide cerita terbaik LA Light Indifest Movie 2007 regional Jakarta
- Kumpulan Cerpen Terbaik Escaeva-BukuKita.Com “Antologi Bukit Tembang Kapur” dengan cerpen berjudul “Aku Seorang Junkie Kasih Sayang” , Desember 2007
- Kumpulan Cerpen KitadanKata, melalui Nulisbuku.com (Self-Publishing), dalam rangka pemecahan Rekor MURI #99writers , November 2010
- Kumpulan Cerpen “Be Strong Indonesia” #Buku 1, dalam rangka Penulis Peduli Bencana Indonesia, Januari 2011
- Novel “Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale” , penerbit Andi Publisher (Maret,2011) yang telah diterima dengan baik oleh masyarakat , terbukti dengan menjadi local best seller di beberapa toko buku.
Dia juga pendiri komunitas www.cewequat.com (@cewequat) dan GengsIndonesia (@gengsindonesia)
Twitternya: @bungamega
Masih ada ga ya di tobuk.... jd pengen baca..
BalasHapusCerita dr 3 org sahabat dg perbedaan sifat komitmennya
BalasHapusBtw, suka dg quote "Sejelek-jeleknya sandal jepit kiri, pasti diciptakan berpasangan dengan sandal jepit kanan".