Kamis, 18 Desember 2014

[Book Tag] Reader Problems

Source: jorgetate
Original Tag by About to Read.
Hai guys, rehat sejenak ya dari review buku, beberapa hari ini selain pekerjaan yang sangat menyita pikiran dan tenaga, saya lumayan kewalahan dalam menuntaskan bacaan, read-a-thon, mengejar challenge goodreads, kayaknya cuma itu yang selamat, kurang lima buku, hehehehe. Minggu ini saya mencoba untuk update terus, karena buku yang saya baca belum selesai jadi belum bisa posting review. Sebagai gantinya saya main book tag lagi. Book tag kali ini seru karena mirip-mirip curhat, topiknya 'kita banget', sebagai pembaca pasti banyak banget masalah yang menghiggapi kita. Udah pengin posting dari kapan tahu tapi waktunya yang belum tepat, jadi mari kita lihat pertanyaannya dan jawaban saya :D.



QUESTIONS

1. You have 20,000 books on your TBR. How in the world do you decide what to read next?
Saya ini orangnya moody-an banget, angin-anginan, nggak bisa ditebak maunya apa. Misalnya nih ada buku baru yang pengin dibaca, begitu bukunya sampe kadang nggak langsung dibaca, malah seringnya langsung ditimbun, nanti aja lah bacanya kalau lagi mood. Tiba-tiba moodnya pengin baca romance, jauh-jauhlah genre non romance karena saya nggak akan melirik. Tapi kalau ada buku pesanan penerbit yang harus direview dan ada deadlinenya, mau nggak mau saya paksakan. Emang nggak baik buat kesehatan jiwa sih, hahahaha, tapi kadang kalau nggak dipaksa saya ini malesnya kebangeten, bener-bener butuh disiplin tinggi *cambuk*.

2. You’re halfway through a book and you’re just not loving it. Do you quit or are you committed?
Susah banget emang, makanya saya cari aman aja, baca buku yang emang bakalan disuka banget. Tapi ya namanya untung-untungan, kita nggak bisa menebak isi buku tersebut sebelum membacanya. Ada dua penyelesaian, kalau dari awal saya sudah ngarep banget sama buku tersebut alias masuk wishlist, tetapi kenyataanya di luar ekspektasi, saya akan bertahan. Berhenti sejenak, ganti bacaan lain. Entah bakalan sampe kapan, baru setelah moodnya balik lagi, menebalkan tekad, baru kemudian saya akan meneruskannya dan menyelesaikannya. Solusi kedua bila buku tersebut dari awal memang tidak saya prediksi untuk dibaca dan ketika membaca saya benar-benar tidak suka, saya akan baca cepat. Beda sama skip ya, kalau skip kan dilewati tanpa dibaca, baca cepat ini saya hanya membaca sekilas aja, kalau ada bagian penting saya akan mengulang bagian tersebut dan membacanya seperti biasa.

3. The end of the year is coming and you’re so close, but so far away on your Goodreads reading challenge. Do you try to catch up and how?
Yep, saya akan berusa menyelesaikannya. Goodreads reading challenge ini mungkin satu-satunya challenge yang akan saya ikuti setiap tahun, maka dari itu ketika pertama kali menargetkan jumlah bacaan saya melihat kemampuan baca saya dari tahun-tahun sebelumnya. Bisa nggak saya baca sekian buku dalam setahun? Saya nggak ingin maruk karena pernah mencoba menargetkan jumlah yang sama tetapi malah keteteran, alhasil mendekati akhir tahun saya menurunkan target baca. Beberapa tahun yang lalu saya bisa baca sampai 200an buku, tetapi kehidupan terus berjalan, banyak prioritas utama selain baca buku sehingga mulai tahun kemaren saya hanya menargetkan 100 buku per tahun, sesuai anjuran Opa J.R.R Tolkien :p

4. The covers of a series you love do. not. match. How do you cope?
Menyedihkan tetapi mau bagaimana lagi? Yang saya cari ceritanya walau cover menjadi salah satu aspek penting kenapa saya beli dan mengoleksi buku. Tetap cerita lah yang paling utama, jadi saya sabar-sabarin aja deh, toh sekarang udah ada sampul buku kain, selesai deh, hehehe. Contohnya adalah series The Infernal Devices, nggak mecing banget deh, untung buku ketiga punya edisi bahasa Inggris cover asli, jadi nggak masalah deh :p



5. Every one and their mother loves a book you really don’t like. Who do you bond with over shared feelings?
Selera orang beda-beda, itu hak mereka dan kita nggak bisa memaksakannya. Kalau mereka bisa menerima apa yang kita suka walaupun mereka tidak menyukainya juga, masak kita harus egois? Jangan sampailah perbedaan malah membuat hubungan kita dengan teman atau orang terdekat berantakan. Kadang malah jadi obrolan yang seru loh, pengetahuan tentang buku menjadi bertambah. Hargailah pilihan mereka :)

6. You’re reading a book and you are about to start crying in public. How do you deal?
Belum pernah sih, tapi menangis waktu nonton film dan dilihatin keluarga pernah, hehehehe. Soalnya saya jarang baca buku di tempat umum, saya selalu baca buku di tempat tidur. Namanya juga menyalurkan emosi, ya kita nggak bisa berbuat apa-apa, udah dari lubuk hati kita yang paling dalam #tsah. Paling kalau saya benar-benar mengalami akan pura-pura ngak kenal aja atau masa bodoh :p.

7. A sequel of a book you loved just came out, but you’ve forgotten a lot from the prior novel. Will you re-read the book? Skip the sequel? Try to find a synopsis on Goodreads? Cry in frustration?!?!?!?
Hahahahahaha, SERING BANGET INI!!! Nggak enaknya baca buku terjemahan itu kita nunggu kelanjutan series yang kita suka tuh lama, bisa bertahun-tahun, malah lanjutannya ada yang nggak diterjemahin, kesel banget pasti. Untung saya menuliskan reviewnya, jadi membantu banget. Dulu sih saya bakalan baca ulang, berhubung sekarang saya mendokumentasikan  ke dalam review, jika saya lupa, tinggal baca review yang saya buat. Tapi kalau saya belum buat reviewnya, biasanya ya baca ulang #krikkrikkrik

8. You do not want anyone. ANYONE. borrowing your books. How do you politely tell people nope when they ask?
Sungkan pasti, tapi kalau bukunya bukan termasuk list buku-yang-nggak-boleh-keluar-dari-rak ya nggak pa-pa. Buku-buku yang nggak saya pinjamkan adalah buku langka (yang penerbitnya udah gulung tikar atau nggak ada di pasaran lagi) dan buku-buku bertanda tangan penulisnya. Kalau hilang bisa nangis saya, mau cari di mana lagi coba? Tapi sekarang tanda tangan penulis 'murah' ya, tinggal pre order aja :p. Sebisanya sih menolak secara halus, kita beri pengertian kenapa buku tersebut nggak boleh dipinjam, saya sudah beberapa kali kehilangan buku karena dipinjam orang dan lupa siapa yang pinjam, jadi sekarang lebih berhati-hati kalau mau meminjamkan, minimal dicatat siapa yang pinjam :p

9. Reading ADD. You’ve picked up and put down 5 books in the last month. How do you get over your reading slump?
Penggangu baca atau reading distractions saya cukup banyak. Pertama adalah pekerjaan, udah harga mati, nggak bisa diganggu gugat mah ini XD. Kedua sosial media, kebanyakan eksis ternyata nggak baik juga bagi lingkungan sosial kita dalam dunia nyata. Nggak kerasa tapi kalau kita beneran ngitung waktu yang udah dihabiskan, bisa sama kalau kita kerja loh, hahahahaha. Makanya kadang saya ada sesi 'puasa buka sosmed' kalau ada hal yang benar-benar penting untuk dikerjakan, saya ini gampang banget dialihkan perhatiannya soalnya. Makanya, kalau aktivitas online saya nggak diatur, target baca pun bisa berkurang drastis. Kalau ingin menyelesaikan target baca, fokus dan konsisten, itu aja sih intinya.

10. There are so many new books coming out that you’re dying to read! How many do you actually buy?
Maunya sih SEMUANYA, hahahahaha. Sebenernya saya selalu menargetkan beli buku nggak boleh lebih dari 200k, terkecuali kalau ada diskon dan wishlist saya termasuk, jebol deh tabungan. Saya jarang beli buku kalau nggak bener-bener pengin dibaca kok, makanya stock wishlist saya banyak, belinya nunggu diskonan atau buntelan soalnya, hihihi. Bulan ini aja belanja buku saya hampir mencapai 500k loh, soalnya banyak buku di rak wishlist yang didiskon lumayan gede *jambak-jambak*

11. After you’ve bought the new books you can’t wait to get to, how long do they sit on your shelf before you get to them?
Sampai mood saya benar-benar bagus untuk membaca buku. Kadang saya langsung membacanya juga kok, tergantung apakah saya senggang atau nggak. Waktu baca buku saya paling optimal adalah ketika libur dan mau tidur.

BONUS QUESTIONS

12. Berapa jumlah timbunanmu? Kapan semua timbunan berhasil dibaca semua?
Hanya Tuhan yang tahu kapan saya bisa menyelesaikan timbunan yang hampir mencapai 200an buku XD. Ada niat kok untuk membacanya tapi yah pelan-pelan, saya yakin semua akan berlalu.

13. Bila ada beberapa penerbit yang menawarkan buku untuk direview, buku mana yang akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk dibaca?
Tergantung kapan deadlinenya. Saya pilih dulu yang deadlinenya paling cepat, baru setelah itu yang lain. Kadang penerbit nggak memberikan batas waktu, sehingga saya membuat batas waktu sendiri. Kalau bukunya satu atau dua, sebisa mungkin saya selesaikan dalam beberapa minggu atau paling lama satu bulan. Kalau bukunya lebih dari tiga, saya memberi deadline untuk diri sendiri sebisa mungkin jangan lebih dari dua bulan. Nggak enak juga sih sama penerbit yang udah ngasih kepercayaan sama kita, berhubungan dengan promosi juga, kalau termasuk buku baru udah nggak fresh lagi dong kalau beberapa bulan reviewnya baru jadi :p .

BONUS QUESTIONS FROM AUL

14. Gimana cara mencari waktu buat baca di kala sedang sibuk-sibuknya?
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, pekerjaan saya cukup menyita waktu, saya hanya bisa baca kalau pas libur atau sebelum tidur. Kadang pas libur aja waktunya dipake buat maen atau nonton film. Jadi, kalau bener-bener kerjaan lagi rempong banget, solusinya cuma baca sebelum tidur, saya nggak bisa baca di tempat umum, di tempat kerja atau kendaraan.

15. Ada buku yang kamu nggak terlalu suka, mau dihibahkan untuk dijual atau swap, atau disimpan?
Salah satu masalah terberat saya, hahahaha. Saya sempat mau ngejual buku-buku yang mungkin nggak akan saya baca lagi tapi selalu maju mundur. Pasalnya sebagian besar buku saya adalah hasil buntelan, setiap buku punya cerita tersendiri, nggak enak juga sama yang ngasih. Saya bukun tipe orang yang kemakan Book Hype, saya beli buku karena biasanya saya udah tahu kualitas penulis atau dari review seseorang kalau buku tersebut bakalan cocok dengan saya, saya main intuisi :p. Kalau ada penulis yang baru biasanya saya lebih suka cari pinjaman atau buntelan. Saya nggak tega ngejual tapi di sisi lain saya butuh pemasukan untuk buat beli buku lagi XD. Saya bingung menentukan harga kalau mau dijual, terlebih saya nggak enak sama yang ngasih. Alhasil biasanya buku-buku yang nggak sesuai selera saya tersebut saya jadikan hadiah giveaway di blog atau diswap.

Demikian masalah-masalah yang sering kita alami sebagai pembaca. Saya tambahkan dua pertanyaan yang menjadi masalah terbesar saya, hahahaha. Kalau ada pertanyaan lain berhubungan dengan 'reader problems' atau yang ingin menambahkan, silahkan menulis di kolom komentar ya, nanti bakalan saya jawab. Buat yang mau ikutan ayo aja, seperti biasa saya ngetag semua orang yang ingin ikutan book tag ini. Sampai jumpa di book tag yang lain ya :D


6 komentar:

  1. mba sulis, izin nge-tag diri sendiri ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aul, silahkan, nanti jangan lupa mention ya biar bisa baca postingan kamu :)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. aku udah bikin niih http://handifi-library.blogspot.com/2014/12/book-tag-reading-problems.html :D

    BalasHapus
  4. Timbunan 200 buku itu..... :') /nangis *kepengeng* Semangat mbak! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha sebenernya nggak baik juga sih, kadang suka kasian, tapi mau bagaimana lagi, aku aja udah punya empat mata tetap belum cukup untuk membaca semuanya :))

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...