Jumat, 18 Januari 2013

Imaji Terindah







Sinopsis:

“Peri hutanku yang melambai bebas, andai dapat kugapai indah hatimu…”

Chris Hanafiah –atau lebih dikenal sebagai Prince Christopher di sekolahnya- tidak pernah benar-benar tertarik dengan cewek sampai ia bertemu siswi pindahan dari Tokyo, Aki.

Aki kembali ke tanah air bukan tanpa alasan, dan ia hanya ingin menjalani hidup normal sebagai remaja. Tapi mungkinkah ‘hidup normal ala remaja’ berarti mengesampingkan fall-in-love stuff, apalagi kalau dirinya malah berhadapan dengan seorang Hanafiah muda yang memiliki moto ‘I get what I see?”

Kini mereka bertemu, dan konflik batin di masing-masing anak muda ini kian bergolak. Saat Chris jatuh cinta setengah mati kepadanya, Aki malah terus menolaknya….dengan sengaja.

Namun, apapun hidden agenda yang Aki miliki, Chris bertekad akan mengungkapnya…



Kianti, cewek itu hampir menyihir semua cowok yang ada di sekolahnya, tak terkecuali Christoper Hanafiah. Chris juga terhipnotis akan pesona yang dimiliki Aki, energik, misterius. He gets what he sees, Chris langsung menembak Aki ketika mereka pertama kali bertemu, kaget, tetapi Aki menangapinya dengan kalem dan mengatakan tidak. Seperti tertampar, Chris selalu mendapatkan apa yang ia inginkan dan ketika pertama kali ditolak, oleh cewek pula, dia tidak menyerah. Chris selalu mendekati Aki, Aki pun tidak menjauh, karena dia suka berteman dengan siapa saja, tapi kalau untuk hubungan yang lebih jauh lagi…dia tidak ingin menanggung resiko yang akan dihadapinya kelak. Kedekatan mereka dianugrahi predikat best couple di sekolah. 

Aki tidak peduli kalau di cap lugu, bego, sok cakep ketika teman-temanya menyanyangkan keputusannya menolak Chris, pangeran mereka, Aki hanya ingin berteman dengan banyak orang.

Aki tidak menolak ketika di ajak kencan oleh Chris ke festival film. Chris membatalkan acara tersebut tanpa memberitahu Aki, Chris merasa cemburu ketika dia membaca diary Aki dan menemukan nama Kaminari Kei yang sepertinya sangat special, Chris sakit hati karena Aki berbohong, katanya tidak ingin mempunyai hubungan dengan siapa pun, nyatanya panggilan Aki pun dari cowok Jepang itu. Karena kelamaan menunggu dan cemas, Aki tidak masuk sekolah selama berhari-hari.


“Sahabat adalah jalinan perasaan antara dua orang atau lebih yang didasari keselarasan tinggi, bukan hanya karena frekuensi kebersamaannya yang tinggi.

Sinergis satu sama lain.”

Buku ini lebih cocok kalau disebut novella, bentuknya kecil dan tipis, hanya 176 halaman saja. Berasa nangung sekali dan kalau orang Jawa bilang cumin ‘nyelilit’. Nggak banyak yang dibicarakan karena ceritanya sendiri emang simple banget dan mudah ketebak. Setidaknya cukup untuk membangun karakter Chris Hanafiah.


Kesalahan fatal di buku ini adalah tentang penyakit Aki. Banyak penulis yang mengentengkan sebuah penyakit dimasukkan ke dalam ceritanya tanpa tahu detail dari penyakit tersebut. Mempunyai penyakit jantung dari kecil bisa ikut cheers dan klub voli sekaligus? Hebat banget. Setahu saya, penyakit jantung itu nggak boleh capek, itu yang paling dasar. Yeah, itulah kehebatan non fiksi, menjadikan mustahil menjadi bisa :D


Terlepas dari kekurangan tersebut, seperti yang saya katakan di awal tadi, buku ini sukses membentuk karakter Chris yang jauh berbeda di buku selanjutnya. Yap, akan ada lanjutannya lagi :D. Selain itu juga digambarkan bagaimana dekatnya keluarga Hanafiah satu sama lain, darah lebih kental dari air, Jendral!


Buku ini wajib dibaca bila kamu mengikuti seri Hanafiah, karena apa? Lanjutannya akan ada di buku ketiga: Putri Hujan dan Ksatria Malam, bersamaan dengan kelanjutan kisah Diaz Hanafiah dan Sisy. Nggak sabar baca kan pastinya? :D


Oh ya, ada quote paling favorit di buku ini dan juga mengispirasi saya :D

“Peri hutan, karena gerak geriknya nempak begitu bebas. Tidak terkungkung oleh apapun dan siapapun. Dan sekelebat keinginan Chris saat ini adalah memilikinya. Walau ia tahu, pada cerita-cerita klasik Eropa, peri hutan adalah makhluk yang bebas, tidak untuk dimiliki. Ia adalah teman siang dan malam, serta sahabat leprechaun yang nyanyiannya akan menyejukkan hati bagi siapa pun yang mendengarnya.”
3 sayap untuk Imaji Terindah-nya Chris Hanafiah.



Penulis: Sitta Karina

Desain sampul: Terrant Books & Sitta Karina

Desai nisi: Sitta Karina

Penerbit: Terrant Books

ISBN: 979-3750-08-1

Cetakan pertama, 2005
176 halaman

8 komentar:

  1. cieee peri hutan disebut2 ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku terinspirasi dari tulisannya Sitta Karina sebenernya 😀

      Hapus
  2. Mba sulis makasih reviewnya ^^ mba sulis menularkan aku untuk baca karya pengarang dalam negri lebih banyak lg.... makasih mba

    BalasHapus
  3. Suka dg cerita ttg persahabatan
    Aku juga suka quote ini “Sahabat adalah jalinan perasaan antara dua orang atau lebih yang didasari keselarasan tinggi, bukan hanya karena frekuensi kebersamaannya yang tinggi".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena dekat dengan realitas kita, makanya kisah persahabatan mudah disukai 😀

      Hapus
  4. "Yeah, itulah kehebatan non fiksi, menjadikan mustahil menjadi bisa :D"

    mungkin maksudnya fiksi, ya Lis?
    Tapi iya sih...bagian itu kurang pas aja menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iyaaaaaa, salah nulis nanti kalo Ol pc deh diedit XD. Tapi udah ada perbaikan di versi terbaru kok 😀

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...