Minggu, 10 Juni 2012

Perkara Mengirim Senja


Tidak banyak buku sastra Indonesia yang saya baca, bisa dihitung dengan kancing. Salah satunya adalah Seno Gumira Ajidarma (SGA), penulis kawakan ini ternyata banyak menuai penghargaan baik dalam maupun luar negeri! Sebut saya durhaka karena lebih sering menikmati karya pop dan barat daripada karya negeri sendiri (terlebih sastra) dimana banyak yang nggak kalah hebat. Awal tahu Perkara Mengirim Senja (PMS) dari twitter yang waktu itu ramai banget dibahas. Penasaran sekali karena judulnya begitu menarik, ada apa sih dengan senja? Setelah klik sana sini jadi nggeh kalau PMS ini dibuat sebagai tribute untuk SGA, yang ditulis oleh orang-orang yang juga mengidolakannya dan membuat cerita yang mempunyai benang merah dengan cerpen-cerpen SGA, salah satunya adalah cerpen Sepotong Senja Buat Pacarku. Ada 15 cerita yang ditulis oleh 14 penulis yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

Sebelum masuk ke cerita, mari kita tonton dulu book trailer PMS yang dibuat oleh Faizal Reza dan ilustrasi yang keren banget dari Lala Bolang.


Dan untuk menemani membaca buku ini, para penulis membuat mixtape-nya di mana lagu-lagu tersebut sangat cocok dengan cerita yang mereka buat. Diantaranya ada lagu Tak Pernah Terpikir yang diciptakan sendiri oleh @vabyo untuk menemani membaca cerpen Gadis Kembang, ada Gosh - Inggrid Michaelson untuk cerpen Perkara Mengirim Senja, ada lagu Keliru dari Ruth Sahanaya untuk cerpen Empat Manusia, lagu Where did My Baby Go - John Legend menjadi pendamping di cerpen Senja dalam Pertemuan Hujan. Dan ada jugalagu yang tidak asing lagi kita dengarkan sewaktu sekolah dulu, Garuda Pancasila dan Hymne Guru, bisa ditebak dong lagu tersebut akan mengiringi cerpen yang mana. Untuk lagu yang lainnya bisa didengarkan di sini.

Berikut sinopsis ke-15 cerita:

Gadis Kembang by @vabyo

Bererita tentang Taya, seorang istri yang suaminya selingkuh dengan gadis kembang kampung sebelah. Banyak orang yang menggosipkan dan mengasihi dirinya akan perbuatan sang suami tapi ditanggapi Taya dengan banyak diam. Padahal, Taya tahu ada sebab kenapa suaminya berani menghianati dirinya.

Tulisannya khas Vabyo ;p, ceritanya sedih tapi dialunkan dengan kocak dan berima. Saya kasih contoh dialog yang membuat saya ngakak :p
"Saya kemarin nganter suami si Neng sama simpanannya itu. saya gemes, pengen ngejuntrungin becak, tapi nanti kalo rusak, saya juga kan yang gak bisa kerja!" Si tukang becak merancau penuh emosi.
Taya mendengus kesal. "Ya udah saya turun di sini aja, sebelum becaknya saya jungkir-balikin."

Inilah pertama kalinya Taya berjalan di atas jembatan goyang tanpa berdendang. Kausnya kusut. Pikirannya kalut.

Dan quote favorit saya adalah:
"Kasihan memang sering kali menyakitkan."
Suka efek kejut di akhir cerita sehingga menjadikan cerpen ini cerpen favorit pertama di buku ini.



Perkara Mengirim Senja by @JiaEffendie 

Ditulis dengan sudut pandang orang pertama masing-masing tokoh. Pertama adalah seorang wanita yang memotong senja dan ingin menyerahkannya ke orang yang dicintainya, sayangnya dia belum menemukan orang yang pas. Tokoh kedua adalah seorang laki-laki yang asik bercumbu dengan pacarnya tapi diganggu oleh dering telepon yang tak pernah menyerah berbunyi. Si penelopon ini menawarkan sebuah produk, menjual sepotong senja dalam amplop. Garansinya adalah sepotong senja tersebut akan dikirimkan langsung oleh si penelepon dan harganya gratis kalau dia bilang mencintainya.

Ceritanya unik dan kalimatnya indah. Bisa menebak hubungan antara kedua tokoh, tapi endingnya bener-bener Jder! Efek kejut di endingnnya benar-benar mengejutkan! Cerpen favorit kedua.


Selepas Membaca Sebuah Pertanyaan untuk Cinta, Alina Menulis Dua Cerita Pendek Sambil Membayangkan Lelaki Bajingan yang Baru Meninggalkannya by @hurufkecil

Ada dua cerpen, pertama bercerita tentang suami yang sangat posesif terhadap istrinya, sampai-sampai dia meengharuskan istrinya memakai celana besi setiap hari, tujuannya agar dia tidak selingkuh.
Cerpen kedua bercerita tentang suami yang baru saja kehilangan istrinya. Dia pun mengenang dengan membuka masa lalu istrinya, tas yang terakhir dipegang oleh istrinya. Di dalamnya dia menemukan sebuah benda yang akan membuatnya meraung-raung.
Ada efek kejut di ending kedua cerpen tersebut. yang paling saya sukai adalah cerpen pertama, benar-benar tak terpikirkan sebelumnya akan berakhir seperti itu, haha pinter banget penulis 'membalas dendam'.
"Hidup adalah sembunyi. Belajarlah seni menyembunyikan! Sembunyikan rupamu! Sembunyikan hatimu! Ada lebih banyak kata-kata dalam diam."
Cerpen favorit saya yang ketiga.


 Kuman by @lalabohang

Seorang wanita mendua dengan bartender buruk rupa, dia telah terjangkit kuman cinta.

"Kau cinta sama dia?"
"Cinta setengah mati."
"Katanya kau jijik sama wajah cacat dia?"
"Iya jijik, tapi cinta setengah mati."

Lucu sekali ketika si perempuan memeriksakan jantungnya yang berdetak kencang tanpa dia suruh.
Cerpen favorit saya yang keempat.


Ulang by @putrafara

Cerpen pertama yang membuat saya berpikir keras, haha. Jujur saya bingung dan benar-benar butuh konsentrasi untuk membaca ini. Ada sedikit unsur fantasi dalam bercerita. Intinya ada seseorang yang mengajak Alina 'jalan-jalan'. Cerita ini saya kira merupakan fanfic dari cerpen Sepotong Senja Untuk Pacarku.





Akulah Pendukungmu by @salamatahari

Pengen tahu asal usul lahirnya Garuda Pancasila? Pengen tahu siapa ibunya? Dan mendengar percakapan foto presiden Soeharto dan wakil presiden Tri Sutrisno dengan sang Garuda? Pengen bertemu dengan salah satu murid yang mempunyai nasip dengan sang Garuda? Di cerpen ini sang Garuda akan menunjukkan kesaktiannya!

Cara berceritanya unik sekali, terlebih yang percakapan benda di dinding itu :).

"Sebetulnya tak semua pertanyaan harus ada jawabannya. Tapi ketika dijadikan soal ulangan, mau tak mau pertanyaan itu harus ada jawabannya."

 Empat Manusia by @monstreza

Ada empat bagian, pertama bercerita tentang Yani dan Purba. Kedua tentang Yani dan Hendar. Ketiga tentang  Hendar dan Susan. Keempat tentang Susan dan Purba.

Sebuah rantai makanan hubungan yang menarik. Suka sekali cara penulis menghubungkan satu tokoh dengan tokoh yang lainnya. Endingnya juga mempunyai efek kejut yang akan menjelaskan semua bagian di cerpen ini. Cerpen favorit saya yang kelima.



Saputangan Merah by @tummythumb

Seorang laki-laki yang sangat tertarik dengan seorang perempuan namun enggan menampakkannya. Dia hanya berani mengamati perempuan tersebut. Suatu pagi dia menemukan saputangan merah di genggaman tangganya, entah nyata atau tidak.

Entah ya, saya tidak menemukan yang special dari cerpen ini.



Senja dalam Pertemuan Hujan by @omemdisini

Sepasang kekasih yang cintanya dipertemukan oleh senja. Mereka sering sekali bertemu pada waktu sore hari, karena waktu yang lainnya dipergunakan sang lelaki untuk istrinya. Seorang laki-laki yang mencintai dua orang wanita.

Kerasa sekali kalau si lelaki bingung menentukan pilihan.
"Aku adalah potongan senja yang akan kau ambil untuk pacarmu. Tinggal seperempat. Tiga perempatnya telah hancur oleh hujan yang kau ciptakan."

Kirana Ketinggalan Cerita by @maradilla

Kirana mengajak Gupta untuk mengantarkannya ke stasiun. Gupta ingin bertanya kemana Kirana akan pergi? Kenapa tidak membeli tiket? Namun Kiranya menyuruhnya jangan bertanya, hanya temani saja. Hari itu Kirana ketinggalan kereta, begitu juga dengan hari selanjutnya. Gupta tetap menemani karena dia mencintai Kirana, tak perlu tanda tanya.

Bahasanya sederhana sekali, tidak puitis namun mengena. Suka sekali dengan tokoh Gupta :).




Gadis Tak Bernama by @perempuansore

Nama saya adalah Unknown, saya seorang perempuan yang manipulatif, mempunyai dua pacar, dan pekerjaan saya adalah peneliti senja. Saya marah ketika Dinas Penelitian Senja mengumumkan kalau kini senja hanya sepotong! Saya ingin membuktikannya sendiri, kenapa ada orang yang tega memotong senja demi pacarnya?

Ceritanya unik sekali, dan sepertinya pekerjaan sebagai peneliti senja sangat nikmat.
"Cinta bisa dinikmati dengan cara lain. Truhlah kata komitmen di balik behamu. Jangan melakukannya dengan terburu-buru sebelum kau tahu kau akan berkomitmen dengan siapa. Seperti jangan menikah hanya karena orangtuamu mulai resah. Atau tetanggamu yang gelisah."


 Guru Omong Kosong by @arnellism

Dikin, seorang penjaga sekolah yang tertimpa tugas dadakan, dia harus menggantikan salah satu guru yang tidak bisa mengajar hari itu. Tugas dia hanya menuliskan catatan yang dikirim guru tersebut lewat sms yang kemudian murid-murid akan mematuhinya, sayangnya Dikin tidak menyangka kalau akan ada pertanyaan dari para murid, dan dia tidak mempunyai jawaban yang diperintahkan.
Hari berikutnya, dia menemukan sebuah buku yang berjudul Kitab Omong Kosong, dan terbersit olehnya mungkin buku tersebut bisa dibagi dengan para muridnya.

Suka sekali dengan cerpen ini, dan memang tidak jarang guru mempunyai gaya mengancam agar murid menyelesaikan tugas dan hanya main perintah saja, haha tidak semuanya loh. Ide tentang menyentil dunia pendidikan membuat cerpen ini menjadi favorit saya yang keenam.


Surat ke-93 by @febyindirani

Seorang wanita yang ingin menunjukkan kerinduannya dengan terus mengirim surat sampai berpuluh-puluh, dan nyeseknya tak pernah mendapat balasan.

"Cintaku cukup terentang dari pagi hingga petang. Sedangkan jika ia harus memilih antara aku atau senja, ia pasti berpihak pada senja. Bukan karena ia tak mencintaiku, tapi karena ia malas sekaligus angkuh. Aku memilih mencintainya. Atau mungkin cinta telah memilihku. Dan jika kau mencintai hingga terasa menyakitkan, kau akan menemukan tak ada lagi kebencian, yang ada hanyalah cinta yang lebih besar."

 Bahasa Sunyi by @lukisansunyi

Tangkapan saya tentang cerpen ini adalah sepasang suami istri dalam proses perceraian, salah satunya tetap ingin mempertahankan hubungan mereka.

Ada salah satu kalimat yang menginggatkan saya akan sanggahan seorang artis tentang kasus korupsi yang melanda dirinya, trik mengelaknya membekas sekali :p.




Satu Sepatu, Dua Kecoak... by @salamatahari

Reta, seorang anak yatim piatu dan keluarganya tidak bisa menyekolahkannya, membuat Arnold tergerak untuk mengadopsi. Usia Arnold sudah cukup untuk berumah tangga, terlebih ada Reta yang membutuhkan sosok seorang ibu. Desakan keluarganya membuat dia menyerah dan mau dijodohkan. Sayangnya, pernikahan membuat Reta kehilanggan sosok bapak dan ibu.

"Lo tau, nggak sih, lengkap nggak selalu harus sepasang?"

Suka, suka, suka sekali dengan cerpen ini, endingnya benar-benar tidak bisa saya tebak, efek kejutnya benar-benar menutup manis buku ini. Ilustrasinya juga yang paling saya suka. Selain sebagai penutup, cerpen ini juga menjadi cerpen favorit saya yang ketujuh.


Kenapa banyak banget sih gambarnya? Nggak usah cerewet, suka suka saya dong XDD. Karena saya sangat jatuh cinta dengan goresan tangan Lala Bohang. Selain keindahan para penulis bercerita tentang senja, ilustrasi di buku ini benar-benar membuat saya mewajibkannya untuk menaruh dan mengoleksi di rak buku saya. Selain itu, yang paling saya sukai adalah bagaimana penulis membuat ending cerita ini, hampir semuanya mempunyai efek kejut yang tidak pernah terpikir sebelumnya (saya suka sekali menebak akhir cerita). Pasti banyak yang berkomentar, kenapa tentang selingkuh semua sih? Membaca pengantar di Tentang Senja dan Cinta yang Galau, saya sedikit memahami gaya penulisan SGA, suka sekali bercerita tentang cinta yang absurb, mencampuradukkan fiksi dan fakta, bercerita tentang kaum termajinalkan secara politik dan sosial (pelacur, kaum homo, dan preman). Jadi, saya tidak terlalu kaget dengan cerita yang tidak biasa dibuku ini, melihat mereka mentafsirkan karya-kaya dari SGA.

Nah, ngomongin tafsir menafsir, saya menemukan bagian 'kurang puas' dengan buku ini. Saya ingin tahu mereka menafsirkan dari cerpen apa saja? Memang sebagian tertulis, tapi tidak semuanya. Karena membaca buku ini saya menjadi tertarik dengan karya SGA, saya ingin membaca karyanya dan ingin menemukan benang merah apa yang ada di cerpen buatan SGA dengan cerpen-cerpen yang ada di buku ini. Dan 'kurang puas' berikutnya adalah tidak adanya profil SGA. Memang di pengantar kita akan diperkenalkan dengan SGA, tapi menurut saya kurang banyak *emang banyak maunya ini orang*, hehe. Itu aja sih, selebihnya saya sangat menyukai kumcer ini.


Buat yang suka kisah happy ending, pertanyaan yang membutuhkan jawaban, cinta yang romantis nan manis, disarankan jangan membaca buku ini.

4 sayap untuk 169 kata senja dan 105 kata cinta.




NB:

Tentang Seno Gumira Ajidarma
Lahir: Boston, 19 Juni 1958

Pendidikan Formal:
1994 – Sarjana, Fakultas Film & Televisi, Institut Kesenian Jakarta
2000 – Magister Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia
2005 – Doktor Ilmu Sastra, Universitas Indonesia               
Penghargaan yang pernah di peroleh, antara lain:
1987 – SEA Write Award
1997 – Dinny O’Hearn Prize for Literary
2005 – Khatulistiwa Literary Award   

Aktivitas dan kesibukan: Wartawan, Fotografer, Dosen, dan tentu saja Penulis 
SASTRAWAN yang satu ini sosok pembangkang. Ayahnya Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo, guru besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada. Tapi, lain ayah, lain pula si anak. Seno Gumira Ajidarma bertolak belakang dengan pemikiran sang ayah. Walau nilai untuk pelajaran ilmu pasti tidak jelek-jelek amat, ia tak suka aljabar, ilmu ukur, dan berhitung. “Entah kenapa. Ilmu pasti itu kan harus pasti semua dan itu tidak menyenangkan,” ujar Seno. Dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, Seno gemar membangkang terhadap peraturan sekolah, sampai-sampai ia dicap sebagai penyebab setiap kasus yang terjadi di sekolahnya. Waktu sekolah dasar, ia mengajak teman-temannya tidak ikut kelas wajib kor, sampai ia dipanggil guru. Waktu SMP, ia memberontak: tidak mau pakai ikat pinggang, baju dikeluarkan, yang lain pakai baju putih ia pakai batik, yang lain berambut pendek ia gondrong. “Aku pernah diskors karena membolos,” tutur Seno.
Imajinasinya liar. Setelah lulus SMP, Seno tidak mau sekolah. Terpengaruh cerita petualangan Old Shatterhand di rimba suku Apache, karya pengarang asal Jerman Karl May, ia pun mengembara mencari pengalaman. Seperti di film-film: ceritanya seru, menyeberang sungai, naik kuda, dengan sepatu mocasin, sepatu model boot yang ada bulu-bulunya. Selama tiga bulan, ia mengembara di Jawa Barat, lalu ke Sumatera berbekal surat jalan dari RT Bulaksumur yang gelarnya profesor doktor. Lancar. Sampai akhirnya jadi buruh pabrik kerupuk di Medan. Karena kehabisan uang, ia minta duit kepada ibunya. Tapi, ibunya mengirim tiket untuk pulang. Maka, Seno pulang dan meneruskan sekolah.
Ketika SMA, ia sengaja memilih SMA yang boleh tidak pakai seragam. “Jadi aku bisa pakai celana jins, rambut gondrong.”
Komunitas yang dipilih sesuai dengan jiwanya. Bukan teman-teman di lingkungan elite perumahan dosen Bulaksumur (UGM), rumah orangtuanya. Tapi, komunitas anak-anak jalanan yang suka tawuran dan ngebut di Malioboro. “Aku suka itu karena liar, bebas, tidak ada aturan.”
Walau tak mengerti tentang drama, dua tahun Seno ikut teater Alam pimpinan Azwar A.N. “Lalu aku lihat Rendra yang gondrong, kerap tidak pakai baju, tapi istrinya cantik (Sitoresmi). Itu kayaknya dunia yang menyenangkan,” kata Seno.
Tertarik puisi-puisi mbeling-nya Remy Sylado di majalah Aktuil Bandung, Seno pun mengirimkan puisi-puisinya dan dimuat. Honornya besar. Semua pada ngenyek Seno sebagai penyair kontemporer. Tapi ia tidak peduli. Seno tertantang untuk mengirim puisinya ke majalah sastra Horison. Tembus juga. “Umurku baru 17 tahun, puisiku sudah masuk Horison. Sejak itu aku merasa sudah jadi penyair,” kata Seno bangga.
Kemudian Seno menulis cerpen dan esai tentang teater.
Jadi wartawan, awalnya karena kawin muda pada usia 19 tahun dan untuk itu ia butuh uang. Tahun itu juga Seno masuk Institut Kesenian Jakarta, jurusan sinematografi. “Nah, dari situ aku mulai belajar motret,” ujar pengagum pengarang R.A. Kosasih ini.
Kalau sekarang ia jadi sastrawan, sebetulnya bukan itu mulanya. Tapi mau jadi seniman. Seniman yang dia lihat tadinya bukan karya, tetapi Rendra yang santai, bisa bicara, hura-hura, nyentrik, rambut boleh gondrong. “Tapi, kemudian karena seniman itu harus punya karya maka aku buat karya,” ujar Seno disusul tawa terkekeh.
Sampai saat ini Seno telah menghasilkan puluhan cerpen yang dimuat di beberapa media massa. Cerpennya Pelajaran Mengarang terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 1993. Buku kumpulan cerpennya, antara lain: Manusia Kamar (1988), Penembak Misterius (1993), Saksi Mata (l994), Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (1995), Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (1996), Iblis Tidak Pernah Mati (1999). Karya lain berupa novel Matinya Seorang Penari Telanjang (2000). Pada tahun 1987, Seno mendapat Sea Write Award. Berkat cerpennya Saksi Mata, Seno memperoleh Dinny O’Hearn Prize for Literary, 1997.
Kesibukan Seno sekarang adalah membaca, menulis, memotret, jalan-jalan, selain bekerja di Pusat Dokumentasi Jakarta-Jakarta. Juga kini ia membuat komik. Baru saja ia membuat teater.
Pengalamannya yang menjadi anekdot yakni kalau dia naik taksi, sopir taksinya mengantuk, maka ia yang menggantikan menyopir. Si sopir disuruhnya tidur.

Untuk tahu lebih banyak tentang SGA silahkan kesasar di http://sukab.wordpress.com/ dan di Goodreads

Sumber: di sana, di sini, di situ



Perkara Mengirim Senja
Penulis: Valiant Budi Yogi, Jia Effendie, M. Aan Mansyur, Lala Bohang, Putra Perdana, Sundea, Faizal Reza, Utami Diah K, Mudin Em, Maradilla Syachridar, Theoresia Rumthe, Arnellis, Feby Indirani, Rita Achdris.
Penyunting: Jia Efendie
Pewajah Isi dan cover: Lala Bohang
Penerbit: Serambi
ISBN: 978-979-024-502-0
Cetakan I: April 2012
188 halaman

10 komentar:

  1. Wew, keren, kumcer dewasa dg ilustrasi sebanyak kumcer anak2. Aku suka gambar utk cerpen Empat Manusia

    Btw, kenapa ya topiknya ttg perselingkuhan *kurang familiar*

    BalasHapus
  2. aku juga suka banget ilustrasinya, selain ilustrasi di cerpen terakhir ak paling suka yang ilustrasi di cerpennya huruf kecil yang celana besi itu :))

    mungkin karena SGA sering menulis kisah cinta yg absurb dan mungkin jarang penulis mengagkat tema tersebut membuat penulis2 ini berani untuk menulis cerita yg g biasa :)

    BalasHapus
  3. Waaah banyak ilustrasinya. Trus cakep lagi. Hhmm, baru pertama kali ini liat bukunya. Ceritanya gantung ngga?

    BalasHapus
  4. Waahhh ilustrasinyaa.. bikin aku pengen beli buku ini!

    BalasHapus
  5. ah, kumcer toh... iya. kapan hari sempat ribut soal buku ini di Twitter. Kayaknya patut untuk dibaca ini :D

    BalasHapus
  6. walo kurang trtarik sma covernya ga nyangka bgt trnyta isi'a brtebarn ilustrasi cantik nan unik!Wow

    BalasHapus
  7. Wah ini yang saya cari... terima kasih sudah share...

    BalasHapus
  8. Ini bukunya keren abizzz mba.... buku seperti ini ni yg aku suka..... penuh ilustrasi...makasih reviewnya mba ^^ lg tour blog mba liat review2 buku2 yg dibaca mba Sulis ni :D

    BalasHapus
  9. Ilustrasi bukunya bagus-bagus
    Aku paling suka cerita gadis tak bernyawa

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...