Penulis: Moammar Emka
Editor: Christian Simamora
Cover: Dwi Anisa Anindhika
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-528-x
Cetakan kedua, 2011
379 halaman
Untuk apa jauh-jauh lagi mencari, sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup: bahagia bersamamu.Dear You,
Ini sudah benar dari awal.
Aku mencintaimu tanpa tanda tanya.
Buku ini dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta.
Ingat-ingatlah semua pagi yangkau syukuri karena masih bisa terbangun di sisinya, semua siang yang kau habiskan dengan merindukannya, juga malam-malam yang kau tutup dengan doa memohon kebahagiannya.
Temukan cerita tentang cintamu di buku-buku ini dan bersiaplah untuk jatuh cinta lagi....
Dulu sering melihat twit @moammaremka yang dihiasi dengan hastag #dearyou, sekarang tahu maksud dari tulisannya itu. Buku ini adalah kumpulan twit dan pengembangan tulisan-tulisan dia yang pernah dia share di socmed tersebut. Ada 12 bab yang bertemakan macam-macam, namun tidak jauh dari kata cinta. Ketika jatuh cinta, ketika rindu, ketika kehilangan cinta, ketika galau, ketika munculnya harapan untuk cinta, patah hati, semua tertuang di dalam ribuan kata romantis nan putis di buku ini. Siap-siap mabok dengan kalimat yang indah, saya akan mengutip bagian yang paling saya sukai.
1. Demi Apa? Demikian Aku Mencitaimu
"Aku ingin mencintaimu tanpa batas waktu. tidak kini, dulu, apalagi nanti. Aku ingin mencintaimu saja untuk selamanya."
"Bajaklah pikiranku. Di tiap lajurnya akan kau temukan barisan kata itu: AKU MILIKMU!"
"Kau adalah kata tunggal. Di lipatan hatimu, rindu kubakukan. Tercetak dengan huruf tebal."
2. Beginilah Rindu Kubakukan
"Rindu dan kamu itu seperti angin. Tak bisa kulihat, tapi kurasakan kehangatan juga kegelisahannya."
"Di kilometer tanpa nama, tiba-tiba kuingat segalamu. Menghasut getar, menampar nalar, dan tepikan ingkar. Lalu terbitlah rindu."
3. Selamat Malam, Cinta
"Karena hanya mimpi yang bisa mengingkari kenyataan. Mari menguras rindu tanpa belas kasihan. Selamat malam."
"Cukup satu kecup saja. Meskipun hanya dalam kata dan menjelma dalam mimpi, hmmm... bahagia, nyatanya."
4. Selamat Pagi, Mata
Dear you, Lirih Seketika
Dan... ada lirih seketika yang menampar ketermanguan. Kosong kudekap, di pagiku yang sunyi-tanpanya; dalam dekat, dalam jarak.
Kutelan pedih yang mengiring sendiriku di tempias getar yang tak bergemuruh memski membentur bibir ombak. Aku pasrah dan semoga belum kalah.
5. Say Goodbye
"Bagiku, setidaknya perpisahan ini bukan akhir. Masih ada hari esok untuk membuka lembaran baru - jika yang lama enggan, atau tutup buku."
"Ketika masa lalu beranjak pergi, sebenarnya kita masih berjalan di sampingnya. Aku dan kamu berdiri di tengahnya."
"Kau tetap anugerah terindah - bagiku. Tak peduli lebam luka karena perpisahan telah menyekam darah."
"Belajar melupakanmu itu sungguh pekerjaan rumah yang besar dan menguras perasaan. Andai saja akar ingatan itu tak kuat mencengkeram."
"Boleh aku tenggok hatimu sekali lagi? Bila kau izinkan, kuingin menjumput bahagia meski hanya satu debu."
"Bersama melipat hati. Itu yang kita pilih untuk menyudahi penyatuan. dan genggaman kita pun terlepas di batas perpisahan."
"Mencecap rindumu dalam satu rasa yang berulang: pahit. Berjarak dalam ruang keterpisahan itu sungguh menyesakkan, memang."
"Dulu, ada satu keajaiban yang membangunkanku dari ruang hampa, dan itu kamu. Dan aku pecaya, akan ada keajaiban kedua. Siapa lagi kalau bukan kamu lagi."
6. Dor!
"Yes, Sniper! Bantu aku menembakkan rindu dari jarak ribuan kilometer."
"Rinduku memuntahkan timah panas. Tepat menembus dadamu!"
"Tempatkanlah mantan pada tempatnya. Di hati, dan seterusnya."
"Selama cinta belum kesasar, mantan tetap kusimpan."
"Mohon antre! Jodoh sedang memperhatikan dan seterusnya, menimbang dan seterusnya... Memutuskan dan seterusnya. Semoga kamu, pilihannya."
"Tabungan masa depan: investasi perasaan. Bunga progesif. Jaminan kebahagiaan. Di kamu, kubukukan."
"Aku berserah pada sang waktu. Semoga mau bersedekah mengirimkan satu paket rindu beserta bumbu penyedapnya."
"Membunuh perasaan itu lebih kejam daripada bunuh diri."
"Kangen itu mirip kebelet buang air besar. Makin ditahan, makin bligsatan."
"Penemuan bersejarah di hidupku itu ya kamu. Selamanya ingin kumuseumkan di hati."
"Positif! Di nadiku terdeteksi rindu atas namamu."
"Aku tersangka dan kamu terdakwa. Kita adalah dua orang yang tak berdaya membabi buta di jalan cinta."
"Bagaimana bisa menyatu jika hati saling silang sengketa."
"I LOVE YOU. Ada aku, dan kamu di situ.Kita satu. Setuju?!"
"Aha! Apakah rindu itu semacam sembelit yang menyekat jarak, juga keterasingan perasaan?!"
"Cinta datang memang tanpa undangan. Datang begitu saja, begitu tiba-tiba. tahu=tahu nama kita yang tertulis di salamnya."
"Rinduku rasanya tawar. Sesendok gula dari tanganmu cukup untuk memeniskannya."
7. Tanya Hati, Entah
Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.
8. Antara Aku dan Kamu
"Di mana kutemukan kesedihanmu?"
Carilah aku di isak tangismu. kau akan temukan, aku pun tersedu.
Kamu: "Rumah seperti apa yang ingin kau huni sampai tua nanti?"
Aku: "Rumah hatimu."
Kamu: "Seberapa jauh kau ingin berlari ke arahku?"
Aku: "Sampai kau izinkan aku berhenti!"
ACTION!
Aku: "Sesatkan aku di jalanmu. Kemana pu!"
Kamu: "Aku punya jalan buntu. Kamu tak bisa kemana-mana."
CUT!
TOLONGLAH AKU
Kamu: "Butuh bantuan apa?"
Aku: "Memeriksa seberapa kencang dadaku berdegup saat matamu menusuk palung jantung."
Aku selalu jatuh cinta dengan pagi.
"Kalau sama aku?"
"Bentar, bentar. Aku cek isi hati dulu."
9. Dalam Senja & Hujan, Aku Menari
"Mungkin benar juga. Kita berjodoh dengan senja. Ketika jingganya menghilang, aku kesurupan luka perpisahan itu."
10. Love is Beautiful
"Jika malu itu mengenal komposisi, warna lebih pas pucat pasi. Untuk rindu? Warna pelangi."
"Kalau jatuh cinta itu antibiotik, aku akan menghabiskannya, untukmu. rela dan mampu, demimu."
"Peduli apa dengan luka. Seketika lunas terbayar dengan satu senyumanmu, saja."
11. Dear You, Namamu adalah Pernikahan Huruf yang Ingin Kutahbiskan di Awal Bulan Juli
"Beruntunglah punya ingatan. Dari titik jenuh, kita tinggal melompat ke masa yang paling membahagiakan."
Berani jatuh cinta itu berarti berani juga jatuh tanpa cinta.12. Gerimis di Bulan Januari
Berani jatuh cinta berarti berani juga jatuh bersakit-sakit untuk cinta.
"Berani kamu jatuh cinta?"
"Berani! Asal sama kamu!"
"Meratapi kesedihan, itu seharusnya. Bangkit dari keterpurukan, itu usaha luar biasa," lirih pikiranku, menguatkan hati.
Apakah sudah mabok? Cepat-cepatlah meminum penawar cinta!
Belum banyak karya Moammar Emka yang saya baca, dan setahu saya tulisannya biasanya berani dan vulgar, di buku ini dia menjelma bak dewa cinta, mengalunkan nada-nada cinta untuk membius sang durjana cinta. Tidak disarankan membaca langsung buku ini sekali rampung, bisa-bisa kalian mabok seperti saya. Beneran, mungkin satu dua kalimat sewaktu membaca di twitter kita akan terlena, tapi kalau kita disuguhi ribuan kata cinta, kita akan terkapar!
Sedikit kekurangan buku ini, ada kalimat yang diulang, masih ada typo dan bab 6 sama 7 tertukar, maksudnya di daftar isi tertera bab 6 itu Tanya Hati, Entah, namun Dor! ditampilkan lebih awal. Itu saja, tidak banyak yang saya katakan.
Selebihnya, untuk yang memuja kalimat romantis, buku ini sangat cocok denganmu.
3 sayap untuk Demi Apa? Demikian Aku Mencintaimu.
mbak Sulis, numpang iklan yaa.. hihi
BalasHapusyang mau buku ini, cap cus aja ke blog aku.. ada giveaway berhadiah dear you..
Ini menurutku nih, kebanyakan kalimat cintanya jarang yang "ngena" ke aku :))
BalasHapusTernyata Kak Christian S, ga cuma mengarang buku tp jd editor buku jg ya.... makasih reviewnya mba ^^
BalasHapusPaling nyesek pas bagian say goodbye tapi paling so sweet pas bagian Dor!
BalasHapus