Meryl Winters dan Jarvis Larne sungguh berbeda bagai bumi dan langit. Yang satu amat sangat kaya, impulsif, dan periang. Yang lain amat sangat miskin, bertindak hati-hati, dan pemurung. Namun keduanya dipertemukan oleh takdir. Ketika Meryl, si pewaris pengusaha minyak yang kaya raya, dengan nekat memasang iklan untuk mencari suami.
Jarvis, meskipun amat sangat miskin namun memiliki gelar bangsawan dan memiliki harga diri tinggi. Egonya terluka ketika Meryl menawarkan uang agar menikah dengannya. Namun karena tanggung jawabnya yang sangat besar kepada rakyatnya ia bersedia menerima uang Meryl dan menikahi gadis itu. Meskipun demikian di dalam hati keduanya mulai tumbuh benih-benih cinta. Akankah mereka berhasil mengatasi segala perbedaan itu dan mengakui perasaan terhadap satu sama lain?
Review:
Lumayan lama saya nggak baca Harlequin, program perluasan genre saya sepertinya berhasil, lama-lama saya mulai meninggalkan romance, bahkan saya sekarang agak malas membaca Harlequin. Bukannya udah nggak suka lagi, hanya saja bosan, ceritanya itu-itu melulu, laki-laki keren, kaya raya, jatuh cinta sama gadis miskin, seputar itu terus. Cerita dibuku ini agak berbeda, kebalikannya, dan beberapa kali saya membaca karya Lucy Gordon dan memasukkannya ke dalam penulis Harlequin yang bukunya wajib dilirik. Sayangnya, kali ini harapan saya terlalu muluk-muluk.
Meryl ingin mendapatkan warisan dengan penuh, dia ingin membantu sahabatnya yang seorang desainer untuk membuka sebuah butik. Sayangnya, si pengacara sekaligus teman ayahnya tidak membolehkannya, dia akan memberikan warisan tersebut kalau Meryl sudah menikah, tidak ingin menghabur-hamburkannya lagi. Karena tidak ada cara lain, dia pun iseng memasang iklan mencari jodoh. Iklan tersebut sampai ke Inggris, *settingnya lupa bok* temen Jarvis melihatnya dan menawarkan iklan jodoh tersebut ke Jarvis, itung-itung mengatasi kemiskinannya. Tentu Jarvis emoh dong, cowok perkasa gitu, masak ngemis-ngemis ke cewek. Temen Jarvis ini *lupa namanya* menulis surat ke Meryl atas nama Jarvis, mengatakan kalau dia seorang bangsawan miskin dan ingin menikahinya. Wah ada kandidat bagus nih, Meryl langsung terbang saat itu juga dan menemui Jarvis, mereka bertemu *di perahu menuju rumah Jarvis kalo nggak salah* tapi Meryl nggak tahu kalau sipenunjuk arah itu adalah Jarvis sesungguhnya, dan Jarvis sudah memberikan pesan samar-samar kalau Jarvis nggak ingin menikahinya. Nggak mau tahu, dengan sifat keras kepalanya, Meryl akan terus dan terus membujuk Jarvis untuk menikahinya. Hmmmm, gimana usaha Meryl selanjutkan? Akankah Jarvis bertekuk lutut dengan pesona dan kekayaan Meryl? Baca sendiri ya, saya sarankan nyewa aja kayak saya :)).
Komennya singkat, biasa aja. Nggak ada yang special, saya juga nggak terlena sama tokoh Jarvis, cuman takjub aja miskin tapi estatnya bok, adegan hotnya nggak banyak, saya kasih 2 sayap aja deh. Untuk keseluruhannya 2 sayap cukup.
Penulis: Lucy Gordon
Penerjemah: Nies Endang
Penerbit: Gramedia
ISBN: 9789792279597
Cetakan I, Januari 2012
268 halaman
Udah lama nggak baca Harlequin juga karena program perluasan genre.... Hehehe... nggak jadi beli deh klo cuma dua bintang....
BalasHapusPinjem aja put di rental kalo pengen baca, kalo beli ak sarankan jangan, mending untuk beli hisrom aja hehe
BalasHapusOMG, sampe sebegitunya Meryl. Masang iklan untuk mencari suami. Untung dapetnya suami yg keren.
BalasHapusBtw, kecil banget cuma 2 sayap. :((