Judul buku: Touche - Rosetta (Touche #3)
Penulis: Windhy Puspitadewi
Editor:
Sampul:
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020351162
Cetakan pertama, 5 Juni 2017
200 halaman
Baca di Scoop
Edward Kim memiliki kemampuan memahami semua tulisan, bahkan dari bahasa yang belum pernah dia dengar sebelumnya, melalui sentuhan. Dia seperti Batu Rosetta berjalan. Kemampuannya itu akhirnya dia gunakan untuk medapatkan uang dengan membantu seorang profesor di British Museum.
Tiba-tiba seorang pria asing datang menemuinya dan memintanya memecahkan sebuah teka-teki. Teka-teki yang berisi rahasia dari zaman Renaissance dan petunjuk pelaku suatu pembunuhan.
Di buku ini teka teki nya lebih seru
dari sebelumnya, lebih susah, seperti kata Ed sendiri, seperti campuran
kisah Robert Langdon dan film X-Men, misterinya kental banget. Bagian
menerjemahkan buku tua adalah bagian yang paling favorit, dan mungkin
saja paling susah ditulis karena mengandung unsur misteri yang tidak
mudah. Walau masih tetap bisa menebak pelakunya, plot twistnya cukup
ngena, sepertinya penulis semakin ahli nih nulis genre seperti ini. Yang
aku suka lagi, jenis kekuatan touche-nya unik! Walau ide ceritanya
superhero ala-ala X-Men, penulis membuat perbedaan yang akhirnya menjadi
ciri khasnya, misalnya dengan kekuatan Touche yang tak tertebak,
seperti misalnya di buku sebelumnya, Hiro yang mampu mengenali identitas
kimia sampai dengan DNA-nya.
Edward
direkut oleh Profesor Fischer untuk membantunya menerjemahkan naskah
kuno di British Museum. Lebih tepatnya Edward dibayar, tidak masalah
kalau Profesor Fischer yang terkenal, asal Ed bisa mendapatkan uang
sebanyak-banyaknya, itu sudah cukup. Selain Fischer,
tidak ada yang tahu akan kemampuan Ed, sampai Profesor Hamilton tewas
terbunuh dan meninggalkan buku tua. Yunus King tahu rahasia antara Ed
dan Fischer, karena ingin mencari siapa pembunuh Hamilton, dia dan anak
Hamilton yang bukan kaum Touche tapi memiliki eldetic atau ingatan
fotografis untuk tulisan, Elle, meminta bantuan Ed untuk
menerjemahkannya.
Edward memiliki kemampuan membaca
tulisan kuno, tulisan dari aksara yang bahkan belum pernah dilihat,
tulisan-tulisan dari abjad kuno seperti akkadia, sanskerta, cypriot, hieroglif
dan Yunani kuno. Berlaku juga untuk pahatan, apapun yang dibuat
langsung. Kemampuannya tidak berfungsi untuk tulisan hasil cetakan atau
dari alat seperti tablet maupun komputer.
Berbeda
dengan buku pertama bersetting di Indonesia, buku kedua di New York, di
buku ketiga ini kita akan dibawa ke London, dan sedikit Italia. Akan ada
Hiro juga karena kasusnya akan berkaitan dengannya. Tentu buku ini masih akan ada lanjutannya. Semoga series ini akan berlanjut sampai berpuluh-puluh buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*