Hello good readers, akhirnya tergerak juga bikin postingan yang udah lama banget di pikiran, gara-gara kemaren Kang Opan nyeletuk, mendukung saya agar menjadi salah satu BookTuber, hasil dia stalking di salah satu blog, hahahaha. Saya pernah menuliskannya singkat, entah di postingan yang mana kalau saya sebenernya lebih tertarik menjadi BookTuber, bukannya Book Blogger, salah satu impian saya dari sekian banyaknya. Bahkan saya lebih sering booktubing daripada blogwalking. Tapi saya cukup minder, menjadi seorang BookTuber itu tentu harus berani tampil, punya rasa percaya diri yang tinggi, selain itu yang terpenting menurut saya adalah peralatan dan proses editingnya. Gimana mau eksis di youtube kalau untuk merekamnya saja tidak punya?
Performa atau rasa percaya diri bisa diasah pelan-pelan, seiring berjalannya waktu pasti penampilan kita akan lebih baik, bukan masalah besar sebenarnya. Kendala terbesar saya adalah saya hanya punya handphone dan camera digital, memang ada fitur videonya tapi saya meragukan kalau nanti hasilnya bakalan bagus, pasti jelek dari segi visualisasi. Ini bukan bidang saya, photoshop aja masih merangkak, apalagi mengedit sebuah video, harus belajar lebih lagi. BookTuber sebenarnya nggak jauh beda dengan Book Blogger, sama-sama sebuah komunitas yang mencintai buku. Kalau seorang Book Blogger menuangkannya ke dalam tulisan, BookTuber ini awal mulanya adalah sebuah VLog, video blogger, yang kemudian mengkhususkan channel mereka khusus buku. Di Indonesia mungkin masih jarang, tapi di luar sana baik Book Blogger maupun BookTuber sama-sama mempunyai 'taring' tersendiri.