Explicit Love Story
Penulis: Lee Sae In
Penerjemah: Dimitri Dairi
Cover dan ilustrasi: Angelina Setiani
Penerbit: Haru
ISBN: 878-602-7742-20-8
Cetakan pertama, Juli 2013
386 halaman
Buntelan dari @penerbitharu
Semua orang menganggapku ahli dalam berpacaran. Bahkan, pertanyaan mendetail tentang cara berciuman dan melakukan hubungan intim juga datang menghampiriku. Sejujurnya, aku merasa sedih setiap kali pertanyaan seperti itu muncul karena sebenarnya aku adalah "tong kosong yang nyaring bunyinya". Ucapan vulgar yang keluar dari mulutku sesungguhnya adalah hasil dari pengetahuan yang kudapat melalui Internet dan majalah.
Lalu, suatu ketika... saat sedang menonton film sendirian di klub film yang kuikuti, film yang tak kuketahui judulnya itu tiba-tiba macet. Sialnya, adegan yang tampil adalah adegan dewasa yang bisa membuat malu siapa pun yang melihatnya.
Sialnya lagi, satu-satunya cara mematikannya adalah mencabut colokan kabel listrik TV yang berada tepat di belakang TV berukuran besar ini. Saat aku sedang bersusah payah memeluk TV itu untuk memindahkannya, seorang pria tiba-tiba masuk.
Mati aku! Mau ditaruh di mana mukaku?
Lee Seon, dia adalah perempuan berumur 24 tahun yang terlambat masuk universitas, dikalangan teman-temannya dia terkenal ahli dalam hubungan pria dan wanita, tidak jarang teman-temannya meminta saran, tips dan trik agar hubungan mereka tetap harmonis. Keahliannya ini sudah dipelajari Lee Seon sedari kecil dengan membaca majalah dewasa, jadi dia tahu seluk beluk, bagian-bagian tubuh atau istilah-istilah yang sering dipakai dalam hubungan pria wanita. Puncak keahlian Lee Seon diketahui banyak orang ketika menghadiri meeting atau kencan buta bersama temannya Seon Ju yang cantik, pada saat kencan berlangsung Lee Seon mendapat telepon seorang lelaki yang mencari Seon Ju, lalu lelaki itu memberikan nomor teleponnya. Nomor telepon yang berakhiran 6969 itu mengundang tawa dan menjadi obrolan panas para lelaki yang datang. Bahkan ada yang mengajak Seun Ju melakukan 6969. Lee Seon jengkel karena perbuatan para lelaki itu merendahkan kaum wanita, dia tidak bisa diam dan hanya jadi penonton. Sebagai pembalasan, dia meminjam tangan lelaki paling pendiam di meeting tersebut dan berkata kalau ukuran tangan mereka berpengaruh juga dengan besarnya 'anu' mereka.
Setelah berbicara banyak tentang teori 69 dengan lelaki pendiam sebagai kambing hitamnya, Lee Seon langsung melarikan diri. Tidak tahunya ketika sudah berada di bus, lelaki pendiam itu mengejarnya dan ingin melanjutkan pembicaraan searah yang terputus tadi, dia ingin diajari posisi 69. Setelah mengungkapkan itu, lelaki itu gantian yang meninggalkan Lee Seon dengan berbagai pertanyaan, gimana mengajarinya???? Keesokan harinya, ada gosip (selain tragedi 69) kalau senior di kampus Lee Seon (yang juga berumur 24 tahun) yang bernama Ma Gyo Jin yang terkenal di klub baru pulang dari wajib militer dan melanjutkan studinya, seseorang yang tidak hanya menarik tapi juga pandai memikat hati wanita. Dia dijuluki Ma Gyo Ju, salah satu tokoh dalam cerita berlatar era kerajaan Korea yang karakternya hampir sama dengan Cassanova dalam cerita fiksi Barat, tipe laki-laki playboy. Lee Seon jadi penasaran dengan orang itu, yang katanya dengan ciumannya saja bisa mebuat seorang wanita pingsan.
Kejadian yang memalukan, ketika tidak sengaja Lee Seon menonton 'blue film' di klub film dan kasetnya macet pas adegan uhuk-uhuknya, datanglah si Ma Gyo Ju yang ternyata adalah si pendiam di meeting kemaren dan berkata di film tersebut tidak ada adegan 69, wakakaaka. Simplenya, kalau Lee Seon ahli teori dalam seks, Gyo Jin ahli dalam mempraktekkannya XD.
Cerita nggak berhenti sampai di situ, cuplikan di atas hanya pas awal-awalnya aja, makin kebelakang bakalan butuh kipas, kalau perlu AC dengan suhu minimum, bagi yang jarang baca buku bertema dewasa sepeti ini. Sebenarnya nggak vulgar banget, lebih ke bahan obrolannya saja yang sering membahas seputaran hubungan pria dan wanita, cuman dua atau tiga kali ya yang beneran dipraktekkan, hahaha, nggak ngitung. Lalu konfliknya apa dong? Apakah hanya membahas stensilan mulu? Nope. Itu hanya sebatas keahlian para tokohnya aja, yang mungkin menjadi hal paling menarik di buku ini. Tentang kepercayaan dalam sebuah hubungan. Gyo Jin ini dulunya anak orang kaya raya, punya pacar cantik lalu semuanya hilang. Keluarganya bangkrut dan pacarnya dikatakan hamil kemudian melajutkan sekolah di luar negeri, lalu Gyo Jin memilih ikut wajib militer. Ketika hubungan Lee Seon dan Gyo Jin semakin dekat, si pacar lama ini muncul kembali dan Gyo Jin seperti meyembunyikan sesuatu, membuat Lee Seon mempertanyakan beneran cinta nggak sih ini orang? Klise banget emang, yang membuat saya suka dan sangat menikmati membaca buku ini adalah chemistry antara Lee Seon dan Gyo Jin, mereka sangat-sangat lucu dan menghibur sekali.
Banyak banget adegan yang saya suka terlebih kalau Lee Seon dan Gyo Jin ketemu, seperti saling bayar membayar hutang, ketika Lee Sen ingin mengucapkan terimakasih atas plester pemberian Gyo Jin, sampai-sampai datang ke jurusan seni keramik, yang tentu saja tidak diketahui Gyo Jin karena ucapan tersebut ditempelkan di soda yang dingin yang membuat tulisan mengabur, hahaha dasar Lee Seon. Trus yang paling disuka tentu saja adegan pas naik gunung, Gyo Jin menunjukkan rasa cemburunya pertama kali ketika kebingungan mencari Lee Seon yang menghilang dari rombongan ketika ditemukan sedang tertawa bersama dua laki-laki. Di bagian itu juga saya sangat merasa kasihan sama Gyo Jin karena nafsu besarnya tak tersalurkan, hahahaha kocak banget pokoknya. Suka juga dengan epilognya, rasanya benar-benar terpuaskan XD.
Covernya tidak usah diungkit lagi, seperti biasa, cover dari Haru selalu sweet dan enak dipandang, untuk terjemahannya saya merasa tidak kaku, entah sudah mulai terbiasa membaca buku terjemahan Korea atau Jepang yang kaku atau emang terjemahannya yang oke, yang jelas tidak ada masalah dalam mencerna kalimat-kalimat yang ada di buku ini. Untuk typo masih ada beberapa, contohnya ada di halaman 6 paragraf kedua; beda diri yang seharusnya bela diri. Selebihnya buku ini mengasikkan.
Awalnya saya lupa-lupa ingat drama Personal Taste itu yang mana, baru sadar ketika mbak Dani menginggatkan yang dibintangi sama aktor Korea yang kece itu loh, Lee Min Ho. Setelah menginggat-ingat kembali ternyata dulu saya suka sama korama tersebut, yang sedikit berbau dewasa juga. Nggak tau apakah Lee Sae In emang semua karyanya apakah berbau dewasa atau hanya bergenre rom-com yang hangat-hangat kuku, yang jelas pengalaman pertama ini sungguh mengesankan, pengen juga Personal Taste diterjemahkan sama Haru ^^
Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang udah punya KTP.
4 sayap untuk Gyo Jin yang mesum :p
Setelah berbicara banyak tentang teori 69 dengan lelaki pendiam sebagai kambing hitamnya, Lee Seon langsung melarikan diri. Tidak tahunya ketika sudah berada di bus, lelaki pendiam itu mengejarnya dan ingin melanjutkan pembicaraan searah yang terputus tadi, dia ingin diajari posisi 69. Setelah mengungkapkan itu, lelaki itu gantian yang meninggalkan Lee Seon dengan berbagai pertanyaan, gimana mengajarinya???? Keesokan harinya, ada gosip (selain tragedi 69) kalau senior di kampus Lee Seon (yang juga berumur 24 tahun) yang bernama Ma Gyo Jin yang terkenal di klub baru pulang dari wajib militer dan melanjutkan studinya, seseorang yang tidak hanya menarik tapi juga pandai memikat hati wanita. Dia dijuluki Ma Gyo Ju, salah satu tokoh dalam cerita berlatar era kerajaan Korea yang karakternya hampir sama dengan Cassanova dalam cerita fiksi Barat, tipe laki-laki playboy. Lee Seon jadi penasaran dengan orang itu, yang katanya dengan ciumannya saja bisa mebuat seorang wanita pingsan.
Kejadian yang memalukan, ketika tidak sengaja Lee Seon menonton 'blue film' di klub film dan kasetnya macet pas adegan uhuk-uhuknya, datanglah si Ma Gyo Ju yang ternyata adalah si pendiam di meeting kemaren dan berkata di film tersebut tidak ada adegan 69, wakakaaka. Simplenya, kalau Lee Seon ahli teori dalam seks, Gyo Jin ahli dalam mempraktekkannya XD.
Cerita nggak berhenti sampai di situ, cuplikan di atas hanya pas awal-awalnya aja, makin kebelakang bakalan butuh kipas, kalau perlu AC dengan suhu minimum, bagi yang jarang baca buku bertema dewasa sepeti ini. Sebenarnya nggak vulgar banget, lebih ke bahan obrolannya saja yang sering membahas seputaran hubungan pria dan wanita, cuman dua atau tiga kali ya yang beneran dipraktekkan, hahaha, nggak ngitung. Lalu konfliknya apa dong? Apakah hanya membahas stensilan mulu? Nope. Itu hanya sebatas keahlian para tokohnya aja, yang mungkin menjadi hal paling menarik di buku ini. Tentang kepercayaan dalam sebuah hubungan. Gyo Jin ini dulunya anak orang kaya raya, punya pacar cantik lalu semuanya hilang. Keluarganya bangkrut dan pacarnya dikatakan hamil kemudian melajutkan sekolah di luar negeri, lalu Gyo Jin memilih ikut wajib militer. Ketika hubungan Lee Seon dan Gyo Jin semakin dekat, si pacar lama ini muncul kembali dan Gyo Jin seperti meyembunyikan sesuatu, membuat Lee Seon mempertanyakan beneran cinta nggak sih ini orang? Klise banget emang, yang membuat saya suka dan sangat menikmati membaca buku ini adalah chemistry antara Lee Seon dan Gyo Jin, mereka sangat-sangat lucu dan menghibur sekali.
Banyak banget adegan yang saya suka terlebih kalau Lee Seon dan Gyo Jin ketemu, seperti saling bayar membayar hutang, ketika Lee Sen ingin mengucapkan terimakasih atas plester pemberian Gyo Jin, sampai-sampai datang ke jurusan seni keramik, yang tentu saja tidak diketahui Gyo Jin karena ucapan tersebut ditempelkan di soda yang dingin yang membuat tulisan mengabur, hahaha dasar Lee Seon. Trus yang paling disuka tentu saja adegan pas naik gunung, Gyo Jin menunjukkan rasa cemburunya pertama kali ketika kebingungan mencari Lee Seon yang menghilang dari rombongan ketika ditemukan sedang tertawa bersama dua laki-laki. Di bagian itu juga saya sangat merasa kasihan sama Gyo Jin karena nafsu besarnya tak tersalurkan, hahahaha kocak banget pokoknya. Suka juga dengan epilognya, rasanya benar-benar terpuaskan XD.
"Sepertinya aku sudah jatuh hati pada gadis yang berbicara lantang tentang posisi 69 ini."
Awalnya saya lupa-lupa ingat drama Personal Taste itu yang mana, baru sadar ketika mbak Dani menginggatkan yang dibintangi sama aktor Korea yang kece itu loh, Lee Min Ho. Setelah menginggat-ingat kembali ternyata dulu saya suka sama korama tersebut, yang sedikit berbau dewasa juga. Nggak tau apakah Lee Sae In emang semua karyanya apakah berbau dewasa atau hanya bergenre rom-com yang hangat-hangat kuku, yang jelas pengalaman pertama ini sungguh mengesankan, pengen juga Personal Taste diterjemahkan sama Haru ^^
Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang udah punya KTP.
4 sayap untuk Gyo Jin yang mesum :p
Wah sedari kecil sudah terlatih untuk membaca majalah dewasa (?)
BalasHapus