penulis: Jonathan Stround
penerbit: Gramedia
judul asli: The Bartimaeus Trilogy #1: The Amulet of Samarkand
alih bahasa; Poppy Damayanti Chusfani
editor: Indah S. Pratidina
cetakan: keempat, November 2007
512 halaman
literary awards: Mythopoeic Fantasy Award for Adolescent Literature (2006), ALA's Top Ten Best Books for Young Adults (2004)
goodreads: http://bit.ly/jZLkHY
Jujur, awalnya gak pernah kepikiran untuk baca, baca sinopsisnya di toko buku aja ogah, karena dari covernya menakutkan, jelek, gak menarik hehehe, tapi ternyata emang dialah yang mengisi buku ini, inti buku ini dan ratingnya bagus banget di goodreads maka tambah penasaranlah saya untuk membaca cerita sihir selain Harry Potter. Thank untuk mb @daneeollie atas pinjaman bukunya (masih kurang dua yang belum dibaca huhuhuhu).
Komentar untuk buku ini adalah sangat penuh perjuangan, bagaimana tidak? setiap baca beberapa halaman saya langsung tertidur, entah apakah ada kandungan obat tidur atau tidak buku ini yang jelas sukses menjadi bacaan sebelum tidur. Beda dengan Harry Potter yang bisa saya selesaikan dalam sehari, dua hari, buku ini perlu waktu berhari-hari untuk selesai. Saya mencoba mengganti dengan bacaan lain siapa tahu bisa kembali bersemnagat tapi tenyata nihil juga. Satu-satunya yang mampu membuat saya bertahan membaca buku ini adalah si Bartimeaus, ya, si Jin buruk rupa yang sok keren, sok hebat, sok nyinyir, dan sok sok lainnya yang diakuinya sukses membuat saya terhibur, nanjong bener ini si Jin hehehe. Oke mari kita mulai ceritannya.
Dendam karena dipermalukan Simon Lovelace, anak kecil berumur 12 tahun, Nathaniel memanggil Damon atau Jin kelas menengah berusia 5.000 tahun yang bisa berubah wujud, ia bernama Bartimaeus, Sakhr al-Jinni, N'gorso yang hebat, dan sang Ular dari Silver Plumes, pernah membangun tembok-tembok Uruk, Karnak, dan Praha. Awalnya dia tidak sudi di perintah oleh anak kecil ingusan, kerempeng, berwajah pucat seperti Natty, tapi karena dia terikat untuk mematuhi perintah tuannya, si Jin yang pernah berbicara dengan Solomon dan berlari bersama nenek moyang kerbau-kerbau di padang rumput ini terpaksa bersedia. Dia diperintahkan untuk mencuri benda pusaka milik Simon, Amuled Samarkand. Dengan sedikit perlawanan dari Faquarl dan Jabor, damon milik Simon, Barti berhasil membawa Amuled Samarkand dari kediaman Simon Lovelace.
Belum selesai, justru dari sinilah konflik dimulai.Dengan bantuan imp-nya (setan peliharaan) yang ada di cermin yang berwujud seorang bayi, Natty tahu kalau Simon Lovelace mendapatkan Amuled Samarkand dengan curang, dia membayar orang asing untuk mengambil kalung berkekuatan entah itu dari pemerintah, lalu dia memerintahkan Barti lagi untuk menyelidiki siapa orang asing yang disuruh Simon untuk mencuri Amuled sekaligus memata-matainya, dia ingin menghancurkan Simon Lovelace. Tugas kali ini tidak semudah sebelumnya karena Bartimeaus tertangkap dan dipenjara di Menara London akibat serangangannya terhadap Pinn's di Piccadilly dengan tersebarnya berita itu maka Simon tahu siapa yang mencuri Amulednya dan si Barti kembali berurusan dengan Faquarl dan Jabor. Sebenarnya apa yang direncanakan Simon Lovelace dengan Amuled Samarkand? kekuatan apa yang dimiliki Amuled Samarkand itu? Lalu siapa yang menyerang Parlemen? Cerita diakhir cukup seru, kerjasama Barti dan Natty sayang untuk dilewatkan.
#phew akhirnya selesai juga, mungkin sudah sangat WOW baca Harry Potter jadi saya menganggap buku ini berasa kurang (karna bercerita tentang sihir, mau tidak mau saya membandingkannya dengan Harry Potter), sihirnya tidak terlalu banyak, lebih condong ke para imp dan demon yang keahliannya pun yang paling menonjol adalah dapat berubah banyak wujud, Si Natty pun kekuatannya tidak terlalu terlihat, ok ak salut dengan kehebatannya mempelajari sihir secara otodidak lewat buku-buku masternya, tapi jauh lebih suka Hermione kalo soal kepintaran. Latar belakang Nathaniel sendiri hampir mirip dengan Harry Potter, seorang yatim piatu. Nathaniel diasuh oleh masternya seorang penyihir kelas rendah, Arthur Underwood, bedanya istrinya sangat menyayanggi Nathaniel begitu sebaliknya. Sangat terlihat bagaimana rasanya Natty kehilangan Mrs. Underwood ketika Simon meluluh lantahkan kediaman Mr. Underwood sewaktu mencari Amuled Samarkand. Hubungan Barti dan Natty tentu saja yang paling menarik, Barti juga punya rasa sayang sama Natty sewaktu mereka melarikan diri dan Natty kedinginan, si Barti menawarkan untuk membuat api dan kerjasama mereka sewaktu berjalannya pertempuran. Mereka juga sama-sama licik, sewaktu Barti tahu nama asli Natheniel dia punya senjata ampuh untuk terlepas dari tuannya (kalau si Jin tahu nama asli tuannya maka dia juga memiliki kekuasaan akan tuannya, tidak ada lagi kekuasaan satu arah), Natty pun mengancam dengan mantra pengikat total agar Barti kembali mematuhi perintahnya (kotak penuh serbuk rosemary, bisa terjebak selama berabad-abad didalam kotak itu). Tak lama kemudia Natty mendapatkan nama baru John Mandrake.
Dan yang paling membuat saya bosan adalah alurnya sangat lambat, ini mana sih bagian yang membuat saya berkata WOW waktu membacanya? sampai diakhir saya menutup buku ini masih tidak menemukan "kenapa saya sangat menyukai buku ini." Selain kebosanan itu, saya berterimakasih kepada Bartimaeus karena membuat buku ini berwarna dan asik untuk dinikmati dengan sifatnya yang khas itu, suka sok hehehe. Eh ada satu lagi, baru kali ini saya membaca buku yang catatan kakinya banyak plus panjang yang isinya gak penting (bisa ditebak omongan gak penting itu keluar dari mulut siapa) :p. Harus cepat-cepat menyelesaikan buku selanjutnya nih, mau tahu tingkah apa lagi yang akan dilakukan oleh si Barti.
3 sayap untuk Bartimeaus yang jelek dan konyol.
Waaah..cuman dapat tiga. Not your cup of tea yah Lis.Ini salah satu buku yang aku sukai sepanjang masa.Aku suka Barti. Begitu pula ma Nathan. Katanya sih mau dibuat filmnya. Tapi sampai sekarang nggak tayang juga
BalasHapusaku juga suka Barti tapi sihirnya gak sebanyak di Harry Potter :)
BalasHapusCovernya memang jelek sih mbak. Tapi kan unik
BalasHapusBtw, bacanya beneran butuh perjuangan mbak? pukpuk
Yg penting bacanya dah kelar
ku belum punya buku pertamanya kak :(
BalasHapusSuka diobral loh
Hapus