Author: Adhitya Mulya, Ninit Yunita, Alaya Setya, Iman Hidayat
paperback, 230 pages
Published 2007 by Gagas Media
ISBN13: 9789797800949
primary language: Indonesian
original title: Travelers' Tale, Belok Kanan: Barcelona!
characters: Jusuf, Farah, Retno, Francis
Arrrrgh suka banget sama cerita ini. Menurutku sih setengah fiksi dan non fiksi (tips travel, foto dan tokohnya). Udah ngarep baca ini dari taun kapan, anddd finally kesampaian juga, dikasih gratis lagi sama penerbitnya (cium sajadah dan gagas), jujur suka cover yang cetakan awal hehehe.
Cerita diawali dengan undangan pernikahan Francis lewat email kepada sahabatnya sejak jaman becak masih jadi tranportasi wajib di Jakarta, Jusuf dan Farah, sedangkan Retno dengan undangan langsung via pos. Cerita cintanya sih biasa, Francis suka sama Retno dan pernah nembak 2 kali tapi ditolak semua karena perbedaan agama, Farah suka sama Francis, sedangkan Ucup alias Jusuf jatuh hati sama Farah. Mungkin udah umum, yang menjadi special itu kisah mereka ke Barcelona guna menghadiri (menghancurkan) pernikahan Francis.
Farah, awal perjalanannya dari Hoi An (Vietnam) > Amman > Budapest > Wina > Paris > Barcelona. Tujuan utamanya adalah menghentikan pernikahan Francis, demi dirinya sendiri.
Yusuf, rute perjalanan menuju ke Barcelona adalah Cape Town > Nairobi > Abidjan > Dakkar > Marrakech > Seville > Barcelona. Datang karena ingin menghentikan Farah, demi dirinya sendiri.
Retno, perjalanannya g terlalu panjang dari Kopenhagen > Amsterdam > Milan > Madrit > Barcelona. Datang untuk mengucapkan selamat untuk Francis.
Francis, sesuai konsernya (dia seorang pianis) dari Kansas City > Atlanta > Miami > New York > Barcelona. Yang punya acara yang sebenernya ragu karena dia masih punya rasa sama Retno.
Yang sangat seru itu perjalanan mereka menuju ke Barcelona (kemiskinan), dengan uang yang pas-pasan, pobia naik pesawat, backpacker wannabe dan yang paling bikin ngakak itu ceritanya si Ucup, sungguh nian dirinya, mulai dari grasslanding, evakuasi, disangka teroris, disetrum, dan gay bar. Juga kalimat andalanya "liat, sapi terbang," LOL.
Tips tentang travelnya juga sangat membantu bagi pemula yang ingin berpergian, foto-fotonya juga bagus dan pas, ditambah lagi tiap quote diawal tiap bab yang tentang traveling. Sebenernya pengen kasih nilai sempurna, typo gak ada menurutku cuman kayaknya ada miss antara pengarang dibagian Retno sampai di Barcelona trus ketemu langsung sama Francis di La Rambla, trus di bab selanjutnya Francis sedang mengadakan konser dan dia melihat Retno datang atas undangannya, baru kemudian mereka bersama menuju ke La Rambla (?). Endingnya kurang banyak, terlalu cepat lah, baru aja ketemu setelah perjalanan panjang eh cuman berapa halaman aja, untuk Francis dan Retno kurasa penggarang menyerahkan kepada pembaca untuk membuat endingnya sendiri. Quote favoritku adalah bagian Faris hal. 118, "We always question life. But can life question us?" dan di tips travelling dari Retno, "Barang dapat habis dijual-beli. Tapi pengalaman tidak akan pernah habis untuk diingat dan diceritakan."
Jadi pengen berburu karya Aditya Mulya nih, Ucup! Liat, ada sapi terbang! =))
4 sayap untuk menemani si sapi terbang :D
kayaknya menarik...dari covernya menurutku lumayan keren,apalagi denger-denger novel ini udah masuk cetakan ulang tahun ini...
BalasHapusiya ceritanya seru loh, tipe penulisan dari 4 penulis disini menambah cerita jadi unik, kocak banget yang tulisannya Adhitya Mulya, yang suka travel juga bisa melahap buku ini :)
BalasHapusDipikir2 tinggal di Eropa enak yah. Bisa traveling ke negera lain dengan mudah. Kalo Indonesia gak bisa. huhu
BalasHapusBtw, covernya gagas keren2 dah