Carmine (Red #2)
Penulis: Ruwi Meita
Penyunting: Jia Effendie, Teguh Afandi, & Yuli Pritania
Desainer Sampul: Dilidita
Penerbit: Noura
ISBN: 978-602-385-380-9
Cetakan 1, Desember 2018
342 halaman
Buntelan dari @ruwimeita
342 halaman
Buntelan dari @ruwimeita
Rasa sakit itu seperti hantu.Semu.Tidak nyata.Tapi ada.
“Datanglah, Carmine. Jemput anak-anakmu.”Anak-anaknya dalam bahaya. Dia harus bergegas, sebelum wanita itu “menidurkan” mereka.
“Aku akan menolongmu, Carmine. Aku akan memperbaikimu.”
Carmine Dunne dulunya seorang artis, iklan Keju Karmin yang dia bintangi sangat melegenda. Parasnya yang cantik dan tubuhnya yang molek menjadi impian kebanyakan gadis remaja, dia menjadi idola. Kini, di usianya yang beranjak 34 tahun dia hanya menjadi ibu rumah tangga dengan empat orang anak. Sejak menikah dia mengundurkan diri dari dunia hiburan, tidak ada lagi waktu untuk dirinya sendiri, kesibukan mengurus rumah yang seharusnya memiliki pembantu minimal dua, ditambah anak-anak yang sangat aktif membuatnya abai dengan dirinya sendiri. Sekarang penampilannya jauh dari kata sempurna.
Bilah sangat menyukai perburuan, menangkap penjahat. Subuh itu dia baru kembali dari meringkus seorang pembunuh, dia hendak istirahat sejenak, tapi sebuah telepon menggagalkan rencananya. Polisi berpangkat ajun inspektur polisi satu tersebut diminta untuk mendatangi perumahan elite Grand Red Stone. Dini hari setelah tahun baru tidak lama berselang, Carmine Dunne ditemukan tak sadar diri di dalam rumah, kepalanya dipukul botol kosong.
Perburuan baru pun dimulai.
"Kau tidak membutuhkan alasan besar dan sempurna untuk membunuh orang, kau hanya butuh satu kesempatan."
Saat kancing bajumu hilang, kau memiliki dua pilihan: menjahit kancing baju yang baru atau tidak lagi memakai baju itu. Kau bisa saja tetap memakai baju itu dengan mengabaikan kancingnya yang hilang, tapi itu bukan pilihan. Itu pengabaian sebab kau membiarkan dirimu ikut hilang. Sekaligus.
Dia kancing yang terlepas. Aku bisa memperbaikinya. Hanya butuh jarum dan benang yang sesuai dan dia akan terlihat lebih baik. Lebih sempurna.Carmine adalah series Red pertama yang saya baca, Noura Publishing melabeli series ini dengan urban thriller. Kalau melihat dari tema cerita dan tokoh utama seorang perempuan, series ini bisa juga masuk ke dalam domestic noir, genre yang terbilang baru terlebih untuk buku dalam negeri, belum banyak yang mengambil thriller semacam itu.
"Domestic Noir sendiri sebenarnya adalah subgenre dari Crime Fiction. Beberapa orang menyebutnya sebagai psychological thriller. Tokoh utama dalam genre ini didominasi perempuan, lebih banyak menceritakan isu-isu dalam pernikahan, isu feminis, dan bagaimana semua hal itu bisa menciptakan kejahatan hubungan antara laki-laki dan perempuan baik dalam pernikahan maupun hubungan lainnya. Keluarga bukan hanya bisa menjadi komunitas kecil yang menciptakan kenyamanan dan cinta kasih, tetapi juga bisa berubah menjadi tempat pertama yang ingin sekali dijauhi karena kamu merasa seolah tengah mencicipi neraka."
Sejak halaman pertama, Carmine sukses membangun rasa penasaran pembaca. Menggunakan alur maju mundur dengan pergantian sudut pandang tiap bab, antara Bilah-Carmine-Mirah penulis menyusun puzzle dengan sangat hati-hati. Teknik ini membuat pembaca menjadi penasaran, karena ketika mendapati sesuatu mulai terkuak, fokus akan berganti ke yang lain terlebih dahulu. Begitu seterusnya sampai puzzle tersusun sempurna di akhir.
Berbekal pernah membaca genre thriller dan horor yang ditulis Ruwi Meita, saya yakin ranah ini juga tidak akan sulit dia kuasai, dia selalu berhasil menciptakan ketegangan. Dan benar saja, ketika memasuki bab-bab terakhir, ada plot twist yang tidak pernah saya kira!
Selain kejutan tak terkira tersebut, yang saya suka dari buku ini adalah penulis tak ketinggalan menjelaskan latar belakang kejadian, atau bisa juga disebut latar belakang psikologi yang membuat para tokohnya menjadi sekarang ini. Rudy terobsesi istrinya menjadi seperti ibunya, memiliki banyak anak tapi juga tangguh dalam rumah tangga, sebagai single parent, Rudy menganggap seorang istri harusnya seperti ibunya. Dia role model dan wajib diikuti oleh istrinya kelak. Jadilah Carmine yang harus undur diri dari dunia glamor, menjadi ibu rumah tangga dengan empat anak. Tekanan psikologis ini lama-kelamaan mengendap, kesibukan tersebut membuatnya kehilangan jati diri.
Sedangkan Mirah melihat Carmine sebagai cerminannya dulu. Dia ingin membuat Carmine sempurna lagi. Berbagai cara dia lakukan untuk mendekati Carmine, dan ketika mereka benar-benar berhubungan, mereka memang saling membutuhkan. Bahkan, hubungan tersebut membuat Ratna, satu-satunya sahabat Carmine sedikit cemburu, dia merasa tersisihkan dan tidak dibutuhkan lagi. Saya juga suka ketika penulis menggambarkan latar belakang Mirah. Ini penting sekali karena dari sana kita bisa melihat motif 'sebab-akibat' dari sebuah kejadian.
Sedikit kekurangan, porsi Bilah tidak sebanyak yang saya harapkan, bahkan di awal dia memiliki porsi sendiri tapi belakangan porsinya hilang dan tidak ada judul layaknya Carmine dan Mirah. Perannya digantikan oleh sudut pandang orang ketiga. Padahal saya cukup menyukai karakternya, pun hubungannya dengan Ratna, sayang sekali perannya tidak begitu ditonjolkan.
Secara keseluruhan, saya menikmati membaca Carmine. Membaca genre domestic noir selalu membuat saya menepiskan bahkan kehidupan rumah tangga tak melulu seperti dongeng Disney. Ada banyak permasalahan yang bisa menjadi sangat krusial, sangat emosional bahkan tidak jarang membuat depresi. Satu pelajaran penting ketika membaca buku ini, jangan pernah menyamakan seseorang dengan orang lain yang lebih sempurna. Tiap orang punya kadar sempurna masing-masing.
Giveaway!
Ada yang mau buku Carmine gratis? Kalian bisa ikutan giveaway ini, syaratnya gampang banget, kok. Ada satu buku untuk satu pembaca Kubikel Romance yang beruntung.
Syaratnya:
1. Follow akun Twitter/Instagram @peri_hutan, @ruwimeita, dan @nourapublishing.
Salah satu aja ya, tergantung kalian punyanya apa 😀.
2. Share giveaway ini di Twitter/Instagram kalian.
Kalau via Twitter kalian bisa menyertakan link postingan ini dan jangan lupa mention saya. Kalau via Instagram, bisa screenshot postingan ini lalu bagikan di story, jangan lupa tag saya. Pakai hastag #CarminexPeriHutan ya 😉
3. Di kolom komentar di bawah, cukup tuliskan akun kalian beserta media sosial apa yang digunakan untuk menshare giveaway ini.
Misal: @peri_hutan - Twitter atau @peri_hutan - Instagram.
Sudah itu saja, pemenang akan saya pilih secara random bagi yang memenuhi syarat. Giveaway berlangsung 5 hari saja. Pengumuman pemenang saya usahakan secepatnya. Semoga beruntung 😀
CLOSED
Selamat buat @miayyu
CLOSED
Selamat buat @miayyu
@dust_pain | twitter
BalasHapus@rinicipta | Twitter
BalasHapus@poetstories | twitter
BalasHapus@kirumizu - instagram
BalasHapus@reading.slump - Instagram
BalasHapus@nAshari3 | Twitter
BalasHapus@firanatsir - Instagram
BalasHapus@Kaze_Idoz - Twitter
BalasHapus@rikaoktvnn - instagran
BalasHapus@HamdatunNupus - Twitter
BalasHapus@riskasripujiyanti - Instagram
BalasHapus@Reviewinbuku - Instagram
BalasHapus@lila_podungge - Twitter
BalasHapus@nuhifalala - Twitter
BalasHapus@farinapratiwi99 - Instagram
BalasHapus@bety_19930114 - Twitter
BalasHapus@pujina__ - Twitter
BalasHapusTwitter : @trianaaguste
BalasHapus@miayyu - Twitter
BalasHapus@melodyhujan23 - Twitter
BalasHapusSaya pernah baca bukunya ruwi meita yg misteri patung garam, alhasil novel itu salah satu indo thriller yg saya baca berulang ulang. Jadi penasaran juga sama carmine setelah baca reviewnya disini hehe :')
BalasHapusMiateri Patung Garam emang bagus, aku yang nggak begitu suka sama thriller aja jadi suka. Ayo ayo dibaca, mumpung Carmine masih anget :)
Hapus