Sabtu, 04 Agustus 2018

Remuk Redam by Christian Simamora | Book Review, Blog Tour

Judul buku: Remuk Redam
Penulis: Christian Simamora
Editor: Rinandi Dinanta
Desainer sampul: Ade Ismiati Hakimah
Penerbit: Roro Raya Sejahtera
ISBN: 978-602-51290-0-1
Cetakan pertama, Maret 2018
360 halaman
Buntelan dari @twigora
Jatuh cinta itu gampang.
Kau bahkan tak perlu alasan untuk merasakannya di dalam dirimu.
Menghangatkan jantungmu. Membuatmu tersipu.

Sedangkan mencintai, itu perkara yang lain lagi.
Kau dituntut untuk beradaptasi dan memahami. Berkorban dan mengampuni.
Dan setelah semuanya dilakukan pun, belum tentu juga cintamu akan berbuah baik.
Seringnya, kau kembali sendirian dan merasa jauh lebih buruk daripada sebelumnya.

Jadi, pesanku: jatuh cintalah... tapi jangan kau sampai mencintainya.
Kau mungkin jauh lebih bahagia.
Gentleman 1995 diambang kebrangkutan. Butik khusus pakaian laki-laki tersebut impian Olivia sejak zaman kuliah, dia ingin mempertahankan bagaimanapun caranya. Olivia meminta saran sahabatnya, Fendi untuk mengatasi ini, bukannya memberi semangat dia malah menyarankan untuk menutupnya saja. Cara lain, Olivia harus memaksimalkan media sosial yang dia punya, meningkatkan exposure dan melakukan paid promotion. Fendi menyarankan agar Olivia meng-hire jasa buzzer, influencer atau selebgram.

Kesal karena saran tersebut perlu mengeluarkan biaya juga, Fendi langsung berceletuk untuk sekalian memacari selebgram-nya kalau Olivia tidak mau mengeluarkan modal. Niat Fendi hanya bercanda, tapi Olivia menanggapi secara serius! Dimulailah pencarian influencer yang masih single dan branding-nya selaras dengan Gentleman 1995, dan dia menyebutnya: a collaboration in the name of love.

Target Olivia menggaet Mahir Siregar, aktif di Youtube dan Instagram, dan tentu saja dia single karena habis putus dengan pacarnya. Dan kebetulan, Olivia bisa bertemu dengannya di acara MagCon yang akan didatangi berbagai influencer terkenal. Namun sialnya, bukannya mendekatkan diri dengan Mahir, ada satu gangguan berasal dari satu orang yang memiliki julukan, Mr. Big Bad Wolff.

Lucas Wolff adalah sahabat Mahir, dia musisi Youtube juga seperti Mahir, tapi hanya fokus di musik dan memiliki band rock baru bernama Expectation., fanbase-nya juga gede, bernama Red Riding Hoods. Pertemuan pertama mereka terbilang lucu, Olivia hanya pernah sekali melihat wujud Luc dengan penampilan wajah berewokan dan tubuh penuh tato. Jadi siapa yang mengira sewaktu ada lelaki beraura bad boy mendengar Olivia menjelek-jelekkan Lucas Wolff yang judgmental karena dia musisi rock.

Kagetlah Olivia sewaktu Expectation manggung dia melihat lelaki yang berbicara dengannya tadi memperkenalkan diri sebagai vocalis yang dia jelek-jelekkan di depan matanya sendiri. Hal tersebut tidak menyurutkan Luc untuk mengejar Olivia, dia begitu tertarik dengan cewek berambut bob dan menyukai musik R&B tahun 90-an. Sempat kesal karena Olivia hanya ingin bertemu dengan Mahir, suntikan semangat dari managernya kalau Luc bisa membuat Olivia jatuh cinta padanya, Luc akan mendapatkan hadiah yang menggiurkan.

Siapakah yang akan jatuh cinta terlebih dahulu? Siapa yang akan memegang kendali? Apakah Olivia akan memberi kesempatan pada Luc untuk masuk ke hatinya?
"Kamu anak muda, lebih tahu banyak soal move on. Kenapa nggak ajarin Dad sekalian, kapan saat paling tepat untuk merelakan cinta Dad buat Ananda?"
"Ketika 'I love you' berhenti terdengar 'I love you.'" Cowok itu tersenyum sedih. "Ketika 'I love you' mulai terdengar seperti 'I'm sorry.'"
Cinta nggak ubahnya seperti belajar naik sepeda. Ketika mulai belajar dengan roda bantu, kamu merasa bisa menguasai gerakan sepedamu. Tapi begitu roda bantunya dilepas, meskipun awalnya masih bisa mengendalikan keadaan seperti biasanya, lama-lama keseimbangan terganggu juga, dan kamu pun terjatuh bersama sepeda itu. Setelah mencoba berkali-kali lututmu berdarah dibuatnya, kamu terlalu takut untuk mencoba naik sepeda lagi. Lebih aman nggak mencoba sama sekali. Lebih baik tinggal di dalam rumah demi menjauhkan diri dari bahaya.
"Ketika lo patah hati, dunia rasanya seperti mau berakhir. Hati lo kayak dibebani sesuatu yang berat, yang bikin lo jadi nggak bergairah untuk bicara atau bergerak. Bawaanya lo pengen nutup mata dan tidur karena kondisi emosi lo saat itu benar-benar sangat melelahkan."
"Jangan ngelepas kebahagiaan lo hanya karena harga diri. Man's in love, my friend, has no dignity. He just... loves." 
Saya sempat merasakan titik jenuh pada buku Christian Simamora sebelumnya; How to Stay Single, What A Boss Wants dan Burn Baby Burn. Entah kenapa tidak menggairahkan seperti buku-bukunya terdahulu. Bagi pembaca setianya, pasti tahu betul gaya menulis Christian Simamora, kalau kalian mencari tulisan yang sesuai EYD, bahasa baku, serius dan mengandung pesan moral yang dalam, kalian salah penulis. Namun, kalau kalian mencari hiburan dengan membaca kisah percintaan yang lucu dan sedikit panas, baik dari segi obrolan yang witty dan interaksi kedua tokoh utamanya, maka kalian tepat sasaran.

Di Remuk Redam saya mendapatkan kembali semangat, semangat dari Olivia untuk bangkit dari kegagalan dalam bisnisnya, semangat Luc mengejar Olivia dan mendapatkan hatinya, semangat dari mereka berdua untuk mengakui perasaan masing-masing dan passion yang mereka punya, dan tentu saja semangat dari penulis untuk terus menghasilkan karya bagi pembacanya.

Dalam wawancara kemarin, saya bertanya kepada Christian Simamora bahwa Remuk Redam memiliki formula baru, misalkan saja dari segi tampilan dan yang 'membidani.' Mungkin ini salah satu langkah bagi penulis untuk keluar dari zona nyaman. Yang paling kuat saya rasakan adalah bagian influencer yang sangat berpengaruh di era sekarang dan tema tersebut sangat melekat pada konflik dan dunia yang Olivia geluti, sangat detail dan informatif. Penulis kerap mengambil profesi yang berbeda-beda pada tokoh rekaanya, hanya saja di Remuk Redam ini sangat terasa bagaimana Olivia mencintai pekerjaanya. Sehingga nggak hanya kisah percintaan yang menjadi fokus penulis. Serta tokoh utama laki-lakinya yang lebih manly.

Membaca Remuk Redam kalian akan mendapatkan informasi seputar menswear yang jarang disorot. Saya suka sekali pada bagian penulis menerangkan tentang pentingnya influencer di era digital. Dewasa ini, mengiklankan produk lewat majalah atau di media televisi selain membutuhkan modal yang banyak, sudah jarang dilakukan, lebih efektif di media sosial yang banyak penggunanya, seperti Instagram. Hal ini menjadi konflik pendamping yang nantinya menjadi dasar konflik hubungan Olivia dan Luc. Keduanya menjadi padu dan menjadi sangat menarik.

Namun kekeurangannya, karena penulis lebih fokus akan passion Olivia, dia sedikit melupakan akan musik rock, yang ngomong-ngomong merupakan tema utama dari rangkaian buku Roro Raya Sejahtera. Penulis tidak banyak membahas tentang Expectation, tidak begitu detail bagaimana pengaruh musik rock bagi Luc, hanya ada beberapa bagian ketika Expectation manggung dan latihan, hanya sedikit personil lain yang dibahas.

Untuk karakternya, saya suka Luc! Dari segi tampilan dia memang seperti musisi rock kebanyakan, badan penuh tato, membuat dirinya kelihatan lebih manly tapi tidak menghilangkan kesan manis dan romantis yang ada pada dirinya. Misalkan diam-diam membelikan baju impian Olivia dan menemaninya tanpa banyak mengeluk ketika berbelanja kain di Tanah Abang. Untuk Olivia, dia begitu passionate, walau sedikit gila dengan idenya untuk terhindar dari kebangkrutan, dia tidak pernah menyerah.

Untuk konflik percintaanya, masih khas seperti tulisan Christian Simamora, tidak banyak drama. Sedangkan untuk urusan humor, jangan lewatkan buku ini! Ada bagian yang benar-benar bikin ngakak. Sebenarnya kalau sering membaca bukunya Christian Simamora, kalian akan tahu bagaimana dia menyelipkan humor di tulisannya, misalkan memasukkan namanya menjadi salah satu tokoh atau mengganti nama atau sedikit menyerempet dengan sesuatu yang sedang hits saat ini. Misalkan Lambe Ghibah, Simamora Tex, terus pas bagian komentar di instagram, penulis ikutan komen dengan akun xsimamora.

Secara keseluruhan, saya sangat menikmati membaca Remuk Redam, saya kembali bergairah dan semoga saja Christian Simamora terus memberikan rasa yang baru akan tulisannya. Buku ini bermuatan adegan dewasa, jadi disarankan 21+ yang boleh membacanya.

Challenge!


11 komentar:

  1. Mungkin kalo pas baca kita mrngesampingkan bahwa buku ini merupakan rangkaian buku twigora yang membahas rock, gak akan kelihatan ya kekurangannya. Hehe. Cuma nebak dan mengandai-andai. Btw, aku belum terlalu akrab sama tulisannya Bang Ximamora. Baru baca Macarin Anjing & What A Boss Want. Klo tadi kakak bilang WABW bikin jenuh, aku sih enggak. Hehe. Menurutku lumayan kok. Tapi karena baca beberapa review yang positif soal remuk redam, jadi ekspektasiku emang jadi lebih tinggi 😁.

    BalasHapus
  2. Ya ampuuun, ini sih jadine rocker masuk pasar dong. Tanah Abang banget sih, Olivia. Salut!!!

    Duuhh...makin pengen baca kan đŸ€—

    BalasHapus
  3. Jatuh cinta dan mencintai jauh beda jauh banget ternyata.
    Duhhhh... Reviewnya bikin aku gregetan. Olivia Luc. Sepertinya bukan sekedar romance biasa. Semoga bisa beruntung peluk buku ini. Amin

    BalasHapus
  4. Wah, kayaknya asyik banget ya baca karya Babang. Aku belum pernah baca, tapi tiap kali baca reviewnya jadi penasaran. Apalagi karya-karya beliau dulu yang ngehits banget kayak All You Can Eat. :)

    BalasHapus
  5. JAdi excited deh ngikutin kisah Olivia dan Lucas, kayanya seru seru gimanaaaa gitu :D

    BalasHapus
  6. Baru 'ngeh ini bukan #jboyfriend setelah membaca reviewnya. Ternyata cowoknya Luc 😆. Kira-kira 'Remuk redam' bisa menggeser posisi 'Marry now, sorry later' sebagai buku favorit aku nggak ya☺.

    BalasHapus
  7. Seperti judulnya, remuk redam. Saya ingin tahu sedalam apa remuk redam ya hati kita ketika patah hati dan bangkit kembali. Masih paling kusukai adalah all you can eat. Masih gak bisa lupa adegan demi adegan yang dan bahkan quote sama endingnya

    BalasHapus
  8. Saya suka banget sama covernya ...
    Apalagi pas disentuh kayak ada apa ya nyebutnya? Pattern? Totol totol timbul? Hmmmhhh sesuai lah dengan judulnya remuk redam.

    BalasHapus
  9. Ternyata saya ini rindu-rindu bosan juga sama buku-buku Chrismor. Bosan sama karakternya yang so typical tapi kok ya gaya menulisnya itu enak banget dibacanya. Benar Lis, novel-novel Chrismor buat hiburan cocok banget, setidaknya saya lebih suka novel-novel karyanya ketimbang novel-novel galau bestmeller di pasaran itu. Nyatanya, saya malah punya hampir semua buku Chrismor kecuali ASOT, How To Stay Single, dan What a Boss Want wkwkwk. Eh Tiger on My Bed juga belum ding.

    BalasHapus
  10. Quote di awal itu dalam banget maknanya 😍 penasaran sama si Luc se-hot apa sih dia 😆

    BalasHapus
  11. Waduh, membaca review nya memang sangat menarik, seketika ingin sekali membacanya.

    Pernah nemu buku2 simamora di toko buku, tapi masih belum berani beli...

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...