Sabtu, 17 Maret 2018

Drama Korea yang Bisa Jadi Selingan Ketika Reading Slump


Hai haloooo, jumpa lagi di postingan recommendation, tempat di mana saya merekomendasikan segala hal yang kece dan perlu diketahui banyak orang, hahahaha. Lama juga ya nggak nulis di rubik ini, sebenarnya banyak rekomendasi buku yang ingin saya tulis, tapi nunggu timing yang tepat saja deh *alesan XD. Bahasan kali ini bisa dibilang agak keluar dari jalur dunia buku, walau beberapa merupakan adaptasi dari buku juga, karena saya akan membahas drama Korea atau K-Drama yang menjadi favorit baru-baru ini, drama Korea yang bisa jadi selingan ketika mengalami reading slump.

Kalau kalian mantengin tweet atau blog ini, pasti tahu banget kalau dua tahun terakhir ini bisa dibilang saya mengalami perubahan yang cukup besar dalam hal mood membaca dan menulis. Nah, di masa-masa itu, saya melarikan diri ke dunia visual alias menonton film dan serial tv, salah satunya drama Korea. Dalam waktu yang cukup singkat, banyak sekali drama Korea yang menjadi favorit saya, bahkan terbesit keinginan untuk mereviewnya juga. Namun apa daya saya terlalu malas, alhasil nggak pernah kesampean, malah seringnya C-Drama yang sering saya ulas, hahaha.

Sebenarnya bukan kali ini saja saya terkena deman Korea, jaman sekolah dulu, waktu SMP sampai awal SMA saya sangat tergila-gila dengan K-Drama, drama favorit saya dulu antara lain; Endless Love, Full House, Coffee Prince, Princess Hours, Jewel in The Palace, sempat mandeg dan ketika masa kuliah sempat mengikuti Boys Before Flowers dan 49 Days. Setelah itu sama sekali tidak tertarik lagi, mungkin karena kegemaran saya mulai beralih ke membaca, jadi tidak pernah update. Kegemaran ini muncul kembali ketika saya mengalami reading slump yang cukup parah tadi.

Semua bermula ketika saya ikutan tertarik dengan Descendants of The Sun, waktu itu drama yang dibintangi Song Joong-ki dan Song Hye Kyo sedang panas-panasnya dan mau tamat, karena saya lagi malas banget membaca saya mencoba ikutan menonton. Alhasil, saya jadi kesemsem parah dan mencari-cari drama lain yang oke untuk ditonton, untuk membunuh waktu, untuk membunuh kebosanan dan kemuakkan saya akan buku kala itu. Sebagian besar merupakan drama ongoing, tapi ada juga drama lama, walau nggak lama-lama benget yang akhirnya saya ikuti karena dari beberapa review cukup menjanjikan, seperti: Healer; It's Ok, That's Love; dan Kill Me, Heal Me.

Untuk drama yang cukup baru, ada yang berbau fantasy seperti Goblin, Chicago Typewriter, W, While You Were Sleeping dan Hwayugi yang saya suka, bahkan saya ikutan tertarik drama saeguk (semacam drama sejarah atau kolosal) yang bikin baper parah, Moon Lovers, hahaha. Ada juga K-Drama yang mengangkat dunia medis seperti Doctors dan Romantic Doctor, Teacher Kim yang nambah skill *halah, hahaha. Ada juga romcom manis banget semacam Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo dan Strong Woman Do Bong Soon. Nah, list tersebut hanya sebagian karena kita akan memasuki menu utama, iya, lama banget prolog-nya, hahahaha. 

Drama Korea yang bisa menjadi selingan ketika mengalami reading slump ini saya pilihkan yang bisa dibilang cukup melo drama, lebih ke romance dari segi konflik, walau list drama di atas sebenarnya juga romance sih, pokoknya isinya fokus pada cinta-cintaan deh, hahaha. Saya hanya akan menceritakan secara garis besarnya saja, kenapa saya menyukainya dan kenapa saya memilih drama ini untuk saya review secara singkat, semoga di lain waktu bisa membahas secara lebih mendalam. Yang jelas drama di bawah ini cocok banget bagi pemula yang ingin menikmati drama Korea karena ringan dan menyenangkan.

Cheese in the Trap

Drama satu ini sangat kuat sekali dalam segi karakter, kalau kalian seorang penulis saya sangat sarankan untuk membaca webtoon atau serial Cheese in the Trap ini karena bisa dipakai untuk belajar. Serius deh, nggak ada karakter yang nggak kuat dan peran mereka sangat penting sekali, menunjukkan berbagai macam wajah yang mungkin saja menang ada di sekitar kita. Sayangnya, endingnya asem banget, hahahaha. Versi filmnya tayang tahun ini, semoga saja menyuguhkan ending yang lebih manis.

Bercerita tentang kehidupan dunia kampus, tokoh utamanya bernama Hong Seol (Kim Go-Eun), seorang mahasiswi dari keluarga miskin yang harus susah payah mendapatkan biaya untuk kuliah. Kemudian ada senior yang bernama Yoo Jung (Park Hae-Jin), dia sangat tampan, kaya raya dan menjadi idola banyak orang. Namun, Hong Seol beranggapan dari sikap luarnya yang sempurna dia tahu kalau Yo Jung hanya berpura-pura. Sialnya, gelagat Hong Seol yang tidak menyukai Yoo Jung disadari oleh lelaki tersebut, bukannya melakukan kejahatan seperti kepada temannya yang lain, Yoo Jung malah mendekati dirinya.

Drama ini mengajarkan bahwa sifat seseorang itu tidak ada yang tahu, bisa saja di depan baik tapi di belakang busuk.

She Was Pretty

Drama satu ini benar-benar klise seklise klisenya, hahahaha. Kalau pernah nonton film India, Mujhse Dosti Karoge!, hahahaha, lawas banget, hampir mirip lah ya, cinta segitiga yang dimulai ketika sejak kecil. Sung-Joon (Park Seo-Joon) waktu kecil gemuk dan jelek, tidak ada yang mau menjadi temannya, hanya Hye-Jin (Hwang Jung-Eun), gadis cantik dan populer di sekolah yang mau berteman dengannya. Sejak itu Sung Joon sangat memuja Hye Jin.

Lalu, ketika beranjang dewasa Sung Joon terpaksa pergi ke luar negeri, hubungan mereka sempat terjalin lalu kemudian putus tanpa kabar sama sekali selama lima belas tahun. Dengan usahanya, akhirnya Sung Joon berhasil menghubungi Hye Jin dan ingin bertemu. Yang tidak Sung Joon ketahui, takdir ternyata berbalik, kalau sewaktu kecil dia jelek maka ketika dewasa malah Hye Jin yang kehilangan kecantikan. Singkatnya, Sung Joon mengira kalau Hye Jin masih secantik dulu, ketika ingin bertemu setelah sekian lama dia salah mengenali orang, dan Hye Jin melihat hal tersebut.

Karena tidak ingin mengecewakan, akhirnya Hye Jin meminta sahabatnya yang cantik berperan sebagai dirinya, nah, mulai bisa ketebak kan dari sini ceritanya bagaimana, hehehe. Drama ini bisa dibilang cukup mengagetkan bagi saya karena awalnya tidak memiliki ekspektasi apa pun, saya nggak tahu pemainnya dan belum pernah menonton drama mereka, dan ketika selesai menonton, saya suka setengah mati! Hahahahaha, sampai dua kali coba dan bikin saya ngefans sama Park Seo-Joon.

Drama ini mengajarkan bahwa kecantikan dalam hati adalah yang paling penting, tsah.

On The Way to The Airport

Tertarik nonton drama ini walau saya nggak tahu siapa pemainnya gara-gara postenya, iya receh banget memang, kadang saya menilai apakah bagus enggaknya K-Drama itu dari poster-nya, sama lah kayak buku, hahahaha. Drama ini melow banget, tokoh utamanya sama-sama sudah menikah tapi merasa nggak sempurna, ada hal yang kadang tidak bisa disepakati oleh pasangan suami isteri dan hal tersebut laiknya bom waktu.

Choi Soo-A (Kim Ha-Neul) seorang pramugari senior, sudah dua belas tahun dia menjalani profesi tersebut, bahkan sampai berkeluarga dan memiliki anak perempuan yang beranjak dewasa. Suaminya adalah pilot di maskapai penerbangan yang sama, karena kesibukan mereka jarang sekali bertemu, semua urusan anak Choi Soo-A lah yang mengurusi tapi yang mengarahkan tetap suaminya. Misalkan memindahkan sekolah anaknya ke Malaysia agar mendapatkan pendidikan yang bagus.

Tentu awalnya Soo-A tidak setuju karena dengan bekerja saja dia tidak banyak memiliki waktu, apalagi kalau sekolahnya dipindah lebih jauh lagi. Namun, Soo-A tidak pernah menentang keputusan suaminya, walau sudah protes tetap saja suaminya yang akan menang, akhirnya dia menyerah. Nah, gara-gara anaknya tinggal di asrama, Soo-A tidak sengaja bertemu dengan ayah dari teman sekamar anaknya, awalnya hanya sebatas sms-an saja sampai akhirnya bertemu.

Seo Do-Woo (Lee-Sang Yoon) awalnya mencintai istrinya, tapi istrinya terlalu pekerja keras bahkan mengesampingkan anaknya. Anaknya yang merupakan teman sekamar anaknya Soo-A ini bukan anak kandung dari Do-Woo, tapi dia sangat menyayangi bahkan sudah menganggap sebagai anak sendiri. Gara-gara urusan anak inilah mereka merasa klik, sepaham, bahkan mendapatkan kebahagiaan yang tidak pernah mereka dapatkan dari pasangan masing-masing. Yup, memang berbau selingkuh. Namun, kalau kalian melihat watak dari pasangan masing-masing yang emang egois banget kalian bakalan mendukung hubungan mereka, hahaha.

Drama ini mengajarkan bahwa kadang cinta memang datangnya tidak tepat waktu.

Oh Hae Young Again

Drama yang mengawali saya ngefans sama aktris Korea selain Song Hye Kyo, dia bernama Seo Hyun-Jin. Karena kebanyakan cowok favorit saya, hehehe, pengecualian karena dia benar-benar totalitas kalau bermain. Drama yang juga memiliki judul Another Miss Oh ini bercerita tentang Park Do-Kyung (Eric) seorang sound engineer yang cukup populer patah hati berat karena ditinggal pergi kekasihnya tanpa kabar. Nah, suatu hari dia mendengar kalau kekasihnya akan menikah dengan orang lain, karena dendam dia menghancurkan pernikahan tersebut.

Naasnya, perempuan yang bernama Oh Hae-Young (Seo Hyun-Jin) tersebut hanya memiliki kesamaan nama dengan kekasihnya, artinya dia telah menghancurkan kebahagiaan orang lain. Karena merasa bersalah, dia pun mulai mencari tahu tentang perempuan tersebut, berusah menebus kesalahan yang akhirnya malah jatuh cinta beneran, hehehehe.

Lucu dan romantis abis, drama ini mengajarkan bahwa kalau punya anak pilih lah nama yang anti mainstream biar nggak ada yang sama, serta jangan lihat orang dari namanya terlebih dahulu, kalau salah orang kan berabe, hahahahaha.

Temperature of Love

Drama ini romantis parah, akkkkkkkkk. Bahkan sampai pingin bikin review tersendiri karena kebetulan memang based on book juga; Chakhan Seupeuneun Jeonhwareul Bakji Anneunda. Drama ini mengukuhkan saya sebagai penggemarnya Yang Se-Jong, duh, dia saya ramalkan sebagai idola masa depan segala umat, cakep dan aktingnya kece parah, hahahahaha. Drama ini mempertemukan kembali Seo Hyun-Jin dan Yang Se-Jong setelah bermain di drama Romantic Doctor, Teacher Kim.

Hyun-Soo (Seo Hyun-Jin) sebelumnya hanya mengenal Jung-Sun (Yang Se-Jong) di dunia chatting, Hyun Soo mengunakan nama Jane, sedangkan Jung Sun memilih Good Soup, karena profesinya memang seorang chef. Ketika mengikuti maraton lari, keduanya diperkenalkan oleh teman mereka, dan dalam waktu singkat Jung Sun udah kesemsem saja sama Hyun Soo bahkan nggak malu untuk ngajak jadian.

Tentu saja Hyun Soo tidak langsung mengiyakan walau dia sebenarnya juga tertarik. Hanya saja fokusnya sekarang bukanlah pacaran, dia ingin meniti karir sebagai penulis skenario, sekarang dia hanya sebagai asisten yang kadang idenya nggak pernah mau didengar. Di sisi lain, Jung Sun juga mengirim lamaran ke luar negeri untuk mengasah kemampuannya, agar suatu saat dia memiliki restoran sendiri. Bahkan, kalau Hyun Soo menerima 'pinangannya', dia rela meninggalkan mimpinya tersebut. Namun, karena Hyun Soo sebenarnya lebih tua juga, pikirannya jauh ke depan, dia menyarankan agar mereka meraih impian masing-masing.

Bertahun-tahun kemudian setelah mereka sukses dengan apa yang didapat, mereka dipertemukan kembali. Hanya saja ada banyak cinta berbagai segi yang akan menghambat cinta mereka.

Drama ini mengajarkan bahwa kepercayaan sangat diperlukan dalam sebuah hubungan, kalau sudah yakin, rintangan apa pun nggak akan mempan kalau sama-sama saling percaya.

Because This is My First Life

Drama ini kocak parah, karena tokoh utama laki-lakinya lempeng parah, hahahaha. Namun, sebenarnya ada tiga kisah cinta yang menjadi sorotan drama ini walau fokusnya ke hubungan Nam Se-Hee (Lee Min-Ki) dan Yoon Ji-Ho (Jung So-Min). Cocok banget kalau kalian pengin nonton drama yang bertema relationship dan tentang kehidupan rumah tangga, banyak tips-tips yang dibagikan juga.

Se Hee dan Ji Ho terpaksa menikah kontrak karena sama-sama nyaman dengan keberadaan masing-masing, yap, sesederhana itu, nggak butuh cinta deh. Se Hee butuh orang yang menyewa kamarnya demi melunasi rumah impiannya yang diperkirakan baru lunas pada tahun 2048, LOL. Sedangkan Ji Ho butuh tempat untuk tingal karena tidak mungkin dia mengganggu sahabatnya dan adiknya yang akan memiliki anak, terlebih dia baru saja dipecat sebagai asisten penulis skenario. Bisa ditebak lah arahnya akan kemana, lama-lama tumbuh benih-benih cinta. Walau mainstream banget, drama satu ini beneran bikin ngakak.

Konflik lainnya nggak jauh-jauh dari kehidupan Se Hee dan Ji Ho karena sahabat mereka lah yang mengalami. Ada yang sudah pacaran lama banget dan si cewek pengin segera menikah, karena cita-citanya ingin menjadi ibu rumah tangga tapi si cowok malah nggak ngeh dan ngantung hubungan tanpa arah masa depan yang jelas. Terakhir tentang cewek yang bisa dibilang feminis banget dan nggak percaya sama yang namanya cinta, lalu ketemu dengan cowok yang ingin membuktikan kalau cinta yang tulus itu ada kok di dunia ini.

Drama ini mengajarkan memang perlu pemikiran yang matang kalau ingin berumah tangga, apalagi kalau belum punya rumah, hahahaha.

Just Beetwen Lovers

Kepincut nonton drama yang juga punya judul Rain or Shine ini gara-gara lihat posternya dan pengin banget saya review. Namun, sudah pernah saya bikin thread-nya di twitter sih. Drama ini bisa dibilang cukup underrated padahal KEREN PARAH! Secara kemasan, ini drama bagus banget! Mulai dari plot, akting sampai sinematografi-nya (tone-nya kece badai), paket komplit pokoknya. Dan paling utama tentu tentang ceritanya sendiri.

Just Between Lovers ini salah satu drama yang nggak saya tahu siapa pemainnya, hanya bermodal poster yang kece banget. Si cowok ternyata anggota 2pm (+ sohibnya Song Joong Ki!), dan si cewek termasuk pendatang baru, ini drama perdananya dan berhasil mengalahkan 100-an pesaing dalam audisi. Aktingnya kece badai! Nyoba satu episode ternyata nggak bisa berhenti!

Just Beetwen Lovers (JBL) ini menyorot kehidupan para korban bencana sebuah mall yang roboh, disinyalir karena rancangan bangunan yg tidak 'sehat'. Ada 48 (+1 bunuh diri) korban jiwa, belum yang selamat tapi mengalami trauma yang nggak habis-habis. Nah, dua tokoh utamanya ini adalah korban yg selamat tadi.

Ha Moon-Soo (Won Jin-A) -waktu kejadian dia masih remaja, punya adik yang berprofesi sebagai artis cilik, dia disuruh ibunya untuk mengantar adiknya di event yg ada di sebuah mall, agak nggak rela soalnya Moon Soo ini sudah punya janji sama gebetannya, terpaksa dia minta bertemu juga di mall. Waktu mau ketemuan, si adik mau ikut, pengin lihat, tapi nggak boleh sama kakaknya. Tanpa sepengetahuan, ternyata adiknya ngikutin, dan sempet dadah-dadah waktu kakaknya ngaca di dinding toko eskrim yang satu arah aja. Saat terpisah lantai itulah mall mulai roboh.

Pasca kejadian itu Moon Soo merasa bersalah karena sudah ninggalin adiknya, dia jadi mimpi buruk terus. Belum ibunya yang menyalahkan diri dan kondisi kedua orangtuanya yang nggak sama lagi. Sekarang Moon Soo jadi spesialis membuat miniatur bangunan atau rumah, mengecek apakah 'sehat' atau nggak. Nah, waktu Moon Soo ngaca buat dandan, di seberang ada cowok yang ngelihatin, dia lagi nunggu ayahnya yang sedang menyelesaikan pekerjaan bangunan di mall tersebut. Lee Gang-Doo (Lee Joon-Ho) inilah yang nanti jadi pemeran utamanya. Waktu mall roboh, mereka berdua bersama-sama nunggu pertolongan.

Tapi, ketika besarnya Moon Soo malah lupa, saking traumanya kali ya, ada ingatan yang kabur. Pas flashback inilah kayak ingatan mulai kembali satu persatu. Sekarang mereka dipertemukan kembali dengann proyek membuat gedung di tempat mall yang roboh itu. Kondisi Lee Gang-Doo juga nggak sama bagusnya. Dulu dia pemain sepak bola, akibat bencana itu kakinya luka parah. Dia jadi nggak punya tujuan hidup, jadi  tukang pukul, nggak jelas lah hidupnya, dia merasa hidupnya seperti sampah.

Jadi yg bikin saya suka banget dg JBL ini adalah bahwa orang yang selamat dari suatu bencana/ keluarga yang ditinggalkan akan selalu memiliki luka yang  mungkin tidak akan sembuh, trauma yang amat dalam. Mereka yang selamat juga menderita, yang mati udah nggak akan kembali, tapi mereka yang hidup harus membawa beban entah sampai kapan, harus bertahan. Mereka dipertemukan untukk saling membagi beban, agar tidak menderita sendirian.

Bagian yang bikin saya nangis megep-megep itu pas Gang Doo disayang banyak orang, banyak yang ingin berkorban untuk dia. Selama ini ternyata dia nggak sendirian, ada orang yang benar-benar sayang tanpa pamrih. Masuk K-Drama favorit saya sepanjang masa, salah satu drama yg berhasil bikin nangis megep-megep, terakhir yang saya ingat ngerasain kayak gini pas nonton Endless Love sama Jewel ini the Palace.
Drama ini mengajarkan bahwa hidup memang nggak gampang, hanya orang-orang kuat lah yang bisa menghadapinya.

Wow, panjang banget ya, tadinya pengen saya jadikan dua postingan tapi nangung banget, yaudah lah, biar sekalian, hehehe. Jadi, kalau kalian butuh pelarian karena mengalami reading slump atau blongging slump, drama-drama di atas sangat saya rekomendasikan, tergantung mau cari yang genrenya seperti apa, walau tetap kisah cinta yang menjadi sorotan, hehehehe.

Sudah pernah menonton drama-drama di atas? Mana yang menjadi favorit kalian? Yuk Komen di bawah, kalau nggak ada daftar di atas boleh juga sebutin favorit kalian siapa tahu saya tertarik untuk ikutan nonton, siapa tahu bisa jadi selingan ketika sedang mengalami reading slump :D

8 komentar:

  1. aq belum nonton semua drakornya.. thanks rekomendasinya..

    BalasHapus
  2. Cuma pernah nonton She Was Pretty, nontonnya gara-gara Siwon :D suka bagian kerjaan di majalah soalnya impianku banget kerja di majalah hahaha.. Penasaran sama Just Between Lovers, menarik kayaknya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah g tau kalau tadinya Siwon main di sana, hahahaha, dia beda banget

      Hapus
  3. Aku pas buka postingan ini berharap ada drama Oh Hae Young sama Because This is My First Life, ternyata ada, trus aku kesenengan sendiri (?) HAHAHAHAHA. Asli itu si cowok lempeng parah!!! xD

    BalasHapus
  4. wah, mostly we have similar taste in romance dramas :D tertarik nonton JBL tapi kalau bikin nangis dipending dulu deh wkwk. mungkin bisa coba Tomorrow with You juga mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah kepikiran mau nonton tapi g suka sama pemainnya, jadi aku skip deh :(

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...