Gejala-Gejala Amor Deliria Nervorsa
STADIUM SATU
kegirangan; sulit berkonsentrasi
mulut kering
banyak berkeringat, telapak tangan berkeringat
pusing dan bingung
berkurangnya kesadaran mental; pikiran yang berpacu; hilangnya kemampuan menalar
STADIUM DUA
periode euforia; tertawa histeris dan energi yang meluap-luap
periode putus asa; lesu
perubahan nafsu makan; penurunan atau penambahan berat badan yang cepat
keterpakuan terhadap satu hal; kehilangan minat terhadap hal-hal lain
kerusakan kemampuan logika; penolakan realitas
kacaunya pola tidur; insomnia atau kelelahan terus-menerus
pikiran dan tindakan yang obsesif
ketakutan berlebihan, cemas
STADIUM TIGA (KRITIS)
sulit bernapas
nyeri di dada, tenggorokan, atau perut
sulit menelan; tidak mau makan
kehilangan akal sehat; tingkah laku yang tidak konsisten; pikiran dan fantasy yang bengis; halusinasi dan delusi
STADIUM EMPAT (FATAL)
kelumpuhan emosi atau fisik (sebagian atau total)
kematian
Jika Anda takut diri Anda atau orang
yang Anda kenal mungkin telah terjangkit deliria,
silakan menghubungi layanan telepon bebas pulsa
1-800-PENCEGAHAN untuk mendiskusikan obat-obatan
dan perawatan yang harus segera diberikan.
Apa jadinya dunia kalau cinta merupakan sebuah penyakit yang berbahaya?
Menikah adalah Keteraturan dan Keseimbangan, dan merupakan ciri masyarakat yang Sehat "Asas-Asas dalam Mayarakat," Kitab Psst.
Sastra dan puisi masuk dalam "Kompilasi Lengkap Kata-Kata dan Ide-Ide Berbahaya".
Keluarga hanya sebuah ikatan tanpa kasih sayang.
Tertawa bahagia dianggap melanggar hukum.
Binatang. Orang yang jatuh cinta dianggap binatang.
Amor deliria nervosa. Hal yang mematikan dari semua yang mematikan.
Hal yang mematikan dari yang mematikan: cinta akan tetap membunuhmu, tak peduli apakah kau memilikinya atau tidak.
Bersetting di Portland, Amerika Serikat di mana sudah enam puluh empat tahun cinta dianggap sebagai penyakit dan empat puluh tiga tahun para ilmuwan sudah menemukan penawarnya.
Magdalena Ella Haloway, namanya diambil dari Maria Magdalena, wanita yang hampir saja terbunuh oleh cinta. "Tubuhnya terinfeksi deliria cukup parah. Dia juga melanggar perjanjian-perjanjian dalam masyarakat, jatuh cinta dengan laki-laki yang takkan pernah bisa memilikinya dan takkan mampu menjaganya." (Kitab Ratapan, Maria 13:1). Dan dia adalah orang pertama yang disembuhkan dari deliria (penyakit cinta). Kurang dari sembilan puluh lima hari lagi Lena akan berusia delapan belas tahun, usia wajib melakukan prosedur penyembuhan, penawar akan bekerja dengan benar.
Anggota keluarganya telah melakukan prosedur penyembuhan termasuk ibunya yang mati bunuh diri ketika Lena berusia enam tahun, dia tidak sanggup menghadapi infeksi deliria, tiga kali melakukan prosedur penyembuhan tetap gagal. Tapi kakaknya Rachel berhasil melaluinya, walaupun awalnya dia divonis mengidap deliria tapi berhasil disembuhkan dan menikah dengan orang yang terpilih. Sangat miris ketika membaca pacar yang dicintainya itu menikah dengan sahabatnya sendiri, dan setelah disembuhkan itu mereka biasa saja, duduk bersama dan mengobrol, benar-benar tidak ada perasaan cinta yang tertinggal. Ayahnya meninggal saat Lena berusia delapan bulan. Sekarang dia tinggal bersama bibi dan pamannya yang sangat menantikan proses penyembuhan Lena serta keponakannya Jenny dan Gracie. Banyak yang takut menjalani prosedur, orang yang sudah di sembuhkan akan mempunyai tiga bekas luka kecil di leher, tapi tidak dengan Lena. Dia tidak takut sama sekali dan sudah tidak sabar, dia ingin terlahir kembali, dengan wujud yang lebih baru, lebih segar dan lebih baik.
Tapi harapannya hancur ketika dia bertemu dengan Alex, seorang pemuda dengan kulit berwarna karamel dan rambut coklat keemasan seperti dedaunan di musim gugur. Seseorang yang mengenalkannya pada keindahan, kebebasan, kebahagiaan, dan cinta.
Awalnya Lena mengira kalau Alex adalah orang yang sudah disembuhkan karena memiliki tiga bekas luka kecil di lehernya, sehingga merasa aman jika bersamanya, tapi ternyata Lena salah. Alex adalah seorang invalid, dia membuat luka itu sendiri dan yang lebih mengagetkan adalah dia berasal dari Alam Liar, dunia penuh penyakit dan tidak ada yang bisa pergi ke sana karena ada tembok yang memisahkan dan dipenuhi dengan aliran listrik. Rencana hidupnya pun kacau balau ketika Alex mengatakan kalau dia suka pada Lena. Lena menyangkal, itu semua salah, tidak lama lagi dia akan menjalani prosedur, yang sudah sangat dinantikannya dan dia pun juga sudah memiliki pasangan hidup. Setelah lulus kuliah dia akan menikah dengan orang yang terpilih tersebut. Tapi, sewaktu ada razia para Regulator dan kakinya digigit anjing, Alex datang menolong, membawanya ke tempat yang aman, mengobati lukanya, kedekatan mereka pada malam itu membuka mata Lena.
"Kenapa?" Dia nyaris berbisik. Tangannya menemukan wajahku, ujung jarinya membelai kening dan pipiku, "Apa yang kau takutkan?"
"Kau harus mengerti. Aku hanya ingin bahagia." Aku nyaris tak bisa mengeluarkan kata-kata. Pikiranku dipenuhi kabut. "Aku hanya ingin hidup normal, seperti orang lain."
"Apa kau yakin menjadi orang lain akan membuatmu bahagia?" bisiknya serasa mendekat.
....
"Aku tak tahu apa lagi yang bisa membuatku bahagia." Tak bisa kurasakan bibirku yang terbuka, dan tak bisa kurasakan kata-kata yang keluar dan mengambang di kegelapan.
"Biar kutunjukkan padamu,"
katanya.
Dia menciumku.
Setelahnya, Lena mendapati dirinya terkena deliria fase awal, bingung dan susah berkonsentrasi, rasa antusias untuk melihat Alex sehingga membuat nafsu makannya bertambah, dan muncul gejala yang tak pernah dijelaskan sebelumnya: menjadikan Lena pembohong. Ini akan membunuhku, ini akan membunuhku, ini akan membunuhku, dan aku takkan peduli.
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku telah melakukan sesuatu dengan kemauan dan pilihanku sendiri, bukan karena seseorang mengatakan bahwa itu baik atau buruk.
Pertama tahu buku ini sudah sangat penasaran pengen baca, sejak membaca salah satu buku yang bergenre dystopia dan sangat menikmatinya, saya menjadi ketagihan, ingin mencari buku-buku lain bergenre sama, apalagi buku ini versi dystopia Romeo and Juliet, dystopia romance. Jadi buat pecinta romance pasti sangat menikmati buku ini. Dan lebih seneng lagi sewaktu tahu kalau Penerbit Mizan akan menerjemahkannya apalagi saya dikasih secara gratis :D.
Saya sangat menyukai ide penulis di mana menganggap cinta itu sebuah penyakit. Selain itu dia juga menciptakan Kitab Ratapan yang berisi semua penjelasan tentang bahaya deliria. Bukan itu saja, menciptakan aturan-aturan sendiri, membuat Undang-Undang, pedoman, membuat tatanan negara semau imaginasinya, yang bisa kita temui di tiap awal bab atau di ceritanya sendiri. Sungguh ide yang baru saya temui kali ini.
Untuk karakter tiap tokoh, saya jatuh cinta sama Alex, dia tipe orang yang bebas, berani, dan mampu membawa Lena keluar dari aturan-aturan, menerjang tembok yang selama ini memenjarakan Lena, membuat dia percaya diri, tidak pernah berhenti mendukung, membuatnya nyaman, selalu mendengarkan, mengenalkannya pada kebahagiaan, pada cinta. Penampilannya juga terkesan cuek, dia juga sangat misterius dan penuh rahasia. Lena sendiri cenderung tertutup, mungkin karena masa lalu ibunya yang membuat dia mendapatkan imange jelek di masyarakat kalau keluarga yang mengidap deliria itu biasanya menurun sehingga membuat dia tak banyak bergaul, tidak bisa lepas seperti sahabatnya, Hana yang lebih cuek dan ceria.
Awalnya agak bosan, alurnya cenderung lambat, cerita berkisar tentang keluarga Lena dan persiapan penyembuhannya. Kemunculan Alex samar. Tapi setelah bertemu dengan sang Romeo, niscaya akan mengalir lancar membacanya. Apalagi di bagian ketika Alex membawa Lena ke Alam Liar yang membuat saya ikut deg-degan seperti Lena, menyusuri penjara bawah tanah, Kriptus, untuk menyusuri masa lalu Lena dan Alex sendiri, serta endingnya yang membuat mata saya berkaca-kaca, huhuhu pengen cepet baca Pandemonium lanjutannya, tapi kayaknya masih lama lawong di amrik saja bukunya baru rencana terbit bulan Februari tahun ini :((. Selain itu banyak teka teki yang belum terpecahkan, masih banyak misterius, seperti Alam Liar, siapa saja para Simpatisan dan invalid, dan keberadaan ibunya Lena yang ternyata masih hidup. Adegan heroiknya tidak terlalu banyak, inti ceritanya saja tentang cinta tentu lebih main ke perasaan :D. Tapi percaya deh, kalau sudah baca bagian Lena dan Alex sangat menghibur dan mengharukan, bagaimana penjuangan Alex, pengorbanan Alex tidak bisa dilewatkan.
Bagian yang menjadi favorit saya selain Alex bilang "Biarkan kutunjukkan padamu" adalah ketika dia berhasil membawa Lena ke Alam Liar beberapa jam, menunjukkan 'rumahnya', berbaring berdampingan di kasur yang sempit, lengan Alex berada di bawah leher Lena, sambil menatap atap yang penuh dengan bintang, Alex membacakan puisi cinta, di mana sebelumnya Lena tidak tahu apa itu puisi. Romantis bangetttt, ikut senang membacanya.
Terjemahannya juga sangat suka, tidak ada kalimat yang membuat saya bingung, luwes dan tidak kaku, sangat pas dan minim typo. Untuk cover, sebenarnya saya lebih suka yang asli, entah ya, simpel saja.
Quote fave saya adalah:
Aku mencintaimu. Ingat itu. Mereka tak bisa mengambilnya."
Kebencian bukanlah hal yang paling berbahaya, kata Alex. Ketidakpedulian, ya.
Cinta: satu kata, suatu hal tipis, sebuah kata tak lebih panjang daripada sebuah garis. Itulah cinta: sebuah garis, sebilah pisau cukur. Dia menelusuri pusat kehidupanmu, memotong semuanya menjadi dua. Sebelum dan sesudah. Seluruh dunia terbelah dan jatuh ke dalam dua sisi.Sebelum dan sesudah--dan di antara itu, momen yang tak lebih besar atau lebih panjang daripada sebuah garis.
Cinta, hal yang paling mematikan dari semua yang mematikan.Cinta akan membunuhmu, baik ketika kau memilikinya atau tidak....Cinta akan membunuh sekaligus menyelamatkanmu.
Sebenarnya ada satu quote lagi tapi ada di akhir cerita, takut spoiler jadi kalau pengen tahu baca sendiri saja :p
Buku ini pernah mendapatkan penghargaan Amazon Best Book of The Month in February 2011, The Nomination of 2011 Goodreads Awards dan rencana akan difilmnkan oleh Fox 2000.
Kalau kau suka kisah Romeo and Juliet, maka kau akan menyukai kisah Alex and Lena ini, dan hati-hati, Amor deliria nervosa akan menjangkitimu.
5 sayap untuk Kitab Psst.
Delirium
penulis: Lauren Oliver
penerjemah: Vici Alfanani Purnomo
penerbit: Mizan
ISBN: 978-979-433-646-5
cetakan I, Desember 2011
515 halaman
NB: Sebenarnya pengen menyertakan twit tentang Delirium versi saya yang membuahkan hasil buku ini, sayang setelah mengubek-ubek tidak ditemukan, di telan oleh deliria :(
errr.... kok cover terjemahannya begitu???? -_-
BalasHapuskenapa covernya kayak gitu.Reviewnya aku skip dulu deh. Blom kelar baca XD
BalasHapusyah karena sudah penasaran dari dulu gpp lah, yang penting ceritanya@aleetha tahu gitu kita posting bareng reviewnya :)
BalasHapusgak suka sama covernyaaa ><
BalasHapusmasalahnya sama, nggak suka covernya :))
BalasHapusAaaang, aku uda penasaran dari baca review di GR.Nice review mba Sulis! Kapan2 ya aku ke solo pinjem deliriumnya~ : hehe :DBtw, covernya ga jelek, cuma kurang cocok aja. Bagusan cover aslinya yaa
BalasHapusOke oke, nanti sekalian balikin bukumu yahhaha, selera sih kalo masalah cover tapi tetap ak juga suka yang asli :)
BalasHapussetuju soal cover... tapi kayaknya cover model kayak gini lagi banyak digunakan yah :)
BalasHapusSulis, aku minjeeeemmmmm yaaa , wah wah dunia dystopian kayak gini aku kayaknya cocok deh biar ngak galau #eh hahahaha la itu cara menentukan pasangan secara resmi gimana
BalasHapus@mute iya kebanyakan mizan covernya model gini semua :)@dion kalo nggak salah ingat, nanti ada nilai ujian apa gitu trus dipilih lawan jenis yang nilainya sama, milihnya lima orang trus dikopyok, hehhee. untuk lebih jelasnya baca aja :))
BalasHapushaahhh? 5 bintang? #LangsungLemparKeWishlist
BalasHapusawalnya pengen ngasih empat karena bosan di awal baca, tapi karena mata berkaca-kaca melihat perjuangan Alex, nggak tanggung-tanggung deh :))
BalasHapuswaw :) sepertinya seru :D
BalasHapuscinta itu sebuah penyakit >>> hmm, benar juga sih. Kalau gak ada "penyakit", bagaimana akan ada "something" di hati? hihi
BalasHapus