Senin, 08 Juni 2020

Once by Citra Novy | Book Review

Judul buku: Once
Penulis: Citra Novy
Penyunting: Yuli Pritania
Desainer sampul: @platypo
Penerbit: Noura
ISBN: 9786232420564
Cetakan pertama, 13 Januari 2020
296 halaman
Buntelan dari Noura Books
Saat memutuskan meninggalkan rumah Mama, artinya Salena juga meninggalkan Agfa, temannya sejak kecil yang begitu memahami dirinya. Namun, siapa sangka saat tinggal bersama Papa, dia malah bertemu Arghi, tetangga barunya yang sangat berisik.

Dengan Agfa, Salena seperti becermin. Dengan Arghi, Salena seperti memasuki cermin dan menemukan dunia baru.

Siapakah yang sesungguhnya dia inginkan? Agfa yang setia menggenggam tangannya di bawah hujan dan guntur yang bergemuruh ataukah Arghi, yang menawarkannya tempat baginya untuk berteduh?

Di ulang tahunnya yang ketujuh belas, ada satu permohonan yang dipanjatkan Salena, tinggal dengan Papa-nya, yang meninggalkannya sejak usia sepuluh tahun. Mama dan kedua kakaknya meminta Salena memikirkan ulang, Salena boleh minta apa pun, kecuali satu hal tersebut. Namun, Salena merasa sudah dewasa dan berhak menentukan apa yang dia inginkan. Ada alasan yang kuat kenapa Salena tiba-tiba ingin tinggal dengan ayahnya.

Pindah dari rumah Mama-nya, berarti Salena juga akan kehilangan sahabat sekaligus tetangganya, Agfa. Mereka sama-sama saling memahami karena memiliki rasa sakit masing-masing, saling menyimpan rasa luka. Mereka seakan memiliki perjanjian tak tertulis: akan sama-sama menjauhi dan membenci hal yang tidak disukai oleh yang lain. Misalkan saja Agfa membenci saudaranya, Bima, maka Salena tidak pernah membahasnya. Dan ketika Salena mulai dekat dengan Arghi, seseorang yang juga dibenci Agfa, Salena juga diharapkan tidak berurusan dengannya.

Tapi, Arghi yang berisik dan ceria dalam keadaan apa pun lama kelamaan mulai mengubah Salena yang cenderung dingin dan ketus. Menjadi tetangga baru di rumah Papa-nya memberikan akses bagi Arghi untuk memberi warna baru pada kehidupan Salena yang suram. Sedikit demi sedikit dia menorehkan senyum, mengajarkan bahkan bukan Salena saja yang memiliki masalah berat dalam hidup. Arghi mengajarkan Salena bagaimana cara memaafkan.
"Cahayanya bakal kelihatan kalau gelap," ujar Arghi. "Itulah kenapa kita butuh gelap. Ada hal-hal indah yang hanya bisa dilihat kalau gelap."
Memaafkan itu bukan berarti lo harus melupakan, tapi mengizinkan diri lo untuk menghapus rasa sakit.
"Begitu banyak orang yanhg mengalami rasa sakit, tapi memutuskan buat enggak membenci dunia dan seisinya. Ketiga teman gue contohnya." 
Awal baca novel ini berasa biasa saja, belum menemukan hal yang spesial, begitu memasuki pertengahan sampai akhir, ternyata ceritanya tidak hanya seputar kisah cinta anak remaja, tapi lebih dari itu. Sebelum melanjutkan lebih jauh, Once adalah serangkaian trilogi dari Noura Books  yang memiliki konsep 'Because once hope begins, life is suddenly full of springs.' Walau berupa series, ketiga novel ini bisa dibaca terpisah karena tidak ada benang merah dan ditulis oleh penulis yang berbeda pula, lebih kecocokan tema yang diusung saja. Saya pun membaca Once terakhir karena baru kali ini mencicipi tulisan Citra Novy secara utuh, sebelumnya hanya membaca sekilas tulisanya di wattpad.

Dari segi gaya tulisan, tulisannya rapi dan enak diikuti, saya cukup menikmatinya. Saya juga menyukai pemilihan nama tokohnya, seperti Agfa, Arghi dan Btara. Dalam segi penokohan, karakternya cukup kuat. Salah satu alasan kenapa saya menyukai novel ini adalah konfliknya yang berwarna tapi masih saling berhubungan, saling berkaitan satu dengan yang lain. Ada tema fatherhood, brotherhood, toxic frienship dan tentu saja kisah cinta. Perkembangan para tokohnya, khususnya Salena patut diacungi jempol.

Pertama yang akan saya bahas adalah tema fatherhood, relasi antara Salena dan ayahnya. Besar di keluarga broken home jelas meninggalkan luka yang dalam pada diri Salena, terlebih sewaktu kecil dia begitu mengidolakan ayahnya. Rasa kecewa yang amat besar membuat Salena tumbuh menjadi pribadi yang jarang tersenyum, alasan kenapa dia memilih tiba-tiba ingin tinggal dengan ayahnya pun tidak jauh dari rasa kecewa, dia ingin menunjukkan perasaanya yang sesungguhnya, seperti apa dia tumbuh selama ini tanpa kehadiran figur seorang ayah.

Bagian favorit saya di novel ini pun tidak jauh dari mereka berdua, bagian ketika Btara sangat senang ketika Salena memutuskan tinggal dengannya. Dia mempersiapkan segalanya, mulai dari potong rambut, memasak sarapan, membeli pakaian bagus supaya bisa tampil pantas di depan anaknya, supaya dia layak menjadi ayahnya. Bagian yang menurut saya sangat emosional. Btara tahu dia tidak sempurna, kesalahan yang dilakukannya dulu tidak termaafkan, tapi dia berusaha menebusnya, memberikan kenangan baru.

Untuk tema brotherhood sebenarnya hanya konflik penyerta tapi tetap membawa pesan yang bagus. Agfa sangat membenci Bima karena orangtua mereka sangat pilih kasih. Walau sudah menjadi juara umum di sekolah, hal tersebut tidaklah cukup bagi orangtua Agfa agar melihat dirinya, tetap Bima yang utama. Puncaknya adalah ketika uang kuliah Agfa hendak digunakan untuk baiya pengobatan Bima. Agfa adalah tokoh yang bisa dibilang tidak saya sukai di novel ini, dia sangat egois. Mungkin juga berat bagi orangtua Agfa, andai saya dia sedikit mengerti kondisi keluarganya, andai saja dia sedikit mengalah. Namun, hal ini bisa untuk pembelajaran supaya menjadi orangtua yang adil, tidak menimbulkan kecemburuan dalam keluarga dan merekatkan hubungan kakak adik. Oh ya, bagian Bima yang menepuk kepala Agfa juga bagian yang bikin terharu.

Konflik di atas bisa dibilang mempengaruhi hubungan Salena dan Agfa yang menurut saya toxic friendship. Mengharuskan sahabat tidak menyukai hal yang tidak kita sukai, bukan seperti itu caranya, kecuali hal tersebut memang tidak baik, misalkan saja yang melanggar hukum. Ada perumpamaan yang cukup bagus dalam menggambarkan hubungan mereka kalian bisa temukan sendiri nantinya, dan Arghi mencoba menarik Salena dalam hubungan yang tidak sehat tersebut. Namun, ada juga persahabatan yang menyenangkan, misalkan saja Arghi dan para Raja Pisang yang tingkahnya selalu membuat tersenyum.

Untuk kisah cintanya, kalian bisa menebak sendiri, apakah termasuk cinta segitiga? Yang jelas ada bagian yang saya sukai dan menurut saya sangat romantis. Ketika di Titik Teduh, menulis keinginan di pohon permohonan, manis sekali. Untuk tokoh favorit saya, tentu saja Arghi!

Cukup menyenangkan membaca Once, banyak kejutan yang saya dapatkan, sangat saya rekomendasikan bagi kalian yang ingin membaca novel bertema remaja dengan konflik yang berwarna dan kuat, kalian bisa mendapatkan banyak hal ketika membaca novel ini.

2 komentar:

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...